Paragraf Generalisasi, Kausalitas, dan Analogi

Paragraf Generalisasi adalah

Kenali definisi, ciri-ciri dan contoh dari paragraf generalisasi, kausalitas dan paragraf analogi dalam artikel ini secara mendalam untuk menulis lebih baik lagi.

Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa jenis paragraf misalnya paragraf generalis atau paragraf generalisasi. Mengenal semua jenis paragraf ini tentu sangat penting karena dapat membantu menyusun paragraf dengan baik dan benar.

Jenis paragraf yang berbeda dipengaruhi oleh isi pembahasan dan metode pembahasan di dalamnya. Mengenal semua jenisnya membantu penulis menyusun kalimat dengan baik dan akhirnya membentuk salah satu dari sekian jenis paragraf. Berikut penjelasannya. 

Pengertian Paragraf Generalisasi 

Jenis paragraf yang pertama adalah paragraf generalis. Adapun pengertian paragraf generalisasi adalah paragraf yang di dalamnya menyampaikan data berupa fakta. Dalam pengertian lain dijelaskan bahwa paragraf generalis memaparkan penjelasan pada kalimat awal dan diakhiri dengan kesimpulan. 

Jadi, paragraf ini berisi uraian data dalam bentuk fakta yang dijamin aktual dan dapat dipertanggung jawabkan. Kemudian mendekati akhir paragraf penulis akan menyusun kesimpulan dari pemaparan data-data tersebut. 

Jenis paragraf ini menempatkan gagasan utama di akhir paragraf. Sehingga pada saat membaca tulisan, dan di paragrafnya menyebutkan gagasan utama di kalimat penutup. Maka paragraf tersebut masuk kategori paragraf generalis. 

Ciri-Ciri Paragraf Generalisasi

Berhubung jenis paragraf ada beberapa, maka untuk kemudahan membedakan antara paragraf generalis dengan jenis lainnya. Maka perlu mengetahui ciri khas jenis paragraf satu ini, diantaranya adalah: 

EBOOK SPESIAL UNTUK PENULIS FEBRUARI
  1. Paragraf mengandung kesimpulan pokok, artinya kesimpulan ditempatkan di akhir dan merupakan gagasan utama atau gagasan pokok dari paragraf tersebut. 
  2. Terdapat hubungan informasi di dalam paragraf, ditunjukan dengan pemaparan data berupa fakta yang saling terhubung dan kemudian bisa ditarik kesimpulan di bagian akhir. 
  3. Terdapat kesimpulan di akhir paragraf, jadi semua paragraf dengan kesimpulan di bagian akhir masuk ke jenis paragraf generalisasi. 

Contoh Paragraf Generalisasi

Indonesia memiliki banyak jenis satwa, beberapa termasuk satwa atau hewan yang dilindungi karena jumlah populasi yang terbatas. Misalnya badak bercula satu yang kemudian oleh pemerintah dibuat cagar alam untuk melestarikan satwa tersebut, yakni cagar alam Ujung Kulon. Pemerintah juga diketahui membuka Pulau Komodo sebagai habitat pelestarian Komodo. Banyak cara dilakukan pemerintah untuk melestarikan satwa langka di Indonesia. 

Pengertian Paragraf Analogi

Jenis paragraf yang kedua selain paragraf generalisasi adalah paragraf analogi yang memiliki penalaran induktif. Paragraf analogi adalah paragraf yang isinya membandingkan dua hal yang nyaris sama (mirip) kemudian ditarik kesimpulan di bagian akhir. 

Pada paragraf generalis, kalimat awal berisi uraian data dan ditarik kesimpulan. Sementara pada paragraf analogis isinya membandingkan dua hal yang berbeda tapi nyaris sama. Baru kemudian ditarik kesimpulan, adapun pola dalam paragraf analogi adalah: 

khusus

khusus

umum

Artinya, paragraf satu ini menjelaskan sesuatu yang sifatnya khusus dari dua hal yang berbeda dan nyaris sama tadi. Baru kemudian ditutup dengan kesimpulan yang sifatnya umum, yakni bisa berlaku untuk kedua hal yang dibandingkan. 

Meskipun isinya membandingkan dua hal yang berbeda namun kedua hal ini harus punya kedudukan yang sama atau setara. Artinya, penulis perlu membandingkan dua hal yang sejatinya berbeda tapi punya tingkatan yang sama. Misalnya sama-sama penting untuk dimiliki. 

Sebagai contoh, saat seseorang ingin sukses maka dibutuhkan kerja keras dan disertai doa. Kerja keras sifatnya fisik dan berbeda dengan doa yang sifatnya non fisik. Namun keduanya harus dijalankan beriringan, sehingga paragraf analogi menjelaskan perbedaan keduanya namun menjelaskan keduanya sangat penting untuk dimiliki bersamaan. 

