Macam Macam Majas Pengertian dan Contohnya

Macam Macam Majas Pengertian dan Contohnya

Macam macam majas ada banyak sekali. Meskipun ada banyak macamnya, semua jenis memiliki impresi tersendiri ketika digunakan dalam karya sastra. Khususnya buat kamu yang ingin menjadi sastrawan, pentingnya untuk menguasai jenis majas.

Tujuan dari majas sendiri adalah untuk mudah diingat bagi pembaca apalagi sebuah karya fiksi yang bisa membuat pembaca membayangkan dan berimajinasi. Penasaran, apa saja sih macam-macamnya? Langsung temukan jawabannya di sini.

Majas Perbandingan

Majas perbandingan adalah majas yang membandingkan satu objek dengan objek lain. Majas perbandingan dapat pula diartikan sebagai komparasi antara satu dengan hal yang lain. Majas perbandingan itu sendiri memiliki beberapa jenis, seperti majas metafora, majas personifikasi, majas hiperbola, majas asosiasi, majas metonimia, majas alegori, pars pro toto dan eufemisme. Untuk melihat uraian masing-masing dapat disimak sebagai berikut.

1. Majas Metafora 

Metafora adalah majas perbandingan yang merujuk pada perumpumaan terhadap duahal yang berbeda. Istilah perumpamaan sering juga disebut sebagai analogi. Berikut adalah contoh penggunaan majas metafora, yang mungkin sebenarnya kamu sudah sering menemukan dalam buku.

Contoh Majas Metafora 

  • Cilo sebagai anak cerdas, sudah sejak SD Cilo dikenal kutu buku.
  • Hidup ini memang tidak selamanya selalu sukses. Saat mengalami kegagalan, jangan berkecil hati, karena masih dapat diperbaiki.
  • Dulu sebagai seorang yang kaya raya, karena bangkrut sekarang menjadi sampah masyarakat

baca juga Majas Tautologi: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contoh

2. Majas Personifikasi 

Sementara yang dimaksud dengan majas personifikasi adalah majas yang membandingkan antara manusia dengan benda. Atau bisa juga sebaliknya, yaitu menjadikan benda tersebut seolah-olah hidup atau memiliki sifat seperti halnya manusia. 

Mau nulis buku biografi

Contoh Majas Personifikasi 

  • Langit berarak gelap, bergegas berlari mengejar terang dan mengubah terik menjadi gelap dan badai.
  • Setiap akhir pekan, jalanan mengular, kentut kendaraan menyeruak ke pernapasan, tidak heran jika udara tidak lagi berkualitas 
  • Jam dinding menunjukan 4 WIB dini hari, sebentar lagi sang surya membukakan mata dan gelap sirna.

3. Majas Hiperbola 

Majas yang paling sering digunakan untuk penulisan karya fiksi adalah majas hiperbola. Majas hiperbola termasuk majas perbandingan yang melebih-lebihkan dan tidak masuk akal. Namun itulah daya tarik majas ini, untuk menambah kesan impresi pada karyanya.

Contoh Majas Hiperbola 

  • Langit gelap, kilat menyambar, tak lama kemudian guntur menggelegar di atas kepala sepersekian detik, sehingga semuanya berucap “subhanallah”.
  • Jika kamu menjadi orang terkenal, orang sukses jangan besar kepala. Karena pujian adalah pedang bermata dua.
  • Bakso Pak Djon salah satu kuliner legendaris yang terkenal rasa yang endulita, apalagi bumbu cabai khas yang rasanya bagai api yang langsung membuat mulut jontor dan banyak minum.

4. Majas Asosiasi 

Majas asosiasi adalah majas perbandingan yang disampaikan dengan cara melukiskan benda/objek yang berbeda, namun sebenarnya memiliki arti yang sama. 

Contoh Majas Asosiasi 

  • Linda sejak kecil memiliki bakat tarik suara yang luar biasa. Suaranya merdu semerdu alunan piano diaransement dengan apik.
  • Teknologi Internet hadir memberikan banyak perubahan. Seperti pedang bermata dua, jika digunakan secara bijak, bisa membangun kemajuan. Jika salah memanfaatkan, bisa merusak moral dan mental.
  • Tidak perlu ikut urusan orang lain, karena masalah diri sendiri sudah seperti benang kusut yang sulit ditemukan solusinya.

5. Majas Metonimia 

Majas Metonimia adalah majas perbandingan yang berbeda dari jenis majas perbandingan yang lain. Salah satu ciri majas metonimia menggunakan merek yang sudah umum digunakan. 

