Disabilitas selama ini sering dipandang sebelah mata. Namun, di era dan dunia seperti sekarang tidak berlaku lagi. Selama berprestasi dan memiliki skill, kesempatan terbuka untuk siapapun, sekalipun disabilitas. Hal inilah yang juga dialami oleh Angkie Yudistia.
Nama Angkie Yudistia semakin menarik perhatian ketika Ia resmi diangkat sebagai staf khusus Presiden Jokowi, menjadi juru bicara presiden dibidang sosial. Meskipun penyandang disabilitas, Angkie Yudistia fokus di sociopreneur. Sebagai anak millenial yang berbakat, tentu Angki menjadi role model bagi kawula muda lain. Penasaran bukan, seperti apa sih biografi sosok Angkie Yudistia? Simak ulasannya sebagai berikut.
Daftar Isi Artikel
Prestasi Angkie Yudistia
Tidak ingin berlarut-larut terpuruk dengan kondisi yang disandangnya. Angkie pun akhirnya bangkit dari keterpurukan, dan akhirnya bisa berdamai dengan kondisi. Angkie pun mulai eksplor kemampuan dan bakatnya. Selain berprestasi secara akademik, ia juga memiliki jiwa perintis, yang nantinya akan banyak membantu penyandang disabilitas dalam meningkatkan taraf perekonomian dan hak-hak mereka dalam dunia kerja.
Angkie Yudistia muda, secara akademis memang tidak mengalami kendala. Bisa dibilang dia sosok yang beruntung, karena bisa menyelesaikan pendidikan hingga S2. Selain pandai secara akademik, Ia juga pandai secara non akademik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa prestasi yang pernah ia bawa pulang.
Misalnya pada tahun 2008, angkie masuk sebagai finalis dalam ajang Abang None Jakarta yang mewakili dari Jakarta Barat. Masih di tahun yang sama, Angkie pun juga kembali meraih prestasi sebagai the Most Fearless Female Cosmopolitan. Kemudian, sejak 2011 ia pun mulai berkiprah di dunia penulisan buku, dan ada beberapa buku yang sudah diterbitkan, dan bisa Anda baca loh.
Dia juga dikenal sebagai perempuan muda yang inspiratif, karena ia mampu membuka lapangan kerja bagi penyandang disabilitas agar memiliki hak dan kesempatan yang sama. Terutama dalam hal bekerja. Yaitu dengan membangun Thisable Enterprise. Di tempat ini ia sebagai CEO.
Ia pun juga pernah mendapatkan penghargaan seperti Asia’s Top Outstanding Woman Marketeer of The Year dari Asia marketing Federation. Tentu ini prestasi yang luar biasa. Belum lagi kesempatan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Staf Khusus dari Kalangan Milenial. Kabar gembira ini pun tidak dirasakan oleh Angkie saja, pastinya penyandang disabilitas pun termotivasi, bahwa mereka juga memiliki kesempatan dan peluang yang sama besar dari orang yang lain.
Sebagai Staf Khusus Presiden, Angkie masuk ke salah satu 6 anak muda milenial yang ditunjuk Jokowi. Keenam orang tersebut diantaranya adalah CEO dan Founder Creativepreneur miliki putri Indahsari Tanjung, Pendiri ruang Guru yang dimiliki oleh Adamas Belva Syah Devara, Perumus Gerakan Sabang Merauke milik Ayu Kartika Dewi, Pemuda asal Papua peraih Beasiswa di Oxford yaitu Gracia Billy Yosaphat Mambrasar dan dua orang lain seperti Andi Taufan Garuda Putra dan Aminuddin Ma’ruf.
Pendidikan dan Biodata Angkie Yudistia
Angkie Yudistia adalah sosok yang cerdas. Sehingga menghantarkan ia mampu menamatkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Semenjak lulus dari SMAN 2 Bogor, ia langsung berkesempatan kuliah sarjana dan melanjutkan Master public relations di The London School of Public Relation. Berikut adalah biodata singkat Angkie Yudistia.
Lahir : 5 Juni 1987
SMA : SMA Negeri 2 Bogor
Perguruan Tinggi : LSPR Institute of Communication
Orangtua : Hadi Sanjoto dan Indiarty Kaharman
Dari data pendidikan di atas, Angkie pernah mengalami fase perpindahan sekolah sewaktu SD. Perpindahannya sekolah dari Ternate, Bengkulu dan Bogor ini disebabkan kondisi orangtua yang mengharuskan berpindah-pindah.
Justru dari perpindahan tempat inilah yang membuat angkie bertemu dengan teman-teman disabilitas lain, yang mengalami kesulitan yang sama dan tidak mendapatkan hak mereka. Sehingga pengalaman ini yang dijadikan latar belakang Angkie untuk memudahkan bagi penyandang Disabilitas.
Karir dan Kisah Inspiratif Angkie Yudistia
Angkie Yudistia menjadi juru bicara dibidang sosial bukan tanpa alasan. Pasalnya, Angkie Yudistia adalah pribadi aktif di organisasi dalam negeri hingga organisasi internasional. Maka tidak heran jika Ia pun memahami beberapa bahasa.
