Akibat tidak membaca buku dapat berdampak fatal. Dampaknya tidak hanya merugikan diri sendiri. tetapi juga mempengaruhi pola pikir secara nasional. Itu sebabnya terjadi kesenjangan pola pikir antara Negara maju dan Negara berkembang (termasuk Indonesia) dalam hal menciptakan pemikiran dan terobosan terbaru.
Secara spesifik, ada banyak dampak akibat tidak membaca buku, yang akan kita ulas satu persatu berikut ini.
Baca Juga: Keterampilan Membaca
Daftar Isi Artikel
1. Kurang Pengetahuan dan Wawasan
Akibat tidak membaca buku yang pertama adalah kurang pengetahuan dan wawasan. Kelihatannya sepele, namun jika kita telisik lebih dalam, kurangnya pengetahuan dan wawasan menjadi kesalahan fundamental.
Orang yang sadar membaca, memiliki pengetahuan lebih luas, memiliki solusi terhadap permasalahan yang dialami, sehingga mudah mendapatkan jalan keluarkan. Orang yang memiliki wawasan luas juga memiliki pola pikir yang lebih lapang. Sehingga meminimalisir sakit jiwa, stress dan mendamaikan pikiran dan perasaan.
Manifestasi yang ditimbulkan, orang akan menjadi pribadi yang sehat mental, dan pembawaannya selalu positif. Dampak kurang pengetahuan dan wawasan akibat tidak membaca buku, banyak masyarakat yang latah mengomentari orang lain, dan menyalahkan orang lain, tanpa mengaca pada diri sendiri.
2. Kurangnya Mengenal Kosa Kata Baru
Akibat tidak membaca buku dapat terlihat dari segi segi perbendaharaan kata. Sehingga kesulitan melakukan komunikasi. Baik komunikasi secara lisan maupun komunikasi secara tertulis. Orang yang suka membaca memiliki kosakata dan perbendaharaan kata yang lebih banyak.
Sehingga mudah untuk menyampaikan pesan dengan baik, tanpa harus menyinggung orang lain. Sementara bagi penulis, banyak membaca juga akan memudahkan menyampaikan gagasan lewat tulisan. Sehingga tulisan tersebut menjadi lebih mengalir, menyenangkan untuk dibaca.
3. Susah Public Speaking
Akibat tidak membaca buku yang ketiga, sebenarnya sudah disinggung di paragraf awal. Salah satu dampak yang dirasakan adalah susah public speaking. Jadi, buat kamu yang memang memiliki ketertarikan dan minat bisa berbicara di depan umum.
Maka bisa dimulai dengan membaca buku sebanyak-banyaknya. Tujuannya agar mendapatkan istilah baru, mendapatkan kosakata baru dan mendapatkan pandangan dan sudut pandang baru. Oh iya, setiap kali membaca buku, jangan hanya membaca begitu saja.
Tetapi juga meresapi. Karena membaca tanpa merasa pesan dan esensinya, ya hanya angin lalu saja. Memang butuh dorongan dalam diri dan niat dalam diri. Semua diawali dari diri sendiri.
4. Susah untuk Menulis
Akibat tidak membaca buku akan mempengaruhi proses penulisan. Kelancaran menyampaikan gagasan dan ide dalam bentuk tulisan, dipengaruhi oleh pemilihan diksi dan kemampuan merangkai kata menjadi sebuah kalimat dan menjadi sebuah paragraf.
Sementara, banyak orang yang merasa kesulitan menyampaikan ide dan gagasan mereka yang diakibatkan oleh keterbatasan ilmu. Baik itu berupa wawasan, teknik penulisan dan terkendala oleh miskin istilah atau miskin pemilihan diksi.
Baca juga: Cara Mengatasi Kebahisan Ide Menulis
5. Menghambat Kreativitas
Akibat tidak membaca buku yang sebenarnya sekarang kita hadapi dan banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Yap, betul sekali. Kita akan terhambat dalam hal kreativitas. Orang yang memiliki hobi dan kebiasaan membaca buku, relatif lebih kreatif menciptakan sesuatu.
Orang yang terbiasa membaca buku, memiliki hal-hal yang baru dan menyenangkan untuk bisa mereka kerjakan. Sementara, orang yang tidak membaca buku, akan bingung arah. Hanya mengikuti tren, mengikuti pergaulan dan mengikuti arus teknologi.
Dampak sederhana, akan menjadi salah satu netizen yang asal berkomentar. Dampak tidak membaca buku, akan disibukan dengan urusan orang lain, menyalahkan orang lain dan menjadi netizen maha benar. Sementara orang-orang yang suka membaca buku, tidak peduli dengan urusan orang lain, tidak sempat memikirkan urusan orang lain.