Contoh Majas Metonimia 

  • Setiap pagi sebelum berangkat bekerja, Ayah menikmati secangkir kopi kapal api panas. 
  • Sudah dua minggu, sekarang waktunya membeli aqua untuk kebutuhan minum sehari-hari.
  • Perjalanan dari Jogja ke Solo lebih cepat naik kereta api dibandingkan naik pesawat Garuda.

6. Majas Alegori 

Sementara yang dimaksud dengan majas alegori adalah majas yang menggambarkan objek satu dengan objek lain. 

Contoh majas alegori 

  • Hati-hati saat kamu memiliki banyak uang, karena hidup ini seperti roda berputar. Kadang di atas dan kadang di bawah. Kita tidak bisa menebak kapan kita jatuh.
  • Hati-hati dalam bertutur kata, karena lidah manusia tidak bertulang, perhatikan kata agar tidak tajam dalam berucap. 
  • Baik buruknya seorang anak tergantung dari orang tuanya, karena seorang bayi itu seperti kertas putih, bebas untuk dituliskan apa saja tergantung keinginan masing-masing orangtua.

7. Majas Pars Pro Toto 

Pars pro toto adalah majas perbandingan yang sering digunakan untuk membandingkan sebagian objek untuk menunjukan keseluruhan objek. 

Contoh Majas Pars Pro Toto 

  • Sejak masalah yang ditimbulkan di kantor, Rinda tak menampakkan batang hidungnya lagi di kantor. 
  • Sudah tiga bulan tidak membayar bulanan kontrakan, Risa terpaksa angkat kaki dari kontrakannya.

8. Majas eufimisme 

Majas perbandingan eufemisme sering digunakan untuk mengganti istilah yang sarkasme/kasar/menyakiti menjadi istilah yang lebih halus. 

Contoh majas eufimisme 

  • Pak Harjo sedang mencari asisten rumah tangga untuk mengurus isi rumah. (Asisten rumah tangga lebih halus dibandingkan pembantu)
  • Akibat bangkrut, PT. Raharja terpaksa merumahkan karyawan. (merumahkan lebih halus dibandingkan dengan mem-PHK).

Majas Pertetangan 

Sesuai dengan namanya, majas pertentangan adalah majas yang ditujukan untuk mendeskripsikan dua hal yang bertentangan atau berkebalikan satu dengan yang lain. Majas pertentangan memiliki beberapa macam majas, yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karya sastra, berikut jenis-jenisnya. 

1. Majas paradoks 

Paradoks adalah majas yang menjadikan bahasa kiasan sebagai cara untuk membandingkan objek dengan cara berkebalikannya. 

Contoh majas paradoks 

  • Meskipun panas terik dan musim kekeringan, ladang tetap tumbuh subur dan sehat. 
  • Meskipun banyak harta dan tidak kekurangan satu hal pun, ternyata dina tidak merasakan rasa kebahagiaan sama sekali.

2. Majas Litotes 

Majas litotes adalah majas pertentangan yang sifatnya merendahkan bojek atau mengecilkan kenyataan yang terjadi sebenarnya. 

Contoh majas litotes 

  • Terimakasih sudah bersedia berkunjung di gubuk renta ini, semoga Anda tetap merasa nyaman.

3. Majas Oksimoron 

Mungkin ada yang asing dengan majas oksimoron. Jadi majas oksimoron adalah majas yang menempatkan dua hal berlawanan ke dalam satu kalimat yang sama. 

Contoh Majas Oksimoron 

  • Pak Abdulah berusia 87 tahun yang tahu betul pahit manisnya kehidupan yang keras ini. 
  • Dari dulu hingga sekarang, satu hal yang tidak dapat dicegah, yaitu perubahan.

4. Majas Antitesis 

Semetnara majas antitesis adalah majas yang memiliki arti saling berlawanan dalam mengungkapkan suatu pertentangan. 

Contoh Majas Antitesis 

  • Demi bisa membayar kuliah, Rini bekerja siang dan malam.
  • Jangan mengatur tuhan masalah hidup dan mati, karena dua hal itu hanya TUhan yang berhak menentukan.

Majas Sindirian 

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sindiran yang sering digunakan. majas sindiran adalah ungkapan yang diperuntukan untuk mengkritik ataupun menyindir seseorang, baik secara halus ataupun secara kasar. Adapun jenis-jenis sindiran, diantaranya sebagai berikut.

1. Majas Sisnisme

Sinisme adalah majas yang diperuntukan untuk mencemooh atau menyindir seseorang secara tidak langsung, dengan pemilihan kata yang lebih kasar. 

