Punya naskah atau hasil penelitian yang hendak dipublikasikan? Namun masih belum yakin terkait EYD yang dituliskan? Tenang sekarang ada banyak jasa proofreading yang siap membantu mengoreksi karya Anda.
Atau mungkin kamu ingin mencoba profesi proofreader? Bisa banget. Peluang masih sangat terbuka lebar dan menjanjikan. Sementara buat kamu yang masih belum tahu lebih dalam tentang proofreader itu apa dan tugasnya apa, kamu bisa simak dan temukan jawabannya di artikel ini. Langsung saja intip di bawah yuks.
Sebelum lanjut ke proofreading, pastikan juga kita telah menulis dahulu ya, hehe. Nah untuk itu, kalian bisa mendalami artikel mengenai Contoh Membuat Outline Buku.
Daftar Isi Artikel
Apa itu Proofreading
Beberapa tahun terakhir, penyedia layanan jasa proofreading mulai banyak bermunculan. Semakin banyak orang yang membutuhkan jasa ini. Lantas, apa sih yang dimaksud dengan proofreading?
Proofreading upaya memeriksa kesalahan tulisan atau teks secara teliti dan cermat, sebelum tulisan tersebut diperuntukan untuk pembaca. Proofreading tidak hanya fokus meneliti dan mencermati tulisan saja. Termasuk memastikan ejaan, tata bahasa, tanda baca dan masih banyak peran lainnya.
Proofreading adalah proses editing pada tulisan yang sudah selesai dikerjakan. Ditinjau dari prosesnya, proofreading dapat dilakukan secara manual. Ada juga yang dilakukan dengan bantuan alat teknologi. Umumnya, pilihan ini tergantung dari masing-masing selera proofredernya.
Tugas Proofreader
Di paragraf di atas, kita berkenalan dengan proofreading. Maka ada yang namanya proofreader. Proofreader adalah seseorang yang bertugas meneliti, dan mencermati tulisan, sebelum tulisan dipublikasikan ke publik. Berikut beberapa tugas seorang proofreader.
1. Mengecek Kesalahan Tulisan
Proofreader bertugas mengecek kesalahan tulisan penulis. Pengecekan meliputi banyak hal, tidak hanya mengecek kesalahan penulisan tanda baca saja. Termasuk juga mengecek apakah ada ketidakkonsistenan dalam proses penulisan.
Proofreader juga perlu mengecek, apakah ada kalimat yang tidak sinkron dengan kalimat lain. Jika ditemukan kalimat yang susah dipahami, maka tugas proofreader adalah membenahinya.
2. Mengecek Naskah Berkali-kali
Tugas seorang proofreader tidak jauh berbeda dengan tugas seorang editor buku. Yaitu mengecek kesalahan tulisan penulis saja. Tetapi juga melakukan pengecekan naskah berkali-kali. Tahukah kamu, jika pengecekan naskah yang dilakukan seorang proofreader tidak hanya sekali atau dua kali saja. tetapi 4 sampai 5 kali loh.
Kok banyak banget? Yap, hal ini dilakukan untuk memastikan tulisan benar-benar sempurna sebelum di publikasikan. Karena saat dilakukan pengecekan sebanyak satu atau dua kali, masih banyak kesalahan yang kita temukan.
3. Memastikan Keakuratan Konten
Seorang proofreader juga berperan untuk memastikan keakuratan konten. Terkadang ada naskah yang tidak sinkron antara judul dan konteks isinya. Ada juga naskah yang isi naskah kurang bisa dipahami akibat distraksi selama proses penulisan.
Nah, di sinilah tugas seorang proofreader. Bertugas untuk Menyelaraskan dan mengakuratkan karya seorang penulis. Terkadang ada beberapa naskah yang kurang pas saat menyampaikan. Penyebabnya ada banyak hal.
4. Mengedit Seluruh Naskah
Sadar atau tidak sadar, tugas proofreader adalah mengedit seluruh naskah buku. Oh iya, seiring beerkembangnya jaman dan permintaan, ternyata proofreader tidak sekedar menggarap naskah buku saja.
Tetapi juga menggaram naskah penelitian atau jurnal. Terutama untuk jurnal-jurnal yang hendak dipublikasi di kemenristekdikti, Shinta atau semacamnya.
5. Memberi Kenyamanan Bagi Pembaca
Pada dasarnya, kehadiran proofreader bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pembaca. salah satu bentuk kenyamanan yang ditawarkan adalah buku ditulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sederhana namun mengena dan pesannya dapat dimengerti.
