Bedah buku dan resensi buku sering dianggap sama. Padahal keduanya memiliki ciri khasnya masing-masing. Banyak banget manfaat bedah buku bagi penulis khususnya. Bagi penulis, pecinta buku dan bagi pelaku penerbitan sering menjadikan kegiatan bedah buku tidak sekedar event kegiatan saja loh.
Ternyata kegiatan semacam bedah buku memiliki banyak manfaat bagi banyak pihak. Baik itu untuk penulis, audience, hingga bagi pihak penerbit buku. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas tentang manfaat bedah buku bagi tiga aspek.
Namun sebelum mengulas lebih dalam, sekalian intip pengertian dan struktur bedah buku itu seperti apa. Oh iya, karena bedah buku dan resensi sering diartikan sama, di kesempatan kali ini kita juga akan menjawabnya. Langsung saja, simak ulasannya berikut ini.
Daftar Isi Artikel
Pengertian Bedah Buku
Bedah buku menurut Kamu Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah diskusi yang membicarakan seputar isi buku. Bedah buku dapat pula diartikan sebagai ajang untuk memperkenalkan isi buku kepada calon pembaca secara singkat.
Bedah buku tidak melulu menjelaskan tentang bagaimana isi buku, tetapi justru lebih fokus pada latar belakang penulis menuliskan tema tersebut. Termasuk alasan membuat buku dan inspirasi apa yang mendorong menuliskan buku tersebut.
Baca Juga: Manfaat Mengulas Buku Bagi Penulis
Manfaat Bedah Buku
Kehadiran bedah buku memiliki beberapa kemanfaatan. Tidak hanya bermanfaat untuk penulisnya saja, tetapi juga penerbit. Nah, penasaran seberapa manfaatnya bedah buku? Yuks langsung intip.
1. Bagi Penulis
- Sebagai ajang untuk branding bagi penulis lewat acara bedah buku. Setidaknya dalam acaranya, penulis mampu memberikan kesan kepada audience terkait seberapa menariknya buku dan seberapa berkualitas buku yang kamu tulis.
- Mampu meningkatkan penjualan buku. Tentu saja semakin tinggi penjualan, semakin besar pula royalti yang akan diperoleh penulis
- Memberikan persuasi secara langsung kepada audience, sehingga audiens menjadi tertarik dan penasaran dengan isi buku.
- Saat kita berbagi ilmu yang bermanfaat pada orang lain, tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga akan mendapatkan kepuasan tersendiri, yang tidak bisa diungkapkan lewat kata-kata.
2. Manfaat bagi Audience
- Audience mengetahui poin dan hal apa yang hendak dijelaskan di dalam buku.
- Membantu calon penulis (mungkin juga menjadi audience juga) yang ingin menerbitkan buku di penerbit yang sama.
- Menjadi lebih termotivasi untuk melakukan hal-hal yang membangun dan positif setelah mengikuti bedah buku. Tidak hanya itu juga mendapatkan ilmu pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
3. Manfaat untuk Penerbit
- Penerbit menjadi lebih dikenal dan lebih populer di kalangan banyak orang lewat bedah buku yang sudah terselenggara.
- Saat penjualan buku mengalami peningkatan, penerbit pun juga akan mendapatkan keuntungan dari tingginya angka penjualan dan permintaan buku.
- Semakin banyak calon penulis yang ingin menerbitkan buku ditempat yang sama.
Itulah beberapa manfaat bedah buku untuk penulis, penerbit dan peserta atau audience. Nah, dari beberapa manfaat di atas, apa yang belum disebutkan? Kamu boleh tambahkan di kolom komentar.
Struktur Bedah Buku
Banyak yang beranggapan bahwa bedah buku dan resensi buku itu sama. Padahal, keduanya dua hal yang berbeda. Kerangka resensi buku dengan kerangka bedah buku pun juga jauh berbeda.
Kerangka bedah buku dapat dikemas dalam bentuk talkshow, atau diskusi di depan banyak orang secara langsung. Sementarai dari kerangka isi bedah buku, akan membedah, mengomentari hingga mengkritisi buku dari berbagai aspek. Biasanya bergantung pada si pembedah. Ada yang membedah dari segi tampilan buku, dan ada pula yang ingin membedah dari sudut pandang isi.
Mungkin ada yang bertanya, ketika membedah buku dari segi tampilan buku, lantas apa yang perlu dikomentari atau dikritik? Jawabannya pun sederhana. Bisa dilakukan dengan cara. Misalnya, bisa mengomentari secara tata bahasa, redaksional nya.
