Dalam menulis buku ataupun karya ilmiah, ada bagian yang wajib ada, yaitu kata pengantar atau prakata. Secara umum, keduanya diartikan sama. Padahal, jika kita tinjau lebih spesifik, keduanya memiliki peruntukan yang berbeda. Maka, kita harus tau perbedaan kata pengantar dan prakata.
Jangan-jangan selama ini kamu sudah salah menempatkan kata pengantar dan prakata dalam tulisan kamu?
Untuk menghindari kesalahan serupa, maka tidak ada salahnya jika kita lihat perbedaan prakata dan kata pengantar itu apa aja sih. Ulasan lengkapnya simak berikut ini.
Daftar Isi Artikel
Pengertian Prakata
Sebelum masuk ke pembahasan inti perbedaan prakata dan kata pengantar, berikut beberapa pengertian prakata.
1. Pengertian Umum
Prakata adalah halaman pembuka yang ditulis langsung oleh si penulis. Prakata lebih sering ditemukan dalam bentuk laporan karya tulis, penelitian atau semacamnya.
Sementara pada buku, prakata juga ada, namun lebih banyak yang menggunakan kata pengantar. Berikut pengertian prakata menurut para ahli.
2. Trim
Berbeda dengan pandangan Trim (2017) mengartikan prakata sebagai halaman pengantar isi buku yang ditulis oleh penulisnya sendiri. Umumnya, nama penulis dicantumkan di bagian bawah kanan halaman.
3. KBBI
Menurut KBBI, prakata adalah uraian yang ditulis oleh penulis atau pengarang untuk karya tulis, baik berupa buku, laporan, mukadimah ataupun penelitian.
Dari beberapa pendapat di atas, maka prakata dapat disimpulkan sebagai halaman depan yang ditulis langsung oleh penulis yang diperuntukan untuk kepentingan penulisan buku, penelitian, laporan, ataupun penelitian.
Pengertian Kata Pengantar
Setelah mengetahui pengertian prakata, lantas yang dimaksud kata pengantar itu yang bagaimana? Berikut pengertian menurut para ahli tentang kata pengantar
1. Pengertian Secara Umum
Secara umum, kata pengantar diartikan sebagai halaman depan yang berisi ucapan rasa syukur, ucapan terimakasih, dan tujuan serta manfaat penulisan yang ingin disampaikan.
Oh iya, jika prakata ditulis langsung oleh penulis, maka kata pengantar ditulis oleh orang lain. Orang lain dalam hal ini bisa pihak redaksi/editor penerbit buku, bisa orang lain yang ditunjuk penulis.
2. Lexico
Sementara menurut Lexico kata pengantar adalah halaman pengantar buku yang menyampaikan ruang lingkup, mencuplik subjek yang akan diulas dan menuliskan tujuannya.
3. Dictionary
Beda lagi dengan dictionary, bahkan kata pengantar adalah pendahuluan yang dikhususkan untuk terbitan buku. Dimana pernyataan tersebut bisa ditulis oleh pihak editor ataupun penulis. Dari segi isi, kata pengantar berperan untuk menguraikan tujuan dan ruang lingkup.
4. Cambridge dictionary
Tidak jauh berbeda dengan pendapat cambridge dictionary, kata pengantar adalah halaman depan buku yang berisi ucapan terimakasih yang telah membantu penulis dan menjelaskan tujuan dibuatnya tulisan tersebut.
Dari beberapa pendapat di atas, maka kata pengantar dapat disimpulkan sebagai pendahuluan atau halaman depan yang ditulis oleh orang lain.
Konteks dalam ini, bisa pihak editor yang hendak menerbitkan buku, bisa juga ditulis oleh tokoh yang mengapresiasi karya si penulis. Kata pengantar juga ditulis untuk kepentingan penulisan buku, ebook dan lain sebagainya.
Perbedaan Prakata Dan Kata Pengantar
Setelah mengetahui pengertian atau definisi prakata dan kata pengantar. Berikut perbedaan antara kata pengantar dan prakata.
Kata pengantar | Prakata |
Ditulis oleh orang lain | Ditulis oleh penulis sendiri |
Sebagai bentuk apresiasi atau pujian orang lain terhadap karya penulis | Berisi ucapan terima kasih, menyinggung sedikit hal yang akan dibahas, dan tujuan menulis. |
Sebagai bentuk ucapan terimakasih pihak editor (penerbit) ke penulis | Berisi harapan penulis |
Lebih sering digunakan untuk penulisan buku | Lebih sering digunakan untuk penulisan karya tulis, laporan, mukadimah ataupun penelitian |
Itulah perbedaan prakata dan kata pengantar yang paling menonjol dan paling dirasakan. Semoga perbedaan ini memberikan kemudahan dalam memahami
Contoh Prakata dan Kata Pengantar
Lantas, seperti apa sih contoh dari prakata dan kata pengantar? Berikut contohnya.
