Semua orang tentu bisa menulis, namun belum tentu bisa menulis cerita dan paham cara mengarang cerita yang menarik untuk dinikmati oleh orang lain. Mengarang cerita adalah membuat suatu tuturan yang menjelaskan mengenai bagaimana terjadinya suatu hal, yakni kejadian dan peristiwa.
Semua orang tentu bisa bercerita baik secara lisan maupun tulisan, tetapi belum tentu cara mereka bercerita bisa menarik dan bahkan bisa mengubah hidup orang. Cerita yang enak didengar dan mampu memberi kejutan bagi pendengar atau pembacanya, ini idaman semua penulis.
Misalnya saat bercerita tentang sesuatu yang lucu, pencerita yang baik bisa membuat klimaks dalam cerita sehingga di titik ini pendengar dan pembicara bisa tertawa terbahak-bahak. Tidak harus disampaikan di depan, klimaks bisa disampaikan di tengah dan di akhir cerita.
Lalu, apa sebenarnya yang dibutuhkan agar suatu cerita bisa menarik dimata pendengar atau pembaca? Supaya cerita yang kamu sampaikan bisa dianggap menarik, maka bisa menyimak rangkuman berikut.
Daftar Isi Artikel
Cara Mengarang Cerita yang Menarik
Setiap orang tentu memiliki pengalaman yang menarik dan berkesan. Bahkan, beberapa dari mereka bisa menceritakannya dengan sangat menarik dalam sebuah tulisan. Beberapa lagi membuat pengalaman yang diceritakan terkesan biasa saja.
Pada kondisi kedua inilah, pencerita atau pemilik cerita belum memahami bagaimana cara mengarang cerita yang menarik. Suatu peristiwa bisa dari kejadian nyata bisa juga dari hasil imajinasi. Ketika disampaikan dengan cara yang tepat maka tema biasa bisa menjadi luar biasa.
“Kadang orang ga tertarik karena bosan penyampaiannya, bukan isinya”
Bagi kamu yang ingin menekuni dunia menulis dan ingin berbagi banyak cerita yang menarik. Maka perlu teliti saat menuliskannya dalam tulisan, pastikan beberapa cara berikut sudah kamu terapkan:
1. Memahami Cerita
Cara pertama agar apa yang diceritakan bisa tampak menarik atau bahkan sangat menarik di mata pembaca adalah kamu perlu memahami dulu ceritanya. Jadi, di dalam pikiran sudah dipikirkan alur ceritanya dan maknanya apa.
Pahami dulu proses terjadinya peristiwa atau kejadian dalam cerita yang akan diangkat. Kemudian tahu bagian mana yang menarik dan menjadi klimaks atau inti dari cerita tersebut.
Setiap bagian cerita yang menarik kemudian disampaikan dengan cara yang menarik juga. Menarik disini adalah disampaikan dengan bahasa sederhana sehingga mudah dipahami dan memakai teknik tertentu.
Misalnya, menceritakan peristiwa secara datar dulu di awal sehingga oleh pembaca dinilai sebagai peristiwa lumrah. Supaya cerita ini masuk ke logika mereka. Kemudian bagian yang menarik dan inti disampaikan di paling akhir.
Sehingga pembaca dari awal sampai pertengahan cerita dibuat penasaran dengan bagian akhir cerita tersebut. Kemudian karena dijelaskan dengan bahasa sederhana mereka tidak harus berpikir keras untuk memahaminya.
Supaya bisa disampaikan seperti ini, kamu tentu perlu memahami ceritanya dengan baik. Sehingga bisa disampaikan dengan baik pula kepada pembaca. Hal ini menjadi cara mengarang cerita yang menarik dan yang paling pertama perlu disadari.
2. Menggali dan Mengolah Ide Karangan Cerita
Cara yang kedua adalah menggali dan mengolah ide cerita. Ibarat kita akan memasak suatu masakan, dan sudah tahu bahan baku dan takaran bahan maupun bumbu. Tapi ternyata ada yang kurang, dari daftar resep.
Maa bukan memaksakan diri memasak mengikuti resep melainkan mencoba memanfaatkan bahan dan bumbu yang ada. Sehingga perlu berpikir lebih keras bagaimana agar menjadi masakan yang enak di lidah.
Mengenai cerita, prinsipnya juga sama. Ada sebuah ide, ide ini bisa jadi sangat mendasar dan terlalu biasa. Namun dengan sedikit kreativitas, ide ini kemudian digali lagi dan diolah lagi agar bisa disampaikan secara menarik dalam bentuk tulisan.
Baca juga: 11 Cara Khusus Menemukan Ide Cerita
Misalnya saja, menceritakan kisah bakti anak kepada orangtua. Tema ini klise dan sangat klasik. Semua orang berpikir serupa, namun ketika proses berbakti ini dihadapkan pada lika-liku masalah. Disitulah cerita menjadi menarik, dan tugas penulis adalah menambahkan lika-liku tersebut ke ide ceritanya.
