Banyak orang atau pelajar yang cuman mengerti puisi itu seperti apa dan cara membuat puisi. Namun pasti banyak yang belum pasti mengerti pengertian puisi, apalagi unsur dalam puisi.
Dalam dunia sastra dan budaya Indonesia, tidak akan terlepas dari kekurangannya karya sastra. Karya sastra yang ada dan muncul biasanya digunakan untuk menunjukkan bahwa kita maju dalam hal sastra dan budaya. Nah, salah satu karya sastra yang berkembang di Indonesia adalah puisi. Apa hakikat, pengertian puisi dan unsur puisi?
Daftar Isi Artikel
Pengertian Puisi
Puisi adalah sebuah dunia yang diwujudkan dalam bentuk kata-kata untuk merasakan dan membayangkannya. Puisi yang ditulis oleh seorang penyair muncul akibat dari adanya keresahan sosial, keresahan diri sendiri, pengalaman, apa yang sedang dilihat dan lain sebagainya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah sebuah ragam sastra yang penyususan harus memenuhi larik dan bait yang menjadi acuan dan bahasa terikat oleh irama, mantra serta rima.
Unsur-Unsur Puisi
Banyak cara pandang yang berbeda dari berbagai ahli yang menekui di bidang sastra terkait dengan karya sastra berupa puisi ini. Namun, perbedaan tersebut juga ada persamaan yang muncul tentang unsur-unsur puisi ini.
Ada ahli dan kelompok yang menyatakan bahwa susunan puisi adalah terdiri dari sintaksis dan semantik, tetapi juga ada yang berpandapat bahwa unsur puisi terdiri dari bahasa, bentuk dan isi dari puisi itu sendiri.
Secara umum, unsur puisi itu terdiri atas diksi, imajeri (pengimajian), tema dan makna, irama, bunyi, perasaan, amanat, dan bahasa kias (pemajasan).
Menurt Richards, puisi disusun atas dasar hakikat puisi dan metode puisi. Hakikat puisi menurut Richards, yaitu unsur dasar dan mendalam yang diangkat dan menjiwai karya puisi. Unsur hakikat teserbut seperti:
- Tema
- Nada
- Perasaan
- Amanat
Unsur yang kedua menurutnya, adalah metode puisi. Metode puisi adalah adalah tempat hakikat dalam puisi dan pesan disimpan. Penyimpanan ini masuk dalam beberapa hal berikut ini.
- Diksi
- Pengimajian
- Kata konkret
- Majas
- Rima dan ritma.
Sedangkan menurut Shanon Ahmad(1989), ia berpendapat puisi itu terdiri atas beberapa hal yang wajib ada, antara lain emosi, imajinasi, pemikiran ide, nada, irama, kesan panca indera, susunan kata, kiasan, kepadatan dan perasaan yang bercampur baur.
Unsur puisi yang dikemukakan tersebut dapat digolongkan menjadi tiga hal yang tertuang dan terungkap dalam sebuah bahasa:
- pemikiran
- bentuk
- kesan
Jenis-Jenis Puisi
Jenis puisi secara umum dan banyak dikenal terdiri dari dua, yaitu puisi lama dan puisi modern. Puisi lama terdiri dari karya sastra seperti pantun, syair, talibun, mantra dan gurindam sedangkan yang puisi modern seperti puisi deskriptif dan naratif.
A. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang memiliki aturan-aturan khusus di setiap jenisnya dan sudah tetap sehingga wajib dipatuhi supaya bisa masuk kedalam goloangan atau kelompok tersebut. Puisi lama banyak digunakan oleh orang jaman dahulu untuk acara-acara kebudayaan dan keagamaan.
Nah, kenapa biasanya syair dalam puisi lama bisa sampai ke hati dan kadang terasa sangat mengerikan karena ada unsur-unsur magis dalam setiap kata yang dimasukkan dan memiliki arti yang sangat dalam.
Dalam puisi lama, aturan-aturan juga sudah ditetapkan untuk penyususan karya puisi tersebut. Misalkan saja seperti pantun yang harus bersajak A-B-A-B dan berisi dua baris.
Contoh puisi lama
- Pantun
Anak katak tepi perigi
Buah mempelam dalam baldi
Biar buruk rupa diri
Asalkan pandai mengambil hati - Gurindam
Hendaklah pelihara kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi
B. Puisi Modern
Sedangkan puisi modern adalah puisi yang lebih santai dan tidak terlalu terikat dengan aturan yang sangat ketat. Contoh puisi modern adalah epic, romansa dan balada. Nah, ada juga puisi yang termasuk puisi modern yang kedua adalah lirik.
Nah itu penjelasan tentang puisi dan hakikat puisi. Mengapa puisi bisa ada dan sampai masyhur sepanjang masa. Yuk, buat kamu yang ingin menerbitkan puisimu dalam bentuk Antologi Puisi di Penerbit Bukunesia.