Apa Itu Alinea? Pengertian, Macam, Ciri dan Contoh

Apa itu alinea? Meskipun selama ini sering membaca dan bersinggungan dengan alinea. Ternyata banyak yang tidak tahu apa itu alinea? Sementara ada juga yang mengartikan alenia sama seperti paragraf. Padahal dua hal yang berbeda. Nah, untuk mengetahui jawabannya, langsung kita simak artikel sampai selesai. 

Pengertian Alinea

Pengertian Alinea adalah kumpulan kalimat yang memuat ide dan memiliki gagasan pokok. Istilah alenia sering digunakan untuk mengungkapkan ide secara lebih luas dan spesifik berdasarkan sudut pandang si penulis. 

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah wacana yang menyampaikan satu pikiran secara lengkap. Ada jika diamati, secara fisik penulisan alinea seringkali ditandai dengan baris pertama yang menjorok ke dalam. Baris pertama yang menjorok kedalam ini bisa satu “tab” atau bisa dengan 10-15 spasi.

Macam Macam Alinea

Berdasarkan fungsinya, macam-macam alinea dibagi menjadi tiga jenis, yaitu bagian pembuka, isi dan penutup. Berikut ulasan lebih detailnya. 

1. Pembuka

Dikatakan sebagai alinea pembuka, adalah alenia bagian yang digunakan untuk membuka topik, atau ide gagasan. Adapun bentuk-bentuk alinea pembuka yang bisa digunakan. Ada yang mengawalinya dengan kutipan, anekdot, peribahasa ataupun dengan menguraikan pengalaman secara pribadi. 

Pembuka alinea bisa menyesuaikan tergantung dari jenis tulisan yang hendak ditulis. Tentu saja tulisan untuk fiksi dan nonfiksi dapat diawali dengan alinea yang berbeda. Selain pembuka dengan peribahasa dan kutipan, ada juga yang mengawali alinea dengan membuat pernyataan yang menarik perhatian atau menyampaikan pernyataan atau pendapat seseorang sebagai pembuka tulisan. 

Pada dasarnya, untuk pembuka alinea bisa dieksplor sesuai dengan selera orang masing-masing. Adapun fungsi alinea, diantaranya menarik perhatian pembaca, menyiapkan pikiran pembaca untuk membantu mengetahui isi cerita sekaligus sebagai penghantar pokok pembicaraan.

EBOOK SPESIAL UNTUK PENULIS FEBRUARI

2. Isi

Sesuai dengan namanya, bagian isi adalah bagian pengembang. Dibagian inilah penulis memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi gagasan mereka lebih leluasa dan lepas. Adapun fungsi dari isi, yaitu mengemukakan intip persoalan dan memberikan gambaran, termasuk memberikan contoh. 

Isi alinea juga dapat ditujukan untuk menjelaskan alenia sebelumnya atau berikutnya. Dengan kata lain, alinea satu dengan alinea yang lain harus berkesinambungan. Kehadiran isi alenia ini pun juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk landasan atau mempersiapkan kesimpulan.

3. Penutup

Dikatakan sebagai alinea penutup karena memuat kesimpulan. Bentuk kesimpulan pada alinea penutup rata-rata berbentuk pernyataan . Saat membuat alinea penutup, pastikan untuk membuat dengan kalimat yang singkat, padat dan jelas. Pastikan juga kesimpulan merangkap seluruh uraian yang sudah dijabarkan sebelumnya. Alinea penutup yang baik adalah alinea yang memberikan kesan bagi pembaca.

Baca juga Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contoh Paragraf

Perbedaan Alinea Dan Paragraf

Kesalahkaprahan yang paling umum ketika disebutkan alinea dan paragraf, banyak yang menganggap bahwa keduanya dua hal yang sama. Padahal, keduanya dua hal yang berbeda loh. 

1. Alenia 

Secara singkat, alenia adalah transisi dari paragraf. Kehadiran alenia ini untuk memudahkan pembaca memahami pesan yang disampaikan oleh penulis. 

Dari pemilihan bahasa atau penyampaian, alenia disusun dari beberapa kalimat, dan jarang ditemukan dalam tulisan karya ilmiah. Rata-rata, alinea hanya ditulis kurang lebih lima kalimat saja, bahkan ada juga yang ditulis dalam satu bentuk kalimat. 

2. Paragraf 

Sementara yang dimaksud dengan paragraf adalah pengantar ide dan gagasan dari penulis. Dimana paragraf hadir untuk memudahkan penulis untuk mengutarakan ide sekaligus memudahkan dalam menyusun ide-ide. Paragraf lebih menampilkan perasaan dan pemikiran penulis secara sistematis dan logis.

Dari segi bahasa, paragraf ada sekumpulan ide dan gagasan yang lahir dari penulis. Dengan kata lain, paragraf dibuat dari gagasan tunggal untuk mengungkapkan atau menjabarkan ide-ide yang dimaksud penulis. Dimana, dalam paragraf akan dijelaskan dengan alinea. Jadi, paragraf lebih menyampaikan secara keseluruhan ide. Adapun jumlah yang umum digunakan pada paragraf, dalam satu paragraf bisa disusun dalam lima kalimat.

Pembagian Paragraf Sesuai Letaknya

Tidak dapat dipungkiri, jika penulisan paragraf sangatlah penting. Paragraf sebagai komponen utama dalam dunia tulis menulis. Paragraf juga sebagai komponen paling mendasar agar gagasan yang hendak disampaikan dapat dipahami oleh pembaca. Adapun pembagian paragraf sesuai letaknya, dibagi menjadi beberapa poin berikut. 

