8 Kunci Self Healing Ala Rahma Nur Fadlilah

rahma nur fadlilah

Menyiapkan diri sebelum menikah bukan hanya soal kesiapan finansial atau komitmen, tetapi juga tentang kesiapan emosional yang sering kali luput disadari.

Dalam perspektif counseling & therapy skill, proses self-healing menjadi langkah penting agar seseorang tidak membawa luka masa lalu ke dalam hubungan baru.

Melalui pendekatan reflektif dan spiritual, konsep penyembuhan diri ini menuntun individu untuk mengenali emosinya, memaafkan, menerima kenyataan, serta membangun koneksi yang sehat dengan Tuhan dan dirinya sendiri.

Dengan memahami delapan kunci penyembuhan diri, mulai dari kesadaran hingga transformasi batin, setiap orang diajak untuk menata kembali hatinya, menemukan makna di balik luka, dan membangun hubungan yang lahir dari jiwa yang telah pulih sepenuhnya.

Biodata Singkat Rahma Nur Fadlilah

Rahma Nur Fadlilah adalah seorang penulis, konselor, dan fasilitator pengembangan diri yang berfokus pada isu healing, relasi, dan kesiapan emosional sebelum pernikahan.

Melalui karya dan pendampingannya, ia menggabungkan pendekatan psikologi konseling dengan terapi reflektif berbasis nilai spiritual untuk membantu individu memahami luka batin, berdamai dengan masa lalu, dan membangun hubungan yang sehat.

Sebagai lulusan di bidang psikologi dan konseling, Rahma aktif mengembangkan Counseling & Therapy Skill yang menekankan kesadaran diri (self-awareness), penerimaan (acceptance), serta kemampuan mengelola emosi sebelum memasuki jenjang pernikahan.

banner mo promo spekta akhir tahun buknes

Pendekatannya tidak hanya berorientasi pada “penyembuhan luka”, tetapi juga pada transformasi diri menuju kedewasaan emosional dan spiritual.

Melalui bukunya yang berjudul Sebelum Kau Tiba: Pulihkan Diri dari Luka Sebelum Menikah, Rahma mengajak pembaca untuk memahami bahwa proses self-healing adalah bentuk cinta yang paling dasar, yakni mencintai diri agar mampu mencintai orang lain dengan sehat.

BELI DI SHOPEE

Ia percaya bahwa kesiapan menikah bukan sekadar tentang menemukan pasangan, tetapi tentang menyiapkan hati yang pulih dan jiwa yang tenang untuk membangun rumah bersama.

Baca Juga: Biografi Rahma Nur Fadlilah: Penulis Buku Sebelum Kau Tiba

Kunci Self Healing Ala Rahma Nur Fadlilah

Setiap perjalanan menuju kedewasaan emosional dimulai dari keberanian untuk menyembuhkan diri. Proses ini bukan sekadar belajar melupakan masa lalu, tetapi memahami diri secara utuh, menyadari luka yang pernah ada, memaafkan, menerima kenyataan, dan mengelola kehilangan dengan hati yang lapang.

Di dalamnya juga terselip ajakan untuk memperkuat hubungan spiritual, menumbuhkan cinta terhadap diri sendiri, dan menemukan makna di balik setiap pengalaman pahit.

Dari titik-titik kesadaran itulah seseorang belajar bertumbuh. Belajar menjadikan luka sebagai guru, kehilangan sebagai pengingat, dan akhirnya menemukan ketenangan sejati dalam perjalanan menuju diri yang pulih.

1. Kesadaran Diri (Self-Awareness)

    Di dalam buku ini menekankan bahwa proses penyembuhan dimulai dengan menyadari bahwa setiap orang membawa luka dalam hidupnya.

    Dalam bab Kita Semua Pernah dalam Hidup, ia mengajak pembaca mengenali emosi yang tertahan dan akar masalah yang mungkin belum selesai, sebab tanpa kesadaran, seseorang akan terus mengulang pola luka dalam hubungan berikutnya.

    2. Memaafkan Diri dan Orang Lain

      Dalam bab Berdamai dengan Keluarga dan Berdamai dengan Masa Lalu, Rahma menulis bahwa memaafkan adalah tindakan yang membebaskan.

      Ia tidak hanya bicara tentang memaafkan orang lain, tetapi juga menerima kesalahan dan keterbatasan diri sendiri. Memaafkan berarti berhenti menyalahkan masa lalu dan mulai menumbuhkan kasih sayang terhadap diri.

      3. Menerima Realitas (Acceptance)

        Bab Berdamai dengan Kenyataan menegaskan bahwa penyembuhan tidak berarti melupakan, melainkan menerima kenyataan apa adanya.

