Di tahun 2023 pasti masih ada yang belum mengetahui betul unsur intrinsik dongeng, tenang kamu tidak sendirian aja disini. Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita mengenai kejadian luar biasa yang penuh khayalan atau fiksi yang dianggap oleh masyarakat tidak benar-benar terjadi. Di dalam dongeng, biasanya memiliki tiga struktur bagian dongeng, di antaranya adalah pendahuluan, peristiwa atau isi, dan juga penutup.
Tak hanya struktur tersebut, dongeng juga dibangun dengan adanya unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kali ini akan dibahas mengenai unsur intrinsik yang terdapat di dalam dongeng. Unsur intrinsik merupakan unsur pembangun yang membangun dongeng yang ada di dalam dongeng tersebut.
Untuk lebih mengenal dan mengetahuinya, berikut adalah unsur intrinsik dongeng yang perlu Anda ketahui.
Daftar Isi Artikel
Mengenal Unsur Intrinsik Dongeng
Ada beberapa unsur intrinsik dongeng yang mana unsur tersebut membangun dongeng dan juga membuat dongeng tersebut memiliki cerita yang menarik. Berikut adalah unsur intrinsik dongeng.
1. Tema
Di dalam dongeng, terdapat unsur intrinsik yaitu tema. Tema atau masalah inti merupakan dasar untuk sebuah cerita pada dongeng. Dengan adanya tema, maka dongeng tersebut dapat hidup dan juga memiliki cerita mengalir. Oleh sebab itu untuk mendapatkan tema pada cerita, pembaca biasanya harus membaca dulu cerita tersebut dan menyelesaikannya.
Dongeng biasanya mengangkat tema yang berhubungan dengan cerita rakyat yang memiliki kaitan dengan pengalaman hidup. Selain itu, di dalam cerita rakyat biasanya temanya juga mengandung berbagai unsur alam, peristiwa sejarah, sihir, dewa, misteri, hewan, dan masih banyak lagi.
2. Latar Belakang
Menyusun sebuah dongeng juga membutuhkan latar belakang. Latar belakang ini berisi mengenai informasi yang bercerita dan menjelaskan di mana cerita tersebut berlangsung, kapan kejadiannya, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah informasi mengenai latar belakang yang ada di dalam dongeng.
a. Lokasi atau tempat
Lokasi atau tempat ini menyampaikan informasi dan menjelaskan mengenai di mana cerita tersebut berlangsung atau terjadi. Misalnya pengaturan lokasi atau tempat cerita adalah di hutan, di kerajaan, di surga, di taman, dan lain sebagainya.
b. Latar waktu
Latar waktu pada dongeng digunakan untuk menunjukkan kapan kejadian tersebut berlangsung. Misalnya adalah saat pagi hari, di zaman kuno, saat kekuasaan raja A, bertahun-tahun yang lalu, saat matahari terbit, pada malam hari, dan lain sebagainya.
c. Latar belakang suasana
Latar belakang suasana menerangkan bahwa peristiwa yang terjadi memiliki suasana yang bagaimana sehingga dapat mendukung alur cerita. Misalnya adalah suasana kehidupan masyarakat yang damai, suasana ketakutan, suasana bahagia, suasana yang ramai, suasana duka, dan lain sebagainya.
3. Tokoh
Tokoh merupakan pemeran yang mengambil sebuah cerita tersebut. Pada dongeng, biasanya tokohnya tidak hanya manusia saja. Bisa berupa hewan, tumbuhan, para dewa, dan lain sebagainya. Tokoh ini memiliki sifat atau penokohan yang dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Karakter utama
Karakter utama ini biasanya merupakan tokoh protagonis yang mana menjadi tokoh sentral di dalam cerita. Secara umum, tokoh utama ini ditampilkan sebagai tokoh yang memiliki kualitas baik. Akan tetapi tak menutup kemungkinan bahwa karakter tokoh utamanya ini lucu, unik, atau bahkan memiliki sifat yang jahat.
b. Lawan yang menonjol
Tokoh selanjutnya yang ada di dalam dongeng adalah tokoh lawan yang menonjol. Biasanya lawan di sini digambarkan sebagai sosok antagonis yang memiliki karakter atau sifat berlawanan dengan karakter utamanya. Secara umum, antagonis ini biasanya ditampilkan sebagai tokoh yang penuh kejahatan.
c. Tokoh pendamping
Tokoh pendamping atau tokoh pembantu atau yang sering disebut tokoh tritagonis ini dibagi menjadi dua:
1) sosok karakter yang langsung bisa dikenali pembaca karena sudah dijelaskan oleh penulis,
2) tokoh yang secara tidak langsung segera dikenali oleh pembaca untuk menarik kesimpulan di dalam dialog, latar belakang, perilaku, penampilan, dan lain sebagainya.
4. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan cara bagaimana penulis dapat menempatkan dirinya ke dalam cerita. Atau dalam arti lain, sudut pandang ini merupakan titik di mana penulis dapat melihat cerita. Biasanya sudut pandang ini memiliki peran yang sangat penting untuk menentukan kualitas cerita.
Sudut pandang dibagi menjadi dua:
a. sudut pandang orang pertama, yang mana penulis bertindak sebagai orang pertama yang bisa menjadi karakter utama dan karakter tambahan di dalam cerita,
b. sudut pandang orang ketiga, yang mana penulis adalah orang di luar cerita dan tidak terlibat secara langsung di dalam cerita melainkan hanya menjelaskan karakter cerita dengan menyebut nama karakter atau menggunakan kata ganti orang ketiga, misalnya: dia, mereka, dan lain sebagainya.
5. Alur
Di dalam dongeng, cerita yang ditulis tentu memiliki alur atau urutan kejadian. Alur di dalam dongeng ini biasanya meliputi lima rangkaian alur, yang dimulai dari pengenalan pada tahap pembukaan, kemudian pengembangan, perselisihan atau konflik, rekonsiliasi atau kesudahan, dan tahap terakhirnya adalah penyelesaian.
Alur sendiri secara umum dibagi menjadi tiga jenis:
- Alur Maju
- Alur Mundur
- Alur Campuran
6. Majas
Penulisan dongeng biasanya juga menggunakan majas. Majas merupakan gaya bahasa yang biasanya ada di dalam sebuah cerita yang berupa dialog yang digunakan di dalam dongeng yang ditulis tersebut.
baca juga Majas Pertautan: Pengertian, Macam dan Contoh
7. Pesan Moral
Terakhir adalah pesan moral atau yang juga biasa disebut amanat. Pesan moral atau amanat adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita dan berisi mengenai pesan atau nilai yang mana dapat menjadi pelajaran bagi pembaca. Adanya pesan moral dalam dongeng ini dikatakan baik ketika bisa sampai dan diterima oleh pembaca dengan baik pula.
setelah membaca 7 unsur instrinsik dongeng diharapkan kamu memahami betul dan bisa langsung menulis dongeng dengan baik dan benar, dan tidak lupa langsung menerbitkan dogengmu.