Bait Adalah: Pengertian dan Contoh Puisi 2, 3 Bait

Orang sedang membuat bait puisi yang menarik
Istilah dan contoh bait memang selalu dikaitkan dengan puisi dan pantun karena keduanya bisa terdiri dari 1 bait, 2 bait, 3 bait, maupun lebih

Dalam bahasa Indonesia dijamin ada pembahasan mengenai bait puisi yang merupakan bagian penting dari karya puisi. Istilah atau contoh bait memang selalu dikaitkan dengan puisi maupun pantun karena keduanya bisa terdiri dari 1 bait, 2 bait, 3 bait, maupun lebih.

Lalu, apa itu bait? Apa perbedaan bait dan baris?

Jika kamu saat ini sedang belajar menulis puisi, pemahaman tentang bait menjadi hal sangat penting. Sebab bait di dalam sebuah puisi memiliki peran penting, salah satunya memisahkan antara satu inti cerita ke inti cerita lainnya.

Baca juga: Apa itu Puisi Akrostik?

Fungsinya mirip seperti paragraf dalam karya tulis jenis apapun, yang memperdalam pembahasan suatu tema atau topik. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan bait? Simak penjelasannya berikut ini yang fokus kepada karya puisi ya. 

Apa itu Bait?

Kata bait dalam karya sastra memiliki pengertian umum sebagai bagian dari teks berirama yang terdiri dari beberapa baris dan kemudian tersusun secara harmonis. Bait kemudian memiliki definisi yang sama dengan pengertian paragraf pada sebuah sastra maupun tulisan bebas. 

Karya sastra bisa terdiri dari dua bait, beberapa bisa lebih dan beberapa lagi hanya terdiri dari satu bait saja. Satu bait kemudian terdiri atas beberapa baris atau larik yang memiliki sajak. Sehingga istilah bait hanya digunakan untuk sastra yang punya irama. 

Mau nulis buku biografi

Misalnya saja pada pantun, puisi, lirik lagu, dan lain sebagainya. Sementara sastra jenis lain yang tidak terikat oleh irama memiliki paragraf. Paragraf memiliki definisi dan fungsi yang sama persis seperti bait. Perbedaan hanya pada jenis sastra yang menggunakan keduanya. 

Apa Itu Bait Puisi?

Berhubung istilah bait identik dengan karya sastra yang memiliki irama, pada pembahasan kali ini akan dipersempit ke bait puisi. Jadi, secara umum bait adalah bagian dari puisi yang tersusun dari beberapa baris kata dan membentuk sajak atau irama. 

Pengertian bait puisi adalah bagian dari puisi juga dipaparkan oleh beberapa ahli. Secara umum, berikut dua sumber yang menjelaskan definisi bait.

1. KBBI 

Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian bait adalah satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris, seperti pantun yang terdiri atas empat baris.

Umumnya puisi memiliki beberapa bait dan di satu bait terdiri dari 4 baris yang tersusun dari beberapa kata. Meskipun begitu, tidak semua puisi modern masih terikat dengan bentuk 1 bait isinya 4 baris. Bisa lebih dari 4. 

2. Wikipedia 

Menurut Wikipedia, bait puisi adalah bagian dari teks berirama (puisi atau lirik lagu) yang terdiri dari beberapa baris yang tersusun harmonis, menyerupai pengertian paragraf dalam sastra atau tulisan bebas.

Sehingga pengertian bait di dalam sebuah puisi sama persis dengan pengertian paragraf dalam sebuah karya tulis. Fungsinya untuk memaparkan sebuah topik dan membedakan pembahasan antara satu bait ke bait lain di bawahnya. 

Perbedaan Bait dan Baris Pada Puisi

Baik bait maupun baris merupakan unsur intrinsik di dalam puisi, dan tentu keduanya berbeda. Perbedaan terletak pada definisi keduanya yang memang tidak bisa disamakan, jadi bait bukanlah baris dan baris juga bukan bait. 

Bait adalah satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris. Sedangkan baris pada puisi adalah satu kesatuan dalam puisi yang terdiri dari beberapa kata. Analoginya seperti paragraf dan kalimat pada sebuah tulisan. 

