Perbedaan Teks Fiksi dan Nonfiksi [Update 2023]

perbedaan teks fiksi dan non fiksi
Kamu sendang perbedaan teks fiksi dan nonfiksi untuk tugas sekolah atau untuk membuat buku? Yuk simak lengkapnya disini.

Teks atau buku dibagi menjadi dua yaitu teks atau buku fiksi dan teks atau buku nonfiksi. Tentu keduanya memiliki perbedaan yang mendasar sehingga muncul dua jenis tersebut. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan teks fiksi dan nonfiksi serta lengkap dengan penjelasan dan contohnya, di bawah ini akan dijelaskan dengan detail mengenai keduanya.

Pengertian Teks Fiksi dan Nonfiksi

Teks fiksi atau cerita fiksi merupakan cerita yang sifatnya adalah khayalan semata, rekayasa, atau rekaan yang sengaja dibuat manusia. Teks fiksi juga dapat diartikan sebagai suatu karya yang menceritakan mengenai suatu hal yang tidak ada dan tidak perlu dicari kebenarannya.

Teks fiksi ini biasanya seperti cerpen, novel, fabel, dongeng, hikayat, legenda, dan lain sebagainya. Teks tersebut dibuat dengan tujuan memberikan hiburan bagi pembaca atau penikmatnya dan agar pembaca mendapatkan kepuasan batin ketika membaca teks fiksi tersebut.

Sementara itu, teks nonfiksi atau cerita nonfiksi adalah cerita atau narasi yang dibuat berdasarkan fakta atau kenyataan, sehingga tidak ada narasi khayal. Artinya, teks nonfiksi ini bersifat realitas dan apa yang dimuat dan tercantum di dalamnya memang benar-benar terjadi.

Sifat teks nonfiksi ini adalah aktual, sehingga apa yang tertulis di dalamnya benar-benar sesuai dengan fakta atau benar-benar terjadi.

Biasanya yang tergolong ke dalam teks nonfiksi adalah buku sejarah, biografi, tentang suatu perjalanan tokoh, dan lain sebagainya. Teks nonfiksi ini disusun menggunakan gaya bahasa yang formal dan tidak menggunakan bahasa denotatif.

Unsur Buku Fiksi dan Nonfiksi

Setelah memahami pengertian antara teks fiksi dan juga teks nonfiksi, selanjutnya Anda juga harus memahami mengenai unsur-unsur yang terdapat di dalam buku fiksi dan juga buku nonfiksi. Berikut adalah unsur-unsur yang terdapat di dalam buku fiksi dan buku nonfiksi.

EBOOK SPESIAL UNTUK PENULIS FEBRUARI

Di dalam buku fiksi, memuat berbagai unsur yaitu tema, alur, sudut pandang, penokohan dan perwatakan, amanat, dan latar atau setting.

Sementara itu, di dalam buku nonfiksi memiliki unsur; judul, pengarang, penerbit, tebal halaman, isi, dan juga penutup.

baca juga: 8 Ciri-Ciri Buku Non Fiksi

Berikut penjelasan mengenai unsur yang terdapat di buku fiksi dan buku nonfiksi tersebut.

1. Unsur Buku Fiksi

Berikut ini adalah unsur-unsur yang terdapat di buku fiksi:

a. Tema

Tema merupakan ide pokok atau gagasan utama yang terdapat di dalam sebuah tulisan.

b. Alur

Alur merupakan suatu rangkaian kejadian atau peristiwa yang mana di dalamnya membentuk jalan cerita. Di dalam alur, terdapat konflik yang menggambarkan mengenai pertentangan antara setiap tokoh di dalam cerita, sehingga menghasilkan ketegangan yang terjadi di dalam cerita tersebut.

Meski demikian, konflik di dalam alur buku fiksi tersebut bisa menjadi lebih menarik karena adanya proses klimaks dan anti-klimaks yang terjadi di dalam cerita tersebut.

c. Penokohan

Tokoh atau penokohan merupakan setiap individu yang terlibat atau ada di dalam cerita tersebut menggunakan karakternya masing-masing. Biasanya terdapat beberapa karakter, misalnya karakter antagonis, protagonis, dan juga karakter tritagonis.

d. Amanat

Di dalam buku fiksi, biasanya terdapat amanat yang mana amanat ini berupa pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca melalui cerita.

e. Latar atau Setting

Latar atau setting merupakan keterangan yang melengkapi cerita, melingkupi tempat, waktu dan juga suasana yang terdapat di dalam sebuah cerita.

