Merasa bosan hidup dengan rutinitas yang begitu-begitu saja? Sementara, kamu butuh sesuatu yang beda, yang tidak hanya mengandalkan berpikir secara logis dan dituntut banyak hal tentang dunia pekerjaan? Kamu bisa mencoba suasana baru, yaitu dengan membaca buku fiksi berjudul Kala Jingga Bicara karya S.S. Dewi Anggraeni.
Sebagai buku fiksi, sudah pasti buku ini akan lebih banyak menggerakan hati, dan mengajak kamu turut emosional lewat bukunya. Buku ini juga cocok untuk pemula, karena ini konteksnya bukan novel yang berhalaman tebal, tetapi berkonsep kumpulan cerita pendek.
Ulasan Buku Kala Jingga Bicara: Sebuah Refleksi Kehidupan yang Penuh Makna
Penasaran kan dengan ulasan Buku Kala Jingga Bicara? Langsung saja, yuk intip ulasannya.
1. Ringkasan Singkat Buku Kala Jingga Bicara
Kala Jingga Bicara adalah kumpulan cerita pendek karya S.S. Dewi Anggraeni. Meskipun dikemas dalam cerita pendek, buku ini tetap terasa nuansa puitis, reflektif, dan sarat makna tentang kehidupan manusia. Buku ini berisi kisah-kisah yang mengangkat tema kesendirian, penyesalan, cinta yang tak tersampaikan, dan perjuangan batin yang sering kali sunyi.
Buku ini mengambil simbol “kala jingga” yang dapat diartikan waktu senja. Jadi penulis menghadirkan suasana momen-momen reflektif yang kuat, baik saat flashback ke belakang, mengingat masa lalu ataupun ketika memandang ke depan dengan harapan.
Buku ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga mengajak pembaca merenungkan kembali perjalanan hidup, hubungan antar manusia dan arti dari kehilangan.
Baca Juga: Ulasan Buku Untuk Perempuan Biasa Karya Tressabel Hutasoit
2. Kelebihan Buku Kala Jingga Bicara
Salah satu kelebihan paling menonjol dari Kala Jingga Bicara adalah kemampuannya menyampaikan cerita sederhana namun tetap dalam. Mengingat buku ini adalah kumpulan cerpen, maka setiap bab berdiri sendiri, sehingga memberikan rasa yang lebih bervariatif.
Kekuatan utama buku ini terletak pada gaya bahasa penulis yang komunikatif, seolah sedang berbicara langsung dengan tokoh-tokohnya dalam ruang yang sunyi dan intim, ringan namun tetap mendalam. Disusun dengan cermat dan mengandung emosi mendalam yang tidak berlebihan..
Selain itu, buku ini unggul dalam pemilihan tema-tema universal yang relevan. Mengangkat tema yang akrab di sekeliling kita, seperti tema kesepian, cinta yang tak tersampaikan, perpisahan, masa lalu yang membekas, hingga pencarian makna hidup. Semua dirangkai lebih akrab dan memberi ruang bagi pembaca untuk merenung dan menemukan makna secara pribadi.
Tokoh-tokoh dalam buku ini tidak sempurna, dan justru dalam ketidaksempurnaan itulah mereka terasa begitu manusiawi. Mereka adalah cerminan dari kita semua, sebagai orang-orang yang pernah merasa kehilangan, terjebak dalam kenangan, atau tengah mencoba berdamai dengan diri sendiri.
Baca Juga: Ulasan Buku Jantung yang Berdetak dalam Batu
3. Siapa Yang Cocok Membaca Buku Kala Jingga Bicara
Buku ini cocok dibaca oleh mereka yang suka membaca buku sastra kontemporer, baik yang bernuansa reflektif dan kontemplatif. Buku ini tidak diperuntukan buat pembaca yang ingin tergesa-gesa. Ia cocok untuk pembaca yang menikmati proses, mencintai detail emosi, dan terbiasa mendengarkan suara hati tokoh-tokoh fiktif yang terasa nyata.
Jadi, buku ini bisa dibaca oleh kalangan pelajar, mahasiswa, penulis, dan pecinta sastra dan siapapun. Ketika membaca buku ini, kamu tidak hanya menemukan banyak pelajaran emosional dalam buku ini. Ia juga bisa menjadi bacaan terapeutik bagi pembaca yang sedang berada dalam proses pemulihan.
Baik itu dari kehilangan, kesedihan, maupun kebingungan hidup. Bahkan bagi pembaca awam sekalipun akan diajak merasakan pengalaman membaca yang ringan secara struktur, namun berat secara rasa.
4. Kesimpulan Buku Kala Jingga Bicara
Jadi dapat disimpulkan bahwa, kehidupan tidak selalu membutuhkan jawaban, tapi seringkali hanya perlu didengarkan, dipahami, dan diterima. Setiap cerita dalam buku ini tidak sekadar menjadi hiburan, tetapi juga semacam cermin batin. Pembaca diajak untuk berhenti sejenak, menengok ke dalam diri sendiri, dan menemukan makna di balik hal-hal yang tampak sepele.
Buku ini tidak menggurui, namun mengajak. Tidak menawarkan solusi pasti, namun membuka ruang untuk berdialog dengan diri sendiri. Dari dialog diri sendiri inilah yang akan memunculkan jawaban versi masing-masing. Karena hidup memang hidup bervariatif, artinya teori dari satu orang dengan orang lain berbeda-beda. Teori A belum tentu cocok diterapkan di B, dan sebaliknya.
Buku Kala Jingga Bicara sangat direkomendasikan bagi pembaca yang menyukai sastra Indonesia berkualitas, khususnya cerpen-cerpen reflektif yang menyentuh sisi emosional. Sangat cocok untuk mahasiswa sastra dan pecinta literatur kontemporer, pembaca yang sedang menjalani proses pemulihan emosional, penulis pemula yang ingin belajar gaya narasi yang halus namun kuat.
Jika Anda mencari bacaan yang tidak hanya mengisi waktu, tetapi juga menyentuh jiwa dan meninggalkan jejak dalam pikiran, Kala Jingga Bicara adalah pilihan yang tepat.
Baca Juga: Ulasan Buku Dua Rakaat Dulu Aja Karya Bagas Ihsanul Umam
5. Tempat Membeli Buku Kala Jingga Bicara
Jika kamu sedang mencari bacaan yang bisa menemani waktu luang, atau mungkin kamu butuh hiburan dan butuh cerita yang mampu menyentuh sisi paling jujur dari hatimu, maka Kala Jingga Bicara adalah buku yang layak kamu miliki. Bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk direnungkan dan disimpan dalam ingatan.
Dapatkan bukunya segera! Kala Jingga Bicara bukan sekadar buku, tapi perjalanan perasaan yang layak kamu rasakan. Karena beberapa kata tak cukup diucapkan, tapi bisa dirasakan lewat cerita.
