Footnote atau catatan kaki merupakan hal yang biasa ditemui ketika membuat sebuah makalah atau tulisan ilmiah atau di dalam buku non fiksi. Adanya catatan kaki bukan hanya dimaksudkan untuk menunjuk sumber tempat terdapatnya sebuah kutipan. Akan tetapi footnote atau catatan kaki juga digunakan untuk memberi keterangan lain terhadap teks. lalu bagaimana cara menulis footnote?
Hubungan antara footnote atau catatan kaki dengan teks dijelaskan pada nomor-nomor penunjukan yang sama baik terdapat pada teks atau yang terdapat pada footnote itu sendiri. Sehingga biasanya, jika di dalam suatu buku atau naskah memiliki footnote atau catatan kaki, maka kutipan atau keterangannya yang diberi penjelasan diberi nomor secara berurutan.
Untuk membuat sebuah footnote atau catatan kaki diperlukan pemahaman mengenai bagaimana cara menulis footnote atau catatan kaki. Berikut adalah cara menulis footnote untuk buku non fiksi.
Daftar Isi Artikel
Cara Menulis Footnote
Menulis footnote berbeda dengan menulis daftar pustaka. Ada hal lain yang perlu dipelajari agar dapat membuat atau menulis footnote. Untuk mengetahui bagaimana cara menulis footnote, berikut adalah penjelasannya.
1. Penggunaan Nomor Urut yang Benar
Hal pertama yang perlu dilakukan untuk menulis catatan kaki adalah penggunaan nomor urut penunjukkan yang sama, baik itu di dalam teks maupun ke dalam catatan kaki. Biasanya, footnote atau catatan kaki dituliskan ½ spasi ke atas. Tak hanya itu, penulis juga harus memastikan nomor urut penunjukkan.
Nomor urut penunjukkan ini berlaku untuk seluruh tulisan, bukan per halaman. Sehingga perlu diketahui bahwa tidak setiap halaman memiliki nomor urut penunjukkan, melainkan seluruh naskah atau buku.
2. Buka Ms. Word dan Klik Catatan Kaki
Setelah menulis menggunakan nomor urut dan nomor penunjukkan yang tepat, langkah selanjutnya adalah meletakkan kursor atau melakukan klik di mana Anda ingin merujuk ke catatan kaki atau catatan akhir. Anda juga bisa langsung menekan shortcut tombol Alt + CTRL + F pada keyboard Anda.
3. Pilih Tab Referensi
Langkah selanjutnya yakni memilih tab referensi atau references yang ada dan kemudian pilih “Sisipkan Catatan Kaki” atau “Sisipkan Catatan Akhir”.
4. Masukkan Catatan Kaki
Baru setelah itu, Anda bisa memasukkan apa yang Anda inginkan pada catatan kaki atau footnote atau pada catatan bagian akhir.
Baca juga Jenis-jenis Konflik Pada Karya Fiksi
5. Selesai
Langkah selesai, Anda bisa kembali ke tempat Anda di dalam dokumen dengan cara melakukan klik dua kali angka atau simbol di awal catatan.
Perlu diketahui pula, untuk menulis footnote atau catatan kaki penulis harus mengetahui aturan yang sudah diatur dalam penulisan footnote. Berikut adalah ketentuan penulisan yang sudah diatur untuk menulis footnote:
- catatan kaki berada di bagian bawah halaman, yang letaknya terpisah dengan garis yang panjangnya 14 karakter dari margin kiri dan 4 spasi dari teks
- penulisan catatan kaki menggunakan spasi 1
- catatan kaki diberi nomor
- jika ditulis lebih dari 1 baris, baris kedua dan seterusnya dimulai seperti margin teks biasa atau tepat di margin kiri
- jarak antarnomor pada catatan kaki dengan jarak spasi teks
- jarak baris terakhir setiap catatan kaki adalah 3 cm dari tepi bawah halaman
- catatan kaki yang terlalu panjang hingga menjangkau halaman selanjutnya tidak diperkenankan sehingga untuk menghindarinya, penulis bisa memotong isi tulisan
- jika sumber yang sama digunakan dalam nomor yang tidak berurutan dengan nomor lain, cukup tuliskan “cit.”
- nama pengarang dari sumber tidak dibalik
Contoh Footnote
Berikut ini adalah cara menulis footnote untuk buku non fiksi yang bisa dijadikan contoh.
1. Catatan Kaki atau Footnote dari Buku
Dimulai dari nama depan penulis – nama belakang, judul buku (huruf miring), edisi buku (kota penerbit, nama penerbit, tahun), halaman yang dikutip.
¹ Daniel Goleman, Emotional Intelligence (Jakarta: Gramedia, 2001), hal. 170.
² Muhammad, Bank Syari’ah Analisis Kekuatan, Peluang, Kelemahan, dan Ancaman (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hal. 40.
³ Sri Utami, dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.
2. Sumber Artikel dalam Sebuah Buku
Sumber artikel dalam sebuah buku bisa berupa jurnal atau majalah ilmiah. Penulisannya dimulai dari nama penulis – judul artikel huruf miring), judul buku, penerbit (kota penerbit: nama penerbit, tahun), halaman yang dikutip.
¹ Hannes Data, “The Challenge of Retaining Customers Acquired with Free Trials,” Journal of Marketing Research 52, no. 2 (2015), hal. 220.
² Gemar Berkarya Hatta, “Rekam Kesehatan dan Medis (Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional”, dalam Berita Arsip Nasional, No. 28, Juni 1988 (Surabaya: ANRI, 1988) hal. 7.³ Yahya Saputra, “Kekerasan Terhadap Wanita dalam Hukum Islam” Asy-Syariah, Edisi 6 April 2016, (Jakarta: Pustaka Jaya), hal. 15.