2. Unsur Buku Nonfiksi

Berikut adalah unsur-unsur yang terdapat di buku nonfiksi:

a. Judul

Judul merupakan nama buku yang menggambarkan isi di dalam buku biasanya terletak di cover buku. Judul maupun isi pada buku nonfiksi ini biasanya menggunakan kata baku sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Ciri-ciri bahasa yang digunakan resmi, singkat, tepat, dan jelas.

b. Pengarang

Terdapat juga nama pengarang atau penulis yang merupakan penyusun karangan atau tulisan dari buku tersebut.

c. Penerbit

Penerbit biasanya tercantum nama perusahaan atau instansi yang menyiapkan buku, mulai dari mengedit layout, desain cover, dan lain sebagainya sampai buku tersebut siap dicetak dan diedarkan.

d. Tebal halaman atau jumlah bab

Merupakan jumlah halaman dan jumlah bab yang terdapat di dalam buku.

e. Isi buku

Isi buku berisi mengenai pembahasan dari tema buku

f. Penutup

Penutup merupakan kesimpulan dari buku yang berisi pernyataan terakhir dari penulis buku.

Perbedaan Umum

Selain unsur-unsurnya yang berbeda, ada berbagai perbedaan umum yang membedakan teks fiksi dan nonfiksi, yang akan dijelaskan di bawah ini.

1. Cerita yang Disampaikan

Cerita yang disajikan pada teks fiksi ini berisi cerita rekaan atau khayalan yang dibuat dengan sengaja atau tidak berdasarkan pada kenyataan. Oleh sebab itu, buku fiksi juga dikatakan sebagai karya sastra yang menghibur dengan cerita rekaan, misalnya novel atau cerpen.

Sementara itu nonfiksi disajikan dengan tulisan formal atau baku yang edukatif, informatif, dan juga faktual yang memuat informasi peristiwa, tempat, karakter dari suatu objek berdasarkan kenyataan.

2. Pengembangan Cerita

Pengembangan cerita di teks fiksi dikembangkan melalui imajinasi para penulis, berupa tokoh, konflik, hingga alur cerita. Sementara itu pada buku nonfiksi berisi pengetahuan yang bertujuan untuk memberi pengetahuan dan informasi mengenai suatu hal berdasarkan kenyataan.

3. Sifat Cerita

Teks fiksi memiliki sifat yang subjektif. Artinya pengarang bebas memasukkan pendapat, imajinasi, dan perspektifnya ke dalam cerita. Sedangkan nonfiksi bersifat objektif karena penulis menulis fakta sehingga tidak bisa menambahkan pendapat maupun imajinasinya.

4. Tujuan Ditulisnya Cerita

Tujuan dari ditulisnya teks fiksi adalah untuk menghibur pembaca. Buku nonfiksi juga memiliki tujuan yang sama, akan tetapi, lebih menekankan pada pemberian atau penyampaian informasi berupa pengetahuan.

5. Proses Pembuatan

Proses pembuatan buku fiksi biasanya tidak mencantumkan referensi dari penulis lain, sehingga dibangun sendiri oleh imajinasi pengarang. Sementara itu, buku nonfiksi mencantumkan referensi yang relevan dari penulis lain sehingga tulisannya lebih kredibel.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang teks fiksi memiliki berbagai sudut macam tergantung penceritaan dari penulis maupun tokohnya. Sedangkan buku nonfiksi memiliki sudut pandang paten, yaitu dari pengarang saja.

7. Nilai Kandungan

Terakhir, teks fiksi memiliki nilai yang sifatnya multitafsir mengenai pemahaman dan nilai atau pelajaran hidup yang dipetik tergantung pada pemahaman pembaca, sementara buku nonfiksi menguraikan informasi secara langsung, sehingga tidak multitafsir.

Contoh Kutipan Fiksi dan Nonfiksi

Untuk mengetahui perbedaannya, berikut contoh kutipan teks fiksi dan nonfiksi.

1. Contoh Kutipan Fiksi

Tidak ada yang dapat diperbuat Dayang Sumbi selain memenuhi ucapannya. Dia menikah dengan Si Tumang yang ternyata titisan dewa. Si Tumang adalah dewa yang dikutuk menjadi hewan dan dibuang ke bumi.

2. Contoh Kutipan Nonfiksi

Pangeran Diponegoro semakin dikenal ketika memimpin Perang Diponegoro atau yang bisa disebut Perang Jawa, tepatnya tahun 1825-1830 saat melawan pemerintah Hindia Belanda. Bahkan bisa dikatakan jika perang tersebut tercatat sebagai perang dengan jumlah korban paling besar dalam sejarah Indonesia.

untuk contoh yang lebih lengkap silahkan baca Contoh Buku Fiksi dan Non Fiksi yang Populer di 2023

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.

Panduan Menulis
EBOOK GRATIS
Artrikel Terkait