8 Perbedaan Cerpen dan Novel, Disertai Detail Penjelasan

perbedaan novel dan cerpen
Cerpen dan novel merupakan dua karya fiksi yang sangat populer. Berikut 8 perbedaan cerpen dan novel yang wajib diketahui.

Kadang orang awam sulit memahami perbedaan novel dan cerpen. Padahal ini sangat lah perlu diketahui ketika kamu ingin menerbitkan buku atau menjual bukumu.

novel dan cerpen keduanya termasuk karya sastra yang dibuat dari proses imajinatif pengarang. Karena sifatnya imajinatif, maka isinya pun sangat eksplore, menantang, menarik dan mengajak pembaca hanya di dalam imajinasi pengarang. 

Tapi tahukah kamu, meskipun keduanya sama-sama karya sastra, mereka dua hal yang berbeda. Sebagai penikmat karya sastra, tentu tidak perlu pusing mengetahui perbedaan diantara mereka. Namun buat kamu yang ngaku ingin jadi pengarang, wajib tahu perbedaan diantara keduanya. Namun sebelum kita ulas perbedaan keduanya, intip dulu engertian cerpen dan novel berikut ini.

Download Ebook Cara Membuat Novel Tembus Gramed GRATIS

Pengertian Cerpen

Cerpen adalah cerita pendek yang ditulis berdasarkan pada cerita fiktif atau imajinasi atau rekaan. Dibutuhkan daya khayal agar melahirkan mahakarya yang menarik hati. Dikatakan sebagai cerpen karena dalam satu cerita hanya menggunakan satu aspek cerita saja, tidak lebih. Hal ini karena masalah keterbatasan ruang cerpen. 

Cerpen diartikan pula sebagai karya sastra yang mengemas peristiwa yang dialami oleh si tokoh secara dramatis dan menarik. Namun tetap dikemas secara padat dan jelas. Adapun Kategorisasi panjang cerpen, yaitu tidak lebih dari 10 ribu kata.

Jika kamu memperhatikan cerpen di surat kabar, bahkan ada juga jenis cerpen yang sangat singkat, yang ditulis sekitar 1,5 halaman sampai 2 halaman. Meskipun ada juga cerpen yang lebih panjang, namun panjangnya tidak melebihi dari 10.000 kata. 

Mau nulis buku biografi

Baca juga Sudut Pandang Dalam Cerpen Sebelum Menulis

Pengertian Novel

Novel jelas berbeda jauh dengan cerpen. Cerpen paling panjang ditulis 10.000 kata. Sementara novel ditulis berpuluh-puluh lembar, bahkan beratus-ratus lembar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Novel merupakan karangan prosa yang menceritakan kehidupan seseorang dan sekelilingnya dengan menonjolkan sifat pelaku dan watak si tokoh. 

Pada intinya, novel adalah karya sastra yang ditulis secara imajinatif yang kemudian dikemas dalam sebuah peristiwa yang memiliki keterkaitan dengan sekelompok orang dalam latar tertentu. Jika dilihat genrenya, novel termasuk genre fiksi. Dimana kelahiran novel dilatarbelakangi oleh kemampuan imajinatif si pengarang.

Baca juga Unsur Intrinsik Novel Sejarah – Pengertian Beserta Contohnya

Perbedaan Cerpen dan Novel

setelah tahu pengertian masing-masing cerpen dan novel. Mungkin ada diantara kamu yang masih kebingungan membedakan diantaranya keduanya? Jika dilihat diatas, keduanya sama-sama karya sastra yang ditulis berdasarkan imajinatif pengarang. Nah, berikut adalah perbedaan yang paling menonjol diantara keduanya.

1. Jumlah Kata 

Perbedaan cerpen dan novel yang paling menonjol dapat dilihat dari jumlah katanya. Jumlah kata pada cerpen maksimal 10.000 kata saja. Bahkan ada yang ditulis hanya 500 kata saja. Sebaliknya, novel memiliki jumlah kata lebih banyak dibandingkan cerpen. Jadi ada kategorisasi dibilang novel, jika ditulis lebih dari 35.000 kata atau lebih. 

Bagi sebagian pengarang, lebih senang menulis novel karena memiliki ruang untuk melakukan eksplorasi konfiks dan memiliki ruang bebas untuk memainkan si tokoh. Sebaliknya, ada juga tipe pengarang yang justru senang menulis cerpen, karena seni meringkas cerita secara ringkas memiliki tantangannya sendiri. 

Adapun pandangan terkait penulisan cerpen dan novel. Ada yang bilang jika menulis cerpen itu lebih sulit dibandingkan menulis novel. Karena saat menulis cerpen, seni meringkas tanpa menghilangkan unsur unik dan menarik sebuah cerita itu yang paling sulit. Nah, bagaimana dengan kamu? Kamu lebih tertarik menulis mana? 

