Kisah penulis muda Indonesia memang selalu memberi energi tersendiri bagi para penggemarnya. Tentunya, dibalik keberhasilan orang-orang besar selalu ada cerita menarik bagi mereka. Apakah kamu adalah salah satu orang yang ingin menjadi penulis muda seperti mereka di tahun ini? Berikut adalah lima penulis muda Indonesia yang memiliki prestasi luar biasa.
Daftar Isi Artikel
Penulis Muda Indonesia
5 penulis muda ini sukses di indonesia diumur yang masih muda ada yang sekarang berumur 23 tahun hingga 29 tahun. Lalu siapa sajakah penulis muda indonesia ini?
1. Wulanfadi
Wulan Fadi atau yang memiliki nama lengkap Wulan Fadila. Termasuk penulis muda, Ia sudah menulis 11 novel, tiga diantaranya sudah pernah diadaptasi dalam film.Penulis kelahiran 1999 ini memulai menuliskan novelnya melalui wattpad, dan sampai sekarang dirinya pun masih aktif.
Wulanfadi penulis wattpad aktif sejak 2012. Kemudian di tahun 2015 karya novel yang berjudul Aku, Benci dan Cinta diterbitkan. Ia juga dikenal sebagai penulis novel terpopuler dalam ajang wattpadlit awards 2017.
Karya Wulanfadi
Gadis kelahiran Jakarta, 15 Agustus ini masih aktif menulis di wattpad. Setidaknya ada lebih 48 cerita di wattpad. Hanya saja buku yang berhasil diterbitkan ada 12 judul, 11 judul fiksi dan 1 judul buku tips. Berikut adalah karya-karya Wulanfadi.
- A: Aku, Benci dan Cinta (2015)
- Matt & Mou (2016)
- With Julian (2016)
- Me and My Broken Heart (2018)
- Story of Seth (2019)
- R: Raja, Ratu & Rahasia (2016)
- R: Raja, Ratu & Rindu (2020)
- Daisy (2019
- Brothermaker: Mimpi, Luka dan Cerita Kemenangan Kita (2016)
- I Wuf You (2017)
- Sadena dan Sandra (2019)
- Wattpad Tips (2021) – bersama Shireishou
2. Erisca Febriani
Penulis muda yang nama besarnya dilahirkan dari Wattpad adalah Erisca Febriani. Dimulai dari tahun 2015 yang lalu, memutuskan menulis di wattpad dengan judul Dear Nathan. Dan akhirnya BOOM! Karyanya pun menjadi trending nomor satu di daftar Fiksi Remaja.
Siapa yang menyangka jika perempuan kelahiran Lampung, 25 Maret 1998 ini mengawal dunia tulis menulis sudah jauh sebelumnya. Erisca Febriani sudah menyukai dunia menulis sejak 2 SMP. Kala itu, Ia hanya menuliskan di Facebook, karena saat itu belum ada wattpad ataupun instagram. perjalanan sampai menjadi penulis muda seperti sekarang pun penuh lika-liku.
Novel pertama yang ditulis di wattpad pun akhirnya dilirik dan diterbitkan. Tidak disangka karyanya pun best seller dan berhasil terjual 100.000 eksemplar, sehingga membuat industri film pun tertarik membuat filmnya.
Karya Erisca Febriani
Alumni fakultas pertanian, jurusan Agroteknologi Universitas Lampung ini pun masih aktif menulis. adapun beberapa karya yang pernah ditulis, sebagai berikut.
- Dear Nathan (2015)
- Hello Salma (2018)
- Thank You Salma (2019)
- Goodbye Daniel (2021)
- Kisah untuk Geri (2019)
- Kisah untuk Dinda (2021)
Selain novel, adapun karyanon serial seperti Serendipity (2026) dan pancarona (2020). Sementara untuk cerpen, ada Sekeping Hati (2017). Ada juga karya berupa komik yang berjudul Komik Serendipity 01 (2017).
3. Rintik Sedu
Rintik Sedu Sedu adalah penulis muda yang tidak kalah populer bagi pecinta sastra kekinian. Rintik sedu memiliki nama asli Nadhifa Allya Tsana yang ternyata tidak hanya sebagai penulis saja, tetapi juga sebagai penyiar.
Meskipun namannya sudah berseliweran di youtube ataupun di dunia penyiaran, Gadis kelahiran Jakarta, 4 Mei 1998 ini juga seorang selebgram dan penyair loh. Salah satu buku yang paling hits dan populer karyanya adalah “kata” karena selalu bertengger di recommended book.
Karya Rintik Sedu
Alumni Politeknik Kesehatan Jakarta, Tsana juga memiliki bakat dalam podcast di spotify. Ia cukup aktif membuat podcast yang unik, dan selalu banjir air mata bagi penikmatnya. Berikut adalah beberapa karya buku Rintik Sedu
- Geez dan Ann (2017)
- Kata (2018)
- Masih ingatkahkau jalan pulang (2020)
- Buku rahasia geez : free chapter (2018)
- Buku minta dibanding
Itulah beberapa karya rinti sedu. Untuk novel geez dan ann ada tiga versi. Jadi jika di total, sebenarnya ada 7 karya buku, sampai artikel ini dibuat.
