Ukuran Kertas untuk Buku Novel: Haruskah Mengikutinya?

Ukuran kertas untuk buku novel yang terlalu besar atau terlalu kecil sering mengganggu kenyamanan membaca. Mata cepat lelah, tangan pegal, dan buku jadi jarang dibawa ke mana-mana.

Itulah mengapa ukuran A5 dan 13 x 19 cm menjadi pilihan utama agar membaca tetap nyaman. Meski begitu, ukuran ini tidak bersifat mutlak karena setiap penerbit memiliki standar yang bisa berbeda-beda.

Gramedia, misalnya, sering menggunakan ukuran 13,5 x 20 cm, sedangkan penerbit Kompas cenderung memakai 14 x 21 cm.

Penerbit lain seperti Mizan dan Noura Books juga memiliki standar tersendiri, yakni 13 x 20 cm. Begitu pula dengan Bentang Pustaka yang menggunakan 13 x 20,8 cm dan Agromedia Group dengan 13 x 19 cm. Bahkan, Balai Pustaka lebih memilih ukuran 15 x 21 cm.

Untuk memudahkan pemahaman, berikut standar ukuran kertas untuk buku novel yang paling banyak digunakan.

Standar Ukuran Kertas untuk Buku Novel yang Umum Digunakan

1. Ukuran A5 (14,8 x 21 cm)

Ukuran A5 paling banyak digunakan karena nyaman dibaca dalam waktu lama dan pas digenggam. Teks terlihat lebih lega dan tidak membuat mata cepat lelah. Selain itu, ukuran ini juga praktis dibawa ke mana-mana.

2. Ukuran 13 x 19 cm

Ukuran ini lebih ringkas dan ringan, sehingga cocok untuk novel populer yang menyasar pembaca remaja hingga dewasa muda. Buku jadi lebih mudah dibawa dan biaya cetaknya cenderung lebih hemat.

3. Ukuran 14 x 20 cm

Ukuran 14 x 20 cm berada di tengah antara A5 dan 13 x 19 cm. Tampilan halaman terlihat lebih luas dibanding 13 x 19 cm, namun tetap praktis digunakan. Ukuran ini sering dipilih untuk memberi kesan lebih eksklusif.

Baca Juga: Contoh Pembukaan Novel yang Menarik

Faktor yang Mempengaruhi Ukuran Buku Novel

Perbedaan ukuran ini terjadi karena tiap penerbit memiliki kebijakan dan karakteristik berbeda. Beberapa faktor yang memengaruhi ukuran buku novel antara lain:

1. Segmentasi Pasar – Buku anak dan buku ajar memiliki format lebih besar dibanding novel karena membutuhkan ilustrasi lebih banyak.
2. Kenyamanan Pembaca – Buku fiksi populer biasanya lebih besar dibanding fiksi sastra yang lebih serius.
3. Identitas Penerbit – Setiap penerbit memiliki ciri khas tersendiri dalam menentukan ukuran buku. Apakah Penulis Harus Memikirkan Ukuran Buku?

Kamu sebagai penulis tidak perlu terlalu memusingkan ukuran buku novel. Saat mengajukan naskah ke penerbit mayor, ukuran buku akan ditentukan oleh penerbit sesuai kebijakan mereka.

Hal yang lebih penting adalah kualitas cerita dan keunikan naskah yang ditulis. Penerbit lebih tertarik pada daya tarik dan selling point novel dibanding format fisiknya.

Namun, jika novel kamu diterbitkan secara indie atau print on demand (PoD), maka penulis harus mempertimbangkan ukuran dan jenis kertas yang digunakan. Kertas buram impor sering menjadi pilihan karena ringan dan nyaman untuk dibaca.

Baca Juga: Membuat Kerangka Novel (Panduan Lengkap)

Kesimpulan

Ukuran buku novel bukan hal yang perlu dikhawatirkan oleh penulis, terutama jika bekerja sama dengan penerbit mayor. Fokus utama penulis sebaiknya tetap pada kualitas tulisan dan daya tarik cerita.

Namun, jika memilih jalur indie, memahami standar ukuran dan jenis kertas akan sangat membantu dalam menghasilkan buku yang sesuai ekspektasi.

Kabar baiknya, buat kamu yang sedang menyiapkan naskah, sekarang adalah waktu tepat untuk menerbitkan buku karena Bukunesia sedang menghadirkan Promo Spektakuler Akhir Tahun.

Kamu bisa menikmati diskon cetak hingga 30% atau bonus hingga 10 eksemplar, lengkap dengan fasilitas gratis layout & cover, gratis ongkir, diskon VVIP 40%, serta ISBN resmi.

Jangan tunda lagi, wujudkan naskahmu menjadi buku bersama Bukunesia selagi promo masih berlangsung.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Pernah terpikir kenapa kertas novel bisa berbeda-beda? Di bawah ini ada beberapa pertanyaan menarik seputar kertas novel yang wajib kamu tahu.

Artikel pertama kali ditulis oleh Yusuf Abdhul Azis, kemudian diperbarui oleh Annisa Ningrum pada 8 Desember 2025.