Orang yang suka membaca, akan berorientasi pada menciptakan kreativitas baru. Sibuk dengan kegiatan yang menghasilkan hal-hal yang memberikan manfaat untuk dirinya, syukur bisa bermanfaat pula untuk masyarakat.
Mereka lebih tertarik dan berorientasi pada “apa yang harus bisa diciptakan”, sementara orang yang tidak banyak membaca buku, berorientasi pada “apa yang diciptakan orang lain” (menuntut orang lain, lupa menuntut pada diri sendiri.
6. Susah untuk Diskusi dalam Tim
Akibat tidak membaca buku selanjutnya adalah, susah untuk diskusi dalam tim. Rata-rata mereka memiliki egoism lebih tinggi. tidak peduli dengan pandangan, perasaan orang lain. Maka tidak heran jika orang-orang tipe ini sering membuat orang-orang merasa jengkel dan jenuh.
7. Pola Pikir yang Cetek
Sudah disinggung sebelumnya, bahwa akibat tidak membaca buku akan membentuk pola pikir yang cetek. Salah satu ciri orang yang pikirannya cetek, mereka merasa dirinya benar. Merasa memiliki perspektif dan pandangan lebih baik dan lebih luas.
Sementara orang yang banyak membaca buku, justru berpikiran dirinya pribadi yang tidak tahu apa-apa. Hal ini karena mereka sadar, apa yang sudah dibaca selama ini, belum ada apa-apanya, dan masih banyak ilmu pengetahuan yang sangat luas. Atas dasar hal itulah, orang yang suka membaca merunduk seperti padi.
Sementara orang yang pola pikir yang cetek, akan terus berkoar-koar. Seolah dialah paling berilmu dan paling tahu. Padahal, apa yang diketahuinya hanya permukaan saja, belum ada apa-apanya.
8. Kurang Percaya Diri
Akibat tidak membaca buku dalam waktu yang lama. Maka setiap pribadi yang hatinya terbuka dan berani mengakui diri sendiri. Akan muncul perasaan tidak percaya diri saat bergumul dengan orang-orang yang berilmu.
Rasa ketidakpercayaan diri ini disebabkan oleh kesenjangan berpikir dan kesenjangan wawasan dalam banyak hal. Itu sebabnya, berkumpul dan bertemanlah dengan orang-orang yang berilmu, agar kita termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Sebaliknya, ketika berkumpul dengan orang-orang yang bodoh, kita pun akan terbawa juga.
9. Lambat dalam Memahami Informasi
Adapun akibat tidak membaca buku yang lain, lambat dalam memahami informasi. Hal ini disebabkan oleh kemampuan otak yang tidak bisa distimulasi. Berbeda dengan orang yang biasa membaca, otak mereka lebih cepat memproses informasi.
Alasannya sederhana, saat kita membaca buku, secara tidak langsung otak kita sudah terstimulasi dan sudah aktif melakukan proses berpikir. Banyak sel-sel saraf yang tidur menjadi aktif. Inilah yang akan menimbulkan kreativitas dan inovasi.
10. Susah Memiliki Karya Tulis
Dalam konteks pendidikan atau penelitian, orang yang tidak membaca buku susah memiliki karya tulis. Bagaimana bisa menciptakan karya tulis, jika menentukan tema dan tidak memiliki ide sama sekali. Sebenarnya tidak melulu memiliki karya tulis, tetapi juga menciptakan sesuatu inovasi yang memiliki kemaslahatan untuk umat, termasuk juga memiliki sebuah karya.
Dari beberapa akibat tidak membaca buku di atas. Maka dapat disimpulkan bahwa, membaca buku itu penting. Membaca itu nutrisi. Buat kamu yang merasa ada lubang di dalam hati, merasa kesepian merasa linglung. Bisa jadi kamu butuh membaca.
Baik itu membaca buku ataupun membaca kitab suci. Karena kesepian dan kekosongan dalam diri kita, karena kita tidak mampu menemukan esensi dari ilmu pengetahuan. Orang yang memiliki pemahaman terhadap ilmu pengetahuan (lewat membaca) akan banyak hal yang bisa kamu temukan dalam dirimu.
Ketika diri sendiri mampu menemukan hal yang menarik. Maka kamu akan menemukan definisi dan cara menciptakan sebuah kebahagiaan. Menjadikan hidup kamu lebih optimis, membukakan banyak peluang, menemukan banyak ide dan banyak kegiatan positif dan bermanfaat untuk orang lain.
Oh iya, membaca tidak melulu membaca secara teksbook. Membaca alam semesta (peka terhadap alam semesta) dan lingkungan sosial, juga termasuk membaca ayat-ayat kauniah. Semoga sedikit ulasan tentang akibat tidak membaca buku ini bisa memberikan pencerahan. (Irukawa Elisa)
Artikel Penting Lainnya