Membahas 4 Gaya Bahasa Cerpen Disertai dengan Contoh Konkrit

gaya bahasa cerpen
Memahami sebuah gaya bahasa saja sudah susah, apalagi memahami 4 gaya bahasa yang akan dibahas dalam artikel ini. Untungnya, artikel ini ditulis juga untuk pengatahuan sehingga disertakan contoh juga.

Saat membaca cerpen, apa yang menentukan sebuah cerpen menarik untuk dibaca? Yap! Betul sekali, selain ditentukan oleh alur cerita, ditentukan juga oleh gaya bahasa cerpen. Barangkali ada diantara dari Anda yang punya keinginan menjadi penulis cerpen, harus memperhatikan poin ini.

Oleh karenanya, berikut beberapa gaya bahasa yang biasanya dipakai dalam menulis sebuah cerita pendek yang padu.

Ada yang terlintas nggak sih, sebenarnya apa sih yang disebut dengan gaya bahasa cerpen?

Jadi, gaya bahasa adalah pemilihan kata atau pemilihan diksi untuk menyampaikan gagasan, pikiran dan pesan kepada pembaca. Dimana gaya bahasa ini muncul atas dasar ekspresi personal untuk menyampaikan tujuan secara tertulis. 

Gaya bahasa dalam istilah lain sering juga kita sebut dengan majas. Menurut Nurgiyantoro (2005), gaya bahasa cerpen merupakan pilihan kata yang disusun menggunakan bahasa figuratif dan tulis sesuai dengan struktur kalimat. 

Pada dasarnya, gaya bahasa cerpen jauh berbeda dengan gaya bahasa menulis buku pendidikan atau buku-buku nonfiksi. Jika buku nonfiksi, gaya bahasa yang digunakan lebih formal, baku dan sesuai kaidah penulisan. 

Maka berbeda dengan gaya bahasa cerpen, yang ditulis menggunakan bahasa yang lebih luas, fleksibel dan bisa ditulis disesuaikan dengan segmentasi pembaca. Misal cerpen akan menyasar pada pembaca pelajar, untuk umum atau untuk mahasiswa. Beda segmentasi, bahasa boleh beda.

EBOOK SPESIAL UNTUK PENULIS FEBRUARI

Penjelasan Berbagai Jenis Gaya Bahasa Cerpen

Gaya bahasa untuk menyampaikan pesan

Gaya bahasa cerpen secara garis besar dibagi menjadi empat bagian. Gaya bahasa pada cerpen terdiri dari 4 gaya bahasa, yaitu gaya bahasa pertentangan, gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa sindiran, dan gaya bahasa penegasan.

Untuk mengetahui lebih dalam masing-masing gaya bahasa, alangkah lebih baiknya jika Anda membaca artikel ini. Sebab, ada perbedaan yang menarik antar gaya bahasa tersebut.

1. Gaya Bahasa Pertentangan 

Gaya bahasa cerpen jenis pertentangan ini adalah gaya bahasa yang lebih tepat digunakan untuk mempertentangkan sesuatu/tema/topik yang diangkat penulis. Bentuk gaya bahasa pertentangan ini bisa berupa kata kiasan yang sifatnya memberikan arti atau maksud yang tidak sebenarnya atau tersurat. 

Adapun beberapa jenis gaya bahasa cerpen yang termasuk ke dalam gaya bahasa pertentangan. Diantaranya ada paradoks, majas antitesis, kontradiksi interminus, litotes dan masih banyak lagi. 

Contoh : 

Dani adalah anak yang dikenal ramah, dan pandai secara akademik. Dani selalu mendapatkan rangking 5 besar. Dia pun dikenal sebagai pelajar yang aktif di kelasnya dan memiliki banyak teman. Akan tetapi Doni, saudara kembar Dani memiliki karakter dan sikap yang berbeda. Doni anak yang cuek. Dia tidak begitu pintar kembarannya. menariknya, Doni selalu rangking 5 besar dari urutan belakang. Doni juga bukan tipe orang yang mudah bergaul. Teman-temannya hanya sedikit. Meskipun demikian, mereka berdua saudara kembar yang akur dan saling menyayangi.

2. Gaya Bahasa Sindiran 

Gaya bahasa cerpen sindiran juga sering digunakan. Jadi apa yang dimaksud dengan gaya bahasa sindiran adalah kata kiasan yang diperuntukan untuk mengejek, atau menyindir seseorang, baik itu menyindir, perilaku, sikap, ataupun kondisi. 

Majas sindiran dalam kehidupan sehari-hari juga sering digunakan untuk menyindir aparat pemerintah yang dianggap rakyat tidak sesuai amanah. Adapun beberapa jenis majas sindirian. Adapun macam gaya bahasa sindiran, yaitu sinisme, sarkasme, ironi, dan masih banyak sekali jika kita bedah.

