Membutuhkan materi tentang cara membuat buku panduan atau manual book? Manual book dikenal juga dengan istilah buku panduan. Jenis buku ini biasanya menyertai suatu produk yang kita beli, baik itu produk elektronik, komputer, smartphone, makanan, kerajinan, dan lain-lain.
Buku ini ternyata sangat penting untuk melengkapi suatu produk yang dibeli oleh konsumen. Sebab bisa membantu produsen atau penjual untuk menyediakan pengetahuan tentang produk mereka, supaya konsumen bisa menggunakan dan memanfaatkannya dengan baik.
Dalam menyusunnya, ternyata tidak selalu mudah apalagi untuk menyertai produk yang sifatnya kompleks dan mudah sekali rusak. Lalu, bagaimana agar buku manual ini bisa disusun dengan baik dan benar? Simak penjelasannya di bawah ini.
Baca juga: Artikel Konseptual
Daftar Isi Artikel
Pengertian Buku Panduan
Sebelum mempelajari tentang tata cara membuat manual book, maka pahami dulu apa itu manual book atau buku panduan. Manual book adalah buku yang berisikan penjabaran panduan penggunaan, fitur, perawatan, penyelesaian masalah yang timbul, serta panduan lainnya yang penting untuk diketahui sebelum menggunakan produk.
Secara sederhana, manual book adalah buku yang disusun untuk menjelaskan pengertian produk, komponennya, bagaimana cara menggunakannya, cara menyimpannya, dan cara perawatannya.
Pembuatan manual book sangatlah penting untuk memastikan konsumen menggunakan produk dengan baik dan benar. Hal ini akan membuat produk lebih tahan lama, jika produk dari jenis makanan. Maka makanan tersebut bisa awet atau bisa diolah dengan rasa terbaik.
Nyaris semua produk memiliki manual book, baik yang dijilid sampai beberapa lembar maupun yang dicetak di lembaran kertas. Manuall book juga bisa dibuat dengan berbagai ukuran, mulai dari ukuran A4, A5, kemudian sampai A6 atau disesuaikan kebutuhan.
Meskipun tampak sepele, rupanya manual book menjadi komponen penting seperti yang sudah dijelaskan di awal. Jika kamu membeli suatu produk, maka bisa mengecek isi kemasan produk tersebut.
Apabila disediakan manual book, maa baca isinya dengan seksama. Sebab informasi di dalamnya sangat penting untuk diketahui agar bisa menggunakan sampai merawat produk tersebut dengan baik dan benar.
Oh iya, buku panduan ini juga termasuk dalam karya non fiksi lo. Nah, apa itu? Yuk kenali tentang Karya Non Fiksi.
Tujuan Membuat Manual Book
Mempelajari cara membuat manual book tentu sangatlah penting, karena manfaat atau fungsinya sangat beragam. Bagi penulis atau produsen yang menyediakan manual book, pembuatannya memiliki beberapa tujuan berikut ini:
1. Menyampaikan Cara Penggunaan Produk
Tujuan yang pertama kenapa perlu membuat manual book adalah untuk menyampaikan tata cara penggunaan produk. Produk tertentu perlu dijelaskan bagaimana penggunaanya.
Paling umum untuk produk elektronik, misalnya magicom. Perlu dijelaskan bagaimana agar magicom tersebut bisa menanak nasi secara elektronik menggunakan tenaga listrik.
Sehingga pembeli bisa tahu harus menekan tombol yang mana, mengatur menu apa saja, dan lain sebagainya. Manual book memastikan setiap pembeli bisa menggunakan magicom tersebut dengan baik sehingga manfaatnya maksimal.
2. Menjelaskan Cara Perawatan Produk
Tujuan yang kedua kenapa cara membuat manual book perlu dipelajari dengan baik adalah untuk bisa menjelaskan perawatan produk. Manual book selain berisi detail tata cara penggunaan produk juga informasi mengenai cara perawatannya.
Sehingga setiap pembeli produk tersebut bisa merawatnya dengan baik agar tahan lama. Jika produk tahan lama maka akan berdampak positif bagi citra produk dan juga citra perusahaan yang menjadi produsennya.
Perawatan produk tentu perlu disampaikan kepada konsumen, namun jika secara langsung tentu membutuhkan waktu lama. Maka disediakan manual book yang menjelaskannya, agar produk awet dan bisa digunakan jangka panjang.
