Cara menerbitkan buku di penerbit wajib diketahui, khususnya buat kamu yang memang ingin menerbitkan buku. Menerbitkan buku adalah impian banyak orang, tak terkecuali dari pelajar, mahasiswa, penulis amatir, hingga profesional.
Namun, banyak yang masih bingung harus mulai dari mana. Syaratnya apa saja dan berapa kisaran biaya menerbitkan buku. Nah, untuk mengetahui semua pertanyaan itu, baca artikel ini sampai selesai ya.
Daftar Isi Artikel
Syarat Menerbitkan Buku
Proses menerbitkan buku sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan, asalkan kamu memahami langkah-langkah serta dokumen yang dibutuhkan sejak awal.
Dengan mengetahui syarat menerbitkan buku, kamu bisa mempersiapkan semuanya secara lebih rapi dan meminimalkan revisi dari pihak penerbit. Berikut penjelasan lengkap yang bisa kamu jadikan panduan.
1. Naskah Lengkap dan Final
Syarat utama yang wajib ada adalah naskah buku yang sudah selesai 100% dan siap dinilai. Penerbit umumnya tidak menerima naskah setengah jadi.
Karena itu, pastikan isi buku sudah runtut dan logis, tidak ada bab yang kosong, gaya bahasa konsisten, ejaan dan tata bahasa rapi dan tidak ada catatan “belum selesai” di tengah tulisan. Semakin rapi naskahmu, semakin besar peluang lolos kurasi penerbit.
Meski begitu, beberapa penerbit tetap memberi kesempatan bagi naskah yang masih berjalan setengah jalan, asalkan memiliki potensi yang jelas dan akan didampingi sampai tahap final.
2. Sinopsis dan Deskripsi Buku
Banyak penerbit meminta sinopsis saat tahap pengiriman naskah. Sinopsis ini berfungsi sebagai ringkasan isi buku dan gambaran besar ide yang ingin kamu sampaikan.
Untuk buku fiksi, sinopsis memaparkan alur utama. Untuk buku nonfiksi, sinopsis berisi poin inti dan manfaat yang akan didapat pembaca.
Selain sinopsis, beberapa penerbit meminta deskripsi buku yang lebih ringkas untuk kebutuhan pemasaran. Deskripsi ini nantinya bisa digunakan di marketplace atau bagian belakang cover buku.
3. Biografi Penulis
Syarat berikutnya adalah biodata penulis. Tidak perlu terlalu formal, cukup berisi identitas singkat seperti nama lengkap, latar belakang pendidikan atau profesi, pengalaman menulis (jika ada), akun media sosial yang ingin dicantumkan, dan prestasi atau karya sebelumnya.
Biografi penulis juga membantu penerbit mengenal karaktermu dan mempersiapkan bagian profil penulis pada buku.
4. Pernyataan Keaslian Naskah
Penerbit sangat mengutamakan keaslian karya. Karena itu, beberapa penerbit meminta syarat berupa pernyataan keaslian karya (surat pernyataan), bahwa naskah tidak melanggar hak cipta, tidak sedang dikirim ke penerbit lain, dan bukan hasil plagiasi. Ini penting untuk melindungi penulis dan penerbit dari masalah hukum di kemudian hari.
5. Format Naskah Sesuai Ketentuan Penerbit
Setiap penerbit memiliki pedoman teknis yang berbeda. Umumnya mereka menentukan ukuran font (biasanya 12 pt), jenis font (Times New Roman atau sejenisnya), spasi (1,5 atau 2), margin naskah, format bab dan subbab dan file yang dikirim (Word atau PDF).
Mengikuti format ini akan memudahkan tim editor dalam melakukan seleksi awal. Jika naskahmu berantakan secara teknis, potensi ditolak pun lebih besar.
