Pengertian, Ciri, Struktur dan Contoh Pentigraf

contoh pentigraf

Pentigraf memiliki batas penulisan, sehingga kamu dituntut untuk membuat cerita yang menarik dan memiliki ending yang anti mainstream. Tapi masih bingung gimana cara buat pentigraf yang menarik? Simak informasi lengkap pentigraf hingga contoh pentigrafnya.

Mungkin kamu merasa asing dengan istilah pentigraf ataupun contoh pentigrafnya? Pentigraf memang tidak sefamiliar kita dengar. Pentigraf pertama kali ditemukan oleh sastrawan dari Universitas negeri Semarang (UNESA), bernama Drs. Tengsoe Tjahjono. 

Meskipun penggunaan pentigraf masih sedikit kurang familiar, bagi penikmat sastra, cukup diminati. Nah, buat kamu yang belum tahu tentang apa itu pentigraf, temukan jawabannya di artikel ini. 

Download Ebook cara menulis novel untuk pemula gratis

Pengertian Pentigraf

Pentigraf kepanjangan dari Cerita Pendek Tiga Paragraf. Umumnya ditulis secara singkat. Meskipun singkat, pentigraf juga memiliki aspek cerita. 

Pentigraf disebut juga dengan cerita mini. Dimana pentigraf tidak boleh ditulis lebih dari tiga paragraf. Meskipun pendek, pentigraf tetap harus memiliki alur dan unsur, latar, amanat dan tokoh. Umumnya di akhir cerita, selalu ada kejutan yang menarik, itu sebabnya pentigraf memiliki daya tariknya.

Ciri-Ciri Pentigraf

Setelah mengetahui pengertian pentigraf secara singkat, lantas apa sih indikasi atau ciri-ciri pentigraf? Berikut adalah ciri-cirinya. 

Mau nulis buku biografi

1. Memiliki Tiga Paragraf 

Ciri yang paling menonjol, dapat dilihat dari jumlah paragraf. Karena pentigraf ini memang dibuat hanya tiga paragraf, maka cerita pendek ini wajib memuat unsur dasar yaitu cukup 3 paragraf saja, tidak lebih. Jika cerita pendek lebih dari tiga paragraf, maka masuk dalam kategori cerita pendek (Cerpen). 

Baca juga Pengertian Cerpen – Unsur, Contoh, dan Ciri-Ciri Cerpen

Jadi setiap satu paragraf dikemas dalam kalimat lebih panjang. Adapun aturan dalam penulisan pentigraf, tidak boleh lebih dari 210 kata. Karena aturan yang pendek inilah, yang menjadi pentigraf menjadi tantangan tersendiri bagi pencintanya. Karena sangat menantang dan dibutuhkan kepandaian dalam menyusun agar tetap menarik, namun juga harus tetap jelas dan tetap enak dibaca. 

2. Satu paragraf memuat 1 gagasan 

Ciri pentigraf yang tidak kalah penting lain adalah, satu paragraf hanya memiliki satu gagasan saja. Dimana di paragraf pertama kamu bisa memasukan struktur pokok yang meliputi perkenalan, proses terjadinya peristiwa dan penyelesaian. Jadi tetap harus ada struktur agar impresi cerita tetap dapat. 

3. Memuat Unsur-unsur cerita 

Meskipun pentigraf ditulis secara singkat, tetap memuat unsur-unsur cerita. Karena kehadiran unsur cerita sebagai syarat menciptakan impresi dan emosi serta memudahkan dalam pemahaman pembaca dalam mengimajinasikan cerita. Adapun unsur-unsur cerita yang meliputi tokoh, alur, setting, amanat, dan sudut pandang. Nah, untuk penjelasan masing-masing alur, kamu bisa baca artikel sebelumnya. 

4. Alur Singkat 

Karena cerita pendek satu ini dikemas lebih pendek dan singkat, maka alur cerita pun terasa lebih singkat dan cepat. Jika dalam cerpen, pengenalan dan penyelesaian masalah bisa dipaparkan lebih panjang karena dikemas menjadi beberapa paragraf. Maka pada pentigraf, pengenalan dan penyelesaian masalah hanya dituliskan dalam beberapa kalimat saja. Itulah alasan kenapa rasanya sangat cepat dan singkat. 

5. Plot Twist 

Menariknya dari pentigraf terletak pada plot twistnya. Selalu ada kejutan di setiap akhir cerita. Dimana plot twist inilah yang menjadi daya tarik tersendiri dan menimbulkan rasa penasaran bagi para penikmatnya. Misalnya di akhir terjadi perubahan peristiwa atau perubahan tokoh.

Jika dilihat dari ciri-ciri di atas, sebenarnya ciri pentigraf tidak sulit kita identifikasi. Bagi yang baru pertama kali belajar, mungkin akan terasa sulit, namun jika dilatih membaca pentigraf, maka akan mudah menemukan ciri-ciri di atas dalam pentigraf. 