3. Memaparkan Keunggulan Produk
Belajar cara membuat manual book membantu menyusunnya dengan baik, benar, dan juga menyajikan informasi lengkap. Sehingga bisa memenuhi tujuan ketiga, yakni memaparkan keunggulan produk.
Jika membaca detail manual book maka akan ada bagian yang menjelaskan kelebihan atau keunggulan produk tersebut. Misalnya saat menjelaskan teknologi yang ditanamkan di dalamnya, hal ini sudah memaparkan satu keunggulan diantara keunggulan lainnya.
4. Memberikan Peringatan Terkait Produk
Tujuan terakhir dari pembuatan manual book dan alasan mengapa cara membuat manual book perlu dipahami dengan baik, adalah memberi peringatan terkait produk. Misalnya magicom tadi seperti contoh di awal, tentu ada peringatan mengenai proses penggunaannya.
Salah satunya menghindari penambahan air berlebihan, menghindari paparan sinar matahari langsung, dan lain sebagainya. Jadi, manual book juga menjelaskan sejumlah hal yang perlu dihindari agar produk tidak cepat rusak atau menyebabkan masalah.
Komponen yang Harus Ada dalam Manual Book
Dalam membuat manual book, ternyata ada beberapa komponen yang harus ada di dalamnya. Komponen tersebut secara garis besar ada tiga, berikut penjelasan detailnya:
1. Cover
Komponen yang pertama adalah cover atau sampul, jadi kebanyakan buku panduan memang dijilid karena dipesan khusus di suatu jasa percetakan. Cover biasanya berisi informasi mengenai identitas dari manual book tersebut.
Pertama ada informasi judul yang juga terdapat kata panduan, penggunaan, perawatan, dan lain sebagainya. Kemudian ada informasi lain seperti nama produk (termasuk merek dan tipenya), gambar (baik asli maupun ilustrasi), dan lain sebagainya sesuai kebutuhan.
Kenapa perlu ada sampul? Sampul penting agar pembeli produk bisa langsung tahu buku yang disertakan dalam kemasan adalah buku panduan. Sehingga tidak tertukar dengan dokumen lain, salah satunya adalah kartu garansi.
2. Ilustrasi Pendukung
Komponen yang kedua dalam cara membuat manual book yang baik adalah menambahkan ilustrasi pendukung. Secara umum ilustrasi digunakan untuk memberi penjelasan secara lebih detail namun praktis.
Misalnya pada contoh sebelumnya yang mengambil produk magicom. Dalam buku panduan biasanya akan dijelaskan mengenai spesifikasi magicom tersebut. Sehingga akan dibuat gambar ilustrasi untuk menjelaskan seluruh komponen magicom, seperti apa teknologinya, dan lain-lain.
Gambar akan membantu konsumen untuk memahami teks di dalam manual book secara cepat dan lebih baik. Sehingga dalam membuat buku panduan pastikan sudah menyiapkan gambar ilustrasi sesuai dengan kebutuhan.
3. Penjelasan dengan Prosedur Teks
Komponen berikutnya adalah menjelaskan dengan prosedur teks, artinya menjelaskan produk menggunakan teks. Teks ini menjelaskan detail tata cara penggunaan, perawatan, keunggulan, garansi, dan peringatan produk.
Jadi ilustrasi yang ditambahkan kemudian diberi teks untuk memberikan penjelasan lebih gamblang atau lebih mendetail. Hal ini membantu pembaca untuk memahami isi manual book dengan baik.
Cara Menyusun Manual Book yang Baik
Jika sudah mengetahui apa itu manual book, tujuan pembuatan, dan komponen-komponen penting di dalamnya. Maka selanjutnya adalah tahapan dalam tata cara membuat manual book yang baik. Berikut beberapa tahapan yang harus dilakukan:
1. Membuat Kerangka dan Daftar Isi
Tahap atau langkah yang pertama dalam membuat manual book adalah membuat kerangka dan daftar isi. Kenapa? Sebab informasi produk dijamin ada banyak yang harus disampaikan, apalagi untuk produk yang sifatnya spesial dan mempengaruhi keselamatan.
Oleh sebab itu, perlu disusun dulu kerangkanya yang memuat keseluruhan isi berdasarkan poin penting atau gagasan utamanya. Misalnya di bab pertama menjelaskan definisi produk, lalu bab dua menjelaskan bagian-bagian produk, dan seterusnya sampai informasi produk disampaikan seluruhnya.