Ciri-Ciri Paragraf Analogi

Sama seperti paragraf generalisasi, pada paragraf analogi juga memiliki ciri khusus. Ciri-cirinya secara umum adalah: 

  1. Paragraf analogi membandingkan dua hal secara bergantian dan keduanya memiliki tingkatan yang sama. Baik tingkatan dari aspek benda, kejadian, berat, kondisi, dan lain sebagainya. 
  2. Kalimat penjelas di dalam paragraf analogi umumnya menjelaskan tentang persamaan dan keunggulan masing-masing dua hal yang dibandingkan. 
  3. Paragraf analogi memiliki kesimpulan di akhir paragraf dan menjadi gagasan utama dari paragraf itu sendiri. 

Contoh Paragraf Analogi

Memiliki petunjuk jalan menuju suatu tempat membantu sampai ke tempat tersebut dengan cepat tanpa resiko tersesat. Hal serupa berlaku pada pedoman hidup. Dimana pedoman hidup bisa membantu seseorang untuk fokus pada tujuan hidupnya sendiri. Sehingga orang dengan pedoman hidup yang dipegang teguh bisa sukses. Oleh sebab itu, memiliki pedoman hidup adalah hal penting bagi seluruh umat manusia. 

Pengertian Paragraf Kausalitas 

Jenis paragraf selanjutnya selain paragraf generalisasi dan analogi adalah paragraf kausalitas. Sesuai dengan namanya, paragraf ini disebut juga sebagai paragraf sebab akibat. Sebab isinya memang memaparkan suatu penyebab dan akibat yang ditimbulkan. 

Jadi, paragraf kausalitas adalah paragraf yang isinya menjelaskan suatu sebab dan diakhiri dengan akibat yang ditimbulkan. Secara umum, paragraf dibuka dengan kalimat yang menjelaskan sejumlah hal yang merupakan faktor penyebab. 

Kemudian menjelaskan akibat-akibat yang ditimbulkan dari sebab yang sudah dijelaskan. Pada bagian penutup kemudian ditarik kesimpulan mengenai sebab akibat yang dipaparkan. Intinya kalimat penutup adalah solusi atas sebab akibat tersebut. 

Misalnya saja, seorang penulis ingin menjelaskan bahaya dari pemanasan global. Jika disusun menjadi paragraf kausalitas, maka penulis memaparkan dulu penyebab pemanasan global. Kemudian menjelaskan akibat dari setiap penyebab tersebut. 

Pada bagian penutup, penulis kemudian menjelaskan kesimpulan mengenai hal-hal apa saja yang menyebabkan pemanasan global dan akibat atau dampaknya. Kalimat akhir yang merupakan kesimpulan disini adalah gagasan utama pada paragraf tersebut. 

Ciri-Ciri Paragraf Kausalitas

Paragraf kausalitas kemudian memiliki sejumlah ciri khas yang membuatnya unik dan bisa dibedakan dengan paragraf jenis lainnya. Ciri-cirinya antara lain: 

  1. Menjelaskan mengenai hukum sebab akibat, sehingga di awal paragraf menjelaskan penyebab dan diikuti dengan akibat yang ditimbulkan. 
  2. Gagasan utama merupakan kesimpulan dari penjelasan sebab akibat yang dipaparkan, dan umumnya diletakan di bagian akhir paragraf. 
  3. Memiliki beberapa pola, yaitu: 
  • Sebab akibat, dimana di awal paragraf menjelaskan sebab dulu baru disusun akibat. 
  • Akibat sebab, dimana di awal paragraf menjelaskan akibat dan diikuti oleh faktor penyebabnya. 
  • Sebab – akibat 1, akibat 2, dan seterusnya. Yakni pola dimana paragraf dibuka dengan penyebab dan disusul daftar akibat yang ditimbulkan. 

Contoh Paragraf Kasualitas

Masyarakat pada umumnya kurang memiliki kesadaran pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Banyak yang membuang sampah sembarangan, seperti di sepanjang jalan saat mereka melintas. Sampah akhirnya menumpuk dan bisa menyumbat saluran air, hal ini yang meningkatkan resiko terjadinya banjir di musim penghujan. Saat banjir melanda, kebanyakan masyarakat bukan introspeksi melainkan saling menuding pihak yang patut disalahkan. Padahal jika terbiasa membuang sampah pada tempatnya maka lingkungan bersih dan bebas banjir. 

Melalui penjelasan di atas maka bisa diketahui pengertian dari masing-masing jenis paragraf yang masuk ke dalam kategori paragraf induktif. Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf. 

Ketiga jenis paragraf tersebut penting untuk dikenal dan diketahui, sebab bisa menjadi salah satu paragraf yang sering digunakan. Oleh sebab itu, simak kembali penjelasan di atas agar tidak kesulitan menyusun paragraf generalisasi, kausalitas, maupun analogi (Penulis/Pujiati).

Baca juga artikel penting lainnya seperti berikut.

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.

Panduan Menulis
EBOOK GRATIS
Artrikel Terkait