Artikel ini berisi pembahasan pengertian gaya penulisan mulai dari gaya penulisan cerpen, novel, teks ekspoisisi dan teks biografi.
Ada berbagai buku, artikel, cerita, novel, dan karya sastra lainnya yang sudah dibaca oleh banyak orang. Dari berbagai karya sastra tersebut, ada hal yang membedakannya, yaitu gaya penulisan.
Gaya penulisan merupakan hal yang bisa membedakan antara satu karya sastra dengan karya sastra lainnya. Bahkan, gaya penulisan juga bisa menjadi ciri khas dari seorang penulis, sehingga hanya dengan membaca karya seorang penulis dapat diketahui dengan mudah, hanya dari melihat gaya penulisannya.
Kali ini, akan dibahas mengenai definisi gaya penulisan, hingga berbagai macam gaya penulisan dalam karya sastra, mulai dari gaya penulisan cerpen hingga gaya penulisan teks biografi.
Daftar Isi Artikel
Pengertian Gaya Penulisan
Secara umum, gaya penulisan merupakan cara untuk mengungkapkan pikiran penulis berdasarkan karakteristik bahasa masing-masing sesuai dengan kategori tulisannya. Gaya penulisan juga mengandung berbagai unsur di dalamnya, seperti tata bahasa, ejaan, tanda baca, struktur kalimat, hingga struktur paragraf.
Gaya penulisan juga dapat diartikan sebagai pilihan kata-kata, struktur kalimat, dan struktur paragraph, yang fungsinya adalah untuk menyampaikan sebuah makna yang dimaksud, secara efektif.
Bagi penulis, gaya penulisan bisa disebut sebagai suatu hal yang personal atau pribadi, karena gaya penulisan juga menjadi identitas penulis itu sendiri. Hal ini disebabkan karena gaya penulisan merupakan hal unik yang dimiliki oleh penulis.
Meskipun gaya penulisan merupakan hal yang personal bagi penulis, gaya penulisan yang dimiliki oleh penulis bisa didapatkan dari berbagai sumber. Misalnya penulis yang menemukan sendiri gaya penulisannya, maupun gaya penulisan yang didapatkan dari belajar dengan mentor, atau dari membaca berbagai buku.
Baca juga: Ciri-Ciri Penulis yang Baik
Ciri Gaya Penulisan yang Baik
Ada empat hal yang dapat menunjukkan sebuah gaya penulisan disebut sebagai gaya penulisan yang baik, yaitu;
1. Menyampaikan dan Mengekspresikan Pesan
Gaya penulisan yang baik diharapkan bisa menyampaikan dan mengekspresikan berbagai pesan yang dimaksud oleh penulis. Pesan yang ingin disampaikan ini sebaiknya dapat disampaikan secara sederhana, meyakinkan, dan jelas.
2. Pembaca Tetap Fokus
Membaca bukan kegiatan sederhana, sehingga membutuhkan fokus dan konsentrasi yang tinggi, agar pembaca memahami apa yang dituliskan oleh penulis dalam karya sastranya.
Gaya penulisan sastra yang baik sebaiknya dapat membuat pembaca tetap fokus membaca dan tertarik untuk menyelesaikan membaca karya sastra.
3. Menunjukkan Kepribadian Penulis
Gaya penulisan dapat menunjukkan ciri khas dari seorang penulis. Maka dari itu, gaya penulisan yang baik adalah gaya penulisan yang bisa menunjukkan kepribadian penulis. Bahkan beberapa gaya penulisan yang dimiliki oleh penulis tertentu menjadi ciri khas yang melekat pada penulis itu dan pada karya-karya yang dihasilkan berikutnya.
Baca juga: Cara Pandang Penulis
4. Menunjukkan Pengetahuan Penulis
Sama seperti membaca, menulis juga merupakan hal yang tidak mudah dilakukan oleh penulis. Seorang penulis harus memiliki pengetahuan yang luas untuk dapat menghasilkan sebuah karya.
Pengetahuan ini dapat berupa pengetahuan di bidang yang dikuasainya, maupun pengetahuan secara umum. Berbagai pengetahuan yang dimiliki penulis dan dituangkan dalam tulisannya bisa menjadi pengetahuan baru bagi para pembacanya.
