14+ Contoh, Pengertian, Fungsi Glosarium di Dalam Buku

glosarium buku

Sebuah buku memiliki banyak bagian pelengkap, selain isi buku itu sendiri. Mulai dari daftar isi, pengantar, hingga indeks buku maupun glosarium buku. Bagian-bagian tadi ada yang terletak di bagian awal maupun di bagian akhir buku.

Glosarium bagian yang cukup penting dalam sebuah buku. Menurut banyak orang, glosarium terlihat mirip dengan sebuah kamus. Hal ini disebabkan karena glosarium buku berisi daftar kata yang disertai dengan arti kata tersebut.

Sebenarnya, apa itu glosarium buku? Lalu, apa fungsi dari glosarium buku dan buku apa saja yang memerlukan glosarium? Simak penjelasan mengenai glosarium buku berikut ini.

Apa Itu Glosarium Buku?

Glosarium buku yaitu yang terdapat dalam sebuah buku berbentuk berupa daftar istilah-istilah yang ada di buku itu. Berdasarkan pengertian ini, glosarium buku terlihat mirip seperti indeks buku. Namun glosarium buku tentu berbeda dengan indeks buku.

Glosarium buku memang merupakan daftar istilah atau kata yang ada di buku tersebut. Daftar istilah ini dilengkapi dengan arti dari istilah tersebut. Hal inilah yang membedakan glosarium buku dengan indeks buku, di mana indeks buku adalah daftar istilah yang ada di buku tersebut lengkap dengan halaman di mana istilah tersebut berada.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ada dua definisi dari glosarium buku. Definisi pertama, glosarium adalah kamus dalam bentuk yang ringkas. Sedangkan definisi kedua dari glosarium buku adalah daftar kata dengan penjelasannya dalam bidang tertentu.

Daftar istilah ini disusun secara urut menurut abjad. Inilah sebabnya glosarium disebut juga sebagai kamus dalam bentuk yang ringkas, karena hanya berisikan istilah dari buku tersebut. Isi dari glosarium ini adalah kata-kata atau istilah yang jarang digunakan, sehingga perlu dibuatkan daftar yang lengkap dengan definisinya.

Mau nulis buku biografi

Baca juga Perbedaan Topik, Judul dan Tema Dalam Karya

Glosarium Buku Menurut Para Ahli

Secara sederhana, glosarium diartikan sebagai daftar istilah yang disusun secara alfabetis dengan menyertakan arti istilah tersebut. Selain itu, ada berbagai arti atau definisi glosarium, yaitu:

1. Chicago Manual of Style

Menurut buku Chicago Manual of Style (2017), glosarium adalah bagian dalam sebuah buku yang berisi banyak kata dalam bahasa lain atau istilah asing lainnya. Kata-kata atau istilah yang ada dalam glosarium harus diatur dalam urutan abjad.

2. William Horton

Glosarium dapat mendefinisikan istilah, mengeja singkatan, dan menghindarkan kita dari salah pengucapan kata dan pemilihan kata-kata yang salah.

3. Kamus Merriam Webster

Kumpulan kata atau istilah tekstual yang dilengkapi dengan arti dan definisinya.

Fungsi Glosarium

Glosarium yang ada pada bagian akhir buku bukan hanya sebagai pelengkap buku saja. Ternyata, ada berbagai fungsi glosarium buku yang bisa didapatkan oleh pembacanya. Maka dari itu, glosarium pada sebuah buku adalah hal yang penting. Berikut ini adalah tiga fungsi glosarium buku:

1. Membantu Memahami Istilah Tertentu

Fungsi pertama dari glosarium adalah untuk membantu pembaca dalam memahami istilah tertentu yang ada di buku tersebut. Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, glosarium berisi istilah atau kata-kata yang jarang digunakan. Tidak memahami suatu istilah tertentu yang ada dalam sebuah buku tentu akan memengaruhi bagaimana pembaca memahami isi buku tersebut.

Adanya glosarium dapat membantu pembaca untuk dapat memahami istilah tertentu yang ada di buku tersebut. Sebab glosarium tidak hanya berisi daftar istilah saja, namun juga dilengkapi dengan arti dari masing-masing istilah.

