Jika artikel sebelumnya kita mengulas tentang epilog, pada kesempatan kali ini kita akan mengulas tentang prolog novel. Sebagai seorang novelis alias penulis novel, pasti tidak akan pernah membuang-buang kesempatan untuk menulis prolog novel yang menggungah, menarik dan memikat. Sebab, ini yang membuat novel bakal laris dan jadi best seller.
Pasalnya menulis prolog novel yang baik dapat mempengaruhi sekaligus yang menentukan pembaca akan membaca lembar berikutnya, atau melemparkan buku dan pergi. Siapa sih yang tidak sedih jika tulisan kita hanya tergeletak dan tidak dibaca karena tidak menarik? Tenang, agar hal ini tidak terjadi padamu, kamu wajib pelajari cara membuat prolog novel.
Barangkali masih bingung apa itu prolog? Jangan khawatir, kesempatan kali ini akan kita bahas tentang pengertian, jenis fungsi, cara membuat prolog dan contohnya. Lebih lengkapnya langsung saja kita simak ulasannya berikut ini.
Daftar Isi Artikel
Pengertian Prolog Novel
Pengertian prolog secara umum adalah bagian paling awal novel. Bagian awal yang dimaksud di sini bukan bab pertama novel loh ya. Prolog dapat pula diartikan sebagai bagian pembukaan novel. Ada pula yang menyebutkan bahwa prolog bagian dari pendahuluan.
Nah, pastinya kamu tahu bukan sebelum masuk daftar isi dan bab pertama ada yang nama nya bab pendahuluan. Jika kamu perhatikan secara seksama kamu bisa pelajari bagaimana membuat prolog yang menarik. Prolog yang menarik perhatian pembaca adalah prolog yang mampu membangkitkan emosi pembaca dan membuat penasaran pembaca.
Emosi pembaca akan muncul apabila ada interaksi dan daya tarik yang diciptakan oleh penulis. Nah, sebagai calon penulis, kamu pasti bertanya-tanya bagaimana sih cara menghidupkan emosi dan rasa penasaran pembaca di bagian prolog? Jawabannya sederhana, selain mengajak komunikasi, kamu wajib menuliskan sebab akibat terkait alur cerita yang kamu angkat. Tanpa sebab akibat, tulisan akan datar dan terkesan biasa-biasa saja.
Sebagai tambahan juga nih, prolog pada dasarnya tidak melulu diperuntukan untuk novel saja. Tetapi juga dapat digunakan untuk tulisan-tulisan yang lain. Tidak hanya untuk karya tulis ataupun karya sastra saja, tetapi juga untuk karya pertunjukan pun juga bisa. Jadi kesimpulan dari pengertian prolog yang harus perlu digarisbawahi.
Jangan fokus pada alurnya, tetapi fokus apa yang membuat orang lain penasaran ingin membaca sampai bagian dalam, dan fokus pada pemilihan diksi yang tepat.
Jenis Prolog Novel
Berbicara prolog pada novel, ternyata ada beberapa jenis prolog yang tidak kalah penting kamu catat. Terutama buat kamu yang sudah memiliki tujuan menjadi novelis. Berikut adalah jenis prolog novel.
1. Tragedi
Prolog tragedy adalah prolog yang menceritakan sebuah kisah yang dipenuhi dengan tragedi. Berbicara bentuk tragedy, tentu saja ada banyak tingkatannya. Mulai dari tragedi berat, sedang hingga ringan.
Inti dari prolog tragedi menceritakan sebuah kisah yang menyedihkan dan memilukan bagi tokoh yang diperankan. Tentu saja dari cerita ini diharapkan mengajak pembaca merasakan empati dan kesedihannya.
Jika ternyata novel yang kamu buat menceritakan sebuah tragedi dan pembaca tidak merasakan sedih atau sakit, itu tanda belum berhasil. Meskipun tidak berhasil, tidak masalah. Karena semua penulis pasti mengawali karirnya dengan pengalaman yang tidak sempurna. Baik tidak tulisan ditentukan oleh jam terbang, latihan, dan eksplorasi.
2. Komedi
Ada juga jenis prolog komedi. Dari nama nya pasti kamu tahu bukan? Yap, prolog ini dibuat dan kemas secara kocak, lucu dan menggelitik hati. Tentu tidak semua penulis bisa menulis dengan gaya komedi.
