Pernahkah mendengar istilah writer’s block? Bagi mereka yang berkecimpung di dunia tulis-menulis dijamin sudah sangat kenal dengan istilah ini. Jadi, writer’s block dikenal sebagai suatu kondisi dimana seorang penulis mengalami kebuntuan dalam membuat atau melanjutkan tulisan.
Kondisi writer’s block bisa terjadi ketika seorang penulis kehabisan ide, sehingga kesulitan menemukan ide tulisan yang baru. Bisa juga, terjadi ketika tulisan dalam proses dan kemudian menghadapi jalan buntu. Penulis bingung bagaimana melanjutkan tulisan tersebut.
Biasanya 4 hal ini yang menjadi alasan dan hambatan penulis ya, 4 Hambatan Penulis, benar kan?
Kondisi seperti ini bisa dialami oleh setiap penulis, dan bisa datang kapan saja tanpa diduga sebelumnya. Mengetahui fakta ini maka bisa dipahami bahwa seorang penulis tidak hanya dituntut untuk bisa menuliskan ide di kepala menjadi tulisan. Melainkan juga mampu mengatasi writer’s block yang dialami, agar bisa terus produktif menulis.
Daftar Isi Artikel
Kiat Mengatasi Writer’s Block
Meskipun umum dialami, bahkan oleh penulis senior sekalipun. Kondisi writer’s block sebaiknya tidak dianggap enteng dan dibiarkan begitu saja. Sebab bisa jadi akan berlangsung berlarut-larut dan membuat penulis tidak produktif sama sekali.
Kenapa kondisi ini bisa terjadi? Dilansir dari berbagai sumber, writer’s block bisa terjadi karena banyak sebab. Bisa karena penulis kurang riset sehingga kehabisan ide, bisa karena takut menuangkan ide di kepala, bisa juga karena penulis terlalu perfeksionis.
Apapun penyebabnya, penulis yang mengalami writer’s block perlu segera berusaha mengatasinya. Kabar baiknya, situasi seperti ini bisa diatasi dengan banyak cara. Berikut beberapa diantaranya:
1. Menulis Bebas
Penulis bisa saja mengalami writer’s block karena terlalu lama setia pada satu tema. Misalnya menyukai dan menguasai tema percintaan, maka sengaja menulis novel yang mengambil tema tersebut.
Sekali dua kali, atau setahun dua tahun mungkin belum ada gejala writer’s block. Namun, seiring berjalannya waktu gejalanya akan mulai dirasakan. Misalnya kehabisan ide cerita dengan tema percintaan tersebut.
Solusi terbaiknya adalah mencoba membebaskan diri dalam menulis, yakni menulis bebas. Artinya, bisa mencoba mengambil tema baru diluar percintaan yang sudah dipahami dan dikuasai.
Ada banyak tema cerita bisa diambil, silahkan memperhatikan lingkungan sekitar. Bisa jadi akan menemukan isu-isu sosial dari tetangga sekitar rumah. Misalnya tetangga mengeluhkan masalah penumpukan sampah, got atau saluran air yang macet, air PDAM yang menjadi keruh di musim kemarau, dan lain-lain.
2. Membaca Buku Beda dan Explore Media Sosial
Situasi writer’s block bisa dialami karena penulis berkutat di dunia yang sama setiap harinya selama bertahun-tahun. Melakukan aktifitas serupa dalam jangka panjang bisa membuat lingkaran pertemanan menyusut dan membuat otak miskin informasi terkini.
Informasi terkini konon menjadi booster bagi penulis untuk menemukan ide-ide baru dan segar untuk tulisan. Kenapa tidak mencoba mengatasi writer’s block dengan mengakses lebih banyak informasi? Mulailah dengan membaca buku, sebab buku menawarkan banyak informasi baru bahkan ide cerita yang bisa dikembangkan lagi.
Pilihan lain adalah menjelajahi dunia maya lewat media sosial, silahkan aktif membuka akun di media sosial tertentu yang dimiliki. Lakukan penjelajahan untuk menemukan informasi baru, sebuah pengalaman baru, sudut pandang baru, isu-isu baru, dan sebagainya. Semua ini akan berperan untuk melahirkan ide-ide baru dalam menulis.
Baca juga: cara mengatasi kehabisan ide menulis
3. Ngobrol dengan Orang Baru
Suka diam di dalam rumah? Atau, sesampainya di kantor hanya berkutat di ruang dan meja kerja sendiri? Jika terus dilakukan kebiasaan seperti ini akan menyebabkan writer’s block.