6. Konten Tidak Melanggar Aturan Publikasi
Penerbit tidak dapat menerbitkan karya yang mengandung hal-hal bermasalah, misalnya ujaran kebencian, SARA yang sensitif tanpa dasar ilmiah, pornografi eksplisit, plagiasi dan konten yang menyesatkan atau tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Jika bukumu bersifat ilmiah, sumber rujukan harus jelas dan dapat diverifikasi. Sedangkan untuk fiksi, pastikan tidak menyinggung individu nyata secara negatif.
7. Identitas dan Kontak Penulis
Selain biodata untuk profil buku, penerbit membutuhkan data pribadi untuk komunikasi selama proses penerbitan. Biasanya meliputi nomor telepon aktif, email yang mudah dihubungi, alamat lengkap dan nomor KTP untuk keperluan kontrak dan ISBN (tergantung kebijakan penerbit). Informasi ini akan sangat membantu mempercepat proses persetujuan kontrak dan penerbitan.
8. Kesediaan Melakukan Revisi
Walaupun naskah sudah kamu anggap sempurna, editor penerbit mungkin tetap memberikan masukan. Maka, syarat tidak tertulis yang penting adalah kesiapan penulis untuk menerima revisi demi kualitas buku yang lebih baik.
Kerjasama yang baik antara penulis dan editor menjadi kunci menghasilkan buku yang layak terbit dan berkualitas.
Baca Juga: 6 Cara Menerbitkan Buku Dari Wattpad: Terbit dan Viral
Biaya Menerbitkan Buku
Biaya menerbitkan buku sangat bervariasi tergantung jenis penerbit yang kamu pilih, kualitas layanan, jumlah halaman, serta jumlah cetak.
Pada penerbit indie atau self-publishing, biaya biasanya mencakup editing, layout, desain cover, ISBN, dan proses cetak. Harga paket penerbitan umumnya berada di kisaran Rp500.000 hingga Rp3.000.000 untuk layanan dasar, sedangkan paket yang lebih lengkap, termasuk promosi dan distribusi bisa mencapai Rp5.000.000 hingga Rp10.000.000. Semakin banyak layanan yang kamu ambil, semakin besar pula total biaya yang harus dipersiapkan.
Berbeda dengan penerbit mayor (konvensional), penulis biasanya tidak membayar biaya penerbitan karena seluruh proses ditanggung penerbit.
Namun, syaratnya naskah harus lolos seleksi ketat dan dianggap layak jual. Sebagai gantinya, penulis mendapatkan royalti dari penjualan buku.
Jadi, pilihan model biaya akan kembali pada kebutuhan dan tujuanmu apakah ingin cepat terbit dengan biaya pribadi, atau ingin menerbitkan lewat penerbit besar dengan seleksi yang lebih panjang tetapi tanpa biaya penerbitan. Semua tergantung dari masing-masing kebutuhan dan selera si penulis.
Baca Juga: Dalam Penerbitan Apa Yang Dimaksud Dengan POD? Jawaban!
Cara Menerbitkan Buku Di Penerbit
Proses penerbitan ternyata tidak sesulit yang dibayangkan, asalkan kamu memahami alurnya. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, naskahmu bisa berubah menjadi buku utuh yang siap dinikmati pembaca.
1. Siapkan Naskah yang Sudah Final
Langkah pertama adalah memastikan naskahmu benar-benar siap. Artinya, naskah sudah selesai 100%, tidak berupa draft kasar, dan sudah melalui proses self-editing.
Bacalah kembali tulisanmu, periksa alur, tata bahasa, ejaan, dan konsistensi penulisan. Semakin rapi naskah, semakin besar peluang diterima penerbit.
2. Tentukan Penerbit yang Tepat
Setiap penerbit memiliki fokus berbeda: ada yang spesialis fiksi, akademik, religi, pendidikan, maupun non fiksi populer. Pilih penerbit yang genre bukunya paling sesuai dengan naskahmu.
Kamu bisa melihat katalog mereka di website atau marketplace untuk memperkirakan kecocokannya. Memilih penerbit tepat membantu naskahmu mendapat pembaca yang sesuai.
