Majas Tautologi: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contoh

Pengertian majas tautologi

Majas Tautologi – Dalam dunia tulis menulis, terutama dalam penulisan puisi, cerpen bahkan novel dibutuhkan yang namanya majas. Kehadiran majas dapat mempengaruhi kualitas tulisan. Salah satu tanda bahwa kamu berhasil membuat pembaca takjub dengan pemilihan majas, mereka akan takjub dan menikmati tulisan kamu. Pembaca pun tidak terasa jika dirinya sudah membaca berlembar-lembar. 

Berbicara tentang majas memang ada banyak sekali macam-macam majas. Ada yang namanya majas pertentangan, majas perbandingan dan yang lain.

Dari banyaknya jenis majas, ada satu jenis gaya bahasa yang disebut dengan majas Tautologi. Berikut pengertian, ciri, penggunaan gaya bahasa Tautologi dan contoh. 

Pengertian Majas Tautologi

Pengertian majas Tautologi secara umum dapat diartikan sebagai gaya bahasa majas pengulangan untuk menegaskan sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) majas adalah gagasan atau kata yang ditulis secara berulang yang bersifat berlebihan. 

Jika dilihat dari bentuk kalimat pengulangan, sebenarnya majas ini dianggap sebagai pemborosan kata dan kalimat menjadi tidak efektif. Namun untuk kasus tertentu, majas ini perlu digunakan. 

Meskipun tahu sebagai pemilihan diksi yang pemborosan kata, ternyata kadang juga memberikan manfaat. Yaitu dapat digunakan untuk menegaskan pesan, ataupun memberikan tekanan pentingnya pesan kalimat tersebut. 

Jika kamu sudah membaca artikel sebelumnya, kamu pasti tahu yang namannya majas pleonasme bukan? Yap, majas tautologi mirip seperti majas pleonasme. Jika majas pleonasme pengulangan yang digunakan menggunakan makna implisit. Sementara majas Tautologi menggunakan kata pengulangan sinonim untuk pengulangan.

Mau nulis buku biografi

Ciri-Ciri Majas Tautologi

Barangkali kamu masih bingung membedakan majas Tautologi dengan majas yang lain. Berikut ciri-ciri majas Tautologi yang bisa kamu simak. 

1. Bersifat santai

Ciri utama majas ini bersifat santai. Karena dapat digunakan secara santai, maka penggunaan majas ini lebih sering digunakan untuk karangan bebas. Bahkan saat pembaca membaca karya kita, pembaca tidak akan menyadari jika kalimat yang kamu buat mengandung majas Tautologi. 

2. Akrab dalam komunikasi sehari-hari 

Entah disadari atau tidak, majas sini sebenarnya juga sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu digunakan untuk percakapan dengan teman ataupun dengan orang lain. 

3. Menggunakan makna sinonim 

Ciri yang paling menonjol majas Tautologi terkait penggunaan makna. Tautologi lebih sering menggunakan makna sinonim untuk mengulangi kata yang hendak dipertegas sebelumnya. Cara ini dilakukan dengan tujuan mengkonfirmasi frasa yang terbentuk. 

4. Hanya satu kata yang diulang 

Ciri yang tidak kalah penting yang perlu kamu garis bawahi adalah, hanya ada satu kalimat saja yang perlu diulang dalam satu kalimat. Jadi dalam satu kalimat tidak bisa mengulang banyak kata. Jika mengulang banyak kata, justru akan menyebabkan kerancuan dan ketidakjelasan pesan yang akan ditegaskan.

Itulah empat ciri-ciri majas Tautologi yang perlu di garis bawahi. Semoga sedikit penjelasan di atas memberikan pemahaman tentang majas Tautologi.

Fungsi Majas Tautologi 

Barangkali ada yang bertanya, kenapa harus ada majas tautologi? Bukankah sebelum mengenal majas, orang paham maksud yang hendak disampaikan? Ternyata ada beberapa fungsi kehadiran majas Tautologi. Sebagai berikut. 

1. Menciptakan Kesan 

Fungsi yang pertama, dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kesan. Jika konteknya untuk dunia tulis menulis, maka majas Tautologi dapat menciptakan kesan kepada pembaca. Sementara dalam sebuah komunikasi sehari-hari, memberikan penekanan kesan terhadap audience. 