Ide ini akan sangat menentukan amanat yang ingin disampaikan oleh seorang penulis kepada pembacanya. Pahami secara detail tentang macam-macam amanat cerita.
3. Outline dan Sudut Pandang Cerita
Salah satu cara mengarang cerita yang menarik adalah mencoba menentukan sudut pandang cerita yang tepat. Paling tepat adalah menggunakan sudut pandang orang pertama dalam cerita tersebut.
Sudut pandang orang pertama membuat tokoh yang sifatnya menceritakan cerita atau pengalamannya sendiri. Sehingga pencerita ini hanya tahu apa yang terjadi di depan matanya bukan di mata orang lain.
Lewat sudut pandang ini cerita menjadi lebih misterius, pembaca cerita bisa merasakan ada kejanggalan tapi ikut mencari potongan puzzle yang hilang untuk memenuhi kejanggalan tersebut.
Selain itu segala situasi yang dialami tokoh bisa ikut dirasakan oleh pembaca, entah itu merasa takut atau bahagia dan sebagainya. Hal ini membuat cerita lebih hidup dan lebih realistis atau logis sehingga menjadi kekuatan dari cerita tersebut.
4. Membuat Judul dan Membuka Cerita
Cara keempat dalam cara mengarang cerita yang menarik adalah membuat judul dan membuka cerita. Jadi, judul sebuah cerita tentu perlu dibuat menarik agar bisa menggaet minat orang untuk membaca seluruh isi cerita.
Judul yang menarik tidak harus clickbait, karena justru bisa menjadi boomerang ketika pembaca sadar antara judul dengan isi cerita tidak memiliki korelasi. Kemudian, tidak harus panjang karena banyak cerita menarik justru memiliki judul yang hanya terdiri dari satu kata saja.
Oleh sebab itu, judul yang menarik adalah judul yang ringkas dan padat namun sanggup mempresentasikan isi cerita tersebut. Kemudian terkait pembuka cerita, pada dasarnya judul juga bagian pembuka.
Kemudian disusul dengan kesan yang baik di awal cerita yakni di paragraf pertama. Jika paragraf pertama sudah menggoda maka selanjutnya akan lebih menggoda lagi. Begitulah prinsipnya. Jadi, penentuan kosakata dan kalimat perlu dieksplor secara mendalam.
5. Tokoh yang Unik
Semua orang tentu akan merasa menjadi terlalu tua jika hanya membaca cerita yang tokohnya digambarkan seperti itu-itu saja. Dulunya, tokoh utama dalam cerita selalu dibuat sempurna. Tak hanya rupawan secara fisik, karakternya juga super baik.
Lalu, model tokoh seperti ini mulai menuai banyak kritikan karena cenderung kurang rasional. Oleh beberapa penulis kemudian tokoh dibuat lebih rasional dan menjadi sangat unik.
Beberapa penulis menggambarkan tokoh memiliki karakter labil, ingat tokoh Peter Parker di Spiderman Homecoming? Disini, karakter Peter dibuat khas remaja yang labil dan sering keliru mengambil keputusan. Meski ada cacat namun banyak yang menyukainya.
Oh iya, jangan sampai salah ya tentang perbedaan tokoh dan penokohan.
Lalu, ada tokoh utama yang dibuat punya karakter jahat dan menjadi pusat cerita. Model penokohan yang unik ternyata menjadi magnet bagi orang untuk membaca dan merekomendasikannya. Apalagi jika ada makna atau hikmah di dalamnya.
Cerita kadang diluar dugaan, biasanya memanfaatkan tokoh sampingan yang tak kalah bagus dengan tokoh utamanya.
6. Latar yang Menarik
Cara mengarang cerita yang menarik berikutnya adalah mencoba menentukan latar yang menarik. Latar sendiri adalah penentuan waktu, tempat, dan suasana ketika tokoh diceritakan dalam sebuah cerita.
Latar yang unik dan menarik akan membuat cerita lebih enak dibaca oleh para pembaca. Misalnya latar dari novel Harry Potter, yang menggambarkan sebuah dunia fantasi yang tidak nyata. Hal ini menarik dan menjadi salah satu kekuatan ceritanya.
Kemudian, kamu bisa mencoba menampilkan latar yang lebih realistis. Seperti cerita yang mengambil lokasi di daerah kumuh suatu kota besar. Bisa juga membuatnya seperti dongeng yang sempurna, seperti latar kerajaan.
Sebelumnya, sudah kita bahas lengkap mengenai latar cerita ini. Yuk, baca secara khusus dan mendalam dalam Tujuan dan Jenis Latar Cerita.
