Biografi Habib Luthfi bin Yahya, Keturunan Nabi Muhammad SAW

biografi habib muhammad luthfi bin yahya

Indonesia memiliki beberapa ulama besar, dan salah satunya adalah Habib Luthfi yang diketahui berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah. Beliau memiliki nama besar yang dikenal masyarakat secara luas dan identik dengan kharisma yang khas saat mengisi ceramah. 

Siapa sangka, selain menjadi orang penting di Nahdlatul Ulama beliau ternyata juga memiliki trah keturunan dari pemuka besar di tanah air. Belum lagi dengan riwayat pendidikan yang diampu oleh sejumlah guru ahli terkemuka di ilmu agama Islam. Detail profilnya adalah sebagai berikut. 

Apa Itu Habib?

Sebelum membahas secara mendalam mengenai profil Habib Luthfi maka perlu memahami dulu apa itu Habib. Sebab Habib disini merupakan salah satu gelar kehormatan yang diberikan kepada orang pilihan. 

Sehingga bukan nama panjang dari ulama besar asal Pekalongan tersebut. Secara harfiah, kata Habib berasal dari bahasa Arab. Yakni dari kata habba-yuhibbu yang berarti “kesayangan atau orang yang dicinta”.

Gelar kehormatan Habib jika dilihat dari asal kata ini maka bisa didefinisikan sebagai gelar kehormatan untuk seseorang yang disayangi dan dicintai oleh masyarakat khususnya umat Islam di Indonesia. 

Namun, jika didefinisikan secara istilah Habib memiliki arti sebagai nama gelar bagi keturunan Nabi Muhammad SAW yang dicintai oleh Allah Swt. Biasanya gelar Habib di Indonesia diberikan kepada ulama keturunan Arab-Indonesia. 

Lebih lanjut, tidak semua keturunan Nabi Muhammad SAW mendapatkan gelar Habib. Sebab secara umum gelar Habib disematkan kepada mereka yang memiliki hubungan nasab dengan puteri beliau yang bernama Fatimah Az-zahra. 

EBOOK SPESIAL UNTUK PENULIS FEBRUARI

Nasab dari putri Nabi Muhammad SAW sangat dijaga dengan adanya gelar Habib tersebut. Sehingga masih bisa ditelusuri sampai sekarang, dimana beberapa tinggal dan bahkan lahir di Indonesia. 

Menelusuri sejarah, masuknya ajaran agama Islam juga melibatkan Habib dari Yaman yang kemudian menikahi perempuan di Indonesia. Hal ini menjadikan Habib ikut berkontribusi menyebarkan dan menguatkan ajaran agama Islam di tanah air. 

Meskipun begitu, gelar Habib tidak hanya menunjukan silsilah keluarga yang masih punya keturunan dengan Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi juga diketahui memiliki kedalaman ilmu agama yang baik. 

Riwayat Hidup Habib Luthfi 

Salah satu Habib besar dan dikenal luas oleh masyarakat adalah Habib Luthfi yang diketahui memiliki nama lengkap Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya. Beliau lahir di Pekalongan pada 10 November 1947 atau pada tanggal 27 Rajab tahun 1367 H.

Beliau juga diketahui merupakan anak dari seorang Syarifah yang bernama Sayidah al Karimah as Syarifah Nur. Gelar Habib diberikan kepada beliau dengan melihat nasab dari sang ayah. 

Semasa kecil beliau diasuh dan dididik ilmu agama oleh kedua orang tua. Baru kemudian ketika menginjak usia 12 tahun memilih untuk mengembara mencari ilmu. Salah satunya menempuh ilmu di Pondok Pesantren Benda Kerep Cirebon, asuhan Kiai Said Tegal, Kiai Muhammad Abdul Malik bin Muhammad Ilyas bin Ali. 

Kemudian dilanjut belajar agama Islam di Hadramaut Yaman selama tiga tahun. Selepas itu, Habib Luthfi diketahui kembali ke tanah air dan melanjutkan pendidikan agama Islam di sejumlah pondok pesantren. 

Mulai dari Ponpes Kliwet Indramayu, kemudian di Tegal (Kiai Said), dilanjut ke ponpes di Purwokerto (Kiai Muhammad Abdul Malik Bin Muhammad Ilyas Bin Ali). Selain itu, diketahui juga sempat belajar dari ulama besar asal Lasem Rembang, Kiai/Mbah Ma’shum. 

Menginjak usia remaja, Habib Luthfi kemudian dinikahkan dengan Syarifah (gelar untuk perempuan yang bernasab Rasulullah), yakni Salma binti Hasyim bin Yahya yang masih satu kerabat. Pernikahan ini dikaruniai dua orang anak laki-laki dan tiga perempuan. 

Yaitu Syarif Muhammad Bahauddin, Syarifah Zaenab, Syarifah Fathimah, Syarifah Ummi Hanik dan Syarif Husain. Beliau kemudian diketahui selain sebagai seorang Ulama, beliau juga aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama sebagai salah satu anggota Syuriyah PBNU.

Nasab

Jika membahas mengenai Habib Luthfi maka akan membahas juga mengenai nasab. Pasalnya beliau diketahui masih keturunan Nabi Muhammad dan memiliki nasab baik dari jalur ayah maupun ibu. 