2. Mendorong Imajinasi 

Buku yang pernah kamu baca dan isinya sangat menarik apa? Saat kamu membaca buku yang menarik perhatian kamu, saat membaca kamu tidak sekedar membaca bukan? Tetapi juga ikut berimajinasi dari bacaan yang sedang kamu baca. Dengan kata lain, kehadiran majas mampu menstimulasi otak aktif dan mengajakmu untuk berfikir. 

3. Memberikan Pengertian 

Apapun tulisan yang dipasarkan di toko buku, mereka memiliki tujuan untuk menyampaikan pesan, kritik, ilmu pengetahuan dan memberikan wawasan baru bagi pembacanya. Lantas bagaimana cara agar pembaca mengerti pesan tersebut? Tentu saja dengan memberikan pengertian atau pembaca menjadi mengerti apa yang disampaikan oleh penulis. 

4. Memberikan Keleluasaan 

Kamu pasti pernah membaca buku pelajaran dan buku non pelajaran bukan? Menarik mana? Pasti jawabannya adalah membaca buku non pelajaran. Salah satu alasannya karena umum dari segi penyampaian, dari pemilihan bahasa, dari keberagaman tema lebih fleksibel. 

Fleksibilitas inilah yang mendorong pembaca merasa lebih lues, merasa lebih nyaman dan tidak membosankan. Berbanding berbalik dengan buku-buku pelajaran, saat dibaca satu lembar saja membuat pembaca merasa ngantuk, karena memang aturannya harus baku dan tidak fleksibel.

Ternyata majas Tautologi memiliki fungsi dan manfaat yang cukup berpengaruh bagi pembaca. Selama ini kita tidak pernah berfikir sejauh mana kehadiran majas mampu memberikan warna pada karya seorang penulis.

Penggunaan Majas Tautologi 

Ternyata penggunaan majas Tautologi tidak hanya digunakan untuk konteks penulisan saja. Tetapi dapat digunakan untuk banyak hal. Mulai untuk komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, dapat pula digunakan untuk membuat skenario film, dan dapat digunakan untuk penulisan. 

Berbicara penggunaan majas ini dalam dunia tulis menulis, dapat diperuntukan untuk hal. Bisa diperuntukan untuk menulis puisi, digunakan untuk menulis cerpen, digunakan untuk menulis buku umum ataupun untuk menulis novel. Jadi, penggunaan gaya bahasaTautologi tergantung dari selera dan seni penulis dalam menyisipkan pesan menggunakan majas satu Ini. 

Jadi penggunaan majas Tautologi dalam sebuah karya sastra itu penting. Jika kamu perhatikan, hampir semua karya sastra yang Berjaya di jamannya, di dalamnya banyak menggunakan majas. Tidak hanya majas Tautologi saja, tetapi majas-majas yang lain. 

Contoh Majas Tautologi dan Penjelasan Singkat

Setelah mengetahui pengertian, ciri, fungsi dan penggunaan gaya bahasa Tautologi, belum puas rasanya jika tidak disertai dengan contoh dan penjelasan singkat. Berikut sepuluh contoh majas Tautologi

Contoh 1

Kenapa selama ini kamu meng-ghosting? Padahal saat aku pergi aku memberimu kabar, saat aku bosan aku tetap disampingmu, saat kau jatuh bahuku ada untukmu. 

Penjelasan Singkat : 

Pengulangan kata dari kalimat diatas menggarisbawahi pada kata ghosting, yang berarti menghilang tanpa memberikan kabar. Kemudian dipertegas dengan sinonim kata yang memiliki makna sama dengan ghosting.

Contoh 2

Punya masalah gigi agar tidak terlihat berkerak? Dengan obat kumur A gigi kamu akan terlihat lebih putih, lebih berkilau dan senyumanmu semakin bersinar. 

Penjelasan Singkat : 

Majas pleonasme dari kalimat di atas menegaskan jika kerak gigi agar rontok dan menjadi bersih bisa menggunakan obat kumur A. Kemudian kalimat berikutnya ditegaskan jika obat tersebut akan menjadikan gigi bersinar, putih dan berkilau. Dimana sebenarnya dapat dituliskan dalam bentuk satu kalimat saja sudah cukup, tapi masih disertai dengan kalimat pengulangan. 

Contoh 3

Di Pertengahan malam terasa sunyi, sesunyi hatiku yang hidup sendiri tiada keluarga dan tiada teman yang sepenuh hati.

