Kutipan Langsung dan Tidak Langsung: Ciri, Contoh dan Perbedaan

Kutipan Langsung dan Tidak Langsung
Kutipan ini ditandai dengan adanya tanda baca kutip baik di awal dan akhir kalimat. Berikut cara menulis kutipan langsung dan tidak langsung.

Dalam beberapa tulisan, terutama yang memiliki percakapan, tak jarang Anda menemukan kutipan. Kutipan tersebut merupakan perkataan yang memang biasanya hanya ada di beberapa tulisan, misalnya buku, majalah, novel, cerpen, dan lain sebagainya. Kutipan ini ditandai dengan adanya tanda baca kutip baik di awal dan akhir kalimat.

Selain digunakan sebagai penulisan percakapan, kalimat kutipan ini juga biasanya disajikan dalam bentuk materi yang digunakan untuk menulis referensi. Gunanya adalah untuk menambah keakuratan dari sebuah teori yang dapat diambil dari suatu referensi. Tetapi, apa sebenarnya pengertian dari kutipan dan apa saja ciri-ciri dan jenisnya?

Pengertian Kutipan

Kutipan merupakan kalimat yang dipinjam dari seorang pengarang atau seorang penulis terdahulu. Tak hanya itu, kutipan juga bisa diartikan sebagai kalimat pinjaman yang meminjam dari sosok tokoh terkenal yang biasanya tulisan atau ujarannya sudah dimuat di dalam buku, majalah, surat kabar, novel, dan lain sebagainya.

Kutipan biasanya diartikan sebagai ungkapan pengulangan suatu kalimat yang ditandai menggunakan pemakaian tanda kutip. Kutipan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai pengambilalihan satu kalimat atau lebih yang terdiri dari sebuah karya dari tulisan orang lain yang kemudian dijadikan tujuan untuk mengilustrasikan atau memperkuat dan juga memperkokoh argumen yang terdapat di dalam tulisan tersebut.

Oleh sebab itu, secara umum pengertian dari kutipan ini merupakan sebuah tulisan yang ditulis harus secara valid dan juga dapat dipertanggungjawabkan dalam kegiatan tulis menulis ulang. Sehingga biasanya kutipan tersebut dijadikan sebagai acuan untuk menulis suatu ringkasan atau sebuah ikhtisar dalam suatu karya tulis.

Hal ini karena dalam menulis kutipan, artinya sama saja mengutip atau menyalurkan ide dari seseorang. Oleh sebab itu, keaslian hasil pemikirannya harus ditulis dengan benar untuk menghindari terjadinya penjiplakan atau plagiarisme yang menjadikan tulisan tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Caranya adalah dengan mencantumkan penulis sebelumnya pada pendapat yang berasal dari tulisan orang tersebut di dalam sebuah kutipan yang ditulis.

Mau nulis buku biografi

Pengertian Kutipan Langsung

Kutipan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengutip tulisan dari seorang penulis terdahulu. Caranya adalah dengan menulis kembali apa ide, pikiran, atau pendapat, dan juga gagasan dari orang lain yang sama persis dengan aslinya.

Tentunya dalam penulisannya, penulis tidak boleh menghilangkan identitas penulis asli. Selain itu, pengertian dari kutipan langsung lainnya adalah bahwa seorang penulis yang menulis kutipan langsung ini menggunakan teknik salin tempel atau copy paste yang artinya tidak boleh mengubah kalimat aslinya.

Meski begitu, tidak ada syarat yang harus dipenuhi ketika seseorang menulis kutipan langsung tersebut. Artinya, meskipun kutipan langsung tersebut ditulis sama persis dan juga tidak diubah, biasanya kutipan langsung tersebut tidak disebutkan sebagai bentuk plagiasi. Ini karena kutipan tersebut ditulis dengan asli dan lengkap dengan identitas penulis sebelumnya atau sumber referensinya.

Kutipan langsung biasanya ditempatkan di dalam tanda kutip (“”) dan diikuti oleh sumber asalnya yang dicantumkan dengan cara yang jelas, seperti nama penulis, judul karya, tahun publikasi, dan nomor halaman. Hal ini penting untuk memberikan penghargaan kepada penulis asli dan mencegah pelanggaran hak cipta.

