Dalam dunia tulis-menulis apalagi kamu yang ingin punya buku, penggunaan nama pena atau nama samaran menjadi sesuatu yang lumrah atau umum dilakukan. Nah, pengen tau pengertian nama pena, contoh dan cara membuat nama pena yang unik dan menarik? yuk lanjut baca.
Penggunaannya sudah dilakukan sejak lama oleh para sastrawan tempo dulu di berbagai negara. Di Indonesia sendiri, penggunaan nama samaran sudah mulai dilakukan di masa perjuangan kemerdekaan dan masa Order Baru. Sampai sekarang, masih banyak penulis yang memakai nama samaran untuk semua karyanya. Kenapa demikian?
Download Ebook cara menulis novel untuk pemula gratis
Daftar Isi Artikel
Apa Itu Nama Pena?
Hal pertama yang perlu dipahami dari nama pena adalah pengertiannya. Secara umum dan dilansir dari wikipedia.org nama pena diartikan sebagai nama samaran yang diadopsi oleh seorang penulis. Jika penulis tertentu menggunakan nama asli, secara lengkap, dan dibubuhi gelar pendidikan.
Maka beberapa penulis memilih memakai nama samaran yang kemudian dicantumkan sebagai nama penulis pada semua karyanya yang dipublikasikan. Entah itu dalam bentuk cerpen dan resensi buku yang dipublikasikan di media massa. Maupun dalam buku yang diterbitkan melalui penerbit.
Ada banyak alasan kenapa seorang penulis harus menggunakan nama samaran bukan nama aslinya. Setiap penulis punya alasan atau tujuan sendiri-sendiri dalam memutuskan menggunakan nama samaran.
Penggunaan nama samaran juga lebih sering digunakan untuk karya non ilmiah atau karya fiksi. Sementara pada karya ilmiah, baik itu dalam bentuk jurnal, buku ilmiah seperti buku mata kuliah tertentu, dan sejenisnya. Penulis akan menggunakan nama asli dilengkapi gelar pendidikan.
Tujuannya untuk meningkatkan kredibilitas buku ilmiah yang disusun sehingga tidak memakai nama pena. Melainkan nama lengkap dengan gelar pendidikan yang dimiliki, termasuk juga gelar kehormatan, gelar keagamaan, dan gelar yang lainnya.
Contohnya pada buku ilmu komputer yang membahas suatu bahasa pemrograman. Jika penulisnya tidak mencantumkan gelar Sarjana Ilmu Komputer, maka masyarakat enggan membeli bukunya. Berbeda jika penulis mencantumkan nama dan gelar, maka masyarakat menilai buku tersebut ditulis oleh ahlinya dan lebih kredibel.
Baca juga: 8 Syarat Utama Menjadi Penulis [Update]
Mengapa Seorang Penulis Harus Punya Nama Pena?
Lalu, apakah buku dan karya sastra jenis lain yang ditulis menggunakan nama pena adalah karya yang tidak kredibel? Tentunya tidak, sebab memakai nama pena lebih umum untuk tulisan non ilmiah dan masyarakat akan fokus pada kualitas isi.
Nama samaran dalam dunia kepenulisan digunakan karena beberapa alasan. Berikut adalah alasan kenapa para penulis harus atau memutuskan memiliki nama samaran:
- Menyamarkan identitas asli, biasanya untuk tujuan keamanan diri khususnya bagi penulis yang menyampaikan kritik pada pemerintah, parpol, dan lain sebagainya agar dirinya tetap aman (tidak ditangkap).
- Menyamarkan gender, pada zaman dulu di Eropa penulis didominasi oleh kaum Adam karena dianggap lebih terpelajar. Padahal banyak wanita yang juga mampu menulis karya berkualitas. Maka mereka memutuskan memakai nama samaran untuk menyamarkan gender agar tulisannya dibaca dan dinilai dari kualitas bukan dari gender penulisnya.
- Lebih menjual, kadang kala nama asli dinilai terlalu kaku dan kurang menarik maka digunakan nama pena yang lebih menarik dan lebih menjual.
- Menghindari nama pasaran, bagi penulis nama aslinya bisa jadi banyak dimiliki orang lain dan agar tidak pasaran maka digunakan nama samaran.
- Menyesuaikan diri dengan genre, buku genre tertentu akan dinilai bagus jika nama penulisnya sesuai genre tersebut. Misalnya buku Islami, jika penulis memiliki nama Islami maka akan dianggap lebih menarik dan kredibel.
- Mudah diingat, nama asli penulis jika terlalu panjang, rumit, atau mungkin susah dieja maka banyak yang memakai nama samaran agar mudah diingat oleh pembaca dan semakin dikenal luas oleh masyarakat.
Tips Membuat Atau Memilih Nama Pena
Dari semua alasan kenapa menggunakan nama samaran yang dijelaskan di atas, mana alasan yang mendasari kamu untuk memakai nama samaran ini? Jika tertarik memakai nama samaran pada karya tulis yang disusun.
Maka ada sejumlah tips untuk membuat nama pena yang menarik, mudah diingat, dan tentunya lebih menjual. Berikut tips tersebut:
1. Nama Menarik
Membuat nama samaran atau nama pena sebaiknya dibuat eye catching atau menarik. Sekali lirik, pembaca akan langsung tertarik dengan nama penulisnya yang memang menarik perhatian. Nama yang menarik seperti ini akan meningkatkan nilai jual dan membuat nama penulisnya mudah diingat, bahkan diingat sepanjang masa.
