Pengertian dan 20 Contoh Kalimat Sanggahan

contoh kalimat sanggahan

Dalam bahasa Indonesia terdapat sejumlah jenis kalimat, dan salah satunya adalah kalimat sanggahan yang juga disebut dengan istilah kalimat bantahan. Mari kita bahas pengertian kalimat sanggahan dan contoh kalimat sanggahan.

Kalimat jenis ini umum digunakan untuk menyampaikan ketidaksetujuan terhadap suatu pembahasan. 

Jika ingin menyanggah atau menolak suatu hal, suatu pendapat, ataupun suatu informasi. Maka bisa menggunakan kalimat bantahan tersebut, karena umumnya tidak hanya menyampaikan bantahan melainkan bisa menyampaikannya dengan baik. 

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kalimat sanggahan atau bantahan ini? Kemudian apa tujuan dan strukturnya? Supaya lebih memahami dan mendalami jenis kalimat ini maka bisa menyimak ulasan berikut. 

Pengertian Kalimat Sanggahan

Di dalam KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sanggahan artinya menolak ide, gagasan, atau pendapat yang dirangkai dengan santun agar tidak menimbulkan konotasi kasar. 

Adapun pengertian dari kalimat sanggahan adalah kalimat yang disusun untuk menunjukan penolakan ide, gagasan, atau pendapat yang dirangkai dengan santun agar tidak menimbulkan konotasi kasar atau tidak terkesan kasar. 

Penggunaan kalimat ini umum digunakan dalam forum atau kegiatan diskusi. Sehingga ada proses saling menyampaikan pendapat dan saling menyanggah maupun menyetujui pendapat yang disampaikan sejumlah pihak. 

EBOOK SPESIAL UNTUK PENULIS FEBRUARI

Dalam kalimat bantahan, terdapat penekanan untuk disampaikan dengan santun. Tujuannya adalah untuk menghindari konotasi kasar dan negatif. Sehingga sanggahan atau bantahan yang disampaikan mudah diterima, termasuk oleh mereka yang pendapatnya disanggah. 

Memastikan kalimat ini disampaikan tanpa memicu konotasi kasar maka perlu diimbangi dengan alasan yang logis, penolakan disampaikan secara jelas, dan menghindari kata-kata yang bisa menyakiti pihak manapun di dalam diskusi tersebut. 

Kalimat ini akan mudah ditemui saat mendengarkan atau mengikuti forum diskusi. Bahkan ada banyak acara di televisi yang memang menjadi tempat untuk saling menyampaikan pendapat dan menyampaikan sanggahannya. Misalnya pada acara Mata Najwa. 

Tujuan Penggunaan Kalimat Sanggahan

Melalui penjelasan kalimat sanggahan di atas, maka bisa dipahami pengertiannya dengan baik. Sekaligus bisa disimpulkan beberapa tujuan dari penggunaan kalimat ini, beberapa diantaranya adalah: 

1. Menyampaikan Sanggahan atau Bantahan 

Tujuan yang pertama dan yang utama dari penggunaan kalimat bantahan tentu saja untuk membantah atau menyanggah suatu pendapat, suatu hal, maupun suatu informasi. 

Misalnya saja dalam sebuah forum diskusi salah satu peserta menyampaikan pendapatnya tentang pentingnya menjaga jarak selama pandemi Covid-19. Kemudian merasa pendapat tersebut kurang tepat, maka bisa ditolak dengan kalimat sanggahan. 

Bisa menjelaskan dulu bahwa pendapat tersebut kurang tepat, alasannya adalah karena ini dan itu yang kemudian sebaiknya harus seperti ini dan seperti itu. Sehingga bisa menjelaskan kenapa pendapat tersebut kurang tepat dan memberi alternatif pendapat yang dirasa lebih baik. 

2. Menyampaikan Alasan yang Logis 

Suatu kalimat sanggahan tidak hanya berisi kata “tidak”, “saya tidak setuju”, “saya tidak sependapat”, dan sejenisnya. Struktur kalimat bantahan tidak hanya menyampaikan kalimat penolakan. Melainkan diikuti oleh alasan yang mendasarinya. 

Jadi, siapa saja yang tidak setuju atau tidak berkenan dengan suatu pendapat bisa menyampaikan penolakan disertai alasannya. Alasan ini harus logis, kemudian sifatnya objektif. Sehingga tidak timpang dan bisa diterima semua orang. 

Misalnya saja dalam proses pemilihan ketua kelas siswa A terpilih, dan kemudian ada yang kurang setuju. Kemudian mengatakan si A kurang cocok, maka perlu dijelaskan alasannya. 

Bisa karena si A ini kurang disiplin sehingga kurang layak menjadi ketua kelas. Jadi, alasannya jangan sampai subjektif. Misalnya karena si A tidak lebih tampan dari calon ketua kelas si B. 

3. Memberikan Pandangan yang Berbeda dan Bisa Diterima 

Kalimat sanggahan tidak hanya bertujuan untuk menyampaikan penolakan, melainkan juga menyampaikan atau memberikan pandangan pribadi. Hal ini selaras dengan poin sebelumnya, dimana sanggahan diikuti dengan alasan logis. 

Sehingga setiap orang di dalam sebuah forum diskusi memiliki hak menyampaikan pandangannya atau pendapatnya. Jika disampaikan dengan kalimat bantahan maka akan lebih mudah diterima, didengarkan, bahkan disetujui oleh semua atau sebagian besar anggota forum. 

Struktur Kalimat Sanggahan

Kalimat sanggahan sekali lagi “bukan hanya” kalimat yang menyampaikan ketidaksetujuan akan suatu hal atau suatu pendapat. Melainkan juga menyampaikan ketidaksetujuan tersebut dengan santun. 

