Dalam dunia menulis dan juga dalam dunia sastra ada banyak jenis tulisan atau karangan, salah satunya karangan bebas. Kata “karangan” lebih mengarah pada tulisan fiksi atau tulisan non ilmiah.
Dimana penulis menggunakan daya imajinasinya dalam membangun alur cerita, setting tempat, dan lain sebagainya. Bagi beberapa orang menulis cerita atau karangan fiksi ini lebih mudah.
Jika berpikir demikian juga maka akan sependapat jika menulis karangan bebas juga lumayan mudah. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan karangan bebas? Apakah berbeda dengan jenis karangan atau tulisan lainnya? Berikut penjelasannya.
Daftar Isi Artikel
Pengertian Karangan Bebas
Hal pertama yang perlu dipahami adalah pengertian dari karangan bebas. Karangan bebas adalah karangan yang didalamnya tertuang segala sesuatu yang ada dalam pikiran tanpa harus terikat oleh aturan tertentu (Muchlisoh 1997:374).
Kata “bebas” yang menyertai jenis karangan ini menunjukan adanya kebebasan yang didapatkan penulis dalam menulis sesuatu. Mengikuti apa yang melintas di pikiran dan tidak terikat oleh apapun.
Sehingga berbeda dengan jenis karangan lain, misalnya pada puisi dimana terikat oleh struktur baris dan gaya bahasa yang idealnya bermain dengan banyak majas. Lebih-lebih pada karangan ilmiah seperti artikel ilmiah, tesis, dan lain-lain.
Karya tulis ilmiah memiliki banyak aturan yang menyertainya. Mulai dari aturan terkait struktur bahasa yang harus sesuai PUEBI dan EYD, sehingga tidak boleh ada kata yang melanggar ketentuan tersebut.
Sampai pada struktur penulisan dimana ada ketentuan khas mengenai aturan bab per bab. Bab pertama biasanya berisi landasan teori, disusul bab kedua yang berisi pembahasan, dan seterusnya sampai bab terakhir yang berisi saran dan kesimpulan.
Jenis Karangan Bebas
Karangan bebas tidak mengenal semua aturan tersebut, sehingga disebut sebagai karangan yang tidak mengikat penulisnya. Karangan jenis ini juga disebut dengan istilah prosa. Jadi, saat bingung dengan definisi karangan bebas dan tidak menemukan sumber referensi.
Bisa beralih menuju ke prosa, nama karangan bebas lebih populer dengan istilah prosa. Meskipun begitu, tidak sedikit pula yang masih setia menggunakan istilah karangan bebas. Karangan bebas atau prosa kemudian diketahui memiliki 5 jenis, yaitu:
A. Prosa Deskripsi
Jenis yang pertama adalah prosa deskripsi, yaitu karangan yang isinya menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu.
Penulis dituntut untuk memiliki kemampuan menggambarkan suatu tempat, suatu benda, termasuk suatu kejadian dengan detail. Sehingga bisa membantu pembaca untuk berimajinasi berada di tempat atau memegang benda yang diceritakan.
B. Prosa Narasi
Jenis karangan bebas yang kedua adalah prosa narasi, yaitu karangan yang berupa rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Sehingga saat menceritakan suatu hal yang berisi detail waktu maka bisa masuk ke dalam prosa narasi.
C. Prosa Eksposisi
Prosa eksposisi adalah karangan yang menerangkan atau menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperjelas wawasan atau pengetahuan pembaca.
D. Prosa Argumentasi
Jenis yang keempat adalah prosa argumentasi yang definisinya merupakan karangan yang berisi ide atau gagasan yang dilengkapi data-data kesaksian bertujuan mempengaruhi pembaca untuk menyatukan persetujuannya.
E. Prosa Persuasi
Terakhir adalah prosa persuasi, yaitu karangan yang mengandung alasan dan bukti atau fakta dan mengajak agar pembaca mau menerima dan mengikuti pendapat atau kemauan penulis.