2. Memperkaya Perbendaharaan Kata

Glosarium adalah daftar kata atau istilah yang dilengkapi dengan arti atau definisinya pada buku tersebut. Kata atau istilah yang dituliskan dalam glosarium ini biasanya adalah yang jarang digunakan. Hal ini akan membantu untuk memperkaya perbendaharaan kata pembacanya, yang berkaitan dengan ilmu atau pengetahuan dari buku tersebut. Nantinya, pembaca bisa menggunakan istilah tersebut dalam konteks yang tepat.

3. Menambah Pengetahuan

Adanya glosarium juga berfungsi untuk menambah pengetahuan pembaca buku tersebut. Membaca glosarium pada sebuah buku akan membuat pembaca jadi mengetahui berbagai istilah yang berkaitan dengan topik buku tersebut yang akan menambah pengetahuannya juga.

Contoh Glosarium

Glosarium yang ada dalam setiap buku tentu akan berisi daftar kata atau istilah yang ada pada buku tersebut. Berikut ini adalah contoh glosarium yang berkaitan dengan pendidikan, teknologi, dan glosarium dalam buku.

1. Glosarium Pendidikan

A

Akademis: mengenai (berhubungan dengan) akademi; bersifat ilmiah; bersifat ilmu pengetahuan; bersifat teori, tanpa arti praktis yang langsung.

Akreditasi: pengakuan terhadap lembaga pendidikan yang diberikan oleh badan yang berwenang setelah dinilai bahwa lembaga itu memenuhi syarat kebakuan atau kriteria tertentu, pengakuan oleh suatu jawatan tentang adanya wewenang seseorang untuk melaksanakan atau menjalankan tugasnya.

Akselerasi: suatu proses percepatan (acceleration) pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik yang memiliki kemampuan luar biasa (unggul) dalam rangka mencapai target kurikulum Nasional dengan mempertahankan mutu pendidikan sehingga mencapai hasil yang optimal.

Analisis: penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb), penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya, pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya.

Asesmen: kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya untuk memperoleh gambaran tentang kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan untuk memahami individu dan pengembangan program layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan.

B

Belajar Aktif: Kegiatan mengolah pengalaman dan atau praktik dengan cara mendengar, membaca, menulis, mendiskusikan, merefleksi rangsangan, dan memecahkan masalah.

Belajar Mandiri: Kegiatan alas prakarsa sendiri dalam menginternalisasi pengetahuan, sikap dan keterampilan, tanpa tergantung atau mendapat bimbingan langsung dari orang lain.

Biaya Operasional: Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi.

BOS: Bantuan Operasional Sekolah, dana yang digunakan terutama untuk mendanai belanja nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah sebagai pelaksana program wajib belajar, dan dapat dimungkinkan untuk mendanai beberapa kegiatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

2. Glosarium Teknologi

A

Algoritma: prosedur sistematis untuk memecahkan masalah matematis dalam langkah-langkah terbatas; urutan logis pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah.

Antarmuka: hubungan atau batasan umum antara dua unit atau alat; batasan umum antara sistem pengolahan data otomatis atau bagian suatu sistem tunggal

B

Berkas: kumpulan data yang dapat diberi nama berbeda dan disimpan pada tempat penyimpanan sekunder dalam komputer

Biner: informasi yang seluruhnya tersusun atas 0 dan 1. Istilah ini biasanya merujuk pada file yang bukan berformat teks, seperti halnya file grafis.

Bita : kelompok dari delapan digit biner yang diproses sebagai satuan oleh komputer; satuan yang terdiri atas delapan bit.

3. Glosarium Dalam Buku

Berikut ini adalah contoh glosarium yang ada di dalam buku Istilah Sastra Jawa (2007):

