Buku Non Fiksi: Pengertian, Unsur, Ciri dan Jenis-Jenisnya

Buku Non Fiksi
Unsur yang tidak ada dalam buku nonfiksi adalah tokoh dan penokohan, tema cerita, dan penyajian alur cerita. Berikut pengertian dan unsur.

Siapa sih yang tidak tahu buku non fiksi? Saya yakin banyak sudah tahu. Namun terkadang yang sering terselip lupa adalah tertukar pengertian antara buku nonfiksi dengan buku fiksi. Apakah Anda juga demikian? 

Apa Itu Buku Nonfiksi?

Sebuah pertanyaan klasik yang sering dilontarkan. bukan karena tidak tahu pengertian buku nonfiksi, tetapi karena lupa dan seringkali terselip pengertian dengan pengertian buku fiksi

Jadi buku nonfiksi adalah buku yang ditulis oleh penulis berdasarkan data, fakta yang isinya dapat dipertanggungjawabkan. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) buku non fiksi adalah karya yang ditulis berdasarkan kenyataan, dan bukanlah karya imajinasi (fiksi). 

Sementara secara umum, buku nonfiksi adalah karya yang dirangkai sedemikian rupa, dan memuat informasi yang bersifat informatif, jelas, dan akurat. Sehingga memberikan wawasan bagi para pembacanya. 

Bahasa Yang Digunakan Dalam Buku Nonfiksi 

Adapun ciri buku nonfiksi, yaitu menggunakan bahasa yang sebenarnya (denotatif). Tujuannya agar pembaca bisa memahami secara jelas dan gamblang, tanpa drama interpretasi. Adapun bahasa lain yang digunakan dalam penulisan buku nonfiksi, sebagai berikut.

1. Bahasa baku

Mengingat buku nonfiksi ada banyak jenisnya. Mulai dari jenis buku pendidikan, buku ajar, dan buku umum. Maka bahasa yang digunakan pun juga bahasa umum relatif formal dan baku. Dimana pemilihan bahasa menggunakan bahasa yang sudah mengikuti pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan KBBI. Sehingga hasilnya terkesan resmi. 

Penggunaan bahasa baku/formal inilah yang menjadikan informasi yang disampaikan lebih formal, dan profesional. Pas digunakan untuk menyampaikan fakta dan data yang ada. 

EBOOK SPESIAL UNTUK PENULIS FEBRUARI

2. Denotatif 

Jadi yang dimaksud dengan bahasa denotatif adalah penggunaan bahasa yang secara harfiah, atau menggunakan bahasa yang sebenarnya. Hal ini digunakan dengan tujuan untuk meminimalisir terjadinya ambiguitas atau menciptakan makna ganda. Dengan kata lain, bahasa denotatif adalah bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan penjelasan objektif. 

3. Ilmiah Populer 

Mengingat buku non fiksi memiliki beberapa jenis buku. Misalnya buku ajar, maka buku bisa menggunakan bahasa ilmiah populer. Apa sih yang dimaksud bahasa ilmiah populer?

Bahasa ilmiah populer memiliki ciri menggunakan bahasa formal, bersifat denotatif dan sedikit banyak menggunakan bahasa ilmiah. Dimana bahasa-bahasa ilmiah ini hanya dipahami oleh orang-orang yang mempelajari cabang ilmu yang sama.

Baca juga: Contoh Sinopsis Buku Non Fiksi

Buku Non Fiksi Dibuat Berdasarkan

Jika Anda akan konsentrasi menulis buku nonfiksi, maka perlu tahu sumber penulisan buku nonfiksi didasarkan pada fakta. Dimana fakta dapat Anda peroleh melalui pengamatan, kajian literatur, penelitian ataupun melalui cara-cara ilmiah lain. Seperti eksperimen dan masih banyak jalan untuk mendapatkan fakta. Maka tidak heran jika buku nonfiksi lebih sering dijadikan sumber referensi. Karena sumber data yang tertuang di dalamnya dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dibuktikan secara ilmiah. 

