Meringkas novel bukan cuma perihal menyingkat cerita, tetapi juga menyampaikan esensi utama dari alur, karakter, dan tema yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, cara meringkas novel perlu teknik yang tepat agar ringkasan tetap informatif.
Ringkasan harus disampaikan secara efisien tanpa kehilangan inti cerita. Namun, bagi sebagian orang, membuat ringkasan novel sering kali menjadi tugas yang cukup menantang, terutama jika novel tersebut memiliki ketebalan luar biasa.
Daftar Isi Artikel
Cara Meringkas Novel Step by Step
Berikut ini 9 tips cara meringkas novel yang bisa membantu kamu membuat ringkasan novel secara sistematis dan mudah dipahami.
1. Membaca dan Memahami Isi Novel Secara Menyeluruh
Langkah pertama dalam meringkas novel adalah membaca keseluruhan isi cerita dengan cermat. Jangan hanya membaca sekilas, tetapi pahami alur, karakter, latar, serta konflik yang berkembang.
Jika novel cukup panjang, bagilah menjadi beberapa bagian dan baca secara bertahap. Cobalah mencatat poin penting setiap selesai membaca satu atau dua bab agar pemahaman tetap terjaga. Selain itu, memahami gaya penulisan dan sudut pandang yang digunakan oleh pengarang juga dapat membantu dalam menulis ringkasan yang akurat.
2. Mencatat Gagasan Utama dan Tema Sentral
Setelah memahami isi novel, identifikasi gagasan utama dan tema sentral yang diusung oleh penulis. Tema bisa berupa cinta, perjuangan, pengkhianatan, atau konflik sosial. Selain itu, perhatikan juga pesan moral yang ingin disampaikan.
Catatan ini akan membantu penulis dalam merangkai ringkasan. Esensi novel tetap tercantum tanpa harus mengulang semua detailnya. Perhatikan juga motif yang muncul berulang kali dalam cerita karena sering kali motif tersebut berperan penting dalam memahami keseluruhan pesan novel.
3. Mengidentifikasi Struktur Cerita Secara Sistematis
Cara meringkas novel selanjutnya adalah mengidentifikasi struktur cerita. Setiap novel umumnya memiliki struktur yang terdiri dari pengenalan, konflik, klimaks, dan resolusi. Ringkasan yang baik harus mengikuti pola ini agar pembaca tetap dapat memahami alur cerita.
Pastikan bagian pengenalan mencakup latar dan perkenalan tokoh. Dilanjutkan dengan konflik yang berisi masalah utama, lalu klimaks untuk menggambarkan puncak ketegangan. Terakhir, cantumkan resolusi berupa penyelesaian cerita.
4. Menentukan Panjang Ringkasan Sesuai Kebutuhan
Tentukan panjang ringkasan sesuai dengan kebutuhan atau ketentuan yang diberikan. Jika ringkasan harus dibuat singkat, fokuslah pada elemen utama tanpa terlalu banyak detail tambahan.
Panjang ringkasan novel biasanya bervariasi tergantung pada tujuannya dan ketentuan yang diberikan. Bisa singkat, standar, atau panjang. Sebaiknya, gunakan kerangka atau outline untuk memastikan ringkasan tetap sistematis dan terorganisir.
Kerangka ini mencakup identitas novel, pengenalan cerita, alur utama, dan kesimpulan. Penggunaan kerangka juga membantu dalam menghindari informasi yang tidak relevan. Selain itu, turut menjaga ringkasan tetap efisien dan tidak bertele-tele.
5. Menggunakan Bahasa yang Jelas dan Efektif
Saat menulis ringkasan, gunakan bahasa yang jelas, lugas, dan mudah dipahami. Hindari kalimat yang terlalu panjang atau berbelit-belit. Ringkasan umumnya ditulis dengan sudut pandang orang ketiga, serta menghindari terlalu banyak kutipan atau dialog, kecuali jika sangat relevan untuk memahami cerita.
Penggunaan bahasa yang efektif akan memastikan bahwa ringkasan tidak membingungkan pembaca dan dapat menyampaikan informasi dengan baik.
6. Menghindari Detail yang Tidak Diperlukan
Ringkasan harus fokus pada inti cerita dan tidak memuat deskripsi berlebihan. Hindari penggunaan lustrasi yang tidak perlu atau analisis yang terlalu mendalam.
Biasanya, panjang ringkasan berkisar antara seperlima hingga sepersepuluh dari panjang novel asli. Oleh karena itu, pastikan setiap kalimat memiliki nilai informasi yang relevan dan tidak bertele-tele. Detail kecil yang tidak berpengaruh pada alur utama sebaiknya dihilangkan agar ringkasan tetap ringkas dan efektif.
7. Menulis Sesuai Urutan Kronologis
Cara meringkas novel berikutnya, menuliskah sesuai urutan kronologis. Ringkasan harus disusun sesuai dengan urutan peristiwa dalam novel agar tidak membingungkan pembaca.
Jika novel memiliki prolog dan epilog yang penting, sertakan secara singkat dalam ringkasan. Jangan lewatkan konflik-konflik penting dari novel tersebut.
Pastikan semua tokoh utama, baik protagonis maupun antagonis, tetap disebutkan dan dijelaskan peran serta kontribusinya dalam perkembangan cerita. Jika novel menggunakan teknik alur maju-mundur (flashback), tetap jelaskan secara kronologis agar pembaca mudah memahami urutan peristiwa yang ada di dalamnya.
8. Menyampaikan Esensi Tokoh dan Konflik dengan Jelas
Selain alur cerita, tokoh-tokoh utama dalam novel juga harus tersampaikan dalam ringkasan. Jelaskan bagaimana karakter utama berkembang sepanjang cerita. Di antaranya, menjelaskan konflik memengaruhi perjalanan karakter serta memaparkan interaksi antartokoh membentuk jalannya cerita.
Jangan hanya menyebutkan nama tokoh tanpa menjelaskan perannya, tetapi juga gambarkan bagaimana mereka berkontribusi terhadap tema utama novel.
Baca juga: Apa itu Karakter Novel?
9. Mengedit dan Memeriksa Kembali Ringkasan
Setelah selesai menulis ringkasan, lakukan pengecekan ulang untuk memastikan kelengkapan dan keterbacaan. Bacalah kembali untuk melihat apakah ada bagian yang perlu Anda perbaiki atau persingkat. Apabila memungkinkan, Anda dapat meminta orang lain untuk membaca dan memberikan masukan.
Pastikan ringkasan tetap mempertahankan inti cerita tanpa kehilangan makna aslinya. Membaca ringkasan dengan lantang juga bisa membantu menemukan bagian yang kurang jelas atau terasa bertele-tele.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, proses meringkas novel bisa menjadi lebih mudah dan hasilnya tetap efektif. Teknik yang tepat dalam merangkum novel akan memastikan bahwa pembaca tetap dapat menangkap isi cerita tanpa harus membaca keseluruhan buku.
Semoga informasi cara meringkas novel ini dapat membantu Anda dalam menyusun ringkasan novel yang informatif.
