Menjadi reseller buku novel bisa menjadi solusi buat kamu yang ingin mendapatkan cuan tambahan. Cocok juga buat kamu yang suka membaca sastra, maka ini adalah solusi cerdas.
Pertanyaannya, bagaimana cara menjadi reseller novel best seller bagi pemula? Sebelum mengupas 10 tips sukses menjadi reseller buku novel, kita intip dulu 3 tantangan yang sering dihadapi.
Daftar Isi Artikel
Tantangan Jadi Reseller Buku Novel
Menjadi reseller buku, khususnya novel, terlihat menyenangkan. Kita bisa dekat dengan dunia literasi sekaligus berbisnis. Namun, di balik peluang tersebut, ada beberapa tantangan yang sering dihadapi reseller, terutama bagi yang baru terjun.
Kalau kamu tertarik jadi reseller buku novel, penting untuk tahu hambatan apa saja yang mungkin ditemui agar bisa menyiapkan strategi lebih matang.
1. Persaingan yang Ketat di Pasar Online
Buku novel punya pasar besar, tapi kompetitornya juga tidak kalah banyak. Di marketplace maupun media sosial, ribuan penjual menawarkan judul yang sama dengan harga bersaing.
Menurut Statista (2024), tren penjualan buku online terus meningkat, sehingga persaingan juga semakin tajam. Reseller harus pintar membuat strategi pemasaran, misalnya dengan konten kreatif, foto produk menarik, atau promosi lewat komunitas pembaca.
2. Risiko Stok Menumpuk
Tantangan lain adalah stok buku yang menumpuk jika penjualan tidak sesuai target. Hal ini sering dialami reseller pemula yang terlalu banyak mengambil stok tanpa memahami kebutuhan pasar.
Buku novel punya tren cepat berganti, misalnya judul yang populer bulan ini bisa saja redup bulan depan. Itu sebabnya, penting bagi reseller untuk membaca tren bacaan dan memulai dengan sistem pre-order agar lebih aman.
3. Edukasi Pembeli dan Persoalan Harga
Tidak semua pembeli memahami perbedaan antara buku asli dan bajakan. Sebagian orang tergiur harga murah tanpa peduli kualitas. Inilah yang membuat reseller buku asli sering harus bersaing dengan penjual buku bajakan di pasaran.
Menurut laporan Kompas (2023), peredaran buku bajakan di marketplace masih tinggi. Tantangan bagi reseller adalah memberikan edukasi bahwa membeli buku original bukan hanya soal kualitas, tapi juga mendukung penulis dan penerbit.
Baca Juga: 7 Keuntungan Menjadi Reseller: Fleksibel dan Untung Besar!
Tips Sukses Reseller Buku Novel Bestseller
Setelah mengintip tiga tantangan menjadi reseller di atas, memang dibutuhkan kejelian dalam melihat peluang. Namun, tantangan peluang tersebut dapat diminimalisir tingkat resikonya dengan mempraktikkan sepuluh tips sukses reseller buku sebagai berikut.
1. Pilih Buku yang Sedang Tren
Reseller harus peka dengan tren pasar. Novel bestseller biasanya memiliki daya tarik besar karena sudah terbukti diminati pembaca luas. Misalnya, novel karya Tere Liye, Andrea Hirata, atau Ika Natassa yang sering masuk daftar buku terlaris. Dengan memilih judul-judul seperti ini, peluang buku cepat terjual semakin besar.
Selain itu, kamu bisa memantau chart buku terlaris di toko online atau daftar best seller di Gramedia dan toko buku lain. Jangan ragu juga untuk mengikuti akun penerbit di media sosial karena mereka sering mengumumkan buku baru yang berpotensi jadi tren.
2. Kenali Target Pasar
Tidak semua novel cocok untuk semua orang. Novel romance biasanya lebih digemari pembaca remaja dan dewasa muda, sementara novel self-improvement atau motivasi lebih cocok untuk kalangan mahasiswa dan pekerja.
Sebagai reseller, penting untuk mengenali target pasar. Misalnya, jika kamu fokus ke novel islami, target bisa mahasiswa, komunitas muslim, atau pembaca yang mencari bacaan inspiratif.
Sementara kalau kamu menjual novel fantasi atau fiksi remaja, target pasar bisa lebih muda dan aktif di TikTok. Dengan mengenali target pasar, promosi yang kamu lakukan jadi lebih efektif.
Menentukan target pasar hanyalah awal. Untuk benar-benar sukses, kamu juga butuh dukungan sistem dan jaringan terpercaya. Itu sebabnya Bukunesia membuka peluang reseller bagi kamu yang serius ingin berkembang.
Setiap mimpi besar butuh langkah kecil pertama. Dan bergabung dengan Reseller Bukunesia bisa jadi langkah terpentingmu hari ini.
3. Bangun Personal Branding
Banyak reseller gagal karena mereka hanya sekadar “jualan buku”. Padahal, di era digital, branding itu penting. Kamu bisa dikenal sebagai reseller buku “yang ramah”, “yang jujur”, atau “yang spesialis genre tertentu”.
Misalnya, kamu bisa membuat akun Instagram dengan nama unik seperti @novelislami_id atau @novelromancefavorit. Dengan branding yang jelas, calon pembeli akan lebih percaya karena menganggapmu ahli dalam kategori buku tertentu. Branding juga membantu tokomu mudah diingat dibanding hanya sekadar nama toko umum.
