Pria bernama Kelana. Tentang kehampaan yang lebih berperan banyak dalam kehidupannya. Kelana adalah makhluk tuhan seperti pada umumnya manusia biasa. Kekalahan yang mentransformasi cara berpetualangnya di dunia. Sekadar merasa stabil di kehidupan mengantarkan ia kepada kecemasan oleh karena kurang menyapa dunia. Memulai dari hal sederhana yaitu menikmati alam, menyapa sesama dan menemukan wanita untuk mengimbangi pikirannya. “Perempuan adalah sisi lain keindahan alam semesta,” ucap Kelana.

Keanekaragaman budaya dan senyum sapa di setiap kota, kegiatan bermasyarakat dan lapisan rasa tentang tata cara bertahan hidup di alam semesta. Bagi Kelana semua yang dikunjunginya merupakan aset pengetahuan yang ia rasakan sempurna. Nusantara dan kota-kota lain di mancanegara adalah rencana besar petualangannya. Ekspedisi alam semesta, meskipun pada dasarnya Kelana ini tidak banyak memiliki waktu untuk bergegas. Ia hanya memiliki beberapa hari bahkan hal itu juga Kelana harus menunggu cuti pekerjaanya. Satu minggu, dimana tempo waktu itu kelana pakai seluruhnya berpetualang. Nyaris singkat untuk petualangan hebat. Sesuatu yang besar membutuhkan pengorbanan besar, memang benar.

Banyak pertemuan baru sama dengan menambah teman. Selanjutnya urusan pencipta jika ditakdirkan bersama, yang terpenting semua pertemanan harus selalu baik-baik di jalan dan tidak saling merendahkan dipenghujungnya. Setiap keindahan kota dan juga lingkungan khas yang alami menjadikan kota-kotanya terhormat dan abadi. Terdapat banyak keistimewaan yang dipersembahkan. Baik pertemuan ramah dan keakraban yang disuguhkannya selalu menjadi daya tarik yang memikat hati untuk datang mengunjunginya kembali.

Dari bagian tanah air mana engkau tercipta sehingga aku ingin sekali mengatakan cinta. Selamat membaca dan sampai jumpa pada petualangan di kota-kota selanjutnya. Merdeka.