Cara menciptakan tokoh yang memikat dalam menulis cerita fantasi wajib dikuasai. Khususnya buat kamu yang memang ingin menjadi seorang penulis cerita fiksi. Sementara banyak pertanyaan bagi pemula bagaimana mana formula menciptakan tokoh yang memikat. Nah, untuk mengetahui jawabannya bisa simak ulasan berikut.
Daftar Isi Artikel
Tips Menciptakan Tokoh Cerita yang Memikat
1. Tentukan Alur Cerita
Buat penulis pemula, pentingnya membuat alur cerita. Meskipun hanya membuat alur cerita, ternyata ada banyak faedahnya loh. Diantaranya, alur cerita banyak membantu penulis agar tetap focus. Seringkali penulis memang paling sering mengalami buntu ide, kehilangan focus, sehingga hasil tulisannya tidak bisa sesuai harapan.
Tidak hanya itu saja, alur cerita juga akan membuat cerita fantasi kamu lebih tersistematis. Sehingga hasilnya tidak ngalor ngidul ataupun kesana kisini. Jadi tidak ada salahnya penulis fiksi pemula menentukan alur cerita agar lebih jelas dan lebih berkarakter.
Pemberian karakter unik ini juga perlu. Karena karakter inilah yang akan menjadi selling poin pembeda karya kamu dan karya orang lain. Seperti yang kita tahu, bahwa ada banyak karya serupa. Dan salah satu ciri penulis yang awet adalah penulis yang memiliki karakter.
2. Berikan Watak Yang Menonjol Dari Tokoh
Cara menciptakan tokoh yang memikat dalam menulis cerita fiksi yang kedua adalah menentukan watak. Saat membuat watak, pastikan untuk memberikan ciri khas pada masing-masing tokoh. Agar muncul konflik dalam sebuah kisah fantasi, maka kamu harus memberikan watak baik dan watak jahat.
Penentuan watak yang saling bertolak belakang hanya salah satu cara agar kamu (sebagai penulis) mudah dalam membenturkan pandangan mereka. Karena benturan itulah yang akan melahirkan sebuah konflik. Sementaar sebuah karya sastra agar bisa memunculkan rasa adalah dengan lahirnya permasalahan.
3. Setiap Tokoh Harus Punya Kekurangan Juga
Ketika memberikan watak baik pada si tokoh, bukan berarti si tokoh sempurna 100%. Kamu juga perlu memberikan kekurangan pada si tokoh. Karena sisi kekurangan si tokoh baik ini pula yang dapat dijadikan sebagai sarana penulis untuk menciptakan konflik.
Sebuah cerita yang menarik harus ada emosi dan impresi-nya dengan cara membenturkan pandangan, sehingga timbulah permasalahan. Agar konflik terbentuk secara alami dan tidak dibuat-buat, maka seorang penulis harus memiliki kejelian saat hendak membenturkan atau saat hendak memunculkan konflik.
4. Jangan Buat Yang Over Power
Meskipun emosi, konflik itu harus ada dalam sebuah cerita fantasi. Namun ada satu hal yang perlu kamu garis bawahi. Pastikan agar tidak membuat terlalu over power. Karena segala sesuatu yang bersifat berlebihan akan terkesan aneh dan jatuhnya jadi kurang menarik. Sehingga akan dikhawatirkan mempengaruhi kesan dan mood si pembaca.
5. Relevansi Dengan Zaman Biar Makin Dekat Dengan Pembaca
Cara menciptakan tokoh yang memikat dalam menulis cerita fantasi yang tidak kalah penting adalah harus sesuai zaman. Kita tahu bahwa setiap zaman memiliki selera dan karakteristiknya sendiri-sendiri. Zaman penjajahan sudah pasti berbeda dengan zaman sekarang.
Maka tidak heran jika cerita fantasi yang dibuat di era modern juga harus ditulis secara kekinian. Tidak berhenti sampai disitu saja. Kamu pun juga perlu memperhatikan pangsa pasar. Misalnya karya kamu diperuntukan untuk anak muda, orangtua, ibu rumah tangga atau untuk anak-anak.
Baca juga: Perbedaan Tokoh dan Penokohan
Melihat segmentasi pasar adalah upaya kamu agar tetap selaras. Pembaca pun juga merasa semakin dekat dengan karya kamu. Karena apa yang kamu tulis memang 11-12 dengan kehidupan mereka. Jadi buat kamu yang ingin menulis cerita fiksi yang banyak dilirik orang, juga harus memperhatikan banyak aspek.
Bagaimana? Ternyata menulis cerita fantasi tidaklah sesulit yang dibayangkan selama ini bukan? Kamu pun sebenarnya bisa menuliskannya juga loh. Jika kamu masih pemula, dan merasa hasilnya belum memuaskan, tidak masalah. Semuanya butuh proses dan semuanya akan tiba pada waktunya.
Jadi jangan menyerah, terus menulis dan menulis. Karena jika bukan kamu, siapa lagi yang akan melanjutkan estafet penulisan cerita fiksi. Karena setiap masa harus ada regenerasinya. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat. Biar makin jago untuk menulis cerita yang nanti bisa diterbikan menjadi novel, bisa baca beberapa artikel berikut.
(Irukawa Elisa)