Struktur Pentigraf

Meskipun dikemas secara singkat dan pendek, pentigraf juga memiliki struktur yang mirip seperti cerita pendek atau cerpen. Setidaknya ada tiga paragraf yang meliputi berikut ini. 

1. Abstraksi 

Struktur yang paling utama adalah abstraksi. Abstraksi adalah pengenalan cerita atau pengenalan peristiwa. Abstraksi pada pentigraf hanya terdiri dari beberapa kalimat di awal paragraf dan itupun disampaikan secara padat, jelas dan tidak berbunga-bunga. Setelah proses abstrakan, langsung masuk ke urutan kejadian peristiwa. 

2. Komplikasi 

Komplikasi adalah munculnya konflik atau peristiwa. Komplikasi diletakan di bagian tengah paragraf pertama dan akhir paragraf kedua. Dibandingkan abstraksi, komplikasi memiliki porsi lebih panjang. Alasannya sederhana, karena memang di bagian ini harus memuat peristiwa dan klimaks. 

3. Resolusi

Struktur pentigraf yang terakhir adalah resolusi atau penyelesaian masalah. Resolusi diletakan di paragraf terakhir. Dalam penulisan pentigraf, amanat cerita disampaikan secara tersirat, atau tidak langsung. Tujuannya memang agar pembaca mampu menafsirkan secara berbeda-beda.

Ternyata struktur pentigraf tidak jauh berbeda dengan struktur cerpen. Hanya saja beda kemasan panjang pendeknya saja. Cerpen bisa dituliskan lebih panjang, dan lebih eksploratif. Sementara pentigraf lebih singkat (tiga paragraf saja). 

Dari segi penulisan, tentu saja pentigraf butuh seni dan penguasaan bahasa yang baik agar tetap menarik, dan selalu ada kejutan di setiap akhirnya. Nah, kejutan-kejutan inilah yang cukup menantang bagi penulis. Dimana kejutan yang dibuat terkadang di luar dugaan pembaca. 

Sampai di sini, apa pendapatmu tentang pentigraf? Lebih senang membaca cerpen atau pentigraf? Share jawaban kamu di kolom komentar ya. 

Contoh Pentigraf 

Rasanya kurang afdol tidak tidak disertai contoh pentigraf itu seperti apa. Nah, untuk menjawab rasa penasaran. Berikut adalah contoh pentigraf. 

Hidup di dunia ini merasa tidak adil. Sejak kecil aku harus mengais rezeki demi memiliki sesuatu. Aku bukan yatim piatu, tapi kondisi tidak mampu mendorongku untuk mencari penghasilan sendiri. Sejak SD, aku sering bangun pagi, mencari Melinjo untuk dijual. Saat orang lain bisa minum susu, maka minuman paling mewah untukku adalah teh manis.

Kerasnya hidup sudah biasa aku jalani. Hingga aku dewasa, perih, letih, luka dan nestapa sudah mati rasa. Berkat kerja keras dan disiplin, akhirnya aku membuktikan bahwa hidup ini roda berputar. Adakalanya di atas dan adakalanya terjatuh. Sudah puluhan tahun tinggal di gubuk reot. Sementara rumah tetangga berdindingkan bata dan besi. Maka wajar jika aku pun juga ingin menginginkan rumah. Boleh dong menghayal menginginkan rumah mewah? Benar, profesiku sebagai sopir angkot masih memiliki peluang untuk mewujudkannya. Karena tidak ada yang tidak mungkin.

Di tengah musim kemarau yang panas super terik, angkot melayu pelan. Tiba-tiba seorang anak kecil berlari menghentikan angkot reot ini bersama ibunya yang hamil tua. Angkot berhenti dan ibu masuk kesakitan, hendak melahirkan. Angkot aku gas pol. Hingga di depan pintu UGD, aku mengurus semua keperluan sang ibu yang hanya ditemani anak kecil. Tiba-tiba, suaminya datang memberikan ucapan terimakasih dan memberiku hadiah mengurus rumahnya yang kosong lama dan jarang ditempati, seperti impianku selama ini. Saat aku diajak melihat rumah, ayam jantan berkokok!

Dari contoh pentigraf di atas ternyata si “aku” hanya bermimpi mendapat hadiah rumah. Plot twist di bagian akhir yang mengejutkan inilah yang menjadikan pentigraf lebih menarik dan tidak jarang banyak yang tertawa dan kecewa dengan plot twist yang diciptakan penulisnya.

Itulah ulasan seputar pentigraf. Semoga pengertian singkat, ciri-ciri, struktur dan contoh pentigraf memberikan gambaran dan manfaat. Setidaknya, dari sini kamu bisa mencoba membuat versi kamu sendiri.

(Irukawa elisa)

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.