Pesan Moral: Pengertian dan Contoh dalam Cerita

Pengertian Pesan Moral

Seorang penulis atau pengarang harus bisa menyampaikan pesan moral yang terkandung dalam cerita. Apa itu pesan moral dan contohnya? Berikut kita akan membahas tentang pesan moral sampai dengan contohnya.

Dalam sebuah cerita, tentunya ada pesan moral atau amanat di dalamnya. Setiap cerita tanpa terkecuali memiliki amanat yang bermanfaat bagi para pembacanya. Jadi, membaca cerita bukan hanya untuk mencari hiburan tapi juga mendapatkan pembelajaran. 

Amanat di dalam sebuah cerita, termasuk cerita fiksi merupakan sesuatu yang bisa diterima oleh akal atau realistis. Sehingga pembaca bisa memetik hikmah dan bisa juga mempraktekan amanat dari cerita itu sendiri. 

Bagi siapa saja yang tertarik menjadi penulis, maka perlu memahami apa itu amanat dan bagaimana cara menambahkannya dalam cerita. Supaya lebih paham dan terampil menyisipkan amanat dalam cerita, maka ringkasan berikut bisa disimak.

Sebelum memahami tentang pesan moral, seorang penulis harus bisa menentukan dahulu tujuan dan amanat terlebih dahulu. Baca dalam artikel Apa itu Amanat Cerita?

Pengertian Pesan Moral

Hal pertama yang perlu dipelajari adalah pengertian dari pesan moral atau amanat. Pesan moral adalah pesan atau amanat yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca cerita yang dibuatnya. Pesan ini sifatnya bisa berupa nasehat dan pembelajaran penting. 

Sehingga dalam membuat cerita, seorang penulis harus memiliki kemampuan untuk membangun pesan atau amanat di dalamnya. Sehingga cerita ini memiliki “isi” dan bukan hanya sekedar tulisan yang menghibur dan enak dibaca saja. 

EBOOK SPESIAL UNTUK PENULIS FEBRUARI

Dalam menciptakan amanat, seorang penulis harus pandai membaca jalan cerita dan membuatnya punya pesan mendalam. Sehingga pembaca merasakan sensasi realistis dari cerita yang dibaca dan memetik pelajaran berharga dari cerita tersebut. 

Cara Menyampaikan Pesan Moral Cerita

Pesan moral di dalam cerita mengandung nilai-nilai moral yang merupakan kebenaran, sehingga pembaca bisa memetik hikmah dan meneladani pesan tersebut. Setiap penulis memiliki cara tersendiri untuk menyisipkan amanat dari cerita yang dibuat. 

Beberapa memilih menyisipkan amanat secara tersirat, beberapa lagi secara tersurat. Sehingga nilai-nilai moral yang ingin disampaikan penulis kadang bisa dipahami langsung dan kadang harus ditafsirkan atau diterjemahkan sendiri oleh pembaca. 

Secara umum, penyisipan amanat cerita bisa dilakukan penulis dengan 3 cara. Berikut penjelasan lengkapnya: 

1. Menggunakan Tokoh Dalam Cerita

Cara pertama yang digunakan penulis dalam menyampaikan pesan moral adalah menggunakan tokoh dalam cerita. Misalnya menjelaskan bagaimana perasaan tokoh dalam cerita tersebut saat menghadapi suatu masalah atau orang yang berdosa terhadapnya. 

Contohnya adalah pada tokoh Sam Gamgee dalam trilogi novel The Lord of the Ring. Menjelang bab akhir, Sam diceritakan bertemu dengan Gollum yang sempat menghianati dan mencelakakan Sam selaku tuannya. 

Sam tidak dijelaskan memiliki sifat belas kasihan meskipun kepada orang yang telah jahat kepadanya. Namun secara tersirat, pembaca disuruh menarik kesimpulan amanat sendiri dengan penjelasan bahwa Sam membebaskan Gollum. 

2. Menggunakan Dialog Dalam Cerita

Cara kedua dalam menyampaikan pesan moral dalam cerita adalah menggunakan dialog tokoh di dalamnya. Sebuah cerita bisa memiliki satu tokoh saja sebagai tokoh tunggal. Namun seringnya suatu cerita punya beberapa tokoh. 

Semua tokoh kemudian di beberapa bagian terlihat melakukan dialog yang menggambarkan suatu kondisi, permasalahan, apa yang dirasakan tokoh, dan lain sebagainya. 

Jadi, penulis bisa menyampaikan amanat lewat dialog para tokohnya. Misalnya saat menjumpai dialog seperti di bawah ini: 

“Aku ingin pulang dengan selamat, tapi aku tidak ingin mengorbankan teman di perjalanan ini demi keselamatanku sendiri..”, ucap Marwa. 