Contoh Gaya bahasa Sindiran

Beberapa hari lalu, mahasiswa melakukan demo besar-besaran, menyuarakan aspirasi rakyat. Ada yang menarik dari demo pada 11 April 2022, para mahasiswa menyanyikan sebuah lagu potong bebek angsa, yang liriknya diubah menjadi sebagai berikut. 

‘Potong bebek angsa… angsa dikuali… gagal ngurus bangsa… minta tiga kali… bohong ke sana… bohong ke sini… la la la la la’. 

3. Gaya Bahasa Perbandingan 

Gaya bahasa cerpen perbandingan adalah gaya bahasa yang sering digunakan untuk membandingkan objek satu dengan objek yang lain. Gaya bahasa perbandingan ini juga memiliki nilai untuk melebih-lebihkan objek, untuk mengganti dan untuk persamaan. 

Gaya bahasa cerpen perbandingan ini memiliki beberapa macam, seperti personifikasi, metafora, eufemisme, metonimia, simile, alegori, sinekdok, simbolik, asosiasi dan hiperbola. 

Contoh bahasa perbandingan 

Suatu hari, datanglah seorang pangeran dari kerajaan Abrakadabra, berkunjung kerumah Abraham  ingin menemui anaknya yaitu seorang gadis wanita buruk rupa karena sihir. 

4. Gaya Bahasa Penegasan

Sementara yang dimaksud dengan gaya bahasa penegasan adalah gaya bahasa yang dimaksudkan untuk menegaskan sesuatu. Umumnya penegasan ini dimaksudkan untuk mengingatkan, memberikan pemahaman dan memberikan kesan kepada para pembacanya. 

Gaya bahasa penegasan ditandai dari penulisan kata atau kalimat yang diulang-ulang. Adapun beberapa macam gaya bahasa cerpen penegasan, diantaranya ada repetisi, retorik, pleonasme, klimaks, antiklimaks, paralelisme, dan tautologi.

Contoh Bahasa Cerpen Penegasan 

Bumi berguncang hebat. Lila tahu bahwa ini bukanlah gempa biasa. Ia langsung mencari keluarganya yang terperangkap tertimbun reruntuhan bangunan yang rata tanah. Saat ditemukan, ayah, ibu dan kakaknya bersimbah darah. 

Dari keempat gaya bahasa cerpen di atas, Anda bisa mengetahui pengertian dari masing-masing jenis gaya bahasa di artikel sebelumnya.

Cara Menentukan Gaya Bahasa Cerpen

Mungkin ada diantara Anda yang bertanya, bagaimana sih cara menentukan gaya bahasa cerpen? Jawabannya sederhana, namun banyak yang kesulitan melakukan. 

1. Bacalah 

Cara menentukan gaya bahasa cerpen adalah dengan cara membaca. Bacalah setiap paragraf ke paragraf dengan seksama.

2. Cari Kata atau Bahasa Yang Aneh 

Jika di dalam paragraf ditemukan kata, atau kalimat yang aneh, asing Anda dengar. Maka bisa Anda catat atau di garis bawahi. Kata-kata aneh inilah yang nantinya bisa Anda cari tahu di buku rujukan. 

3.  Buku Rujukan 

Maksud buku rujukan di sini adalah buku tentang ilmu majas (gaya bahasa), atau bisa juga buku rujukan seperti buku kamus.

4. Harus Menguasai Macam dan Ciri Gaya Bahasa 

Nah, dibagian ini sebenarnya kuncinya ada di poin ke empat. Anda harus tahu dan menguasai tentang jenis-jenis majas. Di mana ada banyak sekali jenis majas, Anda bisa baca artikel tentang majas yang pernah kita bahas. 

Ternyata mengetahui macam majas saja tidak cukup. Anda juga harus  mengetahui ciri-ciri dari majas itu sendiri. misalnya majas personifikasi, memiliki ciri khusus, atau majas repetisi juga miliki pole penulisan yang berbeda pula. 

Buat Anda yang ingin meenjadi penulis, baik itu penulis cerpen, puisi ataupun novel, pasti akan bersinggungan dengan dunia majas. Bagaimanapun juga majas salah satu seni dalam karya sastra, yang akan menentukan tulisan Anda akan menarik dan mengugah emoasi pembaca atau tidak. 

Memang tidak mudah, namun bagi penulis yang sering membaca karya sastra, sebenarnya tidak sulit untuk menciptakan karya sastra yang sesuai karakter Anda sendiri. Jadi, dapat disimpulkan bahwa apabila ditanya Apakah cerpen mempunyai gaya bahasa? Jawaban yang tepat adalah cerpen memiliki 4 gaya bahasa yang bisa digunakan oleh seorang penulis.

Nah itulah beberapa ulasan tentang gaya bahasa di dalam cerpen. Semoga dari beberapa ulasan tentang dunia gaya bahasa di dalam cerpen ini memberikan wawasan baru dan pemahaman. (Irukawa Elisa)

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.

Panduan Menulis
EBOOK GRATIS
Artrikel Terkait