Adapun yang dimaksud dengan nasab adalah pertalian kekeluargaan berdasarkan hubungan darah, baik ke atas, ke bawah, maupun ke samping. Berikut adalah nasab beliau dari jalur ibu maupun ayah: 

1. Jalur Ibu

Beliau diketahui lahir dari seorang syarifah sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya. Adapun nama lengkap sang ibu kemudian menunjukan nasab dari jalur ibu. 

Yakni Sayidah al Karimah as Syarifah Nur binti Sayid Muhsin bin Sayid Salim bin Sayid al Imam Shalih bin Sayid Muhsin bin Sayid Hasan bin Sayid Imam ‘Alawi bin Sayid al Imam Muhammad bin al Imam ‘Alawi bin Imam al Kabir Sayid Abdullah bin Imam Salim bin Imam Muhammad bin Sayid Sahal bin Imam Abd Rahman Maula Dawileh bin Imam ‘Ali bin Imam ‘Alawi bin Sayidina Imam al Faqih al Muqadam bin ‘Ali Bâ Alawi.

2. Jalur Ayah

Sedangkan nasab dari jalur ayah adalah sebagai berikut: 

  • Nabi Muhammad Saw
  • Sayidatina Fathimah az-Zahra + Ali bin Abi Thalib
  • Imam Husein ash-Sibth
  • Imam Ali Zainal Abiddin
  • Imam Muhammad al-Baqir
  • Imam Ja’far Shadiq
  • Imam Ali al-Uraidhi
  • Imam Muhammad an-Naqib
  • Imam Isa an-Naqib ar-Rumi
  • Imam Ahmad Al-Muhajir
  • Imam Ubaidullah
  • Imam Alwy Ba’Alawy
  • Imam Muhammad
  • Imam Alwy
  • Imam Ali Khali Qasam
  • Imam Muhammad Shahib Marbath
  • Imam Ali
  • Imam Al-Faqih al-Muqaddam Muhammd Ba’Alawy
  • Imam Alwy al-Ghuyyur
  • Imam Ali Maula Darrak
  • Imam Muhammad Maulad Dawileh
  • Imam Alwy an-Nasiq
  • Al-Habib Ali
  • Al-Habib Alwy
  • Al-Habib Hasan
  • Al-Imam Yahya Ba’Alawy
  • Al-Habib Ahmad
  • Al-Habib Syekh
  • Al-Habib Muhammad
  • Al-Habib Thoha
  • Al-Habib Muhammad al-Qodhi
  • Al-Habib Thoha
  • Al-Habib Hasan
  • Al-Habib Thoha
  • Al-Habib Umar
  • Al-Habib Hasyim
  • Al-Habib Ali
  • Al-Habib Muhammad Luthfi

Pendidikan

  1. Pendidikan pertama Habib Luthfi diajarkan oleh sang ayah, yakni Habib al Hafidz ‘Ali al Ghalib sampai menginjak usia 12 tahun. 
  2. Pondok pesantren Bondokerep Cirebon, Jawa Barat. 
  3. Belajar ke Hadramaut. 
  4. Ponpes Kliwet Indramayu.
  5. Ponpes di Tegal (Kiai Said).
  6. Ponpes di Purwokerto (Kiai Muhammad Abdul Malik Bin Muhammad Ilyas Bin Ali).
  7. Belajar thariqat dari sejumlah guru besar, seperti Thariqah Naqsyabandiyah Khalidiyah. 

Riwayat Pengabdian / Kegiatan 

Dalam keseharian, Habib Luthfi diketahui memiliki beberapa kegiatan rutin. Yaitu: 

  1. Pengajian Thariqah tiap Jum’at Kliwon pagi (Jami’ul Usul Thariq al-Aulia).
  2. Pengajian Ihya ‘Ulumidin tiap Selasa malam.
  3. Pengajian Fath al-Qarib tiap Rabu pagi (Khusus untuk ibu-ibu).
  4. Pengajian Ahad pagi, pengajian thariqah (Khusus ibu-ibu).
  5. Pengajian tiap bulan Ramadhan (Untuk santri tingkat Aliyah).
  6. Dakwah ilallah berupa umum di berbagai daerah di Nusantara.
  7. Rangkaian Maulid Kanzus (lebih dari 60 tempat) di kota Pekalongan dan daerah sekitarnya. Dan kegiatan lainnya.

Selain itu, beliau juga memiliki perjalanan karir pengabdian di sejumlah lembaga. Seperti: 

  1. Rais Am Jam’iyyah Ahlith ath-Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah 2005-2010 (periode kedua)
  2. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah (2005-2010)
  3. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Kota Pekalongan (2005-2010)
  4. Paguyuban Antar Umat Beriman (Panutan) Kota Pekalongan

Peran di NU

Habib Luthfi diketahui aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama sebagai salah satu anggota Syuriyah PBNU. Selain itu juga menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia di Jawa Tengah.

baca juga kumpulan biografi tokoh

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.

Panduan Menulis
EBOOK GRATIS
Artrikel Terkait