Tips Produktif Menulis Naskah Sepanjang Bulan Ramadhan

Tips Produktif Menulis Naskah

Anda dan siapa saja bisa menulis novel selama bulan Ramadhan, selama paham apa saja tips produktif menulis. Sehingga di tengah kesibukan menjalani aktivitas harian dan ditambah dengan aktivitas ibadah tambahan di bulan suci, dijamin naskah tetap berprogres. 

Sayangnya, belum semua orang paham bagaimana cara bisa tetap menulis sepanjang bulan Ramadhan. Apalagi dengan kondisi menjalani ibadah puasa, tentu akan lebih banyak waktu luang dipakai rebahan demi menghemat tenaga.

Tips Produktif Menulis

Jika selama ini merasa kesulitan untuk tetap menulis selama bulan Ramadhan. Maka bisa menyimak dan menerapkan beberapa tips produktif menulis sambil tetap menjalankan ibadah puasa. Berikut beberapa tips produktif menulis.

1. Membaca referensi saat ngabuburit

Tips yang pertama agar tetap produktif menulis sepanjang bulan Ramadhan adalah mengisi waktu ngabuburit dengan cermat. Mengisinya dengan kegiatan yang mendukung kegiatan menulis.

Anda dapat mengisi momen ngabuburit tersebut dengan membaca buku yang disukai sebagai referensi. Saat malas menulis dan bahkan saat kehabisan ide, kebanyakan penulis akan menghabiskan waktu untuk membaca. 

Membaca buku yang disusun oleh penulis lain bisa memberikan ide segar untuk kembali menulis. Bahkan bisa memberi motivasi untuk segera menulis agar naskah yang disusun bisa menjadi buku bagus seperti buku yang sedang dibaca. 

Apakah harus membaca buku yang jenisnya sama dengan yang ditulis? Jawabannya tidak. Penulis bebas menentukan buku yang dibaca. Apakah itu novel, komik, manga, atau buku non fiksi seperti buku pengetahuan. 

Mau nulis buku biografi

2. Menonton referensi saat ngabuburit

Dengan menonton film favorit, film kartun atau animasi akan menjadi aktivitas seru yang bisa dilakukan sambil menunggu jam buka puasa. Jika apa yang ditonton memang disukai dijamin akan merasa rileks, dan bisa kembali menulis di malam harinya atau pagi harinya. 

Tidak tertutup kemungkinan jika apa yang ditonton memberi ide tulisan. Misalnya seorang novelis yang memilih ngabuburit dengan menonton film hasil adaptasi dari sebuah novel. Maka akan memunculkan motivasi untuk menulis novel kembali. 

Siapa tahu, di masa mendatang novel yang sedang disusun yang nantinya akan diangkat ke film layar lebar? Semua hal besar bermula dari hal kecil yang dilakukan saat ini. Mengisi ngabuburit dengan menonton film bisa membantu mendapat ide dan sumber motivasi. 

3. Mencatat point point yang didapat dari referensi

Sebagai penulis, tentu paham betul apa manfaat mencatat semua ide yang terlintas di kepala. Ide yang ingin disusun ke dalam tulisan bisa datang kapan saja dan bisa hilang begitu saja. Maka penting untuk dicatat agar tidak lupa. 

Saat ngabuburit dengan membaca buku maupun menonton film, mungkin ide tulisan akan muncul. Maka dari itu, kamu perlu menyiapkan buku catatan untuk menulis ide tersebut. Sehingga menjadi tips produktif menulis karena tahu apa yang akan disusun ke naskah. 

Tak hanya dari referensi yang sudah dijelaskan sebelumnya, Anda juga bisa mencatat ide kapan saja. Misalnya saat belanja di pasar untuk kebutuhan menu sahur keluarga. Atau mungkin saat membersihkan rumah dan aktivitas sederhana lainnya. 

baca juga 12 Cara dan Tips Menulis Kreatif bagi Pemula

4. Menetapkan target selama bulan ramadhan

Puasa yang sedang dijalankan boleh jadi sudah memangkas agenda harian, akan tetapi jangan sampai agenda menulis ikut terhapus. Dengan sehari menulis satu halaman naskah, maka dalam bulan Ramadhan bisa menulis 30 halaman. Lumayan, bukan? 

Oleh sebab itu, Anda perlu menetapkan target selama bulan Ramadhan agar produktif menulis. Misalnya, punya target menambah 10 halaman di naskah novel yang dikerjakan. Atau mungkin menyelesaikan satu judul sampai menjelang lebaran. 