Maka tidak heran jika rata-rata penulis buku nonfiksi adalah penulis yang berkompeten di bidang topik yang ditulisnya. Khususnya untuk penulisan buku ajar, buku pendidikan dan buku-buku panduan lainnya. Karena buku yang ditulis oleh penulis yang berkompeten, juga sangat berpengaruh terhadap kepercayaan si pembaca.

Unsur Buku Nonfiksi

Ketika Anda memiliki keinginan menjadi seorang penulis nonfiksi, maka wajib tahu unsur-unsur buku nonfiksi. Setidaknya dengan mengetahui unsur-unsur dasarnya, Anda lebih mudah dalam membuat kerangka buku nonfiksi. Berikut adalah unsur-unsur buku nonfiksi.

1. Cover Buku 

Tahukah Anda jika cover buku tidak sekedar sampul yang menutup isi buku. Cover buku memiliki berbagai peran. Diantaranya adalah sebagai identitas buku, menarik perhatian calon pembeli buku, dan sebagai wajah yang perlu dipersolek agar karakter buku bisa lebih tampak menonjol.

2. Rincian Sub Bab Buku

Unsur yang tidak kalah penting dari buku nonfiksi adalah rincian sub bab buku. Setidaknya dengan memberikan spoiler rincian subbab buku memudahkan calon pembaca lebih mudah memahami pesan-pesan yang akan disampaikan penulis ke pembaca.

3. Judul Sub bab buku

Begitu pula dengan judul sub bab buku. Selama ini diangkat tidak berarti, ternyata judul sub bab buku sangat mengambil peran. Khususnya memudahkan pembaca menemukan bagian yang ingin dicari. Kita tidak tahu kepentingan pembaca buku kita. Bisa jadi mereka memiliki waktu yang sibuk, sehingga lebih tertarik membaca langsung pada bagian yang hanya ingin dibacanya saja. 

4. Pemilihan Bahasa 

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Jika penggunaan bahasa dalam buku nonfiksi adalah bahasa denotatif dan lebih format. Tentu ini berbanding berbalik dengan buku fiksi, yang tidak ada aturan baku harus menggunakan bahasa formal. 

5. Sistematika Penulisan 

Unsur buku nonfiksi yang terakhir adalah, disusun secara tersistematis. Dimana buku ditulis dengan kerangka, desain yang jelas, dan tetap rapi. Apalagi jika buku tersebut adalah buku ajar dan buku pendidikan. Maka ada sistematika penulisan yang sudah terstandar dan terukur. Dimana penulis tidak bisa menulis sembarangan dan tidak asal dalam menuangkan gagasan dan ide di atas kertas.

Kesimpulan: unsur yang tidak ada dalam buku nonfiksi, yaitu tokoh dan penokohan, tema cerita, dan penyajian alur cerita.

Ciri-Ciri Buku Nonfiksi

Seringkali muncul pertanyaan, bagaimana cara membedakan buku nonfiksi dan buku fiksi. Sebenarnya ada cara mudah membedakannya, yaitu mengetahui ciri-ciri buku nonfiksi, yang meliputi sebagai berikut. 

  1. Menggunakan bahasa Formal 
  2. Menggunakan bahasa denotatif 
  3. Berdasarkan fakta 
  4. Tulisan berbentuk ilmiah populer 
  5. Tulisan harus baru

Bagaimana? Mudah diingat bukan ciri-ciri buku nonfiksi? Padahal jumlah ciri-ciri ini ada 8 kalau lebih banyknya. Nah, biar lebih tau, baca di 8 Ciri-Ciri Buku Non Fiksi yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Menulis. Selain itu, agar lebih lengkap lagi untuk pengetahuan Anda, di sub bab dibawah akan kita ulas jenis buku nonfiksi. 

Jenis Buku Nonfiksi

Dibandingkan buku fiksi, buku nonfiksi memiliki banyak jenis buku. Dimana dari masing-masing jenis ini pun memiliki cabang ilmu turunan yang juga bisa dibuat buku sendiri. Penasaran? Berikut jenis jenis buku nonfiksi. 

