Perlu Tahu, Sudut Pandang Dalam Cerpen Sebelum Menulis

point of view dalam cerita

Sudut pandang dalam cerpen menjadi unsur paling penting yang harus dikuasai oleh penulis fiksi seperti cerpen. Karena menulis cerpen tanpa sudut pandang, sulit dibayangkan bagaimana cara menyampaikan imajinasi dan gagasan penulis.

Barangkali ada diantara kamu yang masih binggung dan tidak tahu apa sih sudut pandang dalam cerpen? Point Of View (POV) atau sudut pandang adalah pandangan seorang pengarang atau teknik bercerita pengarang dalam menyuguhkan cerita khayalan dan karangan hasil imajinasi. Ada pula yang menyebut sudut pandang dengan istilah point of view.

Berbicara sudut pandang dalam cerpen, ada beberapa jenis. Ada beberapa pendapat, ada yang menyebutkan ada tiga sudut pandang dan ada juga yang menyebutkan empat sudut pandang. Langsung kita simak sudut pandang dalam cerpen berikut.

Baca juga Menulis Resensi Cerpen: Struktur dan Contoh

Sudut Pandang Pertama

Sudut pandang orang pertama adalah sudut pandang cerita yang dibawakan pengarang dengan menggunakan kata ganti “aku”, “Kami”, dan “saya”. Dari sini dapat dilihat bahwa sudut pandang orang pertama melibatkan ke-aku-an si pengarang. Tujuannya, agar si pembaca ikut merasakan dan terlibat langsung dalam cerita cerpen tersebut.  Sudut pandang orang pertama ini memiliki dua macam, sebagai berikut. 

1. Sudut pandang orang pertama (tokoh utama)

Sudut pandang orang pertama tokoh pertama menceritakan segala hal, baik pikiran, perasaan, dan segala masalah menggunakan tokoh “Aku”. Jika pun tidak menggunakan tokoh “aku” itu hanya sebatas keterkaitan yang masih ada hubungannya dengan si “Aku”. 

Contoh sudut pandang dalam cerpen:

Mau nulis buku biografi

Aku sedang mengamati meja kerja yang ada dikantor. Meja yang dipenuhi dengan dokumen-dokumen penting menjadi saksi kesuksesanku. Ditempat ini, 5 Tahun lalu aku merintis dari karir awal.

2. Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Sampingan) 

Ada juga jenis sudut pandang orang pertama tokoh sampingan. Jadi tokoh “Aku” bukan sebagai tokoh utama dalam cerpen. Melainkan sebagai orang yang menceritakan peristiwa si tokoh utama. Dengan kata lain, tokoh sampingan sebagai tokoh yang serba tahu terhadap tokoh utama.

Contoh sudut pandang tokoh sampingan dalam cerpen:

Duk!! Duk!! Duk!! Berkali-kali aku dibuat kesal dengan suara palu dari samping kamar kostku. Yuria sering sekali memaku dinding diwaktu malam hari. Tidak tahu alasan pasti setiap dikasih tau langsung diam, tapi tidak lama kemudia Yuria memaku dinding lagi. Tidak hanya aku yang kesal terhadap Yuria, melainkan tetangga kost yang lain juga ikut kesal. Tidak heran jika banyak orang yang kesal dengannya.

Sudut Pandang Kedua

Ada juga yang dimaksud dengan sudut pandang kedua. Jadi yang dimaksud dengan sudut pandang kedua adalah sudut pandang pengarang terhadap cerita yang diangkat. Jadi sudut pandang kedua pengarang menempatkan dirinya sebagai tokoh yang sedang ditulisnya. Jadi penulis bisa memposisikan diri sebagai narator, yang mampu menceritakan dan membicarakan apa yang sedang dilakukan oleh “kamu”, “dirimu” atau “kau”. 

Salah satu kelebihan sudut pandang kedua adalah, mampu melibatkan emosi pembaca, karena pengarang memposisikan pembaca sebagai tokoh utama dalam cerpen tersebut. Sehingga bisa merasakan betul konflik dan gejala yang dibawakan dalam cerpen. Hanya saja, sebagai pengarang, harus konsisten dalam menuliskan kata ganti “Aku”.

Sudut Pandang Ketiga

Ada juga yang disebut sebagai sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang ini umumnya menggunakan kata ganti “Dia”, “mereka” dan “ia”. Jika sudut pandang orang pertama ada dua jenis, maka pada sudut pandang orang ketiga pun juga mmiliki dua jenis berikut. 

1. Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu

Jadi yang dimaksud dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu adalah sudut pandang yang menuntut penulis untuk menceritakan si tokoh serba tahu. Mulai mengetahui detail tentang watak, perasaan, pikiran, latar belakang ataupun dari kejadian. 

2. Sudut Pandang Orang Ketiga sebagai Pengamat 

Sementara yang dimangkat sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat, jadi penulis menceritakan berdasarkan dari sudut pengamatan yang diketahuinya. Jadi apa yang diceritakan sebatas yang dirasakan, didengar dan tidak bisa menceritakan lebih detail dan lebih dalam.

Itulah tiga sudut pandang dalam cerpen. Ada juga yang menyebutkan bahwa sudut pandang dalam cerpen ada empat. Sudut pandang terakhir adalah sudut pandang campuran. Dikatakan sebagai sudut pandang campuran karena menggabungkan sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. 

Umumnya setiap penulis memiliki kenyamanan tersendiri dalam menyampaikan gagasan mereka. Namun bagi pemula, ketiga sudut pandang di atas lebih mudah dipraktekan dibandingkan menggunakan sudut pandang campuran. 

Apalagi jumlah cerpen lebih singkat, sehingga jika menggunakan sudut pandang campuran sedikit memaksakan dan cukup sulit. Sudut pandang campuran lebih banyak ditemukan dalam karya sastra seperti tennlit ataupun dalam novel. Karena dari panjang naskah lebih panjang dan bisa dieksplorasi. 

Itulah seputar sudut pandang dalam cerpen. Semoga sedikit ulasan di atas cukup membantu dan bermanfaat.

(Irukawa Elisa)

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.