Pernahkah kamu menulis esai untuk tugas kampus, tapi dosen malah bilang “ini seperti artikel”? Atau sebaliknya, kamu mengirim tulisan ke media daring, tapi redaktur menyebutnya “lebih cocok jadi esai”?
Nah, hal seperti ini ternyata cukup umum terjadi. Banyak orang masih keliru membedakan antara esai dan artikel, padahal keduanya punya karakter yang berbeda.
Daftar Isi Artikel
Alasan Kenapa Banyak Orang Keliru Memahami Esai dan Artikel
Kesalahpahaman ini bukan hanya dialami oleh penulis pemula, tapi juga sering muncul di kalangan mahasiswa, blogger, hingga jurnalis muda.
Yuk, kita bahas tiga alasan utama mengapa kekeliruan ini sering terjadi, agar tulisanmu lebih tepat sasaran dan tidak lagi tertukar.
1. Tujuan dan Fungsi Tulisan Sering Disamakan
Kesalahan paling umum adalah menganggap esai dan artikel memiliki tujuan yang sama, padahal tidak. Esai umumnya bersifat reflektif dan subjektif. Penulis esai mencoba menggali gagasan pribadi, merenungkan pengalaman, atau mengulas topik tertentu dengan sudut pandang yang unik. Tujuannya mengajak pembaca berpikir dan merasakan.
Sebaliknya, artikel cenderung informatif dan faktual. Penulis artikel berfokus pada penyampaian data, hasil riset, atau fenomena dengan cara yang logis dan mudah dipahami. Artikel tidak terlalu menonjolkan opini pribadi, tetapi lebih menekankan pada kejelasan dan objektivitas.
Misalnya, ketika membahas “perubahan iklim”, seorang penulis esai mungkin menulis tentang bagaimana ia merasakan dampak panas kota dan keresahan batinnya terhadap masa depan bumi.
Sedangkan penulis artikel akan memaparkan data suhu, kebijakan pemerintah, dan hasil riset ilmiah. Karena banyak orang tidak memahami perbedaan tujuan menulis ini, tulisan mereka sering kabur di tengah.
2. Gaya Bahasa dan Nada Tulisan Sering Tertukar
Gaya bahasa adalah aspek yang paling mudah dikenali, namun justru paling sering tertukar. Esai biasanya memakai bahasa yang lebih personal dan emosional. Penulis esai bebas menggunakan kata “aku” atau “saya”, memakai metafora, dan mengekspresikan emosi. Bahasa dalam esai juga sering terasa puitis dan mengalir, karena tujuannya memang mengajak pembaca menyelami pemikiran dan perasaan penulis.
Sebaliknya, artikel menggunakan bahasa yang formal, padat, dan terarah. Penulis artikel berusaha menjaga jarak dari topik yang dibahas. Tidak ada kata “aku”, tidak ada curhat, dan tidak ada bahasa emosional yang berlebihan. Artikel dibuat agar bisa dipercaya, bukan untuk memancing perasaan.
Nah, di sinilah banyak orang keliru. Mereka menulis artikel dengan bahasa yang terlalu pribadi, penuh opini, padahal topiknya faktual.
Atau sebaliknya, mereka menulis esai dengan bahasa terlalu kaku seperti laporan penelitian. Akibatnya, pembaca tidak bisa menikmati tulisan secara utuh karena nadanya tidak konsisten.
3. Struktur dan Format Tulisan Tidak Dipahami Secara Jelas
Alasan ketiga yang sering membuat orang bingung adalah soal struktur. Esai dan artikel memang sama-sama memiliki pembuka, isi, dan penutup, tetapi cara penyusunannya berbeda.
Dalam esai, struktur bersifat fleksibel. Penulis bisa memulai dengan kutipan, pengalaman pribadi, atau bahkan pertanyaan retoris. Transisi antar paragraf tidak selalu harus linear, yang penting ide utamanya mengalir dan terasa alami. Esai juga tidak selalu membutuhkan subjudul atau poin-poin khusus, karena tujuannya adalah menciptakan alur berpikir yang reflektif dan bebas.
Sementara artikel memiliki struktur yang lebih tegas dan sistematis. Biasanya diawali dengan lead (paragraf pembuka yang langsung menjelaskan topik), diikuti bagian isi yang terbagi dalam sub judul, dan ditutup dengan kesimpulan atau rekomendasi. Artikel yang baik harus mudah di-skim, artinya pembaca bisa langsung menemukan inti informasi hanya dengan membaca subjudul atau kalimat awal paragraf.
Kesalahan terjadi ketika penulis mencampur dua struktur ini. Misalnya, menulis artikel tanpa subjudul sehingga terkesan seperti esai, atau menulis esai dengan poin-poin kaku seperti laporan berita. Padahal, memahami format adalah kunci agar tulisan lebih tepat sasaran sesuai konteksnya.
Baca Juga: Tips Menulis Esai yang Baik
Perbedaan Esai dan Artikel yang Perlu Kamu Ketahui
Banyak orang mengira esai dan artikel itu sama. Keduanya sama-sama berbentuk tulisan, memuat ide, dan memiliki paragraf pembuka, isi, serta penutup.
