Apakah kamu pernah menerbitkan buku, tetapi hanya begitu-begitu saja? Bahkan rasa-rasanya terkesan jalan ditempat, atau tidak laku sama sekali? Memang berkecimpung di dunia literasi itu tidak mudah. Apalagi melihat dari data bahwa kesadaran membaca di indonesia termasuk peringkat belakang dibandingkan negara-negara lain.
Jadi, PR seorang penulis buku juga harus ekstra karena kita sadar saat memutuskan terjun ke dunia perbukuan, jangan berharap bisa mendapatkan uang. Pada dasarnya, sebenarnya kita melahirkan buku tidak lain dan tidak bukan untuk mengetuk hati dan pikiran pembaca, agar bersama-sama sadar pentingnya belajar, kesadaran membaca dan pentingnya ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, saat kita menulis buku, kita harus tahu dan menyadari betul karakter dan budaya masyarakat kita. Sementara buat kamu yang jerih payah penulisan karya kamu agar tetap bisa dihargai, minimal buku kamu banyak dibeli, ada beberapa upaya yang bisa kamu garis bawahi. Dimana cara ini adalah cara halus dan tidak biasa dibagikan.
Bisa dibilang juga, cara ini adalah cara tidak langsung mempromosikan buku best seller yang diawali dari pihak si penulis, bukan dari pihak tim penerbit dan marketing.
Berikut langkah memasarkan buku hingga menjadi best seller secara mandiri.
1. Buat Buku Yang Memiliki Manfaat
Cara mempromosikan buku hingga best seller tidak melulu dilakukan dengan fokus pemasaran/marketing. Tetapi bisa juga dilakukan lewat kemasan konten isi buku. Misalnya, si penulis Menyusun buku yang benar-benar memiliki muatan manfaat.
Dimana, seorang pembaca pasti tidak ingin sekedar membaca. Tetapi mereka berharap ada yang mereka dapatkan, yang sifatnya menguntungkan. Misalnya buku-buku self improvement, atau buku-buku tips agar menjadi kaya. Atau apapun itu, yang sifatnya buku tersebut mengajak pembaca memperoleh keuntungan yang lebih besar dan menjanjikan. Misalnya buku-buku menjalankan usaha agar untung banyak, cara menjadi kontek creator yang menghasilkan banyak pendapatan dsb.
2. Tulis Buku Sesuai Dengan Daya Tarik Pasar
Jika kamu adalah penulis serba bisa. Maksudnya bisa menulis berbagai tema dan jenis tulisan buku. Maka, penting buat kamu untuk melihat daya Tarik pasar. Misalnya, pasar lebih tertarik dengan buku-buku novel percintaan ala-ala. Maka kamu bisa menulis buku yang seperti itu dengan konsep dan terobosan yang baru.
Atau daya Tarik pasar sedang tertarik dengan buku-buku politik, karena mendekati pemilu, maka kamu bisa mengambil momentum ini untuk dijadikan sebuah peruntungan yang perlu kamu coba tulis. Penulis-penulis yang pandai menangkap peluang, mereka tidak sekedar menulis. Tetapi mereka juga menganalisa daya Tarik pasar, agar buku yang mereka terbitkan diserap oleh pasar. Ketika permintaan pasar tinggi, sudah pasti buku kamu bisa menjadi deretan buku bestseller.
3. Kemas Buku Agar “Aku Banget” – Senasib Sepenanggungan
Dari hasil pengamatan kecil-kecilan, yang kebenarannya mungkin masih dibuktikan. Jika rata-rata karya-karya yang best seller tidak sekedar isi tulisan dan kemampuan tim marketing yang bagus. Tetapi karena faktor senasib sepenanggungan.
Kamu pun bisa mengamati secara mandiri, buku-buku yang best seller selain karena faktor isi yang menarik dan tim marketing yang gencar. Karena muatan pesan di dalam buku tersebut mewakili perasaan si pembaca.
Pembaca akan merasa dipeluk, merasa “ini aku banget” dan merasa senasib sepenanggungan menjadikan buku sebagai sahabat sejati mereka yang satu-satunya yang memahami mereka. Sehingga, si pembaca secara tidak sadar mereka pun akan merekomendasikan buku kamu ke teman media social kamu, atau ke circle mereka. Dimana cara inilah cara strategi marketing yang yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya, bahkan oleh tim marketing penerbit.
4. Penulis Tidak Boleh Egois
Untuk beberapa hal, memang penulis boleh egois dengan karyanya. Namun untuk beberapa hal yang lain, penulis juga tidak boleh egois. Misalnya, ada tipe penulis yang seenaknya menulis topik dan tema sesuka hati. Tanpa melihat peluang dan target pasar.
Jika penulis egois tidak memperhatikan peluang di pasaran, maka jangan berharap buku kamu bisa menjadi best seller. Apalagi jika buku tersebut hanya ditulis asal-asalan dan “semau gue”. Meskipun ada pula kasus lain, dimana buku ditulis “semau gue” tetapi juga bisa menjadi best seller. Hanya saja, faktor keberuntungan seperti ini tidak menghampiri ke sembarang penulis. Bagi seorang pemula, tentu ingin di zona aman bukan?
5. Pahami Sifat Pangsa Pasar Perbukuan
Terlepas dari beberapa tips yang dituliskan di atas, ada satu hal yang menarik Ketika kamu memutuskan ingin menjadi penulis buku. Bahwa sifat pangsa pasar perbukuan itu bersifat dinamis dan tidak dapat ditebak. Bisa saja Analisa pihak penerbit atau penulis buku jenis A ini akan menjadi best seller. Namun pada kenyataannya, biasa saja.
Sebaliknya, ada pula buku yang dianggap kurang laku di pasar, dan pada kenyataannya buku itu malah menjadi best seller. Inilah daya Tarik dari pangsa pasar perbukuan. Apalagi didukung dengan era serba digital, yang apa-apa mudah viral. Ironisnya, apa yang viral belum tentu berbobot dan bermanfaat.
Disinilah daya Tarik dan tantangan Ketika kamu ingin menulis buku dan bukunya ingin menjadi best seller. Kunci dasarnya hanya satu, penulis juga harus dinamis mengikuti perkembangan jaman dan mengikuti trend. Akan lebih baik jika bisa menciptakan tren.
Itulah beberapa cara mempromosikan buku hingga best seller yang tidak biasa. Kamu bisa mencobanya. Jika gagal, jangan bersedih. Nikmati prosesnya. Nikmati rasa sedih, gagal dan kecewa di setiap prosesnya. Karena proses akan memberikan kita pembelajaran yang paling berharga.
Siapa tahu setelah kekecewaan dan kegagalan yang kamu rasakan, siapa tahu kamu menemukan formula rahasia agar buku kamu bisa menjadi top 10 buku best seller di toko buku. (Irukawa Elisa)