  1. Adegan: Pemunculan tokoh baru atau pergantian suasana atau latar.
  2. Antawacana: Gaya bertutur kata yang ditentukan oleh perbedaan pribadi, jenis kelamin, watak, pembawaan, kebiasaan dan suasana pada awal seseorang atau tokoh ketika bertutur kata.
  3. Awicarita: Seseorang yang ahli di bidang mendongeng atau bercerita yang membuat pembaca merasa terharu.
  4. Babad: Genre sastra yang isi teksnya mengandung campuran antara sejarah, mitos, dan kepercayaan.
  5. Babak: Berkaitan dengan sejarah sastra; sebagai istilah dalam seni drama atau teater; periode atau bagian waktu, atau babakan waktu tertentu yang dikuasai oleh sistem norma, yang membedakan babakan waktu yang satu dengan bagian waktu lain.
  6. Cerita sambung: cerita rekaan yang dimuat Sebagian demi Sebagian secara berturut-turut dalam surat kabar dan majalah.
  7. Dhialog: istilah serapan dari Sastra Indonesia: dialog. Adalah percakapan pada sandiwara, cerita, dan sebagainya.
  8. Dongeng: Termasuk cerita rakyat (folk tale) dan termasuk dalam tradisi lisan.
  9. Geguritan: Puisi berbahasa Jawa dalam bentuk bebas atau modern karena tidak terikat aturan-aturan tertentu seperti yang dijumpai dalam puisi tradisional Jawa (tembang).
  10. Narasi: Bentuk wacana prosa yang bertujuan menceritakan peristiwa atau serangkaian peristiwa.

Apa Bukumu Butuh Glosarium?

Glosarium dituliskan dalam sebuah buku sebagai daftar kata atau istilah yang ada di buku tersebut. Tujuan dari adanya glosarium buku ini sebenarnya adalah untuk memudahkan pembaca mencari arti dari istilah-istilah yang dirasa tidak familiar dengan pembaca. Hal ini akan memudahkan pembaca untuk mengerti istilah yang ada.

Lalu, apakah buku yang kamu tulis membutuhkan glosarium? Jawabannya bisa iya, bisa tidak.

Sebuah glosarium sebenarnya tidak berbeda dengan kamus yang biasanya kita gunakan untuk mencari definisi berbagai kata. Namun pada buku, glosarium itu hanya berisi istilah yang ada dalam buku tersebut.

Jika buku yang kamu tulis dilengkapi dengan glosarium, maka hal ini akan memudahkan pembaca untuk memahami isi buku, karena sudah ada definisi dari istilah tersebut. Tentunya, pembaca tidak perlu susah-susah untuk membuka kamus dan mencari definisi kata yang tidak diketahuinya.

Namun jika penulis merasa tidak perlu menambahkan glosarium pada buku yang ditulisnya, maka hal itu tidak perlu dilakukan. Jika pembaca menemukan istilah yang dirasa asing pada buku yang dibacanya, pembaca bisa melakukan interpretasi makna dari istilah yang dimaksud.

Maka kesimpulannya, setiap penulis memiliki kebebasan untuk menambahkan glosarium ataupun tidak menambahkan.

Tapi Bagaimana Jika Kamu Menulis Fiksi? Apakah Kamu Masih Membutuhkan Glosarium?

Coba perhatikan di mana kamu bisa menemukan atau membaca glosarium pada sebuah buku. Biasanya, glosarium dituliskan di buku-buku pengetahuan atau ilmiah yang memiliki berbagai istilah yang tidak diketahui orang awam. Adanya glosarium ini akan membantu pembaca untuk memahami arti dari istilah yang digunakan di buku.

Namun bagaimana dengan buku fiksi? Apakah glosarium juga dibutuhkan pada penulisan buku fiksi? Hal ini ternyata ditentukan oleh penulis buku fiksi tersebut, sebab penulis memiliki kebebasan untuk menambahkan glosarium ataupun tidak menambahkannya dalam bukunya.

Jika dalam novel fiksi yang ditulis terdapat berbagai kata yang diciptakan sendiri oleh penulis, maka penulis bisa menambahkan glosarium. Misalnya seperti nama tempat, sebuah kejadian, hingga mantra-mantra. Glosarium buku yang disertakan pada karangan fiksi akan membuat pembaca semakin memahami arti dari berbagai istilah yang dibuat oleh penulis.

Maka kesimpulannya, pada karya fiksi juga bisa ditambahkan glosarium, jika penulis merasa hal itu perlu dilakukan. Sebab, glosarium pada buku ini sifatnya tidak wajib dan penulis memiliki kebebasan untuk menambahkannya pada bukunya atau tidak.

(Penulis: Tyas Wening)

Baca juga artikel lainnya:

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.