Jika kamu ingin menerbitkan naskah di penerbit yang terbuka untuk berbagai genre dan memberi banyak kemudahan, Bukunesia bisa menjadi pilihan tepat.
Terlebih lagi, saat ini tersedia PROMO SPEKTAKULER AKHIR TAHUN dengan diskon cetak hingga 30% atau bonus hingga 10 eksemplar, plus gratis layout, cover, ongkir, diskon VVIP, dan ISBN.
3. Baca Syarat dan Ketentuan Pengiriman Naskah
Setiap penerbit memiliki pedoman (guideline) pengiriman naskah. Biasanya mengenai format file, panjang tulisan, jenis font, hingga gaya penulisan. Pastikan kamu mengikuti ketentuan tersebut agar naskahmu tidak langsung ditolak hanya karena masalah teknis.
4. Kirim Naskah Beserta Data Diri
Jika naskah sudah siap dan sesuai pedoman, kirimkan melalui email atau form submission yang disediakan penerbit. Sertakan pula data diri, sinopsis singkat, dan alasan kenapa naskahmu layak diterbitkan. Penjelasan yang jelas membantu editor memahami konsep dan potensi buku.
5. Tunggu Proses Kurasi dan Review Editor
Setelah naskah masuk, editor akan melakukan seleksi. Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu hingga bulan tergantung penerbit. Editor akan menilai kelayakan isi, gaya bahasa, struktur, hingga orisinalitas. Jangan ragu untuk tetap produktif menulis sambil menunggu kabar.
6. Lakukan Revisi Sesuai Masukan Penerbit
Jika naskahmu dinyatakan lolos seleksi, biasanya penerbit akan memberikan masukan perbaikan. Ini bukan tanda naskahmu jelek, justru bukti bahwa penerbit ingin membantu karyamu lebih matang. Lakukan revisi dengan terbuka agar kualitas buku meningkat dan lebih siap dipasarkan.
Baca Juga: Perbedaan Penerbitan dan Percetakan, Jangan Salah!
7. Masuk Tahap Produksi dan Penerbitan
Setelah revisi selesai, naskah masuk ke tahap produksi. Naskah memasuki proses editing akhir, layout, desain cover, proofreading, hingga pencetakan.
Pada tahap ini, penerbit akan memastikan bukumu tampil menarik dan profesional. Ketika buku resmi terbit, barulah proses distribusi dimulai melalui toko buku, marketplace, maupun kanal online penerbit.
Dari ketujuh cara menerbitkan buku di atas, sekilas terkesan banyak dan ribet. Namun jika kamu bisa menemukan partner penerbit yang menawarkan kemudahan, maka poin-poin di atas cukup simpel kok.
Dengan dukungan penerbit yang tepat, tahapan menerbitkan buku yang terlihat panjang tadi bisa dijalani dengan lebih terarah.
Salah satu opsinya adalah melalui Paket Cetak Reguler di Bukunesia, penerbit yang memudahkan penulis dari awal hingga buku terbit.
Dengan memahami alurnya dan menyiapkan naskah yang matang, proses ini bisa menjadi pengalaman menyenangkan sekaligus membuka peluang besar di dunia literasi.
Konsistensi menulis dan ketekunan adalah kunci utama bagi setiap penulis yang ingin karya mereka dikenal luas.
Semoga artikel dari Bukunesia ini bermanfaat untuk membantu kamu mempersiapkan naskah dengan lebih matang agar peluang lolos dalam proses cara menerbitkan buku di penerbit semakin besar.
Referensi
Chafid, A. (2019). Teknik Menulis dan Penerbitan Buku. Jakarta: Prenadamedia Group.
Rahardi, K. (2022). Industri Penerbitan Indonesia dan Tantangannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
IKAPI. (2023). Pedoman Penerbitan Buku Nasional. Ikatan Penerbit Indonesia.
Lestari, D. (2021). “Faktor yang Mempengaruhi Proses Penerbitan Buku.” Jurnal Literasi Nusantara, 4(2), 115–128.