Inilah sebabnya, gaya penulisan yang baik bisa menunjukkan pengetahuan, keterampilan, hingga kemampuan penulis dalam menulis dan menghasilkan sebuah karya yang dikenal oleh masyarakat luas.
Macam-Macam Gaya Penulisan
Karya sastra ada beragam jenisnya. Beragam jenis karya sastra ini menjadikan gaya penulisan juga ada berbagai macam, sesuai dengan karya sastra yang ditulis. Berikut ini adalah empat gaya penulisan khas dari berbagai macam karya sastra.
1. Gaya Penulisan Cerpen
Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu karya sastra yang digemari banyak orang. Sesuai namanya, cerpen adalah karya sastra pendek yang berkisah mengenai sebuah kisah fiksi mengenai konflik yang dialami oleh tokoh di dalamnya dan dikemas menjadi sebuah cerita yang pendek, singkat, dan padat.
Karakteristik cerpen yang pendek, singkat, dan padat ini menjadikan gaya penulisannya berbeda dengan karya sastra panjang lainnya. Gaya penulisan cerpen haruslah komunikatif dengan bahasa yang mudah dipahami, agar pembaca dapat dengan cepat memahami isi cerpen.
Selain bahasa yang komunikatif, gaya penulisan cerpen juga dilihat dari diksi atau pemilihan kata yang digunakan. Cerpen sebaiknya menggunakan diksi berupa istilah-istilah yang umum dan tidak menimbulkan kesalahpahaman pada pembaca.
Terakhir, gaya penulisan cerpen harus menggunakan struktur kalimat dan ejaan yang sudah diatur dalam aturan kebahasaan.
2. Gaya Penulisan Novel
Selain cerpen, karya sastra lainnya adalah novel, yang merupakan karya sastra panjang. Untuk membaca novel tentu juga berbeda dengan membaca cerpen, karena novel merupakan karya sastra panjang, maka gaya bahasa menentukan apakah novel nyaman untuk dibaca dalam jangka waktu lama atau tidak.
Ciri khas gaya penulisan novel yang pertama adalah harus mudah dan nyaman dibaca, salah satunya dengan menggunakan tanda baca yang tepat, misalnya seperti penggunaan tanda titik dan koma di tempat yang tepat. Hal ini penting karena tanda titik dan koma yang penempatannya tidak tepat bisa mengubah makna kalimat.
Kedua adalah tulislah kalimat dalam bentuk yang pendek. Kalimat yang terlalu panjang dalam penulisan novel akan membuat kalimat sulit dipahami atau kalimat jadi sulit dibaca.
Baca juga: 12 Macam genre novel
3. Gaya Penulisan Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah sebuah teks nonfiksi yang berisi dan menjelaskan informasi yang berdasarkan fakta. Ciri khas dari teks eksposisi adalah penulisan yang disampaikan secara jelas, singkat, dan padat.
Sebuah teks eksposisi terbentuk dari tiga struktur yang berbeda, yaitu pendapat atau tesis, argumentasi, dan bagian terakhir adalah penegasan kembali pendapat yang sudah dituliskan oleh penulis.
Gaya penulisan teks eksposisi haruslah yang sifatnya informatif, karena tujuan dari teks eksposisi adalah memberikan informasi secara singkat, padat, namun tetap jelas.
Maka dari itu, gaya penulisan teks eksposisi yang informatif ini harus bisa menjawab unsur 5W dan 1H yang ada pada sebuah teks. Tidak lupa, tulisan yang ada pada teks eksposisi juga harus berdasarkan fakta yang ada.
4. Gaya Penulisan Teks Biografi
Biasanya, para tokoh terkenal dan berpengaruh memiliki buku biografi yang disusun atau diterbitkan agar pembaca lebih mengenal tokoh tersebut dan sebagai salah satu cara mengenang tokoh tersebut.
Ciri khas penulisan teks biografi berbeda-beda, tergantung pada karakteristik tokoh pada teks biografi tersebut. Meski ciri khasnya berbeda-beda, namun teks biografi tetap memiliki gaya penulisan yang khas.
Gaya penulisan teks biografi adalah deskriptif naratif, atau merupakan gabungan dari deskriptif naratif dan dialog. Sedangkan gaya bahasa yang digunakan bisa merupakan bahasa yang lugas, maupun semi-formal. Penggunaan gaya bahasa ini tergantung dengan karakteristik tokoh yang dituliskan dalam biografi. (Penulis: Tyas Wening).