Membangun personal branding bagi penulis itu penting. Ada banyak keuntungan dari personal branding bagi penulis, diantaranya akan mendapatkan proyek menulis, mendapatkan tawaran mengisi acara atau pelatihan tentang tulis menulis dan tulisan kamu pun juga akan memiliki jangkauan dan luas yang lebih lebar lagi.
Barangkali ada di antara kamu yang masih merasa asing dengan personal branding bagi penulis? Tenang, kita akan mengupas tuntas pengertian, pentingnya personal branding dan tips personal branding itu seperti apa. langsung simak ulasannya sebagai berikut.
Daftar Isi Artikel
Pengertian Personal Branding Bagi Penulis
Personal branding adalah Personal branding dapat diartikan sebagai upaya seseorang orang mengendalikan dirinya untuk melakukan hal-hal yang ingin dicitrakan. Jika konteks dalam hal ini adalah menjadi seorang penulis, maka citra yang dibangun menonjolkan tentang penulisnya.
Personal branding dapat pula diartikan sebagai upaya membangun persepsi seseorang/masyarakat publik terhadap diri kita. Jika ingin membranding sebagai penulis, maka persepsi masyarakat bisa dibangun dengan perilaku, sikap dan isi postingan kita. Penting sekali mengatur apa yang ingin kita tampilkan, karena apa yang kita tampilkan itulah yang akan mempengaruhi penilaian orang lain terhadap kita.
Itu sebabnya buat kamu yang ingin menjadi seorang penulis, penting sekali personal branding bagi penulis. ada beberapa peran penting yang akan dibahas di sub bab dibawah.
Pentingnya Membangung Personal Branding
Disadari atau tidak, membangun personal branding bagi penulis itu penting. Kenapa penting? karena kamu akan memperoleh beberapa manfaat di bawah ini.
1. Dapat Digunakan Untuk Mempengaruhi Penilaian Orang Lain
Sebenarnya personal branding bagi penulis secara tidak langsung sebagai bentuk dan upaya kita untuk mempengaruhi penilaian orang lain. Orang lain akan menilai kita berdasarkan apa yang kita tampilkan. Apalagi di era teknologi dan media sosial menjadi ajang bertukar kabar dan berita terbebas.
Sederhananya penggunaan media sosial, yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk mempengaruhi penilaian orang lain. Jika di media sosial kita memposting gaya hidup hedon, maka citra kita bisa menjadi orang konsumtif, anak gaul dan lain sebagainya. Sebaliknya, jika media sosial kita berisi karya tulisan, maka kamu pun akan dikenal sebagai seorang penulis.
2. Menunjukan Identitas
Terkadang memang kita tidak perlu berkoar-koar menceritakan “siapa aku” ke semua orang. Namun ada kalanya kita perlu menunjukan identitas kita secara wajar, sederhana dan tidak melebih-lebihkan.
Personal branding bagi penulis ternyata dapat dijadikan sebagai ajang untuk menunjukan identitas. Misalnya, kamu memiliki pasiion menulis dibang fiksi, dan kamu membranding diri kamu menjadi seorang penulis fiksi di media sosial disertai dengan karya yang sudah pernah kamu terbitkan.
Maka, secara tidak langsung akan mengundang calon penyelenggara acara atau orang lain untuk mengundang kamu mengisi pelatihan atau seminar. Tentu saja mereka mengundang atas dasar dari personal branding yang sudah dibangun di media sosial, dan cara ini sangat efektif, karena saya sendiri mengalaminya.
3. Memberikan Kesan Kepada Orang Lain
Saat membuat personal branding bagi penulis, tidak boleh dilakukan secara serampangan. Lakukan dengan cara yang elegan dan tetap berkelas. Kenapa? Karena kita berbicara tentang psikologi, yaitu bagaimana kita bisa memberikan kesan kepada orang lain lewat postingan yang ditampilkan di media sosial.
4. Membangun Citra
Berbicara tentang membangun citra personal branding, tidak melulu berbentuk positif loh. Jadi ada dua efek saat membangun personal branding.
- Efek positif
Jika personal branding bagi penulis dilakukan dengan cara benar, elegan dan berkualitas, maka dampak yang ditimbulkan (persepsi yang terbangun di dalam masyarakat) juga akan positif. Misal, orang terinspiratif, merasa bersemangat dan postingan kamu berkesan bagi mereka.
- Efek negative
Kebalikan dari efek positif. Jika membangun citra secara berlebihan dan tidak tau etika dan etiket bermedia sosial, maka jatuhnya akan menimbulkan penilaian dan persepsi negatif dari masyarakat.
5. Membangun Percaya Diri
Awalnya mungkin masih ragu, apakah bisa menjadi penulis seperti yang dibranding, atau tidak. Namun lambat laun, karena sugesti branding yang kita bentuk akan masuk ke dalam diri menjadi pribadi yang lebih percaya diri.
6. Menguatkan Koneksi
Pengalaman yang saya rasakan ketika membangun personal branding bagi penulis adalah, saya mendapatkan koneksi baru. dimana koneksi inilah yang memperluas jangkauan dan menambah pengalaman dan wawasan terhadap dunia.
