Dalam berbahasa dan berkata untuk memudahkan kadang kita sering menggunakan singkatan dan akronim dalam sehar-hari.
Setiap hari, kita pasti melihat sebuah kata yang disingkat sehingga menjadi lebih pendek dan lebih mudah dibaca. Kata yang disingkat ini biasanya akan disebut sebagai singkatan, padahal sebenarnya bisa saja kata yang disingkat ini adalah sebuah akronim.
Penggunaan ini sangat membantu sekali dalam menulis opini, artikel atau menulis cerita yang menggunakan kata-kata atau nama yang sering diulang.
Memang, masih banyak yang tidak bisa membedakan antara singkatan dan akronim. Supaya lebih mengerti bedanya singkatan dan akronim, simak penjelasannya berikut ini.
Daftar Isi Artikel
Pengertian Akronim
Pertama-tama, ketahui dahulu penjelasan mengenai akronim, yaitu pengertian akronim. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar.
Sehingga kalau diperhatikan, akronim ini adalah kependekan dari beberapa kata, namun disingkat menjadi sebuah kata yang bisa dibaca dengan wajar. Untuk membuat akronim, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam membuat akronim adalah cara membuat akronim dari beberapa kata. Akronim yang dibuat haruslah bisa diucapkan menjadi sebuah kata yang wajar.
Ini artinya, akronim tidak boleh terlalu panjang maupun terlalu pendek, sebab kalau akronim terlalu pendek, maka berisiko ada akronim lain yang sama. Sedangkan kalau akronim terlalu panjang, maka akan sulit dibaca dan diucapkan.
Pengertian Singkatan
Penyingkatan beberapa kata menjadi lebih pendek juga dapat berupa singkatan, yang sebenarnya berbeda dengan akronim. Pengertian singkatan adalah hasil dari memendekkan atau menyingkat beberapa kata menjadi satu.
Singkatan atau yang disebut sebagai abreviasi ini akan berupa gabungan dari beberapa huruf menjadi satu kata, biasanya singkatan ini diambil dari huruf depan setiap kata yang disingkat.
Tidak hanya diambil dari beberapa kata, singkatan juga bisa merupakan satu kata yang dipendekkan menjadi singkatan tertentu dengan mengambil beberapa bagian yang penting. Ini artinya, singkatan tidak hanya diambil dari huruf awal dari kata yang akan disingkat.
Penulisan Akronim yang Tepat
Sebelumnya, pada pengertian akronim sudah dituliskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat atau menuliskan akronim. Jika kamu ingin membuat atau menuliskan akronim, maka berikut ini adalah cara penulisan akronim yang tepat.
1. Seluruhnya Ditulis dengan Huruf Kapital
Cara pertama untuk menuliskan akronim yang tepat adalah dengan menuliskan menggunakan huruf kapital seluruhnya. Akronim jenis ini adalah gabungan dari huruf pertama setiap kata yang disingkat.
Jika menuliskan akronim jenis ini, maka penulisan akronim tidak diikuti dengan tanda titik setelah akronim selesai ditulis.
Panduan Expert: Menulis Novel Sampai Terbit

1.000+ penulis sudah unduh dan baca e-book Panduan Menulis Novel ini!
Rp100.000 Gratis
2. Huruf Kapital Hanya di Awal Kata
Akronim juga ada yang dituliskan dengan huruf kapital di bagian depan kata saja. Cara penulisan akronim dengan huruf kapital di awal kata ini digunakan kalau akronim adalah gabungan dari beberapa suku kata atau huruf dan beberapa suku kata.
Artinya, karena akronim tidak terbentuk dari huruf awal setiap kata, maka akronim dituliskan dengan huruf kapital di awal kata saja.
3. Akronim Ditulis dengan Huruf Kecil
Cara lain untuk menuliskan akronim dengan tepat adalah menggunakan huruf kecil seluruhnya dan huruf kapital di awal kata hanya digunakan bila akronim merupakan kata awal pada sebuah kalimat.