Sehingga bisa diterima semua pihak, termasuk pihak yang pendapatnya disanggah. Maka dalam kalimat ini ada struktur khas yang membuatnya bisa menyanggah dengan baik, yakni menolak tanpa perlu menyakiti. 

Strukturnya dimulai dengan menggunakan kata sifat atau adjektiva yang diikuti tambahan keterangan penguat, dilanjutkan dengan kata kata sambung atau konjungsi, baru kemudian diakhiri dengan keterangan sebagai alasan sanggahan. Misalnya pada contoh berikut: 

Sebenarnya saya setuju dengan pilihan desain dan warna perabotan rumah ini. Tetapi akan lebih baik jika semuanya dibicarakan terlebih dahulu dengan pemilik rumah, bukan asal ambil keputusan.

Melalui contoh tersebut, kalimat “sebenarnya saya setuju dengan pilihan desain” menjelaskan adanya penggunaan kata sifat yang diikuti keterangan penguat. Keterangan penguat ada pada kata “setuju”. 

Kemudian digunakan kata sambung, yakni kata “tetapi” dan dilanjutkan atau diakhiri dengan alasan logis yang mendasari sanggahan berupa kalimat keterangan. Yakni dari kalimat “lebih baik jika semuanya dibicarakan dulu dengan pemilik rumah”. 

Contoh Kalimat Sanggahan 

Sebagai materi tambahan untuk memperdalam pemahaman mengenai kalimat sanggahan dan bagaimana menyusun atau mengucapkannya dengan baik dan benar. Maka berikut adalah beberapa contoh yang bisa dipelajari: 

  1. Pada dasarnya kami semua setuju dengan pendapat saudara, tetapi yang lebih penting adalah cara memasukkan nilai-nilai agama ke dalam setiap kegiatan yang dilakukan masyarakat kita.
  2. Saya bukannya tidak setuju dengan pendapat saudara. Namun, menurut saya, pendapat itu agak condong ke salah satu pihak. Alangkah baiknya jika kita mempertimbangkan segala sesuatu agar keputusan dapat diambil dengan adil dan tidak timpang sebelah. 
  3. Pada dasarnya kami menyetujui ide dari ketua. Akan tetapi sangat penting untuk memasukkan nilai-nilai agama dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan.
  4. Sebenarnya saya setuju dengan aksi para warga untuk protes kepada para supir truk yang melewati jalan ini. Akan tetapi aksi itu seharusnya tidak anarkis dan malah merugikan warga yang lainnya.
  5. Kami memang setuju untuk pindah dari asrama ini sesuai instruksi kepala asrama, tetapi seharusnya pihak asrama memberikan penjelasan kepada kami tentang alasan kami harus segera pindah.
  6. Saya memang menyetujui keputusan ibu untuk pisah rumah dengan bapak. Namun dalam hati, saya selalu bertanya-tanya apa yang melatarbelakangi keputusan ibu tersebut.
  7. Bukannya saya tidak mau menurunkan ego, akan tetapi setiap orang di sini selalu memaksakan kehendak mereka masing-masing.
  8. Baju Rani memang sangat indah dan modis, akan tetapi sangat tidak cocok untuk dikenakan dalam acara santai seperti ini.
  9. Sketsa wajah yang diberikan oleh korban perampokan sudah sangat jelas, namun sampai sekarang tidak ada orang yang pernah bertemu dengan orang tersebut.
  10. Saya setuju jika kemampuan akademik sangat berperan dalam kesuksesan seorang anak, namun menurut saya pendidikan dan kemampuan agama lah yang mempunyai andil besar dalam hidup anak.
  11. Kami sekeluarga memang menyetujui permintaan ayah untuk pulang dari rumah sakit, namun sebenarnya kami sangatlah khawatir dengan kondisi kesehatan beliau.
  12. Sejalan dengan keputusan rapat, menurut kami akan lebih baik jika ketua rapat memberikan penjelasan yang mendetail kepada kelompok suara minoritas agar tidak ada perselisihan lagi nantinya.
  13. Kami sebenarnya setuju dengan rencana renovasi masjid, namun akan lebih baik jika dibahas dulu dengan mustaqim. 
  14. Saya sebenarnya suka dengan pemilihan warna merah, hanya saja dengan melihat warna lantai ada baiknya memilih warna senada. 
  15. Tidak masalah sebenarnya memilih bapak Eko sebagai pimpinan, hanya saja saya merasa pengalamannya kurang. 
  16. Saya sependapat sebenarnya jika libur dimajukan di hari Kamis, hanya saja akan lebih baik dibuat hari Jumat agar bisa libur panjang.
  17. Kami sependapat jika harus membeli elektronik baru untuk balai desa, hanya saja ada baiknya memperbaiki elektronik yang rusak dulu agar lebih hemat. 
  18. Kamu cantik sebenarnya memakai baju apapun, hanya saja kita mau ke acara kondangan sebaiknya pakai baju formal atau semi formal saja. 
  19. Kulit wajahmu tampak cantik dengan memakai bedak, hanya saja perlu memilih warna yang sesuai tone kulit agar tampak natural dan enak dipandang. 
  20. Saya sependapat jika memilih brand X untuk kerjasama, namun akan lebih baik jika dibahas ulang dengan tim untuk mendapat masukan lebih baik lagi. 

Kalimat sanggahan penting untuk dipahami agar bisa menjadi pribadi yang bijak dalam menyampaikan pendapat yang berbeda atau ketidaksetujuan pada suatu hal. Sebab banyak yang menyanggah sesuatu dengan cara yang kasar. Alih-alih diterima, didengarkan oleh lawan bicara pun tidak. 

Baca juga artikel penting terkait kalimat sanggahan berikut ini.

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.

Panduan Menulis
EBOOK GRATIS
Artrikel Terkait