Contoh Majas Sinisme 

  • Jika kamu selalu juara satu dikelas sampai sekarang, kenapa kamu memutuskan putus sekolah?
  • Orangtuamu banyak harta, bersedia menyekolahkan ditempat terbaik. Tapi kamu hanya berpangku tangan dan mabuk-mabukan!.

2. Majas Ironi 

Ironi adalah majas yang diperuntukan untuk menantang fakta yang terjadi. 

Contoh Majas Ironi 

  • Masakan yang kamu buat untukku sangat enak,sampai aku mengernyitkan mata karena rasa yang terlalu asin. 
  • Ruang rapat ini dingin sekali sampai-sampai bajuku basah karena berkeringat.

3. Majas Satire 

Sementara yang dimaksud dengan majas satire adalah majas yang menggabungkan antara ironi dan sarkasme, namun cara penyampaiannya dilakukan dengan menggunakan parodi yang banyak digunakan untuk mengomentari sesuatu hal. 

Contoh Majas Satire 

  • Porsi makanmu luar biasa banyak, sudah berapa kali kamu tidak makan? Jika ingin makan lagi pesanlah sesukamu.
  • Tidak biasanya kamu kritis setiap kali membicarakan tema ini, apakah kamu habis kesambet setan?

4. Majas Sarkasme 

Jenis majas sarkasme adalah jenis majas yang sering ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Khususnya ketika dengan teman lama atau teman sebaya. Majas sarkasme adalah pemilihan kata-kata kasar yang memiliki sifat  negatif dan disampaikan secara terang-terangan. 

Contoh majas sarkasme 

  • Tolong jangan menyanyi lagi, suaramu yang tidak stabil membuat telingaku sakit. 
  • Dasar tutalit, perkara mudah seperti ini kamu pun tidak bisa menyelesaikan.

5. Majas Innuendo 

Sementara yang dimaksud dengan majas innuendo adalah majas yang digunakan untuk mengecilkan fakta sebenarnya dalam mengungkapkan sindiran terhadap sesuatu hal. 

Contoh majas innuendo

  • Dia adalah sahabat karipku yang paling tampan, hanya saja dia suka sekali mempermainkan wanita. 
  • Dia Berhasil menyelesaikan skripsi tetapi skripsi yang yang mengerjakan orang lain.

Majas Penegasan 

Selain majas sindiran dan pertentangan, ada juga majas penegasan. Sesuai dengan namanya, majas ini digunakan untuk mempertegas sebuah kalimat atau kata yang hendak disampaikan. Adapun jenis-jenis majas penegasan, diantaranya sebagai berikut. 

1. Majas Retorika 

Majas Retorika adalah majas berbentuk kalimat tanya. Kalimat tanya ini sebenarnya bertujuan untuk memberikan penegasan atas pernyataan atau kejadian yang sedang terjadi.

Contoh Majas Retorika

  • Siapa yang tidak ingin menjadi orang kaya dan selalu makan enak?
  • Siapa yang tidak bahagia jika apa yang diperjuangkan selama ini akhirnya tercapai?

2. Majas Antiklimaks 

Majas antiklimaks adalah majas yang berbentuk pernyataan yang disampaikan secara berturut-turut dari yang paling tinggi menjadi yang paling kecil.

Contoh Majas Antiklimaks 

  • Upacara 1 Abad NU dihadiri dari banyak kalangan, mulai dari orang tua, orang muda, remaja hingga anak-anak semua ada disana. 
  • Lila anak seorang konglomerat. Jangankan ratusan ribu, puluhan ribu dan receh Lila tidak kenal.

Untuk majas klimak bisa baca disini

3. Majas Pararima 

Sementara ada juga yang disebut dengan majas pararima, yaitu majas yang melakukan pengulangan konsonan awal dan akhir dalam satu kata, namun dalam sifat yang berbeda.

Contoh Majas Pararima

  • Pelaku klitih lari hingga tertatih ditangkap polisi 
  • Jantungku berdegup-degup mendengar pernyataan cintanya.

4. Majas Aliterasi 

Jenis terakhir adalah majas aliterasi. Majas ini sering digunakan untuk pengulangan huruf konsonan di awal kata secara berurutan. Tidak lupa tetap ada penegasan dalam kalimat tersebut. 

Contoh Majas Aliterasi

  • Hilangkan sedihmu, ciptakan kebahagiaan versimu. 
  • Lintasi jembatan suramadu, melewati lautan.

Itulah beberapa macam macam majas yang paling banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karya sastra. Semoga macam-macam majas ini membantu sensitifitas kamu dalam menulis karya sastra.

Untuk majas lainnya silahkan baca disini

(Irukawa Elisa)

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.