2. Singkat ( 1 – 3 Kata)
Nama samaran yang digunakan seorang penulis idealnya dibuat pendek. Banyak penulis berasalan memakai nama samaran karena nama asli yang kelewat panjang dan rumit. Sehingga nama samaran bisa menyederhanakannya agar mudah diingat sekaligus membuatnya menarik.
Tidak sedikit penulis populer yang sukses memakai nama samaran dengan 1-2 kata saja. kamu bisa membuatnya sampai 3 kata. Pastikan tidak rumit, menarik, dan juga jangan terlalu panjang.
3. Mudah Diingat
Nama samaran idealnya mudah diingat, maka kembali ke poin sebelumnya dimana nama samaran perlu dibuat singkat atau pendek. Jika mudah diingat maka orang akan mudah mengingat nama penulis dan karyanya. Hal ini bagus untuk branding.
4. Unik
Usahakan nama samaran dibuat unik dan menarik, hindari menggunakan nama yang terlalu pasaran. Supaya nama penulis yang dicantumkan pada sampul karya selalu menjadi ciri khas atas karya-karya yang dihasilkan. Nama yang unik juga membuatnya lebih menarik dan mudah diingat.
5. Sesuai dengan Tema Tulisan
Tulisan tertentu membutuhkan nama samaran yang sesuai dengan tema tulisan tersebut. Contohnya seperti tulisan Islami, nama penulis sebaiknya bernafaskan Islam agar lebih menarik dan dianggap sebagai penulis yang kredibel.
Contoh Nama Pena dan Buku Karyanya
Nama pena memang menjadi hal lumrah dalam dunia kepenulisan, apalagi penggunaannya tidak menyalahi aturan. Jadi, di dalam Undang-Undang Hak Cipta penulis yang menggunakan nama samaran diperbolehkan. Hal ini termasuk ke dalam bentuk hak moral dari penulis atau pengarang tersebut.
Di Indonesia sendiri, ada banyak penulis yang memakai nama samaran. Beberapa sudah sangat terkenal dan kemudian mempublikasikan juga nama aslinya. Berikut beberapa contoh nama samaran dalam dunia kepenulisan di tanah air beserta contoh karyanya:
- Remy Sylado yang merupakan nama samaran dari Yopi Tambayong, dan contoh karyanya adalah novel Namaku Matahari, Hotel Pro Deo, Kembang Jepun, Puisi Mbeling, dan lain sebagainya. Karyanya sendiri sudah banyak yang difilmkan di Indonesia.
- Asma Nadia, merupakan nama samaran dari Asmarani Rosalba yang menulis novel Assalamualaikum Beijing, Rumah Tanda Jendela, Istri Kedua, Catatan Hati Seorang Istri, Surga yang Tak Dirindukan, dan lain-lain. Beberapa karyanya juga difilmkan, seperti Assalamualaikum Beijing yang diperankan oleh Revalina S Temat dan Morgan Oey.
- Tere Liye yang merupakan nama samaran dari Darwis, karyanya ada Tentang Kamu, Hujan, Bumi, dan masih banyak lagi yang lainnya.
- Andrea Hirata, merupakan nama pena dari Andrea Hirata Seman Said Harun dengan karyanya novel Laskar Pelangi. Namanya menjadi contoh nama samaran yang disederhanakan dari nama aslinya.
- Hilman Lupus yang menjadi nama samaran dari Hilman Hariwijaya, karyanya yang terkenal adalah Lupus dan difilmkan baik dalam versi layar lebar maupun sinetron dan sempar diremake ulang menjadi Lupus Milenial.
baca juga 110 Nama Samaran Untuk Pengarang Cerita, Yunani Hingga Korea
Masih banyak lagi penulis terkemuka di Indonesia yang menggunakan nama pena. Nama pena sifatnya tidak wajib, penulis berhak untuk menggunakannya atau tidak. Sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan, apalagi nama samaran ini juga bisa digunakan untuk berbagai tujuan positif.
Baca juga artikel lainnya panduan untuk kamu penulis yang ingin punya buku sendiri supaya bisa menyebarkan inspirasi lebih luas lagi. Yuk nulis buku dan terbitkan bukumu di Penerbit Buku Bukunesia.
FAQ Mengenai Nama Pena yang Harus Kamu Tau
Cara paling mudah untuk membuat nama pena yang memiliki jiwa seni adalah dengan memperbanyak membaca. Bisa jadi, ada kata yang unik dan baru sehingga bisa dielaborasikan menjadi sebuah nama pena yang memukau dan mudah diingat.
Orang awam kadang lebih teringat karyanya dahulu daripada penulisnya. Nah, supaya lebih dikenal lagi, biasanya membuat nama pena supaya mudah diingat dan diucapkan oleh orang awam sebelum mengetahui nama asli dari penulis. Julukan juga bisa dijadikan nama pena karena memiliki ciri khas, yaitu mudah diingat, unik dan pendek.
Nama pena diartikan sebagai nama samaran yang diadopsi oleh seorang penulis.