Target sangat penting untuk dimiliki agar punya semangat untuk produktif menulis. Sebab target ini mendorong penulis untuk tahu seberapa besar pencapaian bisa dilakukan dalam bulan Ramadhan. 

Akan tetapi, sebaiknya pastikan dalam membuat target yang realistis. Target bisa di ibaratkan koin uang yang memiliki dua sisi. SIsi pertama bisa memberi motivasi untuk semangat menulis, sisi lainnya bisa memberi pukulan berat lantaran tidak tercapai. 

Jadi, daripada kecewa dan merasa diri sendiri tidak kompatibel untuk menulis. Sebaiknya menetapkan target yang realistis dan sangat mungkin untuk dicapai.

5. Menghindari kegiatan-kegiatan yang tidak penting

Selama menjalani ibadah puasa tentunya Anda akan mengupayakan penghematan tenaga. Lumrah memang jika hal ini dilakukan, karena ibadah puasa membuat asupan sumber energi hanya bisa dilakukan saat sahur dan buka puasa. 

Dimana akan tercipta jeda waktu sampai 12 jam. Bayangkan jika di pagi hari sudah melakukan banyak aktivitas melelahkan, maka dijamin resiko membatalkan puasa menjadi tinggi. 

Oleh sebab itu, pastikan menghindari kegiatan yang tidak penting dan bisa dibantu dengan menyusun agenda kegiatan. Hal ini selain membantu menghemat tenaga juga menjadi tips produktif menulis. Kenapa? 

Dengan mengurangi kegiatan yang tidak penting, maka akan tersisa banyak waktu untuk melakukan hal lebih penting. Dimana salah satunya adalah menulis. Jika dilakukan, maka dijamin akan produktif menulis meskipun satu paragraf per hari. 

6. Menulis di Waktu yang Pas

Meningkatkan dan menjaga produktivitas menulis sepanjang bulan Ramadhan, juga bisa Anda lakukan dengan menentukan waktu menulis yang pas. Berikut beberapa waktu yang disebut ideal untuk menulis yang dipaparkan sejumlah penulis senior: 

  • Sebelum atau sesudah subuh

Rekomendasi waktu menulis yang pertama adalah sebelum maupun sesudah menjalankan sholat subuh. Momen ini diketahui menjadi momen dimana tubuh masih segar dan suasana masih sangat tenang, sehingga bisa fokus.

  • Pagi hari jam 7-8 

Berikutnya adalah di pagi hari antara jam 7 sampai jam 8 pagi. Alasannya, karena pagi hari adalah momen dimana tubuh masih segar dan konsentrasi masih terjaga. Selain itu, di jam-jam ini kondisi rumah sudah sepi karena anak-anak sudah berangkat sekolah. 

  • Malam hari jam 10-12 

Tak ingin terserang haus dan lapar karena menulis di jam puasa? Maka bisa menulis di malam hari, dimana bisa bebas menulis sambil menyeruput kopi atau menyantap kudapan favorit. Malam hari antara jam 10-12 malam juga memberi suasana tenang, sehingga lebih kondusif. 

Kendala yang Sering Dialami Penulis dan Solusinya 

Usai membaca daftar tips produktif menulis di atas, tentu akan mencoba untuk menerapkannya agar naskah yang sedang dikerjakan bisa segera selesai. Namun, bagaimana jika menghadapi kendala saat menerapkannya? Berikut beberapa solusinya.

  1. Kesulitan membagi waktu selama bulan Ramadhan, maka disarankan membuat agenda kegiatan dan memastikan ada waktu khusus dipakai menulis. Bisa kapan saja. 
  2. Susah mendapat ide, maka bisa rehat sejenak dan mencoba membaca buku, menonton film, atau bahkan sekedar tidur nyenyak. Siapa tahu setelahnya ide kembali bermunculan. 
  3. Suasana di rumah tidak kondusif selama Ramadhan, maka pertimbangkan menulis di luar rumah. Misalnya di kafe, menyewa ruang kerja, pergi ke perpustakaan, dll.
  4. Sering kelelahan sepanjang Ramadhan, bisa jadi ada aktivitas berlebihan. Silahkan di cek dan hapus sementara aktivitas yang membuat tenaga boros dan sifatnya tidak penting.

Baca juga kumpulan artikel insight

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.