4. Sri Izzati
Bagi pecinta sastra novel, pasti sudah asing lagi dengan Sri Izzati. Mengawali di dunia tulis menulis sejak belia. Di usia yang ke 8 tahun, sudah bisa menulis novel fiksi berjudul”Power Puff girl”. Saat berusia 19 tahun, Izzati mendapat rekor Muri sebagai penulis novel termuda.
Perempuan manis kelahiran Bandung, 18 April 1995 ini juga pernah meraih penghargaan dari Mizan Publishing sebagai Inspiring Young Writer di tahun 2013. Keberhasilan Izzati di dunia tulis menulis diawali dari hobinya yang sudah suka membaca sejak usia 3 tahun.
Seperti darah seni lebih kental pas disematkan ke Izzati. Pasalnya, selain mahir di bidang tulis menulis, ia juga memiliki bakat memainkan alat musik. Adapun alat musik yang paling sering dimainkan sejak kecil hingga saat ini, yaitu piano dan biola. semakin sempurna ketika Izzati pun juga bisa bernyanyi. Wow, paket komplit.
Karya Rintik Sedu
Penasaran, apa saja sih karya-karya Sri Izzati? Ada beberapa karya seperti kumpulan cerpen jempolan dan beberapa karya buku seperti
- Let’s go, Fatimah (2004)
- KKPK: Cyber Adventure (2018)
- KKPK: Hari-hari di Rainesthood (republish) (2017)
- KKPK: Lets’s Bake Cookies (republish) (2017)
- KKPK: Ibuku Chayank, Muach!(Republish) (20016)
- Keil-kecil punya karya best collection : 2 of me (2011)
- KKPK : 2 of me (republish) (2016)
- Kecil-kecil Punya Karya Best Collection : Let’s bake cookies (2011)
- Kenangan manis kelas 5B (2006)
- KKPK BestCollection : Kado untuk Ummi (2011)
baca juga Biografi Darwis Triadi, Fotografer Legendaris dan Idealis
5. Faisal Oddang
Penulis muda yang tidak kalah keren ada Faisal Oddang. Ia adalah seorang penulis yang tidak hanya menulis novel saja. Tetapi juga menulis cerpen dan puisi. Karyanya banyak kita temukan di surat kabar, seperti Kompas.
Jumlah prestasi yang dimiliki pria Asal Sulawesi Selatan ini ada banyak. Salah satunya pernah mendapatkan penghargaan Cerpen terbaik Kompas di tahun 2014 yang berjudul “Di Tubuh Tarra dalam Rahim Pohon”. Keaktifan di dunia literasi, di tahun yang masih sama Faisal Oddang juga mendapatkan penghargaan ASEAN Young Writers Award dari Pemerintah Thailand.
Faisal Oddang salah satu penulis yang senang tentang tradisi dan adat istiadat di Sulawesi. Kekritisan Faisal Oddang terhadap tradisi dan adat istiadat itulah yang mengantarkan dirinya pun memenangkan sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta pada 2015 yang berjudul “Puya ke Puya”. Tentu saja masih banyak lagi karya-karyanya.
Sebagai pemuda yang mencintai sastra, Faisal Oddang pun memiliki banyak prestasi. Selain melahirkan karya, Ia juga sering ditunjuk menjadi narasumber sastra dan mendapatkan banyak sekali penghargaan dari mengikuti ajang lomba. berikut adalah karya-karya yang pernah dibawa pulang
Karya Sastra
- Rain & Tears (Novel, 2014)
- Di Tubuh Tarra dalam Rahim Pohon (Cerpen terbaik Kompas tahun 2014)
- Puya ke Puya (2015)
- Pertanyaan Kepada Kenangan (Novel, 2016)
- Manurung (Puisi 2017)
- Perkabungan Untuk CInta (Kumpulan Puisi, 2017)
- Tiba Sebelum Berangkat (Novel, 2018)
- Sawerigading Datang dari Laut (Kumpulan Cerpen, 2019)
- Raymond Carver Terkubur Mi Instan di Iowa (Novel, 2019)[7]
- Selfiesh (Prosa, 2019)
Penghargaan
- Penulis Cerpen Terbaik Kompas 2014
- Pemenang IV Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2014
- Asean Young Writers Award 2014
- Tokoh Seni Tempo 2015
- Robert Bosch Stiftung and Literary Colloquium Berlin 2018
- Iowa International Writing Program, USA 2018
- Finalis Kusala Sastra Khatulistiwa 2018
- Penulis Cerpen Terbaik Kompas 2018
Itulah beberapa penulis muda Indonesia yang ternyata Indonesia tidak kehabisan cara untuk tetap melahirkan sastrawan generasi muda. Semoga ulasan ini banyak membantu, memotivasi dan bermanfaat.
Info Penting
Salah satu langkah menjadi penulis muda seperti mereka adalah mempunyai karya sendiri. Pas banget waktunya, bukunesia mempunyai layanan penerbitan buku untuk semua genre, jadi kamu bisa mulai mempunyai karya sendiri dengan menerbitkan buku di bukunesia, tentunya juga bakal ada promo setiap bulannya.
(Irukawa Elisa)