Salah satu unsur penting yang harus hadir dalam sebuah cerita fiksi adalah tokoh atau karakter. Karakter fiksi adalah suatu penggambaran atau deskripsi tentang fisik dan psikis, yang bisa kamu eksplorasi ketika menulis cerita fiksi.
Deskripsi karakter ini dapat memengaruhi jalannya cerita. Deskripsi yang baik akan membangun keseluruhan cerita secara utuh. Sementara itu, penggambaran yang kurang dapat membuat cerita menjadi rumpang, atau bahkan mengacaukan logika cerita.
Pembaca yang detail, bisa menyadari cerita yang ditulis dengan baik dan tidak. Oleh karena itu, kalau kamu ingin menulis, kamu harus memerhatikan hal ini secara teliti.
Daftar Isi Artikel
3 Tips Menemukan Inspirasi Karakter Fiksi
Menemukan inspirasi untuk membuat karakter fiksi kadang menjadi tantangan bagi penulis, terutama bagi pemula. Dengan memahami sumber inspirasi yang tepat, karakter yang dibuat akan terasa lebih hidup, memiliki kepribadian yang kuat, dan mudah diingat pembaca. Berikut tips menemukan inspirasi karakter fiksi yang bisa kamu lakukan.
1. Observasi Orang di Sekitar
Mengamati orang di sekitar adalah cara efektif untuk menemukan ide karakter fiksi yang realistis. Perhatikan kebiasaan, cara bicara, gestur, dan reaksi mereka terhadap berbagai situasi. Hal-hal kecil ini bisa menjadi ciri khas yang membuat karakter lebih hidup dan unik.
Misalnya, seseorang yang sering tersenyum saat gugup bisa dijadikan inspirasi karakter yang pemalu tapi hangat. Dengan rutin melakukan observasi, sumber inspirasi karakter akan selalu tersedia di kehidupan sehari-hari.
2. Ambil dari Pengalaman Pribadi
Pengalaman hidup sendiri bisa menjadi bahan mentah yang kuat untuk membuat karakter fiksi. Konflik, kesalahan, ketakutan, atau kebiasaan pribadi dapat diubah menjadi sifat tokoh yang autentik. Misalnya, pengalaman menghadapi kegagalan bisa menginspirasi karakter yang tangguh namun rentan.
Selain itu, karakter yang lahir dari pengalaman pribadi biasanya lebih emosional dan mudah membuat pembaca merasa terhubung. Dengan cara ini, karakter fiksi terasa lebih manusiawi dan realistis.
3. Perhatikan Tokoh dalam Buku atau Film
Mempelajari karakter dari buku atau film membantu menemukan pola dan sifat yang menarik. Analisis apa yang membuat karakter tersebut menonjol, lalu kembangkan versi unikmu sendiri. Misalnya, karakter pahlawan yang berani bisa dipadukan dengan sifat lucu atau ceroboh untuk menciptakan tokoh baru.
Inspirasi dari karya lain bisa menjadi acuan tanpa meniru secara langsung, sehingga karakter tetap orisinal. Teknik ini membantu penulis memperkaya karakter dengan sifat yang kompleks dan berlapis.
Baca Juga: Cara Menghidupkan Karakter Fiksi Memorable
4 Step Cara Membuat Karakter Fiksi
Dalam membuat karakter fiksi, terdapat beberapa hal yang harus kamu pikirikan. Inilah beberapa cara agar membuat karakter fiksi yang kamu buat menjadi meyakinkan dan membangun keseluruhan isi cerita dengan baik.
1. Mendeskripsikan Fisik
Deskripsi fisik perlu untuk dituliskan. Setiap karakter pasti memiliki ciri khasnya masing-masing. Fisik dari satu tokoh bisa memengaruhi makna dan interpretasi pembaca. Dari deskripsi fisik ini, kamu bisa lebih meyakinkan pembaca dalam alur ceritamu.
Misalnya dari tokoh perempuan yang cantik, kamu tidak hanya mendeskripsikannya dengan kata sifat, “perempuan itu cantik”. Deskripsikan kecantikannya dengan hal yang bisa diimajinasikan pembaca, bagaimana ketebalan alisnya, bagaimana bentuk hidungnya, bagaimana bentuk bibirnya, bagaimana potongan rambutnya, dan sebagainya.
Deskripsi ini menjadi penting ketika kamu sedang mencoba untuk menggambarkan dua tokoh dengan predikat yang sama. Dengan deskripsi yang detail, kamu bisa menggambarkan perbedaan dua laki-laki tampan, misalnya.
