Sebelum Menulis, Berikut Adalah Jenis Dongeng

jenis dongeng

Dalam menulis dongeng kamu perlu tahu sebelumnya apakah jenis dongeng yang ingin kamu tulis. Di dalam dongeng terdapat beberapa jenisnya, dari dongeng legenda hingga parabel.

Penasaran apa saja sih jenis-jenis dongeng? Kamu bisa temukan jawabannya di artikel ini. baca sampai selesai ya. 

Jenis Dongeng

Berikut adalah jenis-jenis dongeng, yaitu dongeng legenda, fabel, hikayat, mitte (mitos), sage, jenaka, dan parabel. Untuk infomasi lebih detailnya simak dibawah ini

1. Legenda 

Legenda adalah jenis dongeng yang merupakan cerita rakyat kuno. Ciri khasnya legenda dekat dengan peristiwa sejarah suatu daerah, tempat atau asal usul. Karena legenda ini lahir dari mulut ke mulut, sifatnya berupa cerita rakyat yang dianggap semi-imajiner. 

Meskipun masih ada benang merah dengan sejarah atau masa lalu, legenda ini tidak memiliki nilai sakral. Lebih pasnya dianggap seperti halnya mitos. Dimana pembaca 

Memiliki hak untuk mempercayai ataupun tidak mempercayai cerita legenda tersebut. Adapun contoh legenda, yaitu kisah terbentuknya danau toba.

baca juga Tips Cara Membuat Dongeng Sendiri Dengan Cepat

Mau nulis buku biografi

2. Fabel 

Ada juga yang disebut dengan dongeng jenis fabel. Fabel adalah cerita rakyat yang mengisahkan kehidupan binatang dikemas penulis seperti halnya perilaku manusia. Yaitu hewan yang bisa berbicara, menari ataupun yang lain. Fabel salah satu karya sastra fiksi yang sangat imajinatif. 

Adapun tujuan cerita fabel, yaitu memberikan pesan kepada pembacanya agar lebih menyenangkan bagi anak-anak sebagai penikmat. Dengan kata lain, fabel digunakan penulis untuk menyampaikan pesan moral untuk membentuk karakter pembaca, tanpa harus menyinggung seseorang secara langsung.

3. Hikayat 

Hikayat adalah karya sastra yang ditulis oleh seorang pujangga untuk orang lain. Secara tidak langsung, hikayat dapat pula diartikan sebagai kenang-kenangan yang diperuntukan untuk orang lain. Kata hikayat itu sendiri saduran dari bahasa arab yang dapat diartikan sebagai hikayah, yang dalam bahasa kita dapat diartikan sebagai kisah, cerita, atau dongeng. 

Adapun cerita, kisah atau dongeng yang terkandung di karya sastra satu ini. Yaitu berisi tentang kehebatan seseorang atau menceritakan tentang kepahlawanan sseorang yang pada akhirnya mampu membukakan sebuah keajaiban dan kemukjizatan. Adapun latar dari hikayat, yaitu mengambil latar pada masa lampau dan masa-masa kerajaan. Hikayat ada pula yang menyebutnya sebagai prosa lama yang dahulu paling banyak ditemukan. Sementara, hikayat di era modernisasi semakin jarang ditemukan.

4. Mitee (mitos)

Sementara ada juga yang disebut dengan mite atau yang familiar disebut dengan mitos. Mitos adalah sebuah kepercayaan trhadap hal-hal yang bersifat ghaib. Baik itu mengacu pada ghaib seperti mahluk halus, kesaktian, kemukjizatan percaya adanya dewa. Mitos juga trmasuk dongeng yang mengacu pada mahluk-mahluk masa lalu atau sejarah. 

Kata mitos itu sendiri sebenarnya merujuk pada bentuk dongeng, yang berkaitan dengan sbuah kepercayaan masyarakat atau cerita-cerita mitologi. Dalam istilah lain disebut dengan menyerupai takhayul. Karena mitos ini lahir sejak dulu, maka mitos pun ada secara turun menurun, melalui mulut ke mulut. Sehingga, tidak ditemukan siapa pengarangnya atau yang pertamakali menceritakan dongeng tersebut.

5. Sage

Sage adalah karya sastra yang termasuk ke dalam dongeng. Jadi sage cerita rakyat yang diambil dari setting masa lampau dan masih memiliki hubungan sejarah. Secara garis besar, sage memuat nilai dan pesan moral yang positif. Misalnya menjunjung tinggi nilai kejujuran, kepahlawanan, kesaktian dan keberanian. Dimana nilai-nilai yang ditonjolkan tersebut bertujuan untuk membangun budi pekerti bagi para pembaca. 

Sage itu sendiri tidak sepopuler cerpen, puisi, pantun ataupun novel yang secara teknis penulisan bebas. Ciri menonjol dari sage sangat lekat dengan sejarahnya. Adapun contoh sage yang mungkin pernah kamu dengar, seperti cerita tentang Airlangga, Joko Tingkir, Ki Ageng Pemanahan dan tentunya masih banyak lagi.  

6. Jenaka 

Jadi yang dimaksud dengan dongeng jenaka adalah dongeng disuguhkan secara jenaka atau menarik gelak tawa pembacanya. Selain jenaka, bisa juga berbentuk keriangan, menggelikan, licik, dan berbentuk sindiran. Umumnya, cerita jenaka dilatarbelakangi dari sifat-sifat manusia yang lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat berlebihan, dan lebih senang membicarakan tentang kebodohan. 

Menariknya lagi, dongeng jenaka tidak ada di indonesia saja, tetapi juga ada di belahan dunia loh. Misalnya di Jerman dan belanda. Bahkan dari arab-turki pun juga ada. Sementara dongeng jenaka yang paling populer di Indonesia adalah kisah sastra sunda, tentang Kebayan.

7. Parabel

Ketika menyebut parable, mungkin kamu merasa asing. Parabel dalam bahasa familiar bisa disebut dengan perumpamaan. Dapat pula diartikan sebagai cerita kiasan. Hal yang unik dari dongeng parabel ditulis lebih singkat. 

Sementara topik yang diceritakan masih seputar kehidupan manusia yang nyata. Adapun nilai-nilai yang ditonjolkan dari parabel ini, yaitu menekankan pada kebenaran moral dan nilai-nilai agama. Jadi kasus permasalahan yang diangkat dalam parabel, umumnya permasalahan yang umum dikeluhkan. Sehingga solusi yang dikemas dalam parabel pun akan banyak membantu pembaca keluar dari masalah yang mungkin sama memiliki kasus yang mirip.

Itulah tujuh jenis dongeng. Dari ketiga tujuh dongeng di atas, jenis mana yang pernah kamu tulis? Atau mungkin yang paling kamu senangi? Boleh komen di bawah. Semoga artikel ini bermanfaat. (Irukawa Elisa)

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.