4. Manfaatkan Media Sosial
Media sosial adalah ladang emas untuk reseller. Menurut laporan We Are Social (2024), ada lebih dari 167 juta pengguna media sosial di Indonesia. Artinya, peluangmu menjangkau pembeli sangat besar.
Gunakan Instagram untuk posting foto buku dengan desain estetik, manfaatkan TikTok untuk membuat konten book recommendation atau unboxing novel, dan gunakan Facebook untuk masuk ke komunitas pecinta buku. Dengan strategi konten yang kreatif, kamu tidak hanya menjual buku, tapi juga membangun engagement dengan calon pembeli.
Baca Juga: 10 Toko Buku Online yang Buka Reseller
5. Gunakan Marketplace dengan Status Toko Resmi
Selain media sosial, kehadiran di marketplace juga penting. Tokopedia, Shopee, dan Lazada adalah platform favorit orang Indonesia untuk membeli buku. Pastikan tokomu memiliki rating bagus, deskripsi produk lengkap, dan kejelasan bahwa buku yang kamu jual adalah buku asli, bukan bajakan.
Menurut laporan Kompas (2023), buku bajakan masih marak di e-commerce. Karena itu, reseller yang menjual buku original punya nilai tambah. Pembeli lebih percaya dan merasa aman karena tahu mereka mendukung penulis dan penerbit resmi.
6. Terapkan Sistem Pre-Order
Menjadi reseller buku bukan berarti harus menumpuk stok besar. Justru, sistem pre-order bisa jadi cara cerdas agar lebih aman. Dengan pre-order, kamu hanya membeli buku sesuai pesanan. Ini membantu mengurangi risiko kerugian jika buku ternyata tidak terlalu laku.
Contohnya, saat ada novel baru dari penulis populer, kamu bisa membuka pre-order seminggu sebelum rilis. Pembeli yang sudah menunggu akan langsung ikut pre-order, dan kamu tidak perlu takut stok menumpuk. Sistem ini juga bisa menumbuhkan rasa eksklusif karena pembeli merasa jadi yang pertama memiliki buku baru.
7. Berikan Review atau Sinopsis Singkat
Deskripsi produk yang hanya mencantumkan judul dan harga seringkali kurang menarik. Pembeli butuh alasan kenapa mereka harus membeli buku itu. Nah, di sinilah pentingnya memberikan review atau sinopsis singkat.
Dengan adanya review, pembeli lebih tergerak untuk membeli. Reseller yang bisa memberikan nilai tambah berupa informasi isi buku akan lebih dipercaya dibanding yang hanya sekadar jualan.
8. Jaga Kualitas Layanan
Kepercayaan pembeli sangat ditentukan oleh layanan. Mulai dari cara membalas chat, kecepatan mengirim buku, hingga kualitas packaging. Buku adalah produk yang rawan rusak, jadi gunakan bubble wrap atau kardus pelindung agar sampai ke pembeli dalam kondisi sempurna.
Tambahkan bonus kecil seperti pembatas buku atau ucapan terima kasih. Hal sederhana ini bisa membuat pembeli merasa dihargai. Ingat, pembeli yang puas biasanya akan kembali membeli atau merekomendasikan tokomu ke teman-temannya.
Baca Juga: 10 Ide Bisnis Reseller untuk Pemula yang Menjanjikan
9. Aktif di Komunitas Pembaca
Komunitas adalah tempat yang tepat untuk membangun jaringan sekaligus mencari informasi tren. Misalnya, bergabung di grup Facebook pecinta novel, forum Goodreads Indonesia, atau komunitas literasi lokal.
Dengan aktif di komunitas, kamu bisa ikut diskusi, memberikan rekomendasi, dan secara halus memperkenalkan tokomu. Cara ini lebih alami dan tidak terkesan hanya promosi. Selain itu, kamu bisa belajar langsung dari minat pembaca tentang buku apa yang mereka cari.
10. Edukasi tentang Pentingnya Buku Original
Buku bajakan memang masih jadi masalah besar. Sebagai reseller, kamu bisa ambil peran dengan mengedukasi calon pembeli tentang pentingnya membeli buku asli. Jelaskan bahwa membeli buku original berarti mendukung penulis, penerbit, dan industri literasi Indonesia.
Selain itu, buku bajakan biasanya berkualitas buruk, baik dari sisi cetakan maupun isi. Dengan mengedukasi pembeli, kamu bisa membangun citra sebagai reseller yang peduli pada literasi, bukan sekadar mencari keuntungan.
Bagaimana? Dari sepuluh tips sukses reseller buku novel bestseller di atas, poin mana yang sudah pernah kamu coba? Boleh tulis di kolom komentar ya.
Semoga artikel dari Bukunesia bermanfaat dan kamu bisa menerapkan strategi yang tepat, karena menjadi reseller buku novel bukan hanya soal menjual, tapi juga membagikan cerita dan inspirasi kepada banyak orang.
Referensi
Kompas. (2023). Buku Bajakan Masih Marak di E-Commerce. Diakses dari: https://www.kompas.com
Statista. (2024). E-commerce Book Sales Trends. Diakses dari: https://www.statista.com
We Are Social. (2024). Digital 2024: Indonesia. Diakses dari: https://wearesocial.com