Akronim yang seluruhnya ditulis dengan menggunakan huruf kecil ini dibentuk jika akronim bukan merupakan nama seseorang, nama lembaga, maupun nama tempat. Biasanya, akronim jenis ini adalah gabungan dari huruf awal dan suku kata, maupun gabungan dari beberapa suku kata.
Perbedaan Akronim dan Singkatan
Setelah mengetahui berbagai penjelasan mengenai akronim dan singkatan, berikut ini ketahui perbedaan dari akronim dan singkatan, agar kita lebih mudah lagi memahaminya.
1. Penggunaan Tanda Baca
Penggunaan tanda baca menjadi perbedaan pertama antara akronim dan singkatan. Pada singkatan seperti gelar, akan ada penambahan tanda baca titik di antara setiap huruf maupun di akhir singkatan. Penggunaan tanda baca titik ini tidak hanya digunakan pada singkatan seperti gelar, tapi juga singkatan lainnya.
Berbeda dengan singkatan, akronim tidak memakai tanda baca titik baik di bagian tengah maupun akhir dari akronim yang dibuat.
2. Cara Membacanya
Perbedaan kedua dari akronim dan singkatan adalah pada cara membaca keduanya. Akronim merupakan kependekan dari beberapa kata yang disingkat menjadi kata baru yang bisa dibaca dengan wajar.
Hal ini berbeda dengan singkatan, yang biasanya dibentuk dengan mengambil huruf depan setiap kata yang disingkat. Maka dari itu, singkatan tidak bisa dibaca sebagai kata baru yang wajar, melainkan dengan cara membaca huruf per huruf pada singkatan.
3. Cara Penulisan
Tidak hanya cara membaca akronim dan singkatan saja yang berbeda, cara penulisan akronim dan singkatan pun berbeda. Penulisan singkatan akan menggunakan tanda baca berupa titik atau koma.
Biasanya, tanda baca ini disematkan di bagian tengah singkatan, misalnya pada singkatan gelar. Namun beberapa singkatan juga menggunakan tanda titik di bagian akhir.
Berbeda dengan singkatan, penulisan akronim tidak menggunakan tanda baca berupa titik di tengah maupun di akhir bagian akronim. Hal ini disebabkan karena akronim dituliskan dan dibaca seperti kata yang wajar.
4. Huruf Kapital
Penggunaan huruf kapital juga menjadi pembeda dari akronim dan singkatan. Keduanya memiliki aturan penggunaan huruf kapital yang berbeda-beda. Pada singkatan, huruf kapital digunakan pada singkatan untuk penulisan organisasi atau Lembaga pemerintahan, nama orang, gelar, maupun pangkat.
Sedangkan pada akronim, penggunaan huruf kapital seluruhnya digunakan jika akronim adalah gabungan dari huruf awal setiap kata. Namun jika akronim adalah gabungan dari beberapa suku kata dan merupakan nama organisasi atau Lembaga, maka huruf kapital hanya berupa huruf awal akronim saja.
Contoh Singkatan dan Akronim
1. Contoh Singkatan
a. Nama Lembaga atau Organisasi
- DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
- MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)
- KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
- SMP (Sekolah Menengah Pertama)
b. Nama Orang
- W.R. Supratman (Wage Rudolf Supratman)
- R.E. Martadinata (Raden Eddy Martadinata)
c. Gelar dan Jabatan
- S.E. (Sarjana Ekonomi)
- M.Pd. (Magister Pendidikan)
- Kol. (Kolonel)
d. Singkatan Lainnya
- dst. (dan seterusnya)
- dll. (dan lain-lain)
- dsb. (dan sebagainya)
2. Contoh Akronim
a. Nama Lembaga atau Organisasi
- LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
- BIN (Badan Intelijen Negara)
- PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia)
b. Gabungan Beberapa Kata
- Suramadu (Surabaya Madura)
- Bulog (Badan Urusan Logistik)
- Sulut (Sulawesi Utara)
c. Akronim Lainnya
- iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi)
- pemilu (pemilihan umum)
- rudal (peluru kendali)
- tilang (bukti pelanggaran)
Nah, bagaimana penjelasan diatas mengenai singkatan dan akronim? Semoga dapat dipahami dan pastikan diterapkan supaya cerita dan tulisan tidak membosankan ya.