7 Pentingnya Literasi Digital agar Tetap Cerdas dan Bijak

pentingnya literasi digital

Seiring dengan berkembangnya teknologi, pentingnya literasi digital tidak bisa diabaikan karena kemampuan ini menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang di tengah arus informasi yang masif.

Oleh karena itu, kita dituntut memiliki kecakapan literasi digital, yaitu kemampuan memahami, mengolah, sekaligus memanfaatkan informasi di ruang digital secara cerdas, etis, dan kritis.

Hari ini juga, tepat 8 September, dunia memperingati Hari Literasi Internasional sebagai pengingat bahwa membaca dan menulis adalah hak sekaligus kebutuhan dasar manusia.

Pengertian Literasi Digital

Literasi digital bukan hanya soal bisa mengoperasikan gawai atau media sosial. Lebih dari itu, ia menyangkut keterampilan memilih informasi yang valid, melawan hoaks, menjaga jejak digital, hingga bijak berinteraksi di ruang maya. Tanpa literasi tersebut masyarakat mudah terjebak pada misinformasi, polarisasi, bahkan manipulasi algoritma.

Momen Hari Literasi Internasional seharusnya mendorong kita melihat literasi digital sebagai “senjata baru” dalam menghadapi derasnya arus informasi.

Literasi yang baik akan melahirkan generasi kritis, kreatif, dan bertanggung jawab. Jadi, mari jadikan literasi ini bukan sekadar keterampilan, melainkan budaya berpikir di tengah derasnya arus teknologi.

Menurut Paul Gilster (1997) dalam bukunya Digital Literacy, literasi digital adalah kemampuan memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk yang hadir melalui perangkat komputer.

banner mo promo spekta akhir tahun buknes

Pengertian ini menekankan bahwa literasi tidak sebatas keterampilan teknis menggunakan teknologi, tetapi juga mencakup kapasitas berpikir kritis dalam memilah informasi yang benar, relevan, dan bermanfaat.

Baca Juga: Pohon Literasi: Manfaat, Cara Membuat dan Contoh Kreatif

7 Pentingnya Literasi Digital

Literasi digital bukan sekadar soal bisa membuka media sosial atau mengunduh aplikasi, melainkan mencakup kemampuan berpikir kritis, menjaga etika, dan mengolah informasi secara bijaksana.

Di Indonesia, literasi digital bahkan sudah masuk ke dalam Gerakan Literasi Nasional yang dicanangkan pemerintah sejak 2017, sebagai bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang cerdas dan tangguh menghadapi era teknologi.

Berikut pentingnya literasi digital yang perlu kamu ketahui agar semakin bijak dalam berliterasi.

1. Melawan Hoaks dan Disinformation

    Hoaks atau berita palsu adalah ancaman nyata di dunia digital. Dari isu kesehatan, politik, hingga bencana alam, hoaks bisa menimbulkan kepanikan massal.

    Literasi ini membuat kita tidak gegabah dalam menerima informasi. Kita dilatih untuk memeriksa sumber, membandingkan data, dan mengidentifikasi motif di balik sebuah konten.

    Tanpa literasi ini, masyarakat mudah terjebak dalam polarisasi opini yang sebenarnya dibentuk oleh informasi yang menyesatkan.

    2. Meningkatkan Keamanan Diri di Dunia Maya

      Dunia digital bukan tempat yang sepenuhnya aman. Data pribadi bisa bocor, penipuan online marak terjadi, dan identitas bisa dicuri.

      Dengan literasi, kita belajar cara mengamankan kata sandi, mengenali modus penipuan, hingga mengatur privasi media sosial. Kecakapan ini penting bukan hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga keluarga dan komunitas di sekitar kita.

      3. Menumbuhkan Etika Digital

        Sering kali, orang menganggap internet adalah ruang bebas tanpa aturan. Padahal, seperti dunia nyata, ruang digital juga membutuhkan etika.

        Literasi digital menekankan pentingnya berkomunikasi dengan sopan, tidak menyebarkan ujaran kebencian, serta menghargai keberagaman pandangan. Tanpa etika digital, ruang maya bisa menjadi arena toxic yang merusak kohesi sosial.

        4. Mendukung Pembelajaran Sepanjang Hayat

          Internet adalah “perpustakaan terbesar” dalam sejarah manusia. Dari kursus daring, jurnal ilmiah, hingga tutorial di YouTube, semua bisa diakses hanya dengan sentuhan jari.

          download ebook bukunesia

          Literasi ini membantu kita memanfaatkan peluang ini untuk terus belajar, meningkatkan kompetensi, dan membuka wawasan baru. Di tengah perubahan cepat akibat teknologi, belajar tidak lagi bisa berhenti di sekolah, melainkan menjadi kebutuhan seumur hidup.