        Rahma mengingatkan bahwa ketidakmampuan menerima keadaan hanya akan memperpanjang penderitaan. Dengan menerima, seseorang membuka ruang untuk pertumbuhan baru dan ketenangan batin.

        download ebook bukunesia

        4. Mengelola Kehilangan

          Dalam Berdamai dengan Kehilangan, Rahma menyoroti bahwa kehilangan adalah bagian alami dari kehidupan. Ia mengajak pembaca untuk tidak menolak rasa sedih, tetapi mengelolanya dengan penuh kesadaran.

          Melalui kehilangan, seseorang belajar arti melepaskan dan menemukan makna baru di balik perpisahan.

          5. Menguatkan Hubungan dengan Tuhan

            Salah satu kunci penting dalam self-healing versi Rahma adalah spiritualitas. Dalam Berdamai dengan Tuhan, ia menjelaskan bahwa hubungan yang sehat dengan Tuhan memberikan makna, arah, dan ketenangan dalam proses pulih.

            Ia menulis bahwa kedekatan spiritual membuat luka terasa lebih ringan karena seseorang tidak lagi berjalan sendiri.

            6. Membangun Cinta Diri (Self-Love)

              Setelah melewati fase menerima dan memaafkan, Rahma mengajak pembaca menumbuhkan cinta kepada diri sendiri. Dalam bab Akhirnya Aku Pulih, ia menggambarkan bahwa cinta diri bukan bentuk egoisme, melainkan penghargaan terhadap keberadaan diri yang telah bertahan.

              Dengan mencintai diri, seseorang mampu membangun hubungan yang sehat dan tidak bergantung.

              Baca Juga: 10 Cara Untuk Mencintai Diri Sendiri Jangan Berekspektasi Lebih!

              7. Menemukan Makna di Balik Luka

                Kita tahu, setiap manusia pasti memiliki masalahnya masing-masing. Rahma mengajarkan bahwa setiap luka membawa pelajaran. Ia tidak melihat luka sebagai kelemahan, melainkan sumber kebijaksanaan.

                Dengan menafsir ulang penderitaan menjadi pembelajaran, seseorang akan menemukan kekuatan baru dan rasa syukur yang mendalam.

                8. Transformasi dan Pertumbuhan Diri

                  Epilog buku menggambarkan puncak perjalanan self-healing: transformasi diri. Rahma menulis bahwa pulih bukan berarti tidak pernah terluka lagi, tetapi mampu hidup berdampingan dengan luka tanpa membiarkannya menguasai hidup.

                  Ini menjadi bentuk pertumbuhan sejati, dari luka menuju kebijaksanaan, dari kehilangan menuju kedewasaan.

                  Pada akhirnya, perjalanan menuju pernikahan yang sehat bukan hanya tentang mencari pasangan yang tepat, tetapi juga tentang menjadi pribadi yang siap secara emosional dan spiritual.

                  Proses self-healing sebagaimana dijelaskan di artikel di atas adalah jembatan penting menuju kedewasaan hati. Dimana seseorang belajar memahami dirinya, memaafkan luka masa lalu, dan menumbuhkan cinta yang tulus dari dalam.

                  Melalui pendekatan Counseling & Therapy Skill, setiap langkah penyembuhan diarahkan untuk membangun relasi yang berakar pada kesadaran diri dan kedamaian batin.

                  Bagi kamu yang sedang menyiapkan diri sebelum menikah, buku Sebelum Kau Tiba: Pulihkan Diri dari Luka Sebelum Menikah bisa menjadi panduan dan tempat belajar yang ekspresif.

                  Buku ini mengajakmu untuk menata hati, berdamai dengan masa lalu, dan menyiapkan cinta yang matang, bukan karena ingin segera menemukan seseorang, tetapi karena kamu telah menemukan dirimu sendiri terlebih dahulu.

                  Semoga artikel dari Bukunesia ini bermanfaat bagi kamu yang sedang berproses menemukan kedamaian batin, dan bisa menerapkan kunci self healing ala Rahma Nur Fadlilah dalam kehidupan sehari-hari.

                  Referensi

                  Fadlilah, Rahma Nur. Sebelum Kau Tiba: Pulihkan Diri dari Luka Sebelum Menikah. Yogyakarta: Penerbit Bukunesia, 2024.

                  MAU NULIS TAPI BINGUNG MULAI DARI MANA?

                  Ebook gratis ini akan membantu kamu menulis buku novel, biografi, fiksi, dan nonfiksi dengan lebih mudah. Dilengkapi panduan serta tips praktis agar proses menulismu makin percaya diri dan terarah.