Misal pilihan diksi yang enak, menyenangkan. Atau pemilihan kalimat yang indah, singkat namun dalam. Hal-hal kecil seperti ini perlu diulas, karena keterampilan menuliskan sebuah kalimat yang indah, singkat dan mengena itu tidaklah mudah juga loh.
Sebaliknya, jika bedah buku ingin menekankan pada isi atau substansinya, maka bisa banyak hal yang diulas. Kamu bisa mengangkat tema yang diambil apakah faktual atau ketinggalan jaman. Bisa juga mengomentari masalah sistematika dan kesahihan isi di dalam buku tersebut.
Sekarang sudah paham, kira-kira bedah buku seperti apa bukan? Setelah tahu, kira-kira apakah kamu lebih tertarik membedah buku? Atau lebih nyaman meresensi buku?
Perbedaan Bedah Buku Dan Resensi
Jika di paragraf sebelumnya sudah diulas tentang bedah buku, kamu pasti sudah tahu apa itu resensi buku? Ternyata banyak orang yang mengartikan resensi buku dan bedah buku dua hal yang sama loh. Hayo siapa yang juga masih bingung membedakan?
Biar tidak terjadi kesalah kaprahan semakin banyak. Resensi buku mengharuskan peresensi untuk mengulas isi buku dengan cara menonjolkan bagian kelebihan dari buku tersebut. Berbeda dengan bedah buku adalah mengulas buku dengan cara membandingkan dan mengkomparasikan dengan buku pembanding yang lain.
Untuk kedetailan apa yang ingin dikomentari, tetap fokus pada dua aspek, yaitu aspek isi ataupun dari tampilan buku.
Adapun perbedaan lain antara resensi buku dan bedah buku. Resensi buku disampaikan secara tertulis. Sementara bedah buku disampaikan secara lisan dan langsung bertatap muka langsung dengan audience. Meskipun ada juga bedah buku yang dikemas dalam bentuk tulisan.
Baca juga: Susunan Acara Launching Buku
Contoh Bedah Buku
Mungkin ada yang penasaran, seperti apa sih bedah buku? Nah, berikut adalah bedah buku yang disampaikan dalam bentuk tulisan.
Judul Buku: The Secret of Ikigai (Karya Irukawa Elisa)
A. Tampilan
- Desain Buku
Buku The secret IKIGAI, karya Irukawa Elisa di desain secara simple dan elegan. Pilihan warna sampul yang kalem memberi kesan ketertarikan bagi para pembaca.
- Layout buku
Layout pada buku ini kurang proporsional dengan ukuran buku. Namun dari segi font tulisan teks bacaan tetap nyaman untuk dibaca.
- Ukuran Buku
Dari segi bentuk ukuran buku, buku ini dikemas lebih ringkas. Ukuran buku tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu besar lebar. Dari pemilihan kertas buku menggunakan kertas yang ringan, sehingga mudah untuk di jinjing kemana-mana.
B. Isi
- Redaksional atau Tata Bahasa
Dari segi tata bahasa yang dipilih penulis memberikan dan memberikan wawasan baru. Pemilihan bahasa ringan. Ada banyak analogi yang membuat pembaca menjadi merenung dalam, bahwa benar hidup bahagia itu bukan berpatokan pada pendapat dan kata orang lain tetapi berpaku pada diri sendiri.
buku ini mengajarkan bagaimana mensyukuri hidup yang sudah ada dengan caranya masing-masing. Di buku ini juga membandingkan definisi hidup bahagia versi orang Jepang dengan versi Lokal (Indonesia). DImana kita (Indonesia) pun juga memiliki cara tersendiri untuk bisa menciptakan sebuah kebahagiaan…
- Gaya Penulisan
Dari gaya penulisan menarik, sederhana. Hanya saja masih banyak typo karena belum di edit oleh tim editor. Terlepas dari teknis penulisan, pesan yang ingin disampaikan mudah dicerna dan inspiratif.
Di buku ini juga memberikan wawasan baru tentang budaya kehidupan orang jepang dalam memaknai kebahagiaan dengan orang lokal (Indonesia) yang juga memaknai kebahagiaan.
…
Itulah ulasan tentang bedah buku. Meskipun bedah buku tidak familiar dengan resensi buku. Ternyata bedah buku cukup banyak dilirik dan diminati oleh pecinta buku loh. Karena bedah buku memiliki kemasan yang lebih kritis dan analitis. Dari penjelasannya pun lebih panjang dan gamblang.
Nah, bagaimana dengan kamu? Lebih suka dengan bedah buku atau resensi buku? Boleh tulis komentar di bawah dan tulis alasannya kenapa. Semoga sedikit ulasan tentang bedah buku bermanfaat. (Irukawa Elisa)
Artikel Terkait Bedah Buku