Cara Membuat Karangan Bebas
Jika sudah memahami betul apa itu kerangka karangan, maka bisa mencoba mempelajari bagaimana cara membuatnya. Mengenai cara pembuatan pada dasarnya karangan bebas punya proses yang tidak berbeda dengan jenis karangan lainnya. Berikut detailnya:
1. Menentukan Topik atau Tema
Cara yang pertama adalah dengan menentukan topik terlebih dahulu. Karangan bebas memiliki pilihan topik sangat beragam dan bisa disesuaikan dengan hal-hal yang disukai maupun mengikuti topik-topik terkini.
Misalnya dengan melihat fakta di lapangan harga minyak goreng dan telur ayam yang melonjak. Maka bisa diangkat menjadi topik atau tema karangan bebas. Bisa berisi perjuangan ibu rumah tangga menghemat uang belanja di tengah himpitan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.
Tema yang menarik, relevan, dan juga tampak disampaikan dengan cara berbeda bisa mencuri perhatian. Karya seperti inilah yang bisa membuat karangan bebas layak diterbitkan di berbagai media. Sehingga bisa memberi penghasilan sekaligus bisa membangun nama di dunia kepenulisan.
2. Menyusun Kerangka Karangan
Bagi penulis pemula yang juga masih belajar mengenai apa itu karangan bebas, maka tahap berikutnya adalah menyusun kerangka karangan. Kenapa? Kerangka karangan ini ibarat sebuah pondasi yang sudah merefleksikan bentuk bangunanya seperti apa setelah jadi.
Sehingga saat menulis suatu tema, penulis tidak kebingungan lagi harus memulai tulisannya darimana dan kemudian berakhir dengan kondisi seperti apa. Maka penting untuk menyusun kerangka karangan berisi poin-poin yang akan disampaikan agar proses menulis lebih tepat dan efisien.
3. Mengembangkan Kerangka Karangan
Setelah kerangka karangan yang sesuai tema sudah disusun, maka langkah berikutnya adalah mengembangkannya menjadi karangan. Setiap poin yang disusun ke dalam kerangka kemudian bisa dibuat menjadi cerita yang terlintas di kepala.
Bisa membangun suasana yang sedih, mengharu biru, maupun yang bahagia dan penuh canda tawa. BIsa juga dibuat datar dulu di poin-poin awal dan mendekati akhir dibuat lebih menantang dan memberi efek kecanduan bagi pembacanya.
Supaya lebih mudah membangun cerita yang menarik, maka pilih waktu dan tempat yang mendukung. Pastikan tidak terganggu dengan kegiatan lain sehingga bisa fokus menulis. Sekaligus pilih tempat yang tenang agar bisa berkonsentrasi menuangkan isi pikiran ke dalam karangan bebas tersebut.
4. Merumuskan Judul
Tahap akhir adalah merumuskan judul. Kenapa dijadikan tahap akhir? Sebab jika membuat judul di awal usai menentukan topik, biasanya sedikit bingung dan bisa berubah di tengah jalan.
Oleh sebab itu, judul sebaiknya dibuat atau dirumuskan jika tulisan sudah berhasil diselesaikan. Supaya bisa mempresentasikan isi tulisan dengan baik sekaligus bisa dikreasikan sesuka hati agar lebih menarik.
Judul sebaiknya jangan terlalu panjang, buat saja sesingkat dan sepadat mungkin namun sudah bisa menunjukan sebagian besar inti cerita. Tidak harus menggunakan gaya bahasa, bisa dibuat simpel dengan kosakata biasa.
Contoh Karangan Bebas
Membantu lebih memahami tentang karangan bebas, maka berikut beberapa contohnya dalam 3 tema berbeda:
1. Contoh Karangan Bebas Tentang Pendidikan
Yasmin adalah salah satu siswa di SMA N 1 Palimanan, dikenal dengan parasnya yang rupawan. Meskipun begitu, namanya juga dikenal sebagai salah satu siswa yang enggan menorehkan prestasi akademik. Padahal orangnya cantik, periang, dan ramah.
Saat memasuki kelas XII, wali kelas menaruh perhatian lebih pada Yasmin. Seringkali wali kelas yang merupakan Bu Eni mengajaknya mengobrol. Baik ketika di dalam kelas maupun ketika berpapasan di luar kelas.
Rupanya, Bu Eni ingin tahu kenapa siswanya satu ini terlihat punya prestasi yang standar dan beberapa kali bahkan masuk di bawah standar. Yasmin pun menyadarinya, dan suatu ketika memberanikan diri untuk bercerita. Kondisi Yasmin saat memasuki SMA memang kurang bagus dari segi ekonomi.