Ciri Kutipan Langsung

Untuk membedakan kutipan langsung dengan kutipan tidak langsung, Anda harus memahami apa ciri kutipan langsung. Berikut adalah ciri kutipan langsung yang harus Anda pahami.

1. Identitas Kata-kata Asli

Kutipan langsung adalah penggunaan tepat dari kata-kata atau kalimat yang diambil dari sumber asli. Ini berarti bahwa kutipan langsung harus mencerminkan kata-kata yang digunakan oleh penulis asli tanpa adanya perubahan, kecuali jika diberi tanda kutip (“”) untuk menunjukkan bahwa itu adalah bagian langsung dari sumber.

2. Tanda Kutip

Kutipan langsung selalu ditempatkan di dalam tanda kutip (“”) untuk menandakan bahwa kata-kata tersebut diambil langsung dari sumber asli. Ini membantu pembaca atau pendengar untuk mengidentifikasi dengan jelas bahwa bagian tersebut bukanlah kata-kata penulis yang mengutip.

3. Referensi Sumber Asal

Setiap kutipan langsung harus diikuti oleh informasi yang merujuk pada sumber asal. Informasi ini biasanya mencakup nama penulis, judul karya, tahun publikasi, dan nomor halaman di mana kutipan tersebut ditemukan. Ini membantu dalam memberikan penghargaan kepada penulis asli dan memungkinkan pembaca atau pendengar untuk merujuk kembali ke sumber jika diperlukan.

4. Tidak Diubah atau Disederhanakan

Kutipan langsung harus mempertahankan kata-kata dan tata bahasa asli tanpa perubahan, kecuali jika ada kebutuhan khusus. Ini penting untuk menjaga integritas makna yang dimaksudkan oleh penulis asli.

5. Memisahkan Bagian Teks

Kutipan langsung sering ditempatkan dalam paragraf terpisah atau diberi jarak yang jelas dari teks sekitarnya. Ini membantu membedakan kutipan dari teks penulis yang mengutip dan membuatnya lebih mudah dibaca.

6. Pendukung Argumentasi

Kutipan langsung digunakan untuk mendukung atau mengilustrasikan poin yang sedang dibahas dalam tulisan atau presentasi. Mereka dapat memberikan bukti konkret, contoh, atau otoritas dari sumber asli yang mendukung argumen yang dibuat oleh penulis yang mengutip.

7. Variasi Panjang

Kutipan langsung dapat bervariasi dalam panjang, mulai dari beberapa kata hingga beberapa kalimat atau paragraf. Panjang kutipan harus disesuaikan dengan kebutuhan konteks dan tujuan kutipan.

Contoh Kutipan Langsung

Agar lebih memahami bagaimana kutipan langsung, berikut ini beberapa contoh kutipan langsung:

  1. “Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu emas dari kebebasan.” – George Washington Carver
  2. “Keberanian adalah ketika Anda tahu Anda terluka, tetapi tetap melanjutkan dengan hati yang penuh semangat.” – Dave Pelzer
  3. “Kehidupan bukanlah apa yang telah Anda alami, melainkan bagaimana Anda meresponsnya.” – Timothy J. Straumann
  4. “Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan. Pengetahuan terbatas, sedangkan imajinasi melingkupi seluruh dunia.” – Albert Einstein
  5. “Kesuksesan adalah guru yang buruk. Ia menggoda orang-orang pintar menjadi percaya bahwa mereka tidak akan pernah kalah.” – Bill Gates
  6. “Hidup adalah apa yang terjadi saat Anda sibuk membuat rencana lain.” – John Lennon
  7. “Ketakutan yang membatasi diri kita adalah penjara yang dibangun oleh pikiran kita sendiri.” – Franklin D. Roosevelt
  8. “Kesempatan datang dengan kesulitan yang terbungkus rapi. Kita sering tidak menyadarinya sampai kita membuang kemasannya.” – Franklin P. Jones
  9. “Seseorang tidak menjadi hebat karena dia berusaha. Seseorang menjadi hebat karena dia membantu orang lain menjadi lebih baik.” – Muhammad Ali
  10. “Kita tidak bisa memilih bagaimana kita dimulai dalam hidup, tetapi kita bisa memilih bagaimana kita mengakhiri.” – Oprah Winfrey

Pengertian Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung, juga dikenal sebagai kutipan parsial atau kutipan tidak harfiah, adalah penggunaan ide atau gagasan dari sumber asli yang diambil secara bebas dan diungkapkan ulang dengan kata-kata Anda sendiri. Dalam jenis kutipan ini, Anda tidak mengambil kata-kata yang tepat dari sumber, tetapi Anda tetap mencerminkan inti atau makna dari ide tersebut.