Harus kamu sadari, deskripsi ini juga bisa berpengaruh kepada jalannya cerita. Misalnya ada tokoh dengan badan yang kurus, hingga tulang rusuknya kelihatan. Jika deskripsi itu digambarkan pada satu tokoh, maka tokoh tersebut seharusnya tidak kuat untuk berlari lama, atau selalu terlihat lemas.
Maka dari itu, deskripsi fisik ini sebisa mungkin harus kamu pikirkan dengan teliti, sebab deskripsi fisik ini dapat membantu pembaca untuk mengimajinasikan bagaimana tokoh dalam alur cerita yang kamu buat.
2. Menambahkan Kebiasaan Unik
Hampir mirip dengan poin sebelumnya, akan tetapi kali ini adalah penggambaran sifat dari seorang tokoh. Salah satu cara untuk menggambarkan sifat adalah dengan dihadirkannya kebiasaan-kebiasaan unik.
Misalnya untuk menggambarkan seorang tokoh pemalu, kamu bisa menuliskan tentang kebiasaannya memainkan kancing baju ketika ia sedang gugup. Contoh lain misalnya, untuk menggambarkan tokoh pemarah, kamu bisa menggambarkan bahwa tangannya selalu dikepalkan setiap melihat sesuatu yang membuatnya marah.
Dalam mendeskripsikan kebiasaan, hal penting yang harus kamu lakukan adalah menuliskan suatu tindakan yang sama secara berulang kali. Namun, agar pembaca tidak bosan dengan deskripsi tindakan yang berulang itu, kamu bisa memberikan deskripsi yang beragam dari satu tindakan yang sama.
Kebiasaan unik ini juga bisa menjadi pembeda dari satu tokoh dengan tokoh lainnya. Tokoh dengan karakterisasi yang unik bisa menjadi sorotan perhatian para pembaca.
3. Membayangkan Dia adalah Kamu
Cara paling mudah untuk membuat karakter yang kuat adalah dengan membayangkan karakter tersebut sebagai diri kamu sendiri. Dalam hal ini kamu bisa memilah-milih sifat, kebiasaan, atau fisik yang ada dalam diri kamu. Kamu tidak perlu menuangkan segala hal dari dirimu kepada karakter fiksi.
Saat karakter menghadapi konflik, kamu juga bisa membayangkan bagaimana kamu akan bertindak ketika kamu dihadapkan pada suatu masalah. Hal ini membantu agar karakter yang kamu buat bisa dimengerti dan dibayangkan oleh para pembaca.
Selain membayangkan karakter sebagai dirimu sendiri, kamu juga bisa mengambil inspirasi karakter dari orang lain. Hal ini sering dilakukan pula oleh banyak penulis ternama, yaitu dengan cara mengamati sekitar.
Baca Juga: Contoh Pembukaan Novel yang Menarik
4. Membuat Visual Sesuai Keinginan
Pada akhirnya, yang sedang kamu tulis adalah karya fiksi. Maka dalam kisah fiksi, kamu tidak perlu menggambarkan segala hal yang sesuai dengan fakta. Kamu juga bisa menambahkan sesuatu sesuai dengan imajinasi berdasarkan keinginanmu sendiri.
Kadang, fakta itu memang penting dalam sebuah fiksi. Namun kamu juga harus membumbui fiksi dengan daya imajinasimu, tidak harus sesuai dengan kenyataan. Hal inilah yang dinamakan sebagai logika cerita.
Logika cerita sendiri merupakan sebuah hukum yang dapat membangun keutuhan cerita. Logika cerita mebuat cerita yang kamu buat tidak terdapat plot hole (rumpang alur).
Maka, kamu bisa gunakan imajinasimu seliar mungkin ketika sedang menulis deskripsi visual karakter. Kamu bisa mengedit ceritamu ketika kamu telah selesai menulis.
Itulah tiga tips menemukan karakter fiksi dan 4 step cara membuat karakter fiksi. Semoga artikel dari Bukunesia ini bermanfaat bagi pembaca untuk memahami cara membuat karakter fiksi yang hidup dan berjiwa, sehingga dapat membantu menulis tokoh yang menarik, realistis, dan mudah diingat.
Nah, jika naskah cerita fiksimu sudah jadi, yuk terbitkan bukunya di Penerbit Bukunesia. Sebab, Bukunesia sangat fokus untuk menerbitkan buku fiksi yang berkualitas dan dibantu pemasarannya. Selengkapnya lihat di Menerbitkan Buku.
Artikel pertama kali ditulis oleh Adhimas Prasetyo, kemudian diperbarui oleh Annisa Ningrum pada 18 Agustus 2025.