Ternyata menulis prolog komedi dibutuhkan humoris tersendiri dan memiliki kepekaan. Siapa yang menyangka jika menciptakan sebuah komedi, apalagi dalam bentuk tulisan, dibutuhkan yang namanya keterampilan, seni dan kecerdasan loh.
Bahkan saya sendiri pun merasa kesulitan menuliskan prolog jenis komedi. Nah, barangkali kamu tipe orang humoris yang lebih mahir menulis komedi.
3. Melodrama
melodrama lebih tepatnya digunakan untuk pertunjukan seni peran yang umumnya diperankan dalam bentuk dialog atau percakapan, itupun masih disertai dengan melodi atau musik. Mungkin kamu merasa asing dengan melodrama, namun saya yakin kamu sudah familiar dan akrab dengan melodrama dalam kehidupan sehari-hari.
Dahulu, melodrama berbentuk dialog dan melibatkan lebih dari satu tokoh, sekaligus disertai dengan music atau lagu. Melodrama di era sekarang lebih familiar kita dengar teater. Masuk abad ke-19 melodrama mulai digunakan untuk berbagai pertunjukan, mulai dari pertunjukan musikal, opera, film, operet hingga program televisi pun termasuk dalam melodrama.
4. Opera
Ada juga jenis prolog opera, yaitu prolog yang dialognya diucapkan dengan cara dinyanyikan diiringi musik. Tentu saja disertai dengan gerakan-gerakan tangan, kaki dan seluruh badang. Opera itu sendiri termasuk seni pertunjukan.
sebagai seni pertunjukan, maka sering dipentaskan di atas panggung. Tentu saja agar menarik perhatian, opera umumnya dikemas dalam bentuk sandiwara yang tidak saja mengunggulkan dari dialog dan musik yang mengiringinya. Tetapi juga seni visual berupa aktif dan penggunaan pakaian juga menjadi unsur seni yang tidak boleh diabaikan.
Selain keempat jenis prolog novel di atas, ada juga jenis lain seperti tragikomedi, force dan tablo. Ternyata ada banyak sekali jenis prolog pada novel ya.
Fungsi Membuat Prolog Novel
Sejauh ini, kehadiran prolog novel memiliki fungsi. Penasaran apa saja fungsinya? Sebenarnya ada banyak fungsinya, namun saya akan menuliskan dua fungsi yang paling menonjol, sebagai berikut.
1. Menarik Perhatian Pembaca
Fungsi prolog novel yang pertama adalah menarik perhatian pembaca. Jadi prolog novel itu sama halnya dengan lead pada berita. Dimana prolog berfungsi sebagai penentu dan pembentuk kesan pertama bagi calon pembaca.
Jika prolog yang dibuat datar, tidak ada emosi, kalimat tidak efektif, maka pembaca akan kabur sebelum membaca lembar berikutnya. Sebaliknya, jika prolog novel yang dibuat singkat, padat, jelas, mudah dipahami dan memiliki daya tending penasaran yang baik, tentu potensi pembaca membaca lembar berikut, berikutnya lagi dan berikutnya lagi, maka itulah yang dinamakan keberhasilan.
Nah, gimana agar berhasil menulis prolog novel? nanti akan kita bahas di cara membuat prolog sub bab bawah ya.
2. Memperkenalkan Tokoh Dan Konflik
Fungsi yang kedua, prolog novel ditulis selain menarik perhatian dan membentuk kesan pertama pembaca, berfungsi untuk memperkenalkan tokoh dan konflik yang kamu angkat. Jadi dibagian prolog penting sekali menyinggung si tokoh utama dan spoiler sedikit konfliknya.
Cukup sentil sedikit konflik saja ya. Karena jika semua konflik dituliskan di prolog, jadinya tidak menarik. Salah satu kunci menciptakan daya tarik adalah sentil sedikit-sedikit saja. Sisanya, arahkan pembaca pembaca membaca di novel yang memang sudah kalian jabarkan panjang seperti rel kereta api.
Itulah dua fungsi prolog novel yang paling menonjol. Sebenarnya ada banyak lagi fungsi prolog novel. misalnya sebagai pembuka novel, sinopsis singkat dan masih banyak lagi.