Kutipan tidak langsung memainkan peran penting dalam menunjukkan pemahaman Anda terhadap materi yang Anda kutip dan dalam memberikan interpretasi atau analisis yang lebih mendalam terhadap konten tersebut. 

Ini juga memungkinkan Anda untuk mengintegrasikan pemikiran orang lain ke dalam tulisan Anda dengan cara yang mengalir alami, mempertahankan alur naratif, dan menghindari kelangkaan tanda kutip.

Dalam mengembangkan kutipan tidak langsung, Anda perlu memahami ide atau informasi yang ingin Anda kutip dengan baik. Ini melibatkan membaca dan memproses sumber dengan cermat, mengidentifikasi poin-poin kunci, dan merangkai kembali informasi dengan kata-kata Anda sendiri. 

Dalam hal ini, keterampilan merangkai ulang dan menyajikan informasi dengan gaya penulisan yang orisinal dan mengikuti aliran naratif Anda adalah esensial.

Keuntungan utama dari kutipan tidak langsung adalah kemampuan untuk menghubungkan ide atau pengetahuan dari berbagai sumber dan mengintegrasikannya dengan analisis dan pemikiran Anda sendiri. Ini menunjukkan bahwa Anda telah merenungkan materi, memahaminya, dan mampu mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. 

Selain itu, kutipan tidak langsung juga memberikan fleksibilitas untuk mengubah atau menyusun kembali informasi agar sesuai dengan tujuan dan gaya penulisan Anda. Namun, penting untuk tetap jujur dan etis dalam penggunaan kutipan tidak langsung. 

Meskipun Anda tidak menggunakan tanda kutip, Anda tetap harus memberikan pengakuan kepada sumber asli, baik melalui penulisan rujukan yang tepat atau mengidentifikasi sumbernya. Tidak memberikan kredit kepada sumber asal dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak cipta dan integritas akademik.

Dalam rangka menghindari plagiarisme, pastikan Anda memiliki pemahaman yang kuat tentang materi yang Anda kutip, dan kemudian sampaikan ulang ide atau informasi tersebut dengan kata-kata Anda sendiri. 

Dengan menghormati sumber informasi dan menggabungkannya dengan analisis Anda sendiri, kutipan tidak langsung dapat memperkaya tulisan Anda dan menguatkan argumen Anda dalam cara yang sah dan bermakna.

Ciri Kutipan Tidak Langsung

Meskipun perbedaan antara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung tidak jauh berbeda, akan tetapi keduanya tetap memiliki perbedaan, terutama dari ciri-cirinya. Berikut adalah ciri-ciri dari kutipan langsung.

1. Penyajian Ulang dalam Kata-kata Sendiri

Ciri paling mencolok dari kutipan tidak langsung adalah pengungkapan kembali ide atau informasi dari sumber asli menggunakan kata-kata Anda sendiri. Anda menyampaikan kembali informasi dengan gaya penulisan yang mencerminkan cara berpikir dan gaya bahasa Anda. Ini menunjukkan bahwa Anda telah memahami materi tersebut dan mampu menguraikannya dengan bahasa yang lebih cocok dengan tulisan Anda.

2. Tidak Menggunakan Tanda Kutip

Kutipan tidak langsung tidak menggunakan tanda kutip (“…”) seperti yang digunakan dalam kutipan langsung. Karena Anda tidak mengambil kata-kata yang tepat dari sumber asli, tanda kutip tidak diperlukan. Namun, Anda tetap harus menyebutkan sumber asal dalam teks atau memberikan rujukan yang tepat di akhir tulisan Anda.

3. Menggabungkan Ide dengan Analisis Pribadi

Kutipan tidak langsung memungkinkan Anda untuk menggabungkan ide atau informasi dari sumber asli dengan pemikiran dan analisis pribadi. Ini membantu dalam membangun argumen yang lebih kaya dan nuansakan, serta menunjukkan pemahaman yang lebih mendalam tentang subjek yang Anda bahas.