Kondisi keuangan keluarganya memburuk setelah usaha pembuatan tas tangan milik ayahnya kolaps akibat pandemi Covid-19. Bu Eni pun mencoba mencari solusi, salah satunya dengan mencarikan bantuan dana sekolah.
Selang sebulan, bantuan tersebut bisa didapatkan oleh Yasmin dan kemudian bisa dirinya fokus belajar selepas sekolah. Sesekali membantu mencari uang dengan bekerja di salah satu toko dekat rumah. Namun, dilakukannya di akhir pekan saat sekolah libur.
Kini Yasmin tak hanya dikenal rupawan dan periang, namun juga punya prestasi akademik yang lebih baik dari sebelumnya. Setidaknya Yasmin bisa masuk 10 besar di kelas dan ada kesempatan kuliah gratis setelah lulus nanti.
2. Tentang Lingkungan
Desa Widuri dikenal sebagai desa dengan lingkungan yang asri, persawahan hijau membentang mengapit jalan di sepanjang jalan utama desa tersebut. Meskipun dekat dengan pegunungan dan masih punya lahan sawah luas membentang. Namun kondisi jalan maupun infrastruktur lainnya sudah bagus.
Hanya saja, di salah satu persawahan terdapat gunungan sampah. Selidik punya selidik ada beberapa warga yang sengaja membuang sampah di tempat tersebut. Lantaran mereka tidak memiliki halaman untuk mengolah sampah rumahnya sendiri sebagaimana tetangga lainnya.
Oleh pihak pengelola desa, kemudian diberi teguran dan dicarikan solusi berupa penyediaan lahan khusus untuk pengolahan sampah. Selanjutnya di area yang sering dijadikan lokasi pembuangan sampah diberi spanduk berisi larangan membuang sampah.
Hal ini efektif, dan para petani di sekitarnya kemudian bisa bernafas lega dan fokus bercocok tanam tanpa terganggu oleh bau yang tak sedap. Lingkungan persawahan di dekat jalan tersebut kemudian kembali hijau dan asri.
3. Tentang Sahabat
Di masa kecilku aku punya sahabat, namanya Qomariah dan aku memanggilnya Marya. Sahabatku ini lahir selang dua hari saja setelah diriku. Kami sangat dekat, bisa satu sekolah dan pulang pergi bersama.
Selesai jam sekolah pun aku lebih sering bermain dengannya. Sesampainya di rumah kami juga sering melakukan belajar kelompok. Kami kemudian dikenal sangat kompak.
Suatu hari, Marya mengatakan akan ikut pindah ke kota lain mengikuti ayahnya yang pindah tempat dinas. Seketika aku sedih, tapi mau bagaimana lagi? Sebab aku yakin Marya pun tidak menghendakinya.
Hari H kepindahan Marya pun tiba, aku melihatnya naik mobil avanza dan diikuti dua truk besar yang membawa barang-barang rumahnya. Kami kemudian berpamitan dan melambaikan tangan di akhir perpisahan tersebut.
Namun, sebelumnya kami sudah sempat bertukar nomor handphone dan berjanji akan saling berkomunikasi. Marya pun menepati janjinya, setelah sampai di kota tempatnya pindah dia memberi kabar. Komunikasi pun berjalan.
Bertahun-tahun kemudian, saat aku sudah masuk ke usia 27 tahun dan siap mengubah status menjadi Nyonya. Marya aku undang ke acara nikahanku. Betapa bahagianya saat sahabat masa kecilku kembali bersua di hari istimewa pula. Sambil membaca calonnya.
Aku berharap semoga persahabatan kami tetap terjalin sampai akhir hayat. Aamiin.
Memahami betul apa itu karangan bebas bisa membantu kamu dan siapa saja untuk bisa menyusunnya dengan baik. Sifatnya yang tidak terikat oleh struktur kata, bait, rima, baris, dan sebagainya memberi keleluasaan bagi penulis dalam berkarya. Jadi, silahkan mencoba menyusunnya dan kemudian dipublikasikan agar bisa dibaca banyak orang (Penulis: Puji)