Pembajakan Buku: 4 Faktor, Cara Menghindari & Pasal Pelanggaran

pembajakan buku
Pembajakan buku menjadi hal yang lumrah dan sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, jangan sampai malah kena pasal berikut ini.

Pembajakan buku menjadi hal yang lumrah dan sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun tahukah kamu jika pembajakan buku bukanlah tindakan yang dibudidayakan. Pembajakan harus dihentikan.

Lantas pertanyaannya adalah, apa sebab sebab akibat yang melatar belakanginya pembajakan buku?. Nah untuk mengetahui jawabannya, baca artikel ini sampai selesai. 

Apa Itu Pembajakan Buku

Apa itu pembajakan buku? Mungkin kamu sering dengar tentang kegiatan pembajakan. Dimana pembajakan buku sebagai tindakan oknum memproduksi buku dengan tujuan tertentu,dengan keuntungan pribadi dan merugikan pihak-pihak lain. Seperti pihak penerbit dan pihak penulis buku. Mereka korban paling dirugikan secara material maupun nonmaterial.

Tahukah kamu jika kasus pembajakan buku ini pun sudah santer terdengar sejak dahulu. Tentu saja tindakan ini  menjadi masalah yang serius dan masih belum juga menemukan jalan tengahnya. 

Pembajakan buku termasuk tindakan pelanggaran hak cipta ekonomi kreatif. Pembajakan buku umumnya dilakukan dengan dua cara.yaitu dengan menggunakan satu buku utuh persis seperti buku aslinya. Biasanya ada perbedaan di kualitas tinta atau kualitas sampul (jika print out).  

Sementara bentuk menggandakan buku yang paling sering dilakukan masyarakat awam dan pelajar mahasiswa adalah penggandaan dengan memfotocopy sebagian maupun seluruh isi buku. Adakah diantara kamu yang tanpa sengaja pernah melakukan penggandaan fotocopy seperti di atas?

Dari laporan chodak melaporkan bahwa pembajakan secara digital banyak dilakukan oleh laki-laki dibandingkan perempuan. Besaran pelaku pembajakan pada laki-laki mencapai 66% di usia sekitar 45 tahun. Masih dari data chodak, pembajakan yang dilakukan oleh kalangan perguruan tinggi mencapai 75% yang rata-rata penghasilan mereka cukup baik . 

Mau nulis buku biografi

Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pembajakan 

Tidak dapat dipungkiri jika aktivitas pembajakan seolah sudah menjadi bagian dari hidup. Sehingga dianggap sepele. Padahal, tindakan yang kita lakukan sangat merugikan pihak lain. Lantas yang menjadi pertanyaannya adalah, faktor apa yang menyebabkan terjadinya pembajakan? Berikut beberapa alasannya.

1. Faktor ekonomi 

Faktor ekonomi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya pembajakan.  Salah satu contohnya adalah pelajar yang lebih memilih memfotokopi buku pegangan dibandingkan membeli buku secara langsung. Sehingga peluang inilah yang dimanfaatkan oleh oknum untuk membajak buku dengan tampilan mirip seperti asli dengan harga lebih ramah.

2. Harga lebih mahal

Terutama buku-buku teori yang harga satu bukunya bisa mencapai dua ratus bahkan jutaan harganya. Tentu saja bagi pelajar atau mahasiswa kelas bawah sulit rasanya untuk membeli buku. Sehingga lebih memilih mengambil jalan pintas dengan memfotokopi. 

3. Kelangkaan bahan baku 

Dalam kasus tertentu,  pembajakan buku tidak melulu karena faktor ekonomi dan mahalnya harga buku. Tetapi karena terjadi kelangkaan bahan baku seperti kertas, tinda dan mesin.  Atau karena bisa juga pihak penerbit sudah tidak lagi beroperasi, namun buku tersebut masih dibutuhkan.

4. Kondisi industri penerbitan 

Dalam dunia penerbitan buku, ada banyak sekali situasi yang tidak sesuai ekspektasi. Apalagi jika melihat perkembangan penerbitan di Indonesia, literasi kurang pesat. Sehingga menimbulkan kondisi penerbit ada yang koleb, gulung tikar karena tidak bisa menyesuaikan pasar. 

Kondisi-kondisi penerbit yang bangkrut dan gulung tikar inilah yang secara tidak langsung juga akan mempengaruhi regulasi cetak yang berdampak pada stok buku terbatas sementara permintaan tinggi, sehingga memicu terjadinya pembajakan. 

Dari keempat faktor yang menyebabkan pembajakan buku di atas, tentu saja kenyataan di lapangan lebih banyak alasan lain. Kamu yang punya pengalaman tentang pembajakan buku boleh share di kolom komentar.

Artikel Terkait: 7 Cara Membuat Judul Buku Yang Menarik dan Contoh

Pasal Yang Mengatur Pembajakan Buku 

Pembajakan buku secara tidak langsung menunjukkan bahwa aktivitas pembajakan sebagai tindakan yang tidak dibenarkan. Karena atas tindakan tersebut ada beberapa pihak yang mengalami kerugian. Adapun aturan tentang pembajakan buku. 