4. Fleksibilitas dalam Menyajikan Informasi

Anda memiliki fleksibilitas dalam menyusun ulang atau mengubah cara penyajian informasi dari sumber asli. Ini memungkinkan Anda untuk menyesuaikan materi dengan konteks tulisan Anda, aliran naratif, atau fokus spesifik yang Anda ingin sampaikan kepada pembaca.

5. Menghindari Pengulangan Kata-kata Asli

Dalam kutipan tidak langsung, Anda menghindari pengulangan kata-kata yang tepat dari sumber asli. Anda tidak hanya menyalin kata demi kata, tetapi berusaha untuk merangkai ulang kata-kata tersebut agar sesuai dengan struktur dan gaya penulisan Anda.

6. Memberikan Penghargaan kepada Sumber Asal

Meskipun tidak menggunakan tanda kutip, Anda tetap harus memberikan pengakuan yang pantas kepada sumber asal. Ini dapat dilakukan melalui penulisan rujukan yang tepat di akhir tulisan atau dengan mengidentifikasi sumbernya dalam teks.

Contoh Kutipan Tidak Langsung

Berikut beberapa contoh kutipan tidak langsung.

  1. Menurut pendapat Malcolm Gladwell, dibutuhkan sekitar 10.000 jam praktik untuk mencapai tingkat kecakapan yang tinggi dalam suatu keterampilan. Ini menunjukkan bahwa dedikasi dan latihan konsisten berperan penting dalam keberhasilan.
  2. Albert Einstein percaya bahwa imajinasi adalah faktor yang lebih penting daripada pengetahuan. Dia menekankan bahwa imajinasi memungkinkan manusia melampaui batasan dan menghasilkan konsep-konsep inovatif.
  3. Psikolog Carol Dweck mempopulerkan konsep “pemikiran tetap” dan “pemikiran berkembang.” Dia mengajarkan bahwa sikap mental seseorang terhadap kemampuan mereka memainkan peran besar dalam pencapaian dan perkembangan.
  4. Stephen Covey mengajarkan pentingnya “keutamaan” dalam manajemen waktu. Dia berpendapat bahwa fokus pada tugas-tugas yang paling penting, bukan sekadar yang mendesak, adalah kunci produktivitas yang lebih baik.
  5. Penulis dan penyair Maya Angelou percaya bahwa Anda akan diingat oleh orang atas cara Anda membuat mereka merasa. Ini menggarisbawahi pentingnya empati dan interaksi manusiawi.
  6. Ahli dalam bidang kecerdasan emosional, Daniel Goleman, mengajarkan bahwa kemampuan untuk mengelola emosi adalah keterampilan kunci dalam hubungan antarmanusia dan dalam kepemimpinan yang efektif.
  7. Psikolog Erik Erikson mengembangkan teori tahap-tahap perkembangan psikososial manusia. Dia menekankan bahwa perjalanan ke arah identitas diri yang sehat melibatkan perubahan dan pencarian selama berbagai tahap kehidupan.
  8. Novelis Jane Austen mengulas dinamika sosial dalam karyanya dan menggambarkan hubungan antarmanusia. Tulisannya sering kali menggali tentang nilai-nilai dan norma-norma masyarakat pada zamannya.
  9. Noam Chomsky adalah seorang ahli linguistik yang mengembangkan teori tata bahasa universal. Dia mengajukan gagasan bahwa manusia memiliki struktur tata bahasa bawaan yang mempengaruhi cara mereka belajar bahasa.
  10. Ahli primata terkenal, Jane Goodall, menekankan pentingnya pelestarian alam dan perlindungan satwa liar. Karyanya menyoroti bagaimana hubungan manusia dengan alam memiliki dampak besar terhadap lingkungan.

Cara Menulis Kutipan

Untuk dapat membuat kutipan dengan tepat, berikut cara menulis kutipan yang tepat dan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

1. Pilih Kutipan yang Relevan

Tentukan kutipan yang paling relevan dengan topik atau argumen yang sedang Anda bahas. Pastikan kutipan tersebut menyampaikan ide atau informasi yang ingin Anda sertakan dalam tulisan Anda.