7. Membangun Kredibilitas
Pentingnya personal branding bagi penulis yang terakhir adalah membangun kredibilitas. Meski kelihatan mudah, ternyata tidaklah mudah loh untuk mencapai di titik ini.
Dari ketujuh manfaat pentingnya personal branding bagi penulis di atas, harus dibangun dalam waktu yang lama. Saya membangun personal branding sebagai penulis sejak tahun 2010 yang lalu, baru setelah kurang lebih 4 tahun saya baru merasakan tujuh manfaat di atas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa personal branding efeknya tidak langsung dirasakan, tetapi butuh waktu yang panjang. Secara sederhana, personal branding itu sebagai investasi waktu yang baru kita panen beberapa tahun yang akan datang.
Tips Membangun Personal Branding
Lantas, gimana sih cara memulai personal branding yang pas dengan karakter kamu? Nah, berikut beberapa tips personal branding yang bisa kamu coba.
1. Temukan ciri khas
Selama saya belajar di psikologi, disebutkan bahwa manusia itu pribadi yang unik, dinamis dan pribadi yang berbeda. Bahkan seorang anak kembar identic sekalipun ada sisi yang berbeda. perbedaan inilah yang menjadi ciri khas pada orang tersebut.
Begitupun ketika kamu ingin menjadi seorang penulis. Belajar pengalaman penulis hebat itu sangat disarankan, mempelajari proses mereka menjadi penulis sukses itu juga penting. Tapi ingat, tetaplah menjadi diri kamu sendiri, sesuai dengan karakter, dan temukan teori sendiri.
Karena jika kita mengikuti PERSIS cara orang lain, maka kita hanya akan menjadi orang PADA UMUMNYA. Jika kita bisa menjadi diri sendiri, maka kita bisa menjadi orang yang besar dan inspiratif bagi orang lain. Orang-orang besar lahir karena mereka memiliki caranya sendiri.
2. Buat karya yang sesuai dengan branding
Membangun personal branding itu tidak asal posting atau tidak asal berkoar-koar di depan semua orang loh. Bahkan, cara kita melakukan personal branding tidak sekedar dalam bentuk postingan di media sosial. Tetapi action.
Action yang dimaksud di sini adalah lebih banyak membuat karya dibandingkan dengan posting di media sosial. Meminimalisir postingan yang banyak gaya, agar personal branding yang kita bangun dapat sampai ke pengguna media sosial. Lah, gimana bisa dikenal sebagai penulis jika banyak gayanya 10 postingan sementara karyanya hanya satu.
Memang tidak mudah, saya pun mengalami betul bagaimana membangun personal branding bagi penulis. Saat action menulis buku, tidak semua yang kita tulis dapat diterbitkan oleh penerbit. Banyak juga buku yang ditolak. Meskipun demikian, itu hal wajar. Karena segala sesuatunya butuh proses sebagai pembelajaran.
Jadi buat kamu yang masih menganggap menjadi penulis itu mudah, harus segera dikoreksi. Tujuan agar kamu tidak terlalu tinggi berekspektasi. Jika kamu ingin menjadi seorang penulis, kamu harus disiplin terhadap waktu dan tahan banting.
3. Aktif mengikuti kegiatan kepenulisan
Buat kamu yang masih mengaku pemula, penting banget nih mengikuti kegiatan kepenulisan. Setidaknya saat kamu mengikuti kegiatan semacam ini akan membukakan perspektif dan pengalaman baru. Kamu pun juga mendapatkan teman-teman yang sevisi misi, yaitu di bidang tulis menulis.
Di era teknologi dan serba mudah seperti sekarang banyak kegiatan penulisan yang bisa kamu ikuti, dan banyak pula yang menawarkan secara gratis dan Cuma-Cuma loh. Tidak seperti jaman saya, dimana teknologi tidak secanggih sekarang. mencari kegiatan kepenulisan pun susah dan harus ke kota, karena di daerahku dulu memang tidak ada.
4. Perluas Relasi
Personal branding bagi penulis yang keempat adalah memperluas relasi. Menjadi seorang penulis itu juga butuh relasi dibidang penerbitan dan bidang perbukuan. Relasi-relasi inilah yang akan membukakan peluang di dunia tulis menulis.
5. Konsisten
Bagian terakhir, yang paling sulit dilakukan oleh seorang penulis pemula adalah konsistensi. Selama saya menjadi sekretaris redaksi di salah satu tabloid remaja, sebagian besar dari mereka gugur dan menyerah menjadi penulis karena tidak mampu konsisten.
Itu hanya beberapa tips personal branding bagi penulis. Oh iya, kamu juga bisa membuat personal branding dengan cara kamu sendiri loh. Karena saya lebih percaya dan mengapresiasi orang yang memiliki teori dan caranya sendiri agar menjadi penulis yang berkarakter sesuai dengan kemampuan kamu.
Itulah ulasan mengenai personal branding bagi penulis yang penting banget untuk kamu ketahui. Semoga sedikit ulasan dari Bukunesia ini memberikan gambaran dan kemudahan buat kamu yang ingin mulai menulis dan bingung caranya melakukan personal branding.
Penulis: Irukawa Elisa