Cara Membuat Prolog Novel
Bagian terakhir bagian yang paling klise dipertanyakan, bagaimana cara membuat prolog novel. Terkait cara membuat prolog novel, setiap penulis memiliki caranya masing-masing, jadi buat kamu yang memiliki cara yang berbeda dalam ulasan berikut, tidak masalah. Nah, berikut cara membuat prolog yang bisa kamu coba.
1. Memperhatikan penggunaan prolog
Karena ada banyak peruntukan prolog, maka cara membuat prolog yang tepat sasaran adalah tahu peruntukannya. Misalnya prolog digunakan untuk novel, maka kamu perlu memperhatikan novel tersebut untuk novel genre remaja, dewasa atau apa.
Kemudian perhatikan juga latar belakang kisah, termasuk melihat segmentasi pembacanya. Saat membuat prolog, kamu pun harus fokus pada perspektif karakter yang yang berbeda.
2. Membuat draf
Cara membuat prolog yang selanjutnya adalah membuat draf. Terutama bagi pemula, draf sangat penting dan memudahkan kamu dalam menyusun kalimat dan pesan. Selama proses penulisan prolog, sisipkan adegan yang lebih detail. Oh iya, tidak perlu menuliskan semua adegan yang ada dalam novel, cukup tuliskan satu atau dua adegan saja sudah cukup.
3. Prolog Tidak Harus Terikat Dengan Bab 1
Masuk ke cara membuat prolog yang ketiga. Seringkali banyak yang beranggapan bahwa prolog satu bagian dengan bab 1. Jadi yang benar tidak harus terikat dengan bab 1. Kamu bisa membuat prolog di lembar di luar bab 1. Cara ini justru lebih mudah dan tidak membuat kerancuan. Namun ada juga yang menjadikan satu dengan bab satu.
Nah, kamu ingin menulis prolog secara terikat dengan bab satu atau di tulis di bab pendahuluan, sebenarnya terserah masing-masing penulis. Lagipula menulis novel tidak ada aturan yang terlalu kaku seperti ketika menulis buku ajar ataupun referensi.
4. Cari Konflik Paling Menarik
Nah, jika sudah merasa prolog tidak menarik, datar dan hambar, maka perlu di cek ulang. Ubah sampai prolog benar-benar menarik. Salah satunya dengan mencari-cari konflik atau menciptakan konflik.
Menulis novel itu enak lo dibandingkan menjalankan kehidupan nyata yang penuh dengan konflik. Setidaknya saat kita menulis novel, kita bisa bebas semau kita ingin menciptakan konflik dan menciptakan masalah besar maupun kecil. Dengan kata lain, kita bisa mengadakan konflik yang tidak ada menjadi ada, berlaku sebaliknya.
Sementara jika kita menjalani hidup nyata, maka kita tidak bisa seenaknya mengadakan konflik yang tidak ada. Jika tidak ada konflik dan mengadakannya, maka masalah akan runyam dan korbannya adalah diri sendiri dalam kehidupan nyata. Jika dalam sebuah imajinasi, seburuk apapun konflik yang diciptakan penulis, tidak mempengaruhi.
Baca juga: Membuat Tokoh yang Memikat dalam Cerita
5. Buat Prolog Dengan Sederhana Dan Mudah Dipahami
Nah penting banget nih saat membuat prolog novel. Pastikan kamu menulis prolog novel menggunakan bahasa yang sesuai dengan segmentasi pasarnya. Misalnya segmentasinya adalah pelajar SMP maupun SMA, maka bahasa yang digunakan bisa menyesuaikan tren mereka.
Berlaku sebaliknya. Jika segmentasinya adalah untuk seorang mahasiswa, maka bahasa yang digunakan bisa sesekali menggunakan bahasa akademisi. Oh iya, pastikan untuk dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami dan sederhana. Agar tingkat keterbacaan dan keterpahaman pembaca lebih tinggi.
6. Sesuaikan Dengan Jenis Naskah
Cara membuat prolog yang terakhir adalah, sesuaikan dengan jenis naskah. Meskipun sudah jelas jenis novel, ternyata novel itu sendiri pun memiliki karakter dan gayanya sendiri-sendiri. ada novel yang menggunakan bahasa terlalu gaul dan terbebas terbuka
Itulah beberapa pembahasan dari Bukunesia mengenai prolog novel. semoga sedikit pemaparan ini memberikan manfaat dan semangat buat kalian. Jadilah generasi penulis novel di masa yang akan datang.
Penulis: Irukawa Elisa