Namun, kalau diperhatikan lebih dalam, keduanya ternyata punya perbedaan yang cukup signifikan, baik dari tujuan, gaya penulisan, maupun audiensnya. Agar tidak salah kaprah, yuk kita bahas sepuluh perbedaan utama antara esai dan artikel berikut ini.
1. Tujuan Penulisan
Perbedaan pertama terletak pada tujuannya. Esai biasanya ditulis untuk mengungkapkan pendapat, refleksi pribadi, atau argumen penulis terhadap suatu topik. Sedangkan artikel ditulis untuk memberikan informasi atau menjelaskan sesuatu secara objektif kepada pembaca.
Misalnya, esai bisa berjudul “Makna Sunyi dalam Kehidupan Modern”, sementara artikel bisa berjudul “Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental”.
2. Sikap Penulis: Subjektif vs Objektif
Dalam esai, penulis bebas mengekspresikan perasaan dan sudut pandangnya, dimana pendapat pribadi justru menjadi kekuatan utama.
Sebaliknya, artikel menuntut penulis untuk lebih objektif, tidak menonjolkan opini pribadi, melainkan menyajikan fakta dan data agar pembaca bisa menilai sendiri.
3. Struktur dan Format Tulisan
Esai biasanya memiliki struktur sederhana, meliputi pembuka, isi, dan penutup. Alurnya bisa mengalir sesuai cara berpikir penulis.
Sementara artikel lebih teratur secara format. Biasanya memiliki judul, subjudul, poin-poin, bahkan infografik agar pembaca mudah memahami isi tulisan.
4. Penggunaan Subjudul
Dalam esai, penulis jarang memakai subjudul karena ingin menjaga alur yang utuh seperti narasi panjang.
Sedangkan artikel hampir selalu memiliki sub judul untuk memecah informasi agar pembaca bisa membaca cepat (skimming).
Baca Juga: Pengertian, dan Teknik Membaca Cepat & Efektif
5. Kedalaman dan Cakupan Topik
Esai sering menelusuri satu topik secara mendalam. Ia mengupas makna, emosi, dan argumen dengan reflektif.
Sedangkan artikel, di sisi lain, bisa membahas topik lebih luas, misalnya memadukan beberapa sudut pandang atau data untuk memperkaya informasi.
6. Gaya Bahasa
Bahasa dalam esai cenderung ekspresif dan bebas. Penulis bisa memakai metafora, gaya retorika, bahkan kalimat puitis untuk memperkuat pesan.
Sedangkan bahasa artikel lebih lugas, informatif, dan mudah dipahami siapa pun. Tujuannya agar pesan cepat tersampaikan tanpa membuat pembaca bingung.
7. Pembaca Sasaran
Esai umumnya ditujukan kepada pembaca yang suka berpikir reflektif atau akademik, seperti mahasiswa, kritikus, atau penggemar literasi.
Artikel ditujukan untuk publik yang lebih luas seperti pembaca media daring, pembaca berita, atau orang yang ingin mendapatkan informasi praktis.
8. Penggunaan Sumber dan Referensi
Dalam esai, terutama yang bersifat akademik, sumber kutipan sangat penting untuk memperkuat argumen. Penulis perlu mencantumkan referensi atau teori yang mendukung.
Sementara itu, artikel hanya menyertakan sumber bila dibutuhkan, misalnya data penelitian atau pernyataan narasumber.
9. Tempat Publikasi
Esai sering ditemukan di jurnal ilmiah, buku kumpulan tulisan, atau majalah sastra.
Artikel lebih sering dimuat di media massa, blog, atau situs berita online yang mengedepankan kecepatan dan relevansi informasi.
Baca Juga: Contoh Kerangka Artikel: Manfaat dan Cara Membuat
10. Panjang Tulisan dan Keluwesan Gaya
Esai bisa lebih panjang karena memberi ruang bagi penulis untuk berpikir dan berargumentasi secara eksploratif.
Artikel biasanya lebih singkat dan padat, disesuaikan dengan minat baca pembaca yang ingin mendapatkan informasi cepat.
Jadi, meski sekilas mirip, esai dan artikel punya dunia yang berbeda. Esai adalah ruang refleksi dan ekspresi pribadi, sedangkan artikel adalah wadah untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan terstruktur.
Itulah 10 perbedaan esai dan artikel dari Bukunesia semoga bermanfaat dalam membantumu memahami perbedaan esai dan artikel, sehingga kamu bisa menulis dengan lebih terarah dan sesuai tujuan penulisan.
Referensi
DifferBetween. (n.d.). Article vs Essay – Difference and Comparison. Retrieved from https://differbtw.com/difference-between-article-and-essay/
Fiveable Library. (n.d.). Essay vs. Article – Introduction to Creative Writing. Diakses dari https://library.fiveable.me/key-terms/introduction-creative-writing/essay-vs-article
JavaTPoint. (n.d.). Difference Between Article and Essay. Retrieved from https://www.javatpoint.com/difference-between-article-and-essay
Key Differences. (n.d.). Difference Between Article and Essay (with Comparison Chart). Diakses dari https://keydifferences.com/difference-between-article-and-essay.html
Nordquist, R. (2025, May 7). The difference between an article and an essay. ThoughtCo. Diakses dari https://www.thoughtco.com/what-is-article-composition-1689004