1. Contoh Kata Pengantar
Berikut contoh kata pengantar yang bersumber dari buku karya Irukawa Elisa yang berjudul Serial 18 Nilai Karakter Bangsa Indonesia : #11 Cerita tanah Air – Liburan Yang Berkesan. Diterbitkan oleh Manjada Cipta Mandiri Publisher.
Penerbit menghaturkan rasa syukur yang mendalam ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, Maha Agung lagi Maha BIjaksana. Berkat kasih sayangNya dan kerjasama tim yang baik, buku fiksi bertemakan Nilai-nilai Karakter Bangsa Indonesia untuk sasaran pembaca setingkat kelas satu hingga kelas tiga sekolah dasar akhirnya dapat terwujud. Pendidikan karakter yang mendasar pada anak-anak merupakan sebuah kebutuhan yang vital. Sehubungan dengan hal ini, setiap Negara di dunia mempunyai corak pendidikan sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa dan kebudayaannya. Begitu pula dengan Indonesia, mempunyai delapan belas nilai karakter yang mengandung pembelajaran etika, moral dan kreativitas. Pendidikan etika pada anak-anak akan mengarahkan setiap anak untuk mengetahui apa saja kewajibannya, sehingga mempunyai kesadaran untuk mengerjakannya. Pendidikan moral akan mengarahkan untuk mampu membedakan yang baik dengan yang buruk, sehingga anak-anak dapat menjaga diri dari berbagai pengaruh negatif dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Adapun kreativitas akan sangat membantu anak-anak untuk menghadapi perubahan dan perkembangan zaman. Akhir kata, kesempurnaan hanya milik Tuhan yang Maha Sempurna. Semoga upaya kecil ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi generasi penerus bangsa Indonesia. Penerbit ttd |
2. Contoh Prakata
Berikut contoh prakata yang bersumber dari laporan DRS.H. Machasin, M.Si. 2012. Laporan Penelitian Individual Perubahan Perilaku dan Peran Agama Pada Remaja Keluarga Bercerai : Studi Kasus di Kota Semarang. Institut Agama Islam Negeri Walisongo : Semarang.
Syukur alhamdulillah penelitian ini dapat peneliti selesaikan. Penelitian ini sungguh berat dilaksanakan terutama ketika peneliti mengumpulkan data di lapangan. Di satu sisi peneliti harus mencari dan menemui subyek penelitian yang terpencar di wilayah kota Semarang sehingga membutuhkan waktu yang ekstra dan lama. Di sinilah tugas pertama peneliti adalah menjelaskan bahwa maksud dan tujuan penelitian ini semata untuk membantu keluarga dalam memahami perubahan perilaku anak setelah ditinggal salah satu orangtuanya. Setelah subyek penelitian dan orangtua asuhnya dapat memahami, maka proses pengumpulan data ini baru dapat dimulai. Peneliti sampaikan banyak terima kasih kepada konsultan dan staf ahli penelitian yang senantiasa memantau jalannya pelaksanaan penelitian ini serta memotivasi untuk segera diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan. Begitu juga peneliti sampaikan terima kasih kepada seluruh staf Lembaga Penelitian IAIN Walisongo yang telah membantu proses penggandaan laporan penelitian ini.Segala kekurangan dalam laporan dan hasil analisis penelitian ini sepenuhnya peneliti sadari, tetapi kritik dan saran pembaca lah yang peneliti tunggu untuk bahan perbaikan. Semarang, Juli 2012 Peneliti |
Perbedaan prakata dan kata pengantar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keduanya sama-sama sebagai halaman depan yang memuat isi ucapan terimakasih kepada orang-orang yang membantu penulis, dan berisi tentang tujuan, manfaat dan kritik dan saran.
Meski secara isi hampir sama, secara peruntukan berbeda. Perbedaan tersebut dilihat dari teknis penulisan. Prakata ditulis langsung oleh penulis, sedangkan kata pengantar bisa ditulis oleh rekan yang memiliki profesional dibidangnya. (Irukawa Elisa).
Baca juga artikel penting menulis lainnya
Referensi
Machasin. 2012. Laporan Penelitian Individual Perubahan Perilaku dan Peran Agama Pada Remaja Keluarga Bercerai : Studi Kasus di Kota Semarang. Instititut Agama Islam Negeri Walisonggo : Semarang. https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3992/1/Machasin_2012.pdf Elisa, Irukawa. 2020. Serial 18 Nilai Karakter Bangsa Indonesia : #11 Cerita tanah Air – Liburan Yang Berkesan. Manjada Cipta Mandiri Publisher : Bekasi. |