Dimana paragraf adalah bait apabilia pada karya puisi, sementara kalimat adalah baris di dalam sebuah puisi. Satu tulisan bisa berisi beberapa paragraf, misalnya ada teks berita yang terdiri dari tiga paragraf. 

Setiap paragraf bisa terdiri dari 2-4 kalimat, dan satu kalimat ini terdiri dari beberapa kata. Sehingga satu kalimat memiliki arti yang menyampaikan ide atau buah pikiran penulis kepada pembacanya. 

Satu kalimat dengan kalimat lain di dalam satu paragraf dipisahkan oleh tanda titik sebagai tanda baca. Hal serupa terjadi pada bait dan baris pada puisi, dimana satu puisi bisa terdiri dari 2 bait, 3 bait, atau bahkan lebih. 

Satu bait puisi bisa terdiri dari 4 baris, dimana satu barisnya terdiri dari beberapa patah kata. Biasanya terdiri dari 2-4 kata untuk kebanyakan puisi klasik seperti syair. Sementara pada puisi modern, ada penulis yang satu barisnya bisa sampai 12 kata. 

Kumpulan baris kemudian membentuk bait, dan membedakan bait satu dengan bait berikutnya ditandai dengan memberi jeda berupa enter. Sehingga akan terlihat seperti contoh berikut: 

Wahai muda, kenali dirimu

Ialah perahu tamsil hidupmu

Tiadalah berapa lama hidupmu

Ke akhirat jua kekal hidupmu

                     —- bait 1——

Hai muda arif budiman

Hasilkan kemudi dengan pedoman

Alat perahumu jua kerjakan

Itulah jalan membetuli insan

                     —- bait 2——

Pada contoh puisi di atas, satu puisi terdiri dari dua bait yang dipisahkan oleh enter. Sebab dalam puisi tidak mengenal tanda titik yang memisahkan antara satu baris dengan baris lainnya. Maupun antara satu bait dengan bait lainnya. 

Satu bait puisi terdiri dari 4 baris, dimana satu barisnya rata-rata mengandung 4 kata saja. Contoh di atas adalah contoh yang diambil dari puisi klasik, sementara puisi modern lebih fleksibel. Ada yang dibuat satu baris terdiri dari 12 suku kata, ada yang membuat 1 bait terdiri dari 2 baris saja.

Baca: 9 Cara Membaca Puisi

Contoh Puisi

Supaya bisa lebih paham lagi mengenai pengertian bait adalah bagian penting dari sebuah puisi. Sekaligus lebih mudah membedakannya dengan baris sesuai penjelasan di atas. Berikut contoh puisi yang terdiri dari 2 bait dan 3 bait.

1. Puisi 2 Bait

Balada Ksatria 
Mendung yang menyelimuti mulai menepi 
Langit biru menaungi cerahnya mentari 
—- bait 1——
Selalu ada peluh yang terjatuh 
Bersimpuh dalam riuh yang mengaduh 
Selalu ada linangan air mata 
Yang pada akhirnya bermuara di lautan kemenangan
—– bait 2——

2. Puisi 3 Bait

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
—- bait 1——
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
 —– bait 2——
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
—– bait 3——

Setiap puisi dijamin memiliki bait, sama prinsipnya seperti setiap tulisan yang memiliki paragraf. Setiap bait juga dijamin memiliki baris yang tersusun dari beberapa kata yang menggambarkan atau menjelaskan suatu makna. 

Puisi kemudian menjadi tampak indah dari segi tulisan saat dipandang secara kasat mata sebab susunannya yang terdiri dari bait dan baris tersebut. Kemudian beberapa puisi oleh penulisnya juga sengaja dibentuk memiliki sajak. Yakni persamaan bunyi di akhir kata setiap baris. 

Melalui penjelasan ini maka bait adalah unsur intrinsik penting yang harus dipahami, dikuasai, dan kemudian disusun sedemikian rupa sebagaimana yang dilakukan penulis puisi lain.

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.