2. Alur 

Perbedaan cerpen dan novel juga dapat dilihat dari alur atau plot-nya. Cerpen umumnya menggunakan plot yang lebih sederhana, karena masalah keterbatasan jumlah kata. Maka tidak heran jika alur cerpen lebih terlihat jelas. Dari segi penyajian cerita pun, cerpen langsung mengarah ke konflik. Dan proses penyelesaiannya pun terbilang cepat. 

Lain cerita dengan novel. Dari segi jumlah kata memang jauh lebih banyak, maka alur plot pada novel pun juga lebih rumit. Jadi plot dan alur pada novel bersifat dinamis. Bahkan konflik yang ditimbulkan juga dapat berulang-ulang, tergantung selera keinginan penulisnya. 

3. Penokohan 

Perbedaan cerpen dan novel juga dapat dilihat dari penokohannya. Penokohan pada cerpen hanya melibatkan sedikit tokoh saja. Tidak lebih dari tiga tokoh. Sementara pada novel, penokohan bisa banyak. Pada novel bisa menambahkan tokoh tambahan. Meskipun banyak tokoh yang dilibatkan, para tokoh dalam novel tetap memiliki perannya masing-masing. 

4. Perwatakan 

Dari perwatakan, cerpen dan novel juga memiliki perbedaan masing-masing. Perwatakan cerpen menonjolkan bagian pemeran utama saja dan di paparkan secara singkat dan jelas. Sementara pada novel, perwatakan disampaikan secara gamblang juga. Hanya saja untuk menyampaikan kejadian yang dialami tokoh bisa dijelaskan lebih longgar, leluasa dan bisa dijelaskan satu persatu. 

5. Tema 

Perbedaan cerpen dan novel juga dapat dilihat dari tema yang digunakan. Tema pada cerpen hanya mengangkat tema yang sifatnya ringan dan umum. Dampaknya, ending cerpen pun dapat ditebak. Sebaliknya, tema pada novel dapat dikemas lebih mengerucut dan tidak tema yang diambil tidak umum. Sehingga ending cerita pun juga susah ditebak. 

6. Konflik 

Perbedaan diantara keduanya dapat pula dari segi konflik yang diciptakan pengarang. Konflik cerpen bersifat to the point dan hanya satu dua konflik saja. Sementar apada novel, konflik lebih rumit, dan konflik bisa terjadi berkali-kali, sehingga lebih kompleks kerumitannya. 

7. Latar 

Latar pada cerpen tidak banyak. Paling banyak latar pada cerpen ditemukan hanya 10 latar saja. Sementara pada novel, latar memiliki jangkauan lebih luas dan lebih leluasa dalam mengekspresikan. Untuk jenis latar yang digunakan pada cerpen dan novel pun beragam, ada yang menggunakan latar waktu, latar tempat maupun latar suasana. 

8. Pemilihan Diksi 

Salah satu daya tarik sebuah karya sastra dapat dilihat dari kepiawaian pengarang dalam memilih diksi atau pemilihan kata/bahasa. Pada cerpen, diksi yang digunakan lebih sederhana dibandingkan dengan novel. Kesederhanaan bahasa inilah yang membantu tingkat keterbacaan pembaca secara umum. Sedangkan pemilihan diksi pada novel lebih dalam, dan banyak istilah-istilah yang mungkin saja tidak semua orang tahu. Kelebihannya, menambah pengetahuan kosakata bagi pembaca.

Ternyata meskipun keduanya sama-sama karya sastra, ternyata dua hal yang berbeda. Dari perbedaan novel dan cerpen di atas, sebagai penikmat karya sastra, kamu lebih suka dengan jenis mana nih? Atau buat kamu sebagai pencipta karya sastra, lebih menarik dan menantang membuat novel atau membuat cerpen? 

Saya yakin, jawabannya akan berbeda-beda dengan alasan yang berbeda-beda. Karena memang saat menciptakan sebuah karya sastra itu tidak bisa didikte atau diatur dengan aturan baku. Sifatnya dinamis dan setiap pengarang memiliki seninya sendiri-sendiri. Kebebasan berekspresi yang disuguhkan para sastrawan inilah yang akan melahirkan karya-karya sastra seperti cerpen dan novel yang lebih fresh dan lebih menarik perhatian. 

Nah, semoga sedikit ulasan seputar perbedaan novel dan cerpen di atas memberikan wawasan, pemahaman dan semangat untuk melahirkan sebuah karya.

(Irukawa Elisa)

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.