Dalam undang-undang nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta, di pasal 9 ayat (3) dinyatakan bahwa setiap orang yang tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta dilarang melakukan penggandaan dan/atau penggunaan secara komersial ciptaan.

Kemudian di pasal 10 berbunyi pengelola tempat perdagangan dilarang membiarkan penjualan dan/atau pengadaan barang basil pelanggaran hak cipta dan/atau hak terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya.

Sementara pasal 46 ayat (1) dijelaskan bahwa penggandaan untuk kepentingan pribadi atas ciptaan yang telah dilakukan pengumuman hanya dapat dibuat sebanyak 1 (satu) salinan dan dapat dilakukan tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta. 

Apa Perbedaan Plagiarisme Dan Pembajakan? 

Setelah mengulas tentang pembajakan buku, ada satu istilah yang mungkin sering kamu dengar, yaitu plagiarisme. Lalu pertanyaannya adalah, apa sih perbedaan antara plagiarisme dan pembajakan? Plagiarisme lebih menekankan pada orang perseorangan. Jadi lebih fokus pada pelaku pembajakan baik yang dilakukan secara perorangan maupun berbadan hukum/kelompok tertentu. 

Sementara pembajakan itu sendiri lebih menekankan pada tindakan pengadaan buku atau cara memperbanyak dengan menyalin ciptaan secara permanen ataupun hanya sementara saja. Menggandakan buku dapat pula diartikan sebagai replikasi karya orang lain yang sebelumnya karya tersebut sudah ada sebelumnya, baik yang dilakukan secara keseluruhan maupun sebagian.

Baca Insight: Perbedaan Editor dan Penyunting

Cara Menghindari Pembajakan Buku

Bagi masyarakat awam kebanyakan tidak tahu apa yang dilakukan termasuk ke dalam kategori pembajakan buku yang ada aturannya di undang-undang. Dari artikel ini menunjukan bahwa pembajakan adalah tindakan yang tidak dibenarkan dan dapat berakhir pada jeruji besi.

Maka dari itu, pentingnya untuk menghindari pembajakan buku. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghindari tindakan satu ini, sebagai berikut. 

1. Membaca Buku Di Perpustakaan 

Bagi masyarakat, salah satu cara menghindari pembajakan buku adalah dengan membaca di perpustakaan. Terutama buat masyarakat yang tidak mampu membeli buku karena harganya yang mahal. Maka membaca di perpustakaan adalah cara yang solutif.

Agar ilmu penting tidak menguap begitu saja,selama di perpustakaan jangan lupa membawa buku catatan untuk mengingat informasi. 

2. Membeli Buku Aslinya 

Jika kamu memiliki uang yang cukup, maka membeli buku asli lebih menyenangkan. Meskipun harga lebih mahal, namun kamu pun akan mendapatkan banyak manfaat. Diantaranya, tampilan buku lebih baik, lebih kuat-kokoh dan dari segi cetakan tulisan hingga cover pun lebih tajam. 

3. Tidak Memperbanyak dan Mem-fotocopy 

Adapun cara menghindari pembajakan yang sebenarnya paling sering dilakukan oleh masyarakat. Yaitu melakukan fotocopy buku.

Nah, untuk mengurangi kasus seperti ini,pentingnya edukasi dan wawasan bahwasanya memperbanyak tanpa ijin bentuk dari pelanggaran. 

4. Melakukan Penggerebekan 

Penggerebekan terkadang memang perlu. Terutama untuk oknum-oknum baik yang perorangan maupun berbadan hukum yang masih tetap saja melakukan pembajakan. Tentu saja penggerebekan perlu didampingi oleh tim penanggulangan masalah pembajakan buku (PMPB) yang memiliki surat. Jadi hindari penggerebekan secara mandiri.

Keempat cara menghindari pembajakan buku di atas mungkin bisa memberikan gambaran cara mengurangi pembajakan. Ada Cara yang tidak kalah penting lain, yaitu pentingnya edukasi masyarakat bahwa membajak adalah perbuatan pencurian. 

Sampai di sini, semoga bisa tercerahkan dan memberikan wawasan. Bahwasanya kita perlunya menghargai karya agar literasi. Bagaimanapun juga, tindak kecurangan ini terjadi lagi-lagi karena literasi di Indonesia masih kurang baik. Ada tugas besar yang saya dan kamu sampaikan. Salah satunya melahirkan banyak karya.

Buat kamu yang peduli pentingnya literasi dan dunia tulis menulis. Kamu pun bisa menerbitkan buku sendiri di sini. Mungkin keuntungan yang kita dapat tidaklah besar, namun amal jariah ilmu yang disampaikan jauh lebih baik dan membawa perubahan bagi para pembacanya. Jadi tunggu apalagi, kamu bisa segera menerbitkan karya kamu di sini: Menerbitkan Buku Ber-ISBN. (Irukawa Elisa)

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.