Solusinya adalah dengan mencoba mengobrol atau berdiskusi dengan orang sekitar. Bisa juga mengobrol dengan orang-orang yang baru saja ditemui. Mengapa? Sebab dengan mengobrol inilah akan ada proses bertukar informasi, pengalaman, perasaan, dan sebagainya.
Semua hasil obrolan kemudian bisa memunculkan ide baru untuk menulis. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk memulai percakapan. Jika terlalu introvert, pertimbangkan untuk mengasah keberanian dengan berkomentar dan mengirimkan DM di akun-akun yang aktif mengirimkan postingan di media sosial.
4. Diskusi dengan yang Berpengalaman
Mengatasi writer’s block juga bisa dengan melakukan diskusi, yakni dengan mereka yang lebih berpengalaman. Misalnya dengan penulis senior yang kebetulan dikenal dan lumayan dekat atau sempat mengobrol sekilas.
Diskusi ini membantu penulis yang mengalami writer’s block menemukan solusi sesuai saran dan masukan dari penulis senior. Selain itu, bisa juga berdiskusi dengan mereka yang berpengalaman di suatu bidang yang diangkat sebagai tema tulisan.
Misalnya, membuat tulisan dimana tokoh utama diceritakan berprofesi sebagai seorang dokter. Di tengah jalan, tulisan ini bingung harus dilanjutkan dengan cerita seperti apa. Maka bisa berdiskusi dengan relasi yang kebetulan berprofesi dokter.
5. Mencari Tempat yang Tenang
Tempat yang digunakan untuk menulis ternyata mempengaruhi aliran ide-ide segar di otak. Idealnya, penulis mencari tempat yang nyaman dan juga tenang agar bisa memikirkan bagaimana menuangkan ide di kepala menjadi tulisan yang menarik dan mudah dipahami.
Jika selama ini menulis di kamar yang gaduh dan kemudian mengalami writer’s block. Maka untuk mengatasi writer’s block tersebut bisa mencoba mencari tempat lain. Misalnya ke perpustakaan terdekat, ke cafe yang nyaman dan tenang di dekat rumah, dan lain-lain.
6. Lakukan Hiburan, Siapa Tahu Dapat Ide Baru
Kebuntuan ide atau writer’s block bisa terjadi karena pada dasarnya penulis sedang jenuh atau stres dengan rutinitas yang hanya berputar-putar saja. Maka cobalah untuk mencari hiburan atau melakukan hal-hal yang menyenangkan.
Misalnya dengan menikmati akhir pekan untuk menjalankan hobi yang sudah lama tidak dinikmati. Hal ini akan membuat hati dan pikiran terhibur, sehingga bisa membantu menghasilkan ide-ide tulisan baru.
Saat melakukan hal-hal seru dan menyenangkan maka pikiran akan tenang, hati menjadi tentram, dan juga efektif mengusir kejenuhan. Hal ini akan menciptakan kondisi psikis yang siap untuk menulis hal-hal baru yang menarik. Sehingga bisa melanjutkan menulis cerita yang sebelumnya terbengkalai di tengah jalan.
7. Buat Kerangka Tulisan, Biar Tidak Lupa
Tahukah kamu, bahwa writer’s block bisa juga terjadi karena tulisan tidak jelas arahnya menuju kemana? Hal ini sering membuat penulis kehabisan ide untuk melanjutkan tulisannya dan pada akhirnya bingung menentukan ending cerita.
Solusi untuk mencegah dan mengatasi writer’s block karena kondisi ini bisa dengan menyusun kerangka tulisan di awal. Sehingga memiliki daftar yang menjelaskan tema-tema di semua bab dari cerita yang disusun.
Saat waktu menulis tiba, maka tema-tema ini kemudian bisa dijabarkan atau dikembangkan membangun cerita utuh di dalam satu bab. Begitu seterusnya sampai akhir, sehingga tidak akan bingung menyelesaikan tulisan yang sudah dibuat sejak lama.
Menyusun kerangka tulisan efektif mengatasi kondisi writer’s block karena bisa mencegah penulis mengalami lupa. Yakni lupa pada bagian cerita selanjutnya setelah bagian sebelumnya berhasil diselesaikan. Jadi, mulailah menulis dengan menyusun kerangka tulisan terlebih dahulu.
8. Kerjakan di Waktu Produktifmu
Menulis bukanlah sebuah pekerjaan atau aktivitas yang bisa dipaksa dan dijadwalkan agar teratur untuk dilakukan. Memang beberapa penulis bisa menyusun jadwal agenda untuk menulis, misalnya 1 atau 2 jam per harinya.