Setelahnya, penulis manual book perlu menyusun daftar isi. Daftar isi bisa dibuat bersamaan dengan kerangka jika memungkinkan, bisa juga dibuat bergantian. Isinya bisa diambil dari bagian-bagian di kerangka manual book yang sudah dibuat tadi.
2. Menulis Langkah-Langkah Panduan
Tahap berikutnya adalah menulis langkah-langkah panduan, sebab secara umum penggunaan produk dan perawatan perlu dibuat poin-poin atau penomoran. Hal serupa juga berlaku untuk produk makanan, yang menjelaskan dengan penomoran untuk cara pengolahan maupun penyimpanan.
Penjelasan dalam bentuk teks, dan dibuat penomoran akan membuat penjelasan ini mudah dipahami. Sehingga konsumen yang membeli produk bisa langsung tahu bagaimana cara menggunakan produk yang baru saja mereka beli.
Apalagi jika produk tersebut merupakan hasil inovasi baru, yang tentu belum pernah ada sebelumnya. Konsumen tentu memiliki kebutuhan dan kewajiban membaca manual book.
Penulisnya kemudian wajib menjelaskan produk dengan baik dan mendetail. Gunakan bahasa sederhana, agar bisa dipahami dengan cepat dan menyeluruh. Sehingga hindari menggunakan istilah asing, jika terpaksa dilakukan maka berikan penjelasan di dalam tanda kurung.
3. Memasukkan Ilustrasi dan Desain Pendukung
Ilustrasi sesuai penjelasan sebelumnya dalam cara membuat manual book termasuk komponen penting. Ilustrasi akan membantu pembaca memahami teks panduan di dalam manual book, sehingga sifatnya wajib.
Desain atau ilustrasi produk bisa dibuat sesuai kebutuhan, misalnya jika ada larangan produk jangan sampai terkena air hujan. Maka bisa ditambahkan gambar produk dan tetesan air kemudian diberi tanda silang berwarna merah.
Ilustrasi akan membantu menjelaskan teks yang panjang dan lebar menjadi ringkas dan mudah dipahami. Namun, jika hanya menambahkan ilustrasi saja tanpa teks maka tetap akan kurang optimal. Sehingga keduanya perlu ditambahkan di manual book.
4. Layouting
Tahap selanjutnya adalah proses layouting, yakni menata posisi antara gambar ilustrasi dan desain dengan teks di manual book. Ilustrasi bisa ditempatkan di atas sebelum teks, bisa di tengah teks, bisa juga di akhir teks.
Lewat proses ini maka penempatan antara ilustrasi dengan teks bisa terlihat lebih bagus. Ilustrasi kemudian tidak mengganggu posisi teks di dalam manual book, begitu juga sebaliknya. Keduanya bisa saling melengkapi dan memberi penjelasan lebih mendalam.
5. Editing
Tahap berikutnya adalah editing atau proses mengedit manual book yang sudah disusun dan diatur tata letak desainnya. Editing adalah proses pengecekan terhadap tulisan dan ilustrasi yang menjadi komponen di manual book.
Sehingga bisa diperiksa apakah ada kesalahan penulisan, kesalahan dalam mendesain ilustrasi, kesalahan dalam menempatkan keterangan di ilustrasi, dan lain sebagainya.
6. Desain Cover
Tahap terakhir dalam cara membuat manual book adalah membuat desain cover atau desain sampul. Memang tidak semua manual book dilengkapi cover, namun jika memungkinkan maka perlu dibuat agar lebih profesional.
Desain sampul bisa diserahkan kepada ahli desain grafis, jika diri sendiri bisa mendesainnya maka bisa dilakukan sendiri. Selain bisa dibuat lebih enak dipandang, cover harus menyertakan sejumlah informasi tentang identitas manual book tersebut.
Cara membuat manual book seperti penjelasan di atas tentu bisa dipahami tidaklah terlalu susah. Kuncinya adalah sudah menyiapkan kerangka tulisan dan juga pemahaman mendalam tentang produk.
Penulis manual book perlu mengikuti training tentang product knowledge atau bahkan ikut terlibat dalam proses pembuatannya. Supaya isi manual book tersebut benar atau dijamin akurat (Pujiati).
Baca artikel Terkait Lainnya