1. Paragraf Deduktif 

Dikatakan sebagai paragraf deduktif karena ide pokok atau gagasan utama berada di bagian awal. Jadi, diawali dari ide pokok di bagian awal. Salah satu ciri ide pokok ditulis menggunakan kalimat khusus. Dibelakang kalimat khusus atau ide pokok kemudian baru disertai dengan kalimat penjelas, yang dijelaskan menggunakan pernyataan umum.

  • Ciri-ciri paragraf deduktif 

Lantas apa saja sih ciri-ciri paragraf deduktif? Berikut ciri-cirinya.

  • Ide pokok/gagasan utama ada di bagian awal paragraf
  • Kalimat utama berbentuk pernyataan umum 
  • Pola paragraf umum – khusus – khusus- khusus
  • Kalimat pendukung adalah penjelas yang menjelaskan kalimat utama.
  • Contoh paragraf deduktif

Pemilu adalah pesta demokrasi bagi seluruh rakyat indonesia. Setiap masyarakat indonesia berhak untuk memilih siapa calon pemimpin yang terbaik. Masyarakat boleh memilih siapapun calon mereka, tanpa intervensi dari siapapun. Masyarakat berhak memilih pemimpin yang amanah dan dapat dipercaya.

2. Paragraf Induktif 

Paragraf induktif adalah paragraf yang ide atau gagasan utamannya berada di akhir kalimat. Karena lokasinya ada di akhir paragraf, maka kalimat penjelasnya ada dibagian awal paragraf, kemudian mengerut pada gagasan utama. 

  • Ciri-ciri paragraf induktif

Sementara ciri-ciri paragraf induktif kebalikan dari paragraf deduktif, dapat dilihat sebagai berikut.

  • Gagasan utama atau ide pokoknya berada di akhir paragraf 
  • Penjelasan justru disampaikan di awal paragraf 
  • Kesimpulan berada di kalimat utama dalam sebuah paragraf. 
  • Pola paragraf induktif adalah khusus-khusus-umum
  • Contoh paragraf induktif

Ketika masa orde baru, banyak penyair, dan penulis yang melahirkan karya-karya briliant. Padahal di masa itulah masa kelam. Dimana masyarakat tidak memiliki kebebasan berpendapat, tidak bisa seenaknya mengutarakan kritik kepada pemerintah. Justru melahirkan banyak penyair dan sastrawan yang karyanya bersifat evergreen. Berkat kebangkitan sastra orde baru, maka dapat disimpulkan bahwa dunia sastra memiliki pengaruh yang kuat dan memiliki unsur pendobrak.

3. Paragraf Campuran 

Sementara yang dimaksud dengan paragraf campuran adalah yang ide pokok atau gagasannya ada dibagian awal dan akhir paragraf. Rata-rata, paragraf campuran ini diawali dengan pernyataan umum, yang diikuti dengan kalimat khusus sebagai kalimat penjelas. Tidak berhenti sampai disitu saja, yang nantinya di akhir paragraf akan ada lagi pernyataan umum sebagai bentuk pengulangan, yang dapat berfungsi sebagai ketegasan.

  • Ciri-ciri paragraf campuran

Kamu juga bisa menggunakan paragraf deduktif dan induktif (campuran) dengan ciri-ciri sebagai berikut. 

  • Pola kalimat umum – khusus – khusus – umum 
  • Gagasan utama ada di awal dan ada di akhir kalimat (terjadi pengulangan ide pokok)
  • Ide pokok pertama berisi informasi umum 
  • Gagasan utama di akhir paragraf berisi kesimpulan sing sifatnya memperjelas
  • Contoh paragraf campuran

Buah jeruk memiliki banyak vitamin. Salah satunya vitamin c yang kaya akan manfaat untuk tubuh. Salah satunya baik untuk menambah vitamin tubuh. Harganya Pun relatif murah dan mudah didapatkan, karena banyak ditemukan disekitar kita. Maka tidak heran jika buah jeruk sebagai buah pilihan yang kaya akan vitamin.

4. Paragraf Ineraktif 

Adapun yang disebut dengan paragraf ineraktif, yaitu paragraf yang ide pokoknya ada di tengah paragraf. Adapun pola pada jenis paragraf ini, yaitu berpola khusus-umum-khusus (kalimat penjelas – kalimat utama – kalimat penjelas). Jika dilihat pola tersebut, ada dua yang nama nya kalimat penjelas di bagian awal dan di bagian akhir, fungsinya sebagai penjelas.

  • Ciri-ciri paragraf ineraktif 

Sekilas dari penjelasan, paragraf ineraktif mirip dengan paragraf campuran, tampi jika dilihat dari ciri-cirinya, akan berbeda. Berikut adalah ciri-ciri paragraf.

  • Berpola khusus – umum – khusus 
  • Ide pokoknya ada di tengah paragraf 
  • Kalimat penjelas ada di bagian awal dan akhir
  • Contoh paragraf ineraktif 

Bencana alam tsunami dan gempa bumi terparah terjadi di aceh. Selang beberapa tahun, terjadi lagi bencana gempa bumi di yogyakarta pada 2006. Di daerah yang lain, di kota jakarta terjadi banjir tahunan. Hingga saat ini, bencana terus terjadi di indonesia. Indonesia memang sedang diuji dengan musibah, dan memakan banyak korban jiwa. Hingga saat ini, bencana terus terjadi dari sabang sampai merauke. 

Itulah beberapa ulasan seputar apa itu alinea dan tambahan tentang apa itu paragraf. Semoga adanya perbedaan diantara keduanya memberikan gambaran dan wawasan.

(Irukawa Elisa)

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.

Panduan Menulis
EBOOK GRATIS
Artrikel Terkait