          Baca Juga: 8 Contoh Program Literasi Sekolah yang Menarik

          5. Meningkatkan Daya Saing Kerja

            Dunia kerja saat ini mengalami transformasi besar-besaran akibat digitalisasi. Banyak pekerjaan tradisional hilang, digantikan oleh profesi baru yang berbasis teknologi.

            Literasi digital menjadi bekal penting agar tenaga kerja tidak tertinggal. Mulai dari menguasai perangkat kerja digital, memahami etika komunikasi virtual, hingga mengoptimalkan platform digital untuk pengembangan karier, semua merupakan keterampilan yang kini dicari oleh dunia kerja global.

            6. Mendorong Kreativitas dan Inovasi

              Literasi digital tidak hanya soal bertahan, tetapi juga soal berkembang. Mereka yang melek digital bisa menjadi pencipta konten, pelaku bisnis daring, atau inovator sosial.

              Contohnya, banyak anak muda Indonesia yang sukses membangun usaha melalui platform digital karena memiliki keterampilan literasi digital. Kreativitas ini bukan hanya berdampak pada ekonomi pribadi, tetapi juga membuka lapangan kerja dan solusi baru bagi masyarakat.

              7. Menjadi Warga Digital yang Bertanggung Jawab

                Setiap klik, komentar, atau unggahan di internet meninggalkan jejak digital. Tanpa literasi digital, orang mudah menyebar konten yang merugikan dirinya sendiri di masa depan.

                Dengan literasi digital, kita sadar bahwa menjadi warga digital berarti bertanggung jawab terhadap dampak dari setiap aktivitas online. Kesadaran ini sangat penting untuk membangun ekosistem digital yang sehat, aman, dan bermanfaat bagi semua.

                Ketujuh poin di atas menunjukkan bahwa literasi digital sebagai kebutuhan mendasar. Literasi digital harus dipandang sebagai budaya baru dalam cara kita berpikir, berkomunikasi, dan bertindak.

                Tanpa literasi digital, kita hanyalah konsumen pasif teknologi. Dengan literasi digital, kita bisa menjadi pengendali arus informasi, pelaku inovasi, sekaligus warga digital yang beradab.

                Selamat Hari Literasi Internasional

                “Selamat Hari Literasi Internasional 2025! Mari jadikan literasi bukan hanya sekadar keterampilan, melainkan budaya hidup. Di tengah derasnya arus informasi digital, literasi digital adalah kompas yang menjaga kita tetap kritis, cerdas, dan beradab.”

                Hari Literasi Internasional seharusnya menjadi momentum untuk memperluas jangkauan literasi. Membaca buku tetap penting, tetapi membaca dunia digital dengan kritis dan bijak adalah kunci pribadi yang bijak dalam menyikapi literasi digital.

                Pertanyaannya, apakah kita sudah cukup melek digital untuk menghadapi derasnya arus informasi? Dan apakah kita sudah bijak menggunakan literasi digital? 

                Untuk semakin memahami urgensi literasi digital di era sekarang, mari simak tiga kutipan inspiratif berikut yang mampu membuka cara pandang kita.

                “Melek huruf membuat kita bisa membaca buku, tapi melek digital membuat kita mampu membaca dunia.”

                “Literasi digital bukan sekadar menguasai teknologi, melainkan melatih nalar kritis agar tidak tersesat dalam kabut informasi.”

                “Jejak digital adalah cermin diri; literasi digital mengajarkan kita bagaimana meninggalkan jejak yang bermakna, bukan yang merugikan.”

                Digitalisasi seperti pisau bermata dua. Jika kita bijak mengolahnya, akan menjadi alat yang bermanfaat. Berlaku sebaliknya. Jadi, baik atau buruk itu tergantung dari sikap kita masing-masing.

                Semoga artikel dari Bukunesia ini bermanfaat bagi pembaca dalam memahami pentingnya literasi digital sebagai bekal menghadapi tantangan dan peluang di era serba teknologi.

                Kesadaran akan pentingnya literasi digital tentu semakin lengkap bila dibarengi dengan kebiasaan membaca buku yang tentunya memberikan pengalaman berbeda. Manfaatkan promo spesial dari Bukunesia untuk mendapatkan buku-buku pilihanmu.

                Referensi 

                Gilster, P. (1997). Digital Literacy. New York: Wiley Computer Publishing.
                Kemendikbud RI. (2017). Literasi Digital di Era Globalisasi.
                UNESCO. (2022). International Literacy Day. https://www.unesco.org

                MAU NULIS TAPI BINGUNG MULAI DARI MANA?

                Ebook gratis ini akan membantu kamu menulis buku novel, biografi, fiksi, dan nonfiksi dengan lebih mudah. Dilengkapi panduan serta tips praktis agar proses menulismu makin percaya diri dan terarah.