Namun, seringnya penulis harus menunggu momentum. Katakanlah menunggu mood untuk bisa menulis dengan lancar. Tidak hanya duduk di atas meja dengan perangkat komputer di depan mata saja. Kemudian menghabiskan waktu 2 jam disana dan hanya menghasilkan satu paragraf saja.
Penulis biasanya memerlukan momen yang tepat untuk bisa menulis cerita, maka usahakan menemukan waktu yang tepat tersebut. Bisa juga menciptakannya. Bagaimana jika jadwal disusun tapi mood tidak kunjung datang?
Maka bisa bersenang-senang dulu sebelumnya. Nikmati aktivitas sebelumnya, nikmati hobi, dan lakukan hal-hal seru sekaligus menyenangkan. Sehingga saat jam untuk menulis sudah tiba bisa duduk manis di depan meja dan tulisan mengalir dengan deras.
Oh iya, pastikan cara dudukmu juga benar ya. Berikut cara duduk yang benar saat menulis.
9. Rajin Olahraga Pagi
Opsional berikutnya untuk mengatasi writer’s block adalah dengan rutin melakukan olahraga pagi. Olahraga memberi manfaat yang baik bagi kesehatan fisik dan juga mental.
Kegiatan olahraga bisa memberi efek relaksasi sekaligus efektif untuk menjernihkan pikiran. Otak pun bisa kembali segar dan kemudian bisa lebih produktif untuk menulis dan menemukan ide-ide dalam membuat cerita yang menarik.
Olahraga di pagi hari bisa dijadikan yang utama. Sebab udara di pagi hari sangat segar dan masih bersih. Badan pun dalam kondisi bugar setelah 7-8 jam tidur nyenyak di malam hari.
Adapun jenis olahraganya bisa disesuaikan dengan selera. Bisa olahraga di rumah dengan mengandalkan instruktur dari Youtube atau media lainnya. Kemudian bisa juga melakukan jogging keliling kompleks tempat tinggal. Jika ada waktu dan dana untuk kegiatan olahraga maka bisa datang ke tempat gym terdekat.
10. Buat Timeline
Solusi berikutnya dalam mengatasi writer’s block adalah dengan membuat timeline yang membantu penulis konsisten dalam menulis. Timeline secara sederhana bisa diartikan sebagai tenggat waktu atau deadline penyelesaian sebuah tulisan.
Menyusun timeline akan meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam menulis sebuah judul cerita. Misalnya saja menyusun timeline cerita dimulai di bulan Januari 2022 dan diharapkan bisa selesai di bulan Juni 2022 mendatang.
Dalam timeline ini bisa dijelaskan, di bulan Januari mengerjakan bab mana saja dan begitu juga di bulan-bulan selanjutnya. Jika ada permasalahan yang diprediksi bisa terjadi maka di dalam timeline bisa dibuatkan juga solusi yang bisa dipakai untuk mengatasinya.
Timeline kemudian berisi target pencapaian dari proyek tulisan yang digarap. Harapannya dengan modal susunan timeline ini penulis bisa terus produktif menulis dan bisa menyelesaikan tulisan di waktu yang telah ditentukan.
11. Menulis Kembali Setelah Melakukan 10 Poin Diatas
Jika sudah melakukan 10 kiat mengatasi writer’s block di atas dan masih mengalami writer’s block. Lalu, bagaimana solusinya? Maka penulis bisa mencoba untuk mengulang lagi kiat-kiat yang sudah dijelaskan tersebut.
Bisa juga, dipraktekan secara bergantian. Misalnya mencoba mengatasi kondisi writer’s block dengan membaca buku. Jika tidak efektif atau tidak mempan maka bisa beralih ke kiat lain, seperti pergi berlibur untuk menyenangkan hati dan menenangkan pikiran.
Begitu seterusnya, sampai semua kiat yang dijelaskan sudah dilakukan. Ada 10 kiat yang sudah disampaikan dan sepertinya tidak mungkin jika semuanya tidak memberi solusi yang efektif. Jadi, silahkan dicoba dan diulang lagi untuk mendapat efek lebih maksimal.
Kondisi writer’s block seperti yang disampaikan di awal bisa dialami oleh siapa saja, termasuk pada penulis senior yang berpengalaman. Jika kondisi ini kebetulan dialami langsung maka bisa mengatasi writer’s block dengan kiat-kiat yang dijelaskan. Harapannya, writer’s block bisa teratasi dengan baik dan bisa melanjutkan produktivitas menulis.
Baca juga artikel penting lainnya.