Penjelasan Singkat : 

Majas Tautologi dalam kalimat di atas adalah kata sunyi. Kemudian diikuti dengan kalimat pengulangan yang memiliki makna yang sama, yang dapat dilihat dari kata “hidup sendiri, tiada keluara, dan tiada teman sepenuh hati”. 

Contoh 4

Sejak kepergian bapak tanpa kabar beberapa hari lalu, ibu sedang merasa cemas, gelisah dan gulana menunggu nasib bapak. 

Penjelasan singkat : 

Kata yang menyatakan bahwa bapak, pergi tanpa kabar sudah memiliki persamaan makna kecemasan, kegelisahan dan kekhawatiran terkait kondisi yang dialami diluar sana. 

Contoh 5

Akibat kematian salah satu keluarganya, Andi saat ini masih merasa sedih, kecewa dan hancur. Kita hanya perlu memberi waktu agar kembali bangkit. 

Penjelasan singkat 

Dari kata kematian, maka bentuk respons yang dialami oleh si Andi adalah rasa kesedihan. Dimana kesedihan itu memiliki sinonim kata sedih, kecewa dan hancur. Sebenarnya kata sedih, kecewa dan hancur cukup ditulis satu kata saja sudah cukup. Namun untuk memberikan tekanan, maka tidak masalah. 

Contoh 6

Karena aku mencintaimu tanpa syarat, dimanapun kamu berada, aku selalu melihatmu, memandangmu di media sosial dan menatap dalam mimpi. 

Penjelasan singkat 

Majas Tautologi di atas kata yang ditegaskan adalah kata “mencintaimu”. Pembuktian rasa cinta dipertegas atau diyakinkan dengan pengulangan kata yang sama yang sebenarnya memiliki makna sama, yaitu kata “melihatmu”, “memandangmu” dan “menatapmu”. 

Contoh 7

Menjalani hidup itu memang sulit, sesulit saat kita mengerjakan ujian yang seringkali sulit untuk dijawab dan membingungkan. 

Penjelasan singkat 

Majas Tautologi yang ingin ditegaskan adalah kata “sulit”, kemudian diikuti dengan makna yang sebenar nya sama, yaitu kata “sesulit mengerjakan ujian yang sulit dijawab dan membingungkan”. Dari contoh majas Tautologi di atas, sebenarnya termasuk berlebihan, namun itulah salah satu ciri dari majas ini. 

Contoh 8

Kita sudah berikrar, akan saling bersama dalam kondisi suka-duka, dalam tawa-tangis dan dalam bahagia-sedih, demi kesempurnaan keluarga bagi anak-anak kita.

Penjelasan singkat 

Kata “saling bersama” sebenarnya memiliki sinonim kata yang sama dengan makna kata yang menyertainya. Jika dibuat dalam bentuk kalimat yang efektif, cukup ditulis dalam satu kata yang sederhana dan singkat saja. Namun karena konteksnya untuk menegaskan, maka dibuatlah anak kalimat yang berfungsi untuk memantapkan dan menggarisbawahi. 

Contoh 9

Indonesia sebagai negara bhineka tunggal Ika, sudah sepantasnya kita bersatu, berpegangan teguh dan saling menghargai perbedaan yang ada.

Penjelasan singkat 

Adapun majas Tautologi yang ingin dipertegas dalam kalimat di atas, yaitu “bhineka tunggal ika” yang memang sebenarnya sudah memiliki makna berbeda tetapi masih sama, dan memuat pula nilai persatuan. 

Contoh 10

Oleh karenanya ingatlah kepada Tuhan. Maka kita dapat menjauhkan sifat buruk, menghindari pikiran negatif, atau menjauhkan hal kotor dari dalam diri kita.

Penjelasan singkat 

Kata yang ingin dipertegas adalah “mengingat Tuhan”, nah untuk menguatkan kata tersebut, maka ada kata yang bersifat memberikan power pada kata yang digaris bawahi.

Itulah sepuluh contoh majas Tautologi, yang sebenarnya kamu bisa membuat kalimat yang menggunakan majas ini. Semoga sedikit ulasan tentang majas Tautologi memberikan pemahaman, bahwa kehadiran majas bukanlah hal yang sepele. (Irukawa Elisa).

Baca juga tentang majas lainnya

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.