Melalui dialog tersebut, tokoh bernama Marwa digambarkan penulis tidak akan mengorbankan orang lain demi kepentingannya sendiri. Pesan ini disampaikan lewat dialog dan bisa dipahami dengan mudah oleh para pembaca. 

3. Menyusun Alur Cerita/Jalan Cerita yang Baik

Cara terakhir yang umum digunakan penulis dalam menyampaikan pesan moral adalah lewat alur cerita yang baik. Alur cerita atau jalan cerita perlu disusun dengan seksama untuk membantu pembaca memahami situasi dan bagaimana konflik bisa terjadi. 

Penjelasan tentang alur cerita harus dibuat menarik, tetap logis tanpa melompat-lompat, dan juga mengandung amanat di dalamnya. Jadi, jalan cerita ini bisa membangun suatu pesan positif kepada pembaca. 

Misalnya, penulis ingin membangun tokoh bernama Candra yang lahir dari keluarga dengan perekonomian terbatas. Candra digambarkan punya ketekunan dan disiplin tinggi, di akhir cerita tokoh digambarkan bisa menduduki jabatan penting di sebuah perusahaan besar berkat kegigihannya. 

Perjuangan tokoh bernama Candra tentunya tidak bisa dibuat seperti sulap. Penulis harus menjelaskan detail sepak terjang tokoh tersebut untuk sampai di titik terbaik dalam kisah hidupnya. Disinilah pesan atau amanat cerita bisa dibangun dan disajikan kepada para pembaca. 

Contoh Pesan Moral

Dari penjelasan diatas, tentunya sudah mulai paham mengenai apa itu pesan moral dan bagaimana menyampaikannya dalam sebuah cerita. Supaya bisa lebih paham lagi, berikut adalah beberapa contoh amanat dari sejumlah cerita yang dikenal luas oleh publik: 

1. Pesan Moral Malin Kundang

Siapa yang tidak kenal dengan cerita Malin Kundang, bercerita tentang seorang anak bernama Malin Kundang yang merantau ke kota meninggalkan ibunya di desa. Setelah sukses, Malin Kundang kembali ke kampung halaman dan tidak mengakui ibunya. 

Ibunya kemudian mengutuk Malin Kundang menjadi batu karena merupakan anak yang durhaka. Melalui cerita ini, pesan moral yang disampaikan adalah sebagai anak jangan sampai durhaka kepada orangtua. Baik ibu maupun ayah. 

Sebab setelah durhaka sebagai anak maka hidup anak tersebut tidak akan tenang dan bahkan selalu panen masalah. Dalam cerita ini, Malin Kundang sebagai seorang anak mendapat kutukan sebagai batu dan menjadi contoh yang patut dihindari. 

2. Pesan Moral Timun Mas

Timun Mas adalah salah satu cerita rakyat yang sangat populer dan didengar oleh seluruh anak di Indonesia. Bercerita tentang Timun Mas yang dikejar-kejar oleh raksasa jahat. 

Selama melarikan diri, Timun Mas dibekali ibunya beberapa bahan yang bisa membantu melawan kejaran raksasa. Pada akhirnya, raksasa tersebut tenggelam ke dalam lautan lumpur dari terasi yang dibuang Timun Mas di jalan. 

Lewat cerita ini, pesan moral yang disampaikan penulis adalah sebagai manusia harus selalu berbuat baik. Jangan sampai berbuat jahat kepada siapapun, khususnya kepada orang baik karena bisa menerima ganjaran yang setimpal. 

Dalam cerita ini raksasa digambarkan punya perangai jahat dan ingin mencelakakan Timun Mas. Berkat bantuan dari ibu dan langit, Timun Mas berhasil membunuh raksasa. Sehingga dalam dunia nyata orang jahat akan mendapatkan karmanya. 

3. Cerita Sangkuriang

Sangkuriang juga cerita rakyat yang mengandung pesan moral yang baik. Menceritakan Sangkuriang yang jatuh cinta kepada ibunya sendiri, agar bisa menikahi ibunya dia diminta membuat bendungan dalam satu malam. 

Sayang usahanya gagal dan kemudian marah besar lalu menendang perahu sampai terbalik. Perahu inilah yang menjadi Tangkuban Perahu di Jawa Barat. Pesan dari cerita ini adalah selalu mematuhi pesan orangtua dan tidak mudah mengikuti hawa nafsu seperti marah secara berlebihan. 

Dari penjelasan dan sejumlah contoh pesan moral dari berbagai cerita di atas, tentunya bisa memahami betul apa yang dimaksud dengan amanat. Sekaligus paham bagaimana menyisipkan amanat tersebut ke dalam cerita dengan baik dan benar (Penulis/Pujiati).

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.

Panduan Menulis
EBOOK GRATIS
Artrikel Terkait