2. Putuskan Apakah akan Menggunakan Kutipan Langsung atau Tidak Langsung

Anda perlu memutuskan apakah ingin menggunakan kutipan langsung (menggunakan kata-kata asli sumber) atau kutipan tidak langsung (menyampaikan ide dengan kata-kata Anda sendiri). Pilih jenis kutipan yang paling sesuai dengan konteks dan gaya penulisan Anda.

3. Gunakan Tanda Kutip (Hanya untuk Kutipan Langsung)

Jika Anda memutuskan untuk menggunakan kutipan langsung, letakkan kutipan di dalam tanda kutip (“”). Ini menunjukkan bahwa Anda mengambil kata-kata yang tepat dari sumber.

4. Sertakan Informasi Sumber

Setelah kutipan, sertakan informasi sumber seperti nama penulis, judul karya, tahun publikasi, dan halaman (jika relevan). Ini memberikan pengakuan kepada penulis asli dan memungkinkan pembaca untuk merujuk kembali ke sumber asal.

5. Integrasikan Kutipan dengan Konteks Anda

Pastikan kutipan terintegrasi dengan lancar ke dalam teks Anda. Jelaskan konteks atau kaitan antara kutipan dan topik yang Anda bahas. Ini membantu pembaca memahami mengapa Anda memilih kutipan tersebut.

6. Garis Bawah atau Pecahkan Teks (Jika Diperlukan)

Anda bisa memasukkan kutipan langsung dengan memasukkannya sebagai bagian dari kalimat Anda atau dengan memisahkannya menjadi paragraf terpisah, tergantung pada panjang dan signifikansinya.

7. Edit dan Rujuk Kembali

Pastikan kutipan tersebut tidak menyebabkan kesalahan interpretasi atau distorsi makna. Jika perlu, sesuaikan kata-kata atau tata bahasa untuk memastikan kelancaran dan kejelasan.

8. Tambahkan Rujukan Penuh pada Daftar Referensi (Jika Diperlukan)

Jika Anda menulis dalam format yang memerlukan daftar referensi, pastikan Anda mencantumkan sumber kutipan secara lengkap pada daftar referensi di akhir tulisan Anda.

9. Pastikan Konsistensi Gaya Penulisan

Pastikan Anda mengikuti pedoman gaya penulisan yang sesuai dengan aturan kutipan dan rujukan yang diterima dalam disiplin ilmu Anda (seperti APA, MLA, Chicago, dll.).

10. Identifikasi Sumber yang Akan Dikutip

Tentukan sumber yang akan Anda gunakan sebagai kutipan. Ini bisa berupa buku, artikel jurnal, pidato, wawancara, atau sumber lainnya. Pastikan Anda memiliki akses yang sah dan legal terhadap sumber ini.

11.Pahami Konteks Kutipan

Baca sumber dengan cermat dan pahami konteks di mana kutipan muncul. Pastikan Anda memahami makna keseluruhan kutipan dan bagaimana itu mendukung poin atau argumen yang ingin Anda buat.

Perbedaan Kutipan Langsung dan Tidak Langsung

Singkatnya, untuk mengetahui apa saja perbedaan kutipan langsung dan tidak langsung, simak poinnya di bawah ini:

  • Perbedaan utama antara kedua jenis kutipan ini terletak pada penggunaan kata-kata asli. Kutipan langsung mengambil kata-kata tepat dari sumber, sedangkan kutipan tidak langsung menggambarkan ide dengan kata-kata Anda sendiri.
  • Kutipan langsung memiliki tanda kutip (“”) untuk menunjukkan bahwa itu adalah kata-kata yang diambil langsung dari sumber. Kutipan tidak langsung tidak menggunakan tanda kutip.
  • Kutipan langsung memberikan akurasi kata demi kata dari sumber, sementara kutipan tidak langsung memberikan interpretasi Anda terhadap informasi tersebut.

Artikel di atas hanya sekelumit panduan dasar menulis saja. Kalau ingin lebih banyak lagi, silakan langsung praktik menulis sebab dengan praktik akan mengetahui masalah yang muncul. Kegundahan dan masalah pasti baru mencari solusinya. (Cynthia Paramitha).

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.