1. Buku Biografi

Buku biografi buku yang menuliskan perjalanan hidup seorang tokoh. Umumnya tokoh yang diangkat adalah tokoh besar. Adapun tujuan penulisan buku biografi, yaitu untuk menginspirasi, memotivasi dan menjadi role model untuk bagi para pembaca di luar sana. 

2. Buku Autobiografi 

Sementara yang yang dimaksud dengan buku autobiografi adalah buku yang menuliskan kisah perjalanan hidup si penulisnya sendiri. Tidak jauh berbeda dengan jenis buku biografi, pada buku autobiografi juga bertujuan untuk memberikan motivasi, inspirasi dan kekuatan bagi pembaca di luar sana. 

3. Buku motivasi 

Buku motivasi adalah buku yang isinya sarat akan motivasi, pengembangan diri dan tips manfaat dalam menyikapi problematika hidup. Macam buku motivasi pun ada banyak topik atau tema yang dapat diusung. Untuk pengemasan, akan diserahkan pada masing-masing penulis. 

4. Buku Literatur

Apakah Anda pernah mendengar buku literatur? Yap, jenis buku nonfiksi satu ini lebih familiar disebut dengan buku referensi dan buku pendidikan. Maka tidak heran jika pembahasan buku literatur terkesan berat, serius dan kaku. Karena memang buku ini lebih banyak digunakan untuk kepentingan akademis. Seperti digunakan oleh mahasiswa, guru, pelajar, dosen hingga peneliti.

5. Buku Pendamping

Ada juga yang disebut dengan buku pendamping. Sesuai dengan namanya, buku pendamping adalah buku pengayaan. Buku pendamping adalah buku yang sifatnya umum dan pelengkap bagi pelajar/mahasiswa saat mempelajari pelajaran selama di kelas. Buku Autobiografi

6. Buku Kesehatan

Buku nonfiksi jenis buku kesehatan adalah buku yang bagian isinya memuat tentang ilmu kesehatan. Baik itu yang membahas ilmu kesehatan secara spesifik maupun secara umum. Jenis buku kesehatan ditulis oleh penulis yang berkompeten di bidang. Maka tidak heran jika penulisnya adalah seorang dokter, ahli gizi, dosen kesehatan dan profesi lain yang memang memiliki kapasitas dibidang kesehatan. 

7. Makalah Akademik

Sementara yang dimaksud dengan makalah akademik adalah karya tulis yang disusun oleh penulis yang ditujukan untuk mencapai gelar akademiknya. Topik Atau karya tulis yang ditulis pun harus relevan dengan jurusan yang diambil. Contoh makalah akademik adalah, tugas skripsi untuk mendapatkan gelar S1, atau mengerjakan tesis untuk mendapatkan gelar Master dan masih banyak lagi. 

8. Personal Literature

Lalu apa yang dimaksud dengan personal literature? Yaitu buku nonfiksi yang berisi cerita nyata yang bersifat fakta. Personal literatur ini ditulis langsung atau dirasakan langsung oleh si penulis, yang kemudian dituturkan menggunakan gaya lebih santai. Bisa dibilang personal literature ini jenis buku nonfiksi yang paling muda,karena dipopulerkan pertama kali di tahun 2000-an. Kelebihan personal literature dikemas lebih menyenangkan, dan memuat komedi jenaka.

Dari beberapa jenis buku nonfiksi di atas, saya yakin Anda sering bersinggungan dan pernah membacanya bukan? Ternyata ada banyak kategorisasi buku nonfiksi yang akrab dalam keseharian. Coba cek juga mengenai Contoh Buku Fiksi dan Non Fiksi yang Populer [Update].

Semoga ulasan buku nonfiksi cukup memberikan jawaban. (Irukawa Elisa)

MAU PANDUAN MENULIS BUKU FIKSI GRATIS?

Dapatkan secara gratis, ebook panduan menulis buku novel, buku biografi, buku fiksi dan non fiksi beserta dengan tipsnya di sini.

Panduan Menulis
EBOOK GRATIS
Artrikel Terkait