Angkie dikenal sebagai perempuan muda inspiratif. Karena dengan keterbatasan yang dimilikinya mampu menjadi dirinya sendiri dan berprestasi. Perempuan yang lahir di Medan 5 Mei 1987 ini awalnya normal. Pendengarannya mulai menghilang ketika usianya 10 tahun. Sama seperti anak pada umumnya, dimana emosi masih labil. Ia pun juga pernah mengalami fase tidak percaya diri. Beruntungnya, lingkungan keluarga positif dan mampu membangkitkan semangatnya kembali.
Kita semua tahu, tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi. Masing-masing dari kita pun juga memiliki kelebihannya masing-masing. Begitu Pula dengan Angkie Yudistia. Ketertarikan Angkie Yudistia adalah menulis.
Berkat hobinya inilah, sampai berhasil melahirkan beberapa buku. Salah satunya di tahun 2011 yang lalu, berhasil menerbitkan buku berjudul “Perempuan Tunarungu Menembus Batas”. Kemudian disusul dengan buku lain yang berjudul “Setinggi Langit”. Tidak puas dengan dua buku, di tahun 2019 Angkie Yudistia kembali melahirkan karya buku berjudul “Become Rich sociopreneur”.
Dibalik produktivitasnya menulis. Angkie ternyata juga pernah bekerja di beberapa perusahaan besar. Misalnya Di IBM Indonesia dan geo link Nusantara. Sebagai seorang disabilitas, Angkie memang menjadi role model. Di tahun 2011, Ia mampu mendirikan thisable enterprise yang melatarbelakanginya untuk memberdayakan kelompok disabilitas tetap aktif, produktif dan memiliki skill. Sehingga mereka nantinya mampu tersalur di dunia kerja, bekerja secara profesional.
Tidak banyak perusahaan yang memberikan wadah bagi penyandang disabilitas untuk bekerja. Maka kehadiran Thisable Enterprise yang juga semakin berkembang dan sudah membawahi beberapa grup seperti thisable recruitment, thisable foundation dan thisable digital – Semakin memberikan angin segar bagi para disabilitas. Dimana mereka pun bisa bekerja secara profesional di sini.
Menariknya, Thisable Enterprise pun sudah melebarkan sayap dengan bermitra dengan Go-Jek. Dimana para penyandang disabilitas bisa bekerja di beberapa bidang selain di go-jek, tetapi juga ada di go-massage, go-glam, go-clean dan go-auto.
Baca juga: Pendidikan, Karir dan Karya Buku Dee Lestari
Review Buku “Become Rich As A Sociopreneur“
Setelah mengetahui singkat perjalanan Angkie Yudistia, ada salah satu buku karyanya yang menarik, dan juga menginspirasi kawula muda. Buku tersebut berjudul “Become Rich as a Sociopreneur”. Buku yang diterbitkan oleh Gramedia ini ditulis dengan ketebalan 176 halaman.
Secara garis besar, buku ini akan membahas secara tuntas tentang sociopreneur. Bisa saya katakan, buku ini tidak seperti buku biasanya. Dimana jika umumnya banyak ajakan menjadi orang kaya dengan menjadi seorang entrepreneur. Sementara, kita tahu tidak semua orang memiliki ketertarikan di dunia entrepreneur.
Jadi Angkie sengaja menulis buku ini dari perspektif yang berbeda. Yaitu memotivasi pembaca bisa menjadi sociopreneur. Jika entrepreneur menekankan pada keuntungan dan dimanfaatkan pribadi. Maka sociopreneur ini lebih dari itu. Kita tidak hanya memikirkan keuntungan untuk diri sendiri, tetapi juga memberikan keuntungan bagi masyarakat atau sosial.
Lantas apa saja sih manfaat menjalankan sociopreneur? Angkie Yudistia pun akan menjabarkan banyak manfaat di buku ini. Misalnya membangun jiwa kepemimpinan, bisa mengatur pendapat sendiri, bisa mengatur pendapatan sendiri, membuka lapangan pekerjaan, bekerja sesuai dengan passion dan sudah pasti kita berkontribusi mengatasi masalah sosial di masyarakat. Tentunya, Angkie juga akan mengupas lebih banyak hal penting dan menarik lain.
Salah satu kelebihan buku ini adalah, buku ditulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Sehingga tidak membuat pembaca bosan. Bagaimana? Apakah Anda tertarik dengan bukunya?
Atau mungkin Anda lebih tertarik dan terinspirasi dengan cara Angkie Yudistia dalam mengeksplorasi kemampuannya. Dimana skill dan pengalaman yang dimilikinya mampu diubah menjadi sebuah tulisan yang menginspirasi dan memberi banyak perubahan bagi pembaca?
Tenang! Anda pun sebenarnya juga bisa melakukannya loh. Anda juga bisa menuliskan pengalaman hidup dan kisah inspiratif anda dalam sebuah buku. Buat yang bingung ingin menerbitkan buku di mana, Anda bisa langsung terbitkan di Penerbit Bukunesia dengan email ke [email protected] atau cek di Bukunesia.
Semoga sedikit ulasan seputar biografi Angkie Yudistia ini tidak sekedar memberikan manfaat. Tetapi juga memberikan semangat. Ingat, keterbatasan bukanlah penghalangan. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama. Kesuksesan tidak untuk mereka yang punya privilege, tetapi untuk siapapun yang memiliki semangat, dan kemauan.
(Irukawa Elisa)
