7 Pentingnya Membaca Buku yang Wajib Kamu Tahu

pentingnya membaca buku

Sudah menjadi rahasia umum jika minat baca di Indonesia tergolong rendah. Setiap tanggal 6 September, Indonesia memperingati Hari Membaca Buku Nasional.

Peringatan ini sebagai pengingat betapa pentingnya membaca sebagai budaya yang harus terus ditumbuhkan. Membaca bukan sekadar aktivitas akademis, melainkan kebutuhan hidup.

Dengan membaca, seseorang bisa meningkatkan kualitas berpikir, memperluas wawasan, dan melatih kemampuan kritis. Bagi generasi muda, membaca bukan hanya untuk lulus ujian, tetapi juga untuk membangun fondasi menghadapi tantangan masa depan.

Kondisi Minat Baca di Indonesia

Membaca adalah fondasi literasi, dan literasi adalah kunci kemajuan bangsa. Namun, bagaimana sebenarnya kondisi membaca di Indonesia saat ini? Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam budaya membaca. 

Data dari UNESCO yang dikutip dalam berbagai laporan sering menyebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia berada pada level rendah, bahkan sempat dinilai hanya 0,001. Artinya hanya satu dari seribu orang Indonesia yang benar-benar memiliki minat membaca tinggi.

Meski data ini kerap diperdebatkan, faktanya kebiasaan membaca masyarakat masih kalah jauh dibandingkan dengan aktivitas lain, seperti menonton televisi atau berselancar di media sosial.

Studi dari PISA (Programme for International Student Assessment) 2018 juga menunjukkan kemampuan literasi membaca siswa Indonesia berada di peringkat 74 dari 79 negara.

banner mo promo spekta akhir tahun buknes

Kondisi ini memperlihatkan bahwa literasi, terutama kebiasaan membaca, perlu mendapatkan perhatian serius, bukan hanya dari dunia pendidikan, tetapi juga dari keluarga dan masyarakat luas.

Di era digital, membaca buku bersaing ketat dengan hiburan instan seperti media sosial dan konten video. Banyak orang lebih suka mendapatkan informasi cepat dalam bentuk ringkasan atau potongan singkat ketimbang membaca teks panjang dalam buku.

Tantangan lainnya adalah masih terbatasnya akses buku di beberapa daerah, terutama pelosok, sehingga membuat kesenjangan literasi semakin berjarak.

Namun, teknologi juga bisa menjadi solusi. Munculnya e-book, platform literasi digital, dan komunitas baca online membuka peluang baru agar membaca bisa lebih mudah diakses oleh siapa saja.

Tinggal bagaimana masyarakat memanfaatkannya, apakah hanya untuk hiburan singkat atau benar-benar memperkaya wawasan melalui membaca.

Baca Juga: 10 Karakter Orang yang Suka Membaca Buku, Anda yang Mana?

7 Pentingnya Membaca Buku yang Perlu Kamu Ketahui

Membaca buku adalah salah satu kebiasaan sederhana yang sering diabaikan di era digital. Banyak orang lebih memilih scroll media sosial atau menonton video singkat ketimbang membuka lembaran buku.

Padahal, membaca bukan hanya soal menambah wawasan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk kesehatan mental, kecerdasan, hingga pengembangan karakter.

Berikut adalah 7 pentingnya membaca buku yang bisa menjadi alasan kuat bagi kamu untuk mulai membiasakan diri membaca.

1. Menambah Wawasan dan Pengetahuan

    Buku tentu saja berbeda dengan konten digital yang cenderung singkat. Buku menyajikan data, analisis, dan narasi yang lebih terstruktur.

    Membaca buku membantu memperluas cakrawala berpikir dan memberi perspektif baru dalam memandang kehidupan. Isi buku yang disampaikan memuat banyak wawasan dan pengetahuan yang tak terbatas

    2. Melatih Fokus dan Konsentrasi

      Di tengah distraksi digital, kemampuan fokus menjadi sesuatu yang langka. Membaca buku melatih otak untuk bertahan lebih lama pada satu aktivitas.

      Sebuah studi dari University of Sussex (2009) menyebutkan bahwa membaca selama 6 menit dapat mengurangi stres hingga 68% sekaligus meningkatkan fokus.

      download ebook bukunesia

      3. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa dan Menulis

        Semakin sering membaca, semakin kaya pula kosakata yang kita miliki. Hal ini berdampak langsung pada kemampuan menulis maupun berbicara.

        Buku, terutama karya sastra dan nonfiksi berkualitas, dapat menjadi “guru diam-diam” yang membentuk keterampilan komunikasi.

        4. Membantu Pengembangan Kritis dan Kreativitas

          Buku tidak hanya menyajikan informasi, tetapi juga mendorong pembaca untuk menganalisis, membandingkan, dan menarik kesimpulan.

          Proses ini melatih kemampuan berpikir kritis. Selain itu, membaca fiksi juga terbukti meningkatkan kreativitas dan empati karena pembaca belajar menempatkan diri pada sudut pandang tokoh lain.

          5. Menjaga Kesehatan Mental

            Membaca buku bisa menjadi terapi mental. Menurut penelitian dari American Psychological Association (2020), membaca literatur atau self-help dapat membantu mengurangi gejala depresi ringan.

            Selain itu, membaca buku fiksi sering dianggap sebagai bentuk escapism sehat yang memberi relaksasi pada pikiran.

            Baca Juga: Pengertian, dan Teknik Membaca Cepat & Efektif

            6. Memperkuat Daya Ingat dan Fungsi Otak

              Membaca mengaktifkan berbagai bagian otak sekaligus, mulai dari memori jangka pendek, bahasa, hingga imajinasi.

              Penelitian yang dipublikasikan dalam Neurology (2013) menunjukkan bahwa orang yang rajin membaca di usia muda memiliki risiko lebih rendah terkena penurunan fungsi kognitif seperti demensia di usia tua.

              7. Menjadi Sumber Inspirasi dan Motivasi

                Buat kamu yang memiliki hobi membaca, pasti bisa merasakan manfaat membaca. Salah satunya adalah menemukan arah hidup. Salah satu jenis bacaan yang membangun adalah buku jenis biografi, buku motivasi, atau bahkan novel.

                Membaca memberi energi baru untuk menjalani kehidupan, sekaligus mengingatkan kita bahwa selalu ada pelajaran berharga dari setiap cerita.

                Jadi, membaca buku bukan sekadar aktivitas hobi, tetapi kebutuhan yang memberi dampak besar bagi hidup. Dengan membaca, kita bisa memperluas pengetahuan, melatih fokus, menjaga kesehatan mental, hingga menemukan inspirasi.

                Jika selama ini kamu jarang membaca, mulailah dengan meluangkan 15-30 menit sehari. Ingat, buku adalah jendela dunia, dan membuka jendela berarti memberi ruang bagi diri untuk tumbuh lebih baik.

                Selamat Hari Membaca Buku Nasional

                Seperti yang sudah disinggung di atas, bahwa setiap tanggal 6 September kita memperingati Hari Membaca Buku Nasional? Momen ini bukan sekadar perayaan, tapi pengingat penting bahwa buku adalah teman terbaik dalam perjalanan hidup kita. Dengan membaca, kita bisa membuka jendela dunia, mengenal banyak hal baru, bahkan tanpa harus melangkah kemana pun.

                Inilah beberapa qoute seputar membaca yang bisa menggetarkan hatimu.

                “Once you learn to read, you will be forever free.”Frederick Douglass
                (Begitu kamu bisa membaca, selamanya kamu akan merdeka.)

                “If you don’t like to read, you haven’t found the right book.”J.K. Rowling
                (Kalau kamu tidak suka membaca, berarti kamu belum menemukan buku yang tepat.)

                “Reading is essential for those who seek to rise above the ordinary.”Jim Rohn
                (Membaca itu penting bagi mereka yang ingin melampaui hal-hal biasa.)

                Bagaimana? Di Hari Membaca Buku Nasional ini, coba tanyakan ke diri sendiri, sudahkah kamu menyisihkan waktu untuk membaca hari ini? Ingat, satu buku bisa mengubah cara kita melihat dunia.

                Semoga artikel dari Bukunesia ini bermanfaat untuk kalian, makin memahami pentingnya membaca buku, sehingga bisa menjadi motivasi untuk terus menambah wawasan dan memperkaya diri melalui setiap halaman yang dibaca.

                Jika kamu ingin mulai membiasakan diri membaca, sekarang adalah waktu yang tepat. Manfaatkan promo spesial dari Bukunesia untuk mendapatkan buku-buku pilihan yang bisa menjadi teman perjalanan literasimu.

                Referensi 

                American Psychological Association. (2020). Reading and mental health benefits. APA. https://www.apa.org
                Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Hari Membaca Buku Nasional 6 September.
                Neurology. (2013). Lifelong reading and cognitive decline in old age. Neurology Journal. https://n.neurology.org
                OECD. (2019). PISA 2018 Results: Combined Executive Summaries. Organisation for Economic Co-operation and Development.
                UNESCO Institute for Statistics. (2017). Literacy Rates Continue to Rise from One Generation to the Next.
                UNESCO.University of Sussex. (2009). Reading can reduce stress. Mindlab International, Sussex University.

                MAU NULIS TAPI BINGUNG MULAI DARI MANA?

                Ebook gratis ini akan membantu kamu menulis buku novel, biografi, fiksi, dan nonfiksi dengan lebih mudah. Dilengkapi panduan serta tips praktis agar proses menulismu makin percaya diri dan terarah.