7. Menggarap Konflik
Kiat selanjutnya agar cerita semakin menarik adalah mencoba menggarap konflik. Maksudnya adalah mencoba menggambarkan konflik menjadi lebih menarik dan tidak biasa. Bisa dibuat lebih kompleks sehingga menjadi sangat rumit.
Cerita dengan konflik yang sederhana sering membuat pembaca merasa bagian akhir cerita mudah ditebak. Hal ini yang membuat cerita jauh dari kata menarik di mata mereka. Oleh sebab itu, bagian konflik perlu dieksplor lagi.
Tidak ada salahnya menambahkan tokoh atau karakter baru di tengah cerita sebagai kejutan. Kehadirannya bisa membuat konflik semakin parah dan menyiksa. Hal ini bisa membuat pembaca merasa heran kenapa konflik bisa sebegitu parahnya. Sehingga membuatnya semakin menarik untuk dibaca sampai habis.
8. Alur dan Ketegangan
Orang sering menyukai cerita horor karena ada unsur roller coaster pada saat membaca ceritanya. Kadang kala dibuat lebih santai dan tenang dan di halaman yang sama dibuat kembali super tegang.
Model cerita ini bisa terbentuk ketika penulis memainkan alur dan ketegangan yang dibuat naik turun. Bisa juga dibuat lebih intens, yang ketegangannya terus menanjak naik dari halaman satu ke halaman berikutnya.
Permainan alur cerita akan membuat ketegangan lebih bermain dan hal ini bisa membuat cerita semakin menarik. Oleh sebab itu, silahkan memainkan alur dengan cermat dan kreatif agar ketegangannya benar-benar terasa. Masing belum paham? Baca secara khusus pada jenis-jenis alur.
9. Penutup Cerita
Bagian penutup adalah bagian yang penting, sebab terasa kurang sedap jika isi cerita menarik lalu penutupnya biasa saja. Ada cerita seperti ini dan membuat pembacanya merasa kurang beruntung.
Mencegahnya, cara mengarang cerita yang menarik di bagian akhir adalah membuat penutup yang tidak terduga. Bisa membangun plot twist di cerita sehingga di bagian akhir seperti tidak pernah diperkirakan akan masuk ke cerita tersebut.
Namun bisa juga mengembangkan bagian penutup, misalnya tokoh digambarkan bisa happy ending. Namun di bab akhir tidak dibuat seketika, perlu ditambahkan konflik baru yang cenderung ringan. Hal ini bisa membuat pembaca lebih greget.
10. Penyuntingan
Cara berikutnya adalah melakukan penyuntingan cerita, atau melakukan pengeditan. Sehingga dibaca lagi dari awal dan memperbaiki jika ditemukan kesalahan. Baik kesalahan penulisan, penentuan kosa kata, maupun kesalahan alur yang tidak sesuai bab sebelumnya.
Penyuntingan juga bisa membantu menambahkan bumbu ke dalam cerita tersebut. Sehingga bisa lebih menarik lagi bagi pembacanya. Bumbu ini bisa dibuat lebih sederhana agar tidak menjadi konflik yang berpotensi mengubah konflik utama.
11. Publikasi Cerita
Terakhir, adalah mempublikasikan cerita tersebut. Kenapa? Sebab sangat disayangkan jika cerita yang sudah dibuat susah payah dan memang menarik justru berakhir menjadi arsip pribadi.
Cerita ini perlu dibagikan kepada para pembaca, agar mereka tahu cerita tersebut ada dan sesuai selera mereka. Sekaligus bisa memetik hikmah dari cerita tersebut. Oleh sebab itu, jangan ragu mempublikasikannya baik secara mandiri maupun dibantu penerbit.
Ringkasan Kesimpulan
Dari semua cara mengarang cerita yang menarik tersebut, kamu tentu mulai tahu apa saja yang perlu dilakukan dan bagaimana memulai cerita yang baik. Dapat diketahui bahwa ada 11 langkah mengarang cerita yang menarik, antara lain memahami cerita, menggali dan mengolah ide, membuat outline dari sudut pandang penulis, membuat judul, menciptakan tokoh yang unik, latar yang menarik, optimasi pada konflik, alur dan keterangan yang jelas, penutup cerita yang mengenang, penyuntingan dan juga terakhir publikasi cerita.
Jadi, silahkan diterapkan karena memang efektif sekali menjadikan cerita yang biasa menjadi lebih luar biasa. Untuk langkah terakhir, publikasi bisa dilakukan dengan menerbitkan cerita menjadi Buku.
Emang bisa? Gratis?
Santai, apabila naskahmu cerita sudah siap silakan langsung hubungi bukunesia.com atau [email protected] nanti akan dipandu dengan baik dan ramah bagaimana prosedur supaya sebuah karangan cerita bisa menjadi buku dan bahkan nanti Bukunesia akan bantu memviralkan bukumu ke layak umum. Mau? Yuk Hubungi Sekarang.