Itulah lima tugas proofreader, sebenarnya masih ada banyak tugas seorang proofreader yang tidak tuliskan satu persatu.
Cara Melakukan Proofreading
Mungkin ada diantara kamu yang ingin menekuni dunia proofreading ini? nah, berikut ada beberapa cara yang harus kamu latih dan lakukan.
1. Menjaga Konsentrasi
Meski hanya melakukan pengecekan pada naskah orang, tetap membutuhkan konsentrasi tinggi. Kenapa harus konsentrasi? Karena butuh ketelitian dan kejelian. Sementara cara menjaga konsentrasi dapat dilakukan dengan banyak cara, tergantung karakter masing-masing orang.
Ada orang yang bisa konsentrasi dalam situasi yang hening dan senyap. Ada juga yang bisa berkonsentrasi sambil mendengarkan musik, atau bahkan ada juga tipe orang yang bisa berkonsentrasi sambil nongkrong di kafe atau semacamnya.
2. Mencetak Menjadi Hardfile
Jaman sudah serba teknologi dan serba canggih. bahkan, sekarang banyak penerbit menerima naskah dalam bentuk soft file. Padahal kita tahu, saat seorang proofreader melakukan pengecekan naskah secara soft file, mata lebih mudah lelah. Dampaknya, banyak hal-hal yang terselip tidak terkoreksi.
Nah, untuk menghindari hal-hal semacam itu, maka banyak proofreader yang memilih cara manual. Yaitu mencetak dalam bentuk hard file kemudian dibuatlah proses editing. Meski manual, cara ini lebih nyaman dan lebih efektif, karena mata tidak mudah lelah.
3. Hati-hati dengan Homonim
HOmonim merupakan ejaan yang memiliki pelafalan yang mirip dan sama, tetapi memiliki makna yang berbeda. Biasanya ini terjadi untuk penggunaan kata serapan bahasa asing. Sebagai contoh, sebagai berikut.
- accept – except
- complement – complement
- bisa (Dapat bermakna bisa ular, bisa pula bermakna mampu).
4. Perhatikan Kontraksi dan Apostrof
Cara yang tidak kalah penting lainnya adalah kontraksi atau apostrof yaitu koma di atas. Tanda ini sering digunakan untuk penulisan bahasa inggris. Namun, banyak penulis pemula yang tidak tahu fungsi dari apostrof ini. banyak pula tidak tahu bagaimana cara menuliskannya.
5. Memeriksa Tanda Baca
Meski sepele, penting menguasai tanda baca titik dan koma dalam penulisan kalimat. Ternyata banyak naskah yang kurang tepat dalam menerapkan tanda baca. Maka dari itu, proofreader perlu memperhatikan poin-poin penting ini.
6. Membaca Secara Terbalik
Secara alamiah, otak kita biasa membaca dari depan ke belakang. Cara ini ternyata banyak menemukan kata-kata dan kalimat yang terlewatkan.
Nah, untuk mematahkan pola ini, maka kamu bisa membaca secara terbalik, yaitu membaca teks mundur dari paragraf akhir. Kemudian baca kata demi kata. Maka, otak kita bisa lebih fokus dan menemukan kata atau kalimat yang memang yang perlu dikoreksi ataupun tidak.
7. Periksa penulisan Angka
Kesalahan yang paling umum ditemukan dalam naskah adalah penulisan angka. Entah kenapa banyak yang salah menuliskan dibagian ini. Bukan semata teknis penulisan EYD, tetapi termasuk masalah rujukan, apakah ada yang dirujuk atau hanya kira-kira.
8. Membaca Kembali
Setelah semua sudah dilakukan proofiding dari awal sampai akhir. maka proofreader harus membaca kembali sampai 4-5 kali. Tidak harus dibaca ulang dalam waktu sehari. kamu bisa membaca di hari yang lain. Biasanya saat membaca di hari yang lain, masih ada hal yang akan kita temukan lagi.
Jika masih belum juga yakin, maka kamu bisa meminta bantuan teman sesama proofreader lain untuk membaca ulang. Cara ini dilakukan untuk memastikan dan menjaga objektivitas dalam proses pengecekan naskah.
Itulah beberapa tips cara melakukan proofreader yang bisa kamu dilatih dan dibiasakan mulai dari sekarang. semoga sedikit pembahasan ini